EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP Shigella dysentriae SECARA IN VITRO
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hampir semua orang mengenal dan menyukai buah alpukat karena buah
ini mudah didapat dan rasanya lezat. Buah alpukat memiliki kandungan gizi yang
tinggi, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat sakit ginjal
sedangkan biji alpukat digunakan untuk keperluan pembibitan dan berkhasiat
sebagai obat sakit gigi, kencing batu, dan kencing manis, namun kebanyakan biji
alpukat ini dibuang begitu saja setelah diambil buahnya dan belum banyak
dimanfaatkan secara maksimal, maka perlu dilakukan penelitian tentang biji
alpukat tersebut. (Widioko, 2009)
Menurut penelitian, biji buah alpukat mengandung alkaloid, tanin,
terpenoid, saponin, flavonoid, cyanogenic glikoside. Kandungan kimia buah dan
daun alpukat adalah saponin, alkaloid, flavonoid dan tanin. Zat aktif tersebut
memiliki efek antimikroba. (Arukwe, 2012)
Shigella merupakan salah satu penyebab utama disentri basiler, suatu
penyakit yang di tandai dengan nyeri perut hebat, diare yang sering dan sakit
dengan volume tinja sedikit di sertai darah. Shigella dysentriae sangat mudah
menular dan dosis infektifnya rendah yaitu lebih kecil dari 103 organisme,
sementara untuk bakteri lain misal salmonella dan vibrio pada umumnya
dibutuhkan antara 105-109. (Jawet, 2008)
Data di Indonesia memperlihatkan 29% kematian diare terjadi pada
umur 1 sampai 4 tahun disebabkan oleh disentri basiler (Nafianti dan Sinuhaji,
2005) berdasarkan hasil penelitian Litbang kesehatan disebutkan bahwa sekitar
1
2
15% dari seluruh kejadian diare pada anak di bawah usia 5 tahun adalah disentri
yang di sebabkan bakteri Shigella dysentriae (Hegar, 2006) dan berdasarkan profil
kesehatan Kabupaten kota Surabaya pada tahun 2008 jumlah kasus diare yang
dilaporkan dari Puskesmas dan Rumah Sakit yaitu sebanyak 66,841 kasus dimana
36,76% kasus pada balita. ( Anomim, 2008)
Hasil penelitian Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan Jakarta
menyebutkan 14,2% Shigella dysentriae telah resisten terhadap 4 jenis antibiotik
yaitu kloramfenikol, tetrasiklin, ampisilin dan kotrimoxazol. Hal ini dipicu oleh
penggunaan sediaan antimikroba yang tidak rasional sehingga menimbulkan
resistensi bakteri Shigella dysentriae terhadap antimikroba. (Pudjarwoto, 2006)
Sehingga Departemen Kesehatan menganjurkan masyarakat untuk back to nature
(kembali ke obat tradisional) di samping bahannya yang mudah di dapat, murah
(terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat), semua orang bisa membuatnya dan
jarang menimbulkan efek samping yang merugikan dibandingkan dengan obat
sintesis. (Tuminah, 2004)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Idris (2009) diketahui ekstrak biji
alpukat menghasilkan daya antimikroba terhadap S.aureus, C.ulcerans, S. typhi,
P. aeruginosa, K. pneumonia, C. albicans, N.gonorrhoea, S.pyogenes, E.coli.
(Idris, 2009)
Hasil penelitian pendahuluan yang peneliti lakukan dengan metode dilusi
tabung hanya terdapat Kadar Bunuh Minimal (KBM) sedangkan Kadar Hambat
Minimum (KHM) tidak dapat ditentukan karena sifat larutan ekstrak biji alpukat
keruh, Sedangkan dengan metode dilusi agar Kadar Hambat Minimum (KHM)
dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada konsentrasi 6,25%.
3
1.2
Rumusan Masalah
Apakah ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) mempunyai efek
antimikroba terhadap bakteri Shigella dysentriae?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak biji alpukat (Persea
americana Mill.) terhadap bakteri Shigella dysentriae.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui KHM (Kadar Hambat Minimal) ekstrak biji alpukat
(Persea americana Mill.) terhadap bakteri Shigella dysentriae.
2. Mengetahui KBM (Kadar Bunuh Minimal) ekstrak biji alpukat
(Persea americana Mill.) terhadap bakteri Shigella dysentriae.
1.4
Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat klinis
Memberikan informasi bahwa ekstrak biji alpukat (Persea americana
Mill.) secara farmakologis memiliki efek yang dapat digunakan dalam
pengobatan infeksi Shigella dysentrie.
1.4.2 Manfaat akademik
a. Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh ekstrak biji alpukat
(Persea americana Mill.) terhadap pertumbuhan bakteri Shigella
dysentriae.
b. Dapat digunakan sebagai penelitian dasar yang dipakai untuk
penelitian selanjutnya.
4
1.4.3 Manfaat masyarakat
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa biji alpukat
dapat dimanfaatkan sebagai adjuvant untuk pengobatan penyakit diare
disentri.
KARYA TULIS AKHIR
EFEK ANTIMIKROBA
EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP Shigella
dysentriae SECARA IN VITRO
Oleh:
LENI KARLINA HAKIM
09020105
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
HASIL PENELITIAN
EFEK ANTIMIKROBA
EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP Shigella
dysentriae SECARA IN VITRO
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh
LENI KARLINA HAKIM
09020105
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013
ii
LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Maret 2013
Pembimbing I
dr. Moch.Ma’roef, Sp.OG
Pembimbing II
dr. Rahmiyah Fadilah
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,
dr. Irma Suswati, M.Kes
iii
Karya Tulis Akhir oleh Leni Karlina Hakim ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal: 15 Maret 2013
Tim Penguji
dr. Moch.Ma’roef, Sp.OG
, Ketua
dr. Rahmiyah Fadilah
, Anggota
dr. Irma Suswati, M.Kes
,Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Akhir dengan judul “Efek Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana
Mill.) Terhadap Shigella dysentriae Secara Invitro ”.
Karya
tulis
ini
disusun
sebagai
salah
satu
persyaratan
dalam
menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran S1 (Strata 1). Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah
mendukung penyelesaian Karya Tulis Akhir ini, terutama kepada:
1. dr.Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang dan selaku dosen penguji dalam penulisan Karya
Tulis Akhir ini.
2. dr.Moch.Ma’roef, Sp.OG selaku dosen pembimbing I dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini.
3. dr.Rahmiyah fadilah selaku dosen pembimbing II dalam penulisan Karya
Tulis Akhir ini.
4. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah memberikan ilmunya.
5. Kedua Orang tua saya Bp.Lukman Hakim dan Ibu Sukaryaningsih yang
tak henti-hentinya memberikan dukungan serta do’a disetiap sujudnya.
6. Pada keluarga besar tercinta Kakek, Nenek, Adik(Lensi karlinda hakim),
dan sosok yang selalu ada dan memberikan motivasinya Miral Akbar.
v
7. Teman-Teman seperjuangan SUNFLOWER’S rini, karin, indah , bella,
merinda, marsha, cut, tya, anggi, wina, udin, cendy, fahmi, dan semua
teman-teman FK’UMM angkatan 09 atas bantuan dan kerjasamanya
selama ini.
8. Para Laboran Lab Biomedik FK’UMM P.Joko, bu Fat atas segala
bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Akhir ini masih jauh
dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, Maret 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PENGUJIAN
iv
KATA PENGANTAR
v
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Rumusan Masalah
3
1.3 Tujuan Penelitian
3
1.3.1 Tujuan umum
3
1.3.2 Tujuan khusus
3
1.4 Manfaat Penelitian
3
1.4.1 Manfaat klinis
3
1.4.2 Manfaat akademik
3
1.4.3 Manfaat masyarakat
4
vii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alpukat
5
2.1.1 Klasifikasi Alpukat
5
2.1.2 Deskripsi Tumbuhan Alpukat
5
2.1.3 Kandungan Kimia Alpukat
6
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu
7
2.1.5 Saponin
8
2.1.6 Flavanoid glycosides
9
2.1.7 Terpenoid
10
2.1.8 Tanin
10
2.2 Taksnomi Shigella dysentriae
11
2.2.1 Bakteri Shigella dysentriae
11
2.2.2 Morfologi dan Identifikasi
12
2.2.3 Struktur dan Pewarnaan
14
2.2.4 Struktur Antigen
14
2.2.5 Toksin
14
2.2.6 Patogenesis dan Patologi
15
2.2.7 Tanda Klinis Infeksi Shigella dysentriae
15
2.2.8 Diagnostik Laboratorium
16
2.2.9 Pengobatan
16
2.2.10 Pencegahan
18
2.3 Uji Kepekaan Terhadap Antimikroba (in vitro)
18
2.3.1 Metode Dilusi
19
2.3.2 Metode Difusi Cakram Cara Kirby Bauer
20
viii
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
22
3.2 Hipotesis
23
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
24
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
24
4.3 Populasi dan Sampel
24
4.3.1 Populasi
24
4.3.2 Sampel dan Teknik Pengambilannya
24
4.3.3 Estimasi Jumlah Pengulangan
25
4.4 Variabel Penelitian
25
4.4.1 Variabel Bebas
25
4.4.2 Variabel Tergantung
25
4.5 Definisi Operasional
25
4.6 Alat dan Bahan Penelitian
26
4.6.1 Alat dan Bahan Identifikasi Shigella dysentriae
26
4.6.2 Alat dan Bahan Ekstraksi Biji Alpukat
27
4.6.3 Alat dan Bahan Uji Antimikroba (Dilusi Agar)
28
4.7 Prosedur Penelitian
28
4.7.1 Sterilisasi Alat
28
4.7.2 Pembuatan Medium Nutrient Agar SS
29
4.7.3 Pembuatan Perbenihan Cair Bakteri 104 Sel/Ml
29
4.7.4 Pembuatan Ekstrak Biji Alpukat
29
4.7.5 Identifikasi Bakteri Shigella Dysentriae
32
ix
4.7.5.1 Pewarnaan Gram
32
4.7.5.2 Pembenihan
33
4.7.6 Uji Efektifitas Kepekaan Larutan Ekstrak Biji Alpukat
Terhadap Shigella dysentriae
33
4.7.6.1 Metode Dilusi Agar
33
4.8 Alur penelitian
36
4.9 Analisis Data
37
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
38
5.1 Efek Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat Terhadap Shigella
dysentriae
38
5.1.1 Kadar Hambat Minimum (KHM) Ekstrak Biji Alpukat
38
5.2.2 Kadar Bunuh Minimal (KBM) Ekstrak Biji Alpukat
39
5.2 Analisis Data
40
5.2.1 One Way Anova
40
5.2.2 Pengujian Korelasi dan Regresi
41
BAB 6 PEMBAHASAN
45
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
49
DAFTAR PUSTAKA
50
LAMPIRAN
55
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kadar Hambat Minimum Ekstrak Biji Alpukat
7
Tabel 2.2 Fitokimia Zat Aktif Persea americana Mill. Daun, Buah,
Biji
7
Tabel 2.3 Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat
Kering Dan Basah
8
Tabel 5.1 Jumlah Koloni Shigella Dysentriae Pada Media Agar Dalam
Kelompok Konsentrasi Ekstrak Biji Alpukat
(Persea America Mill).
39
Tabel 5.2 Hasil Analisis Data Jumlah Koloni Shigella dysentriae
Dengan Uji Anova
40
Tabel 5.3 Hasil Uji Tukey Untuk Jumlah Koloni Per Plate
41
Tabel 5.4 Hasil Analisis Data Jumlah Koloni Shigella dysentriae
dengan Uji Korelasi
42
Tabel 5.5 Hasil Analisis Data Jumlah Koloni Shigella dysentriae
dengan Uji Regresi
42
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Biji Alpukat
5
Gambar 2.2 Shigella dysentriae
11
Gambar 3.1 Kerangka konsep
22
Gambar 4.1 Diagram Alur Penelitian dilusi agar
36
Gambar 5.1 Pertumbuhan Shigella dysentriae pada media agar......................... 38
Gambar 5.2 Kurva hubungan antara konsentrasi ekstrak biji alpukat dengan
penurunan jumlah koloni Shigella dysentriae
xii
43
DAFTAR SINGKATAN
ANOVA
:Analisis of Variance
EMB(agar)
:Eosine-Methylene Blue
IMViC test
:Indole, Methylen-red, Voges-Proskauer, Citrat test
JK
:Jumlah koloni
KE
:Konsentrasi ekstrak
KBM
:Kadar Bunuh Minimum
KHM
:Kadar Hambat Minimum
NCCLS
:National Committee for Clinical Laboratory Standart
SS(agar)
:Salmonella-Shigella
TSI (agar)
:Triple Sugar Iron
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.1 Laporan Hasil pendahuluan Ekstrak Biji Alpukat terhadap
Shigella dysentriae
55
1.2 Hasil penelitian Ekstrak Biji Alpukat terhadap Shigella dysentriae
56
1.3 Hasil Pendahuluan Dilusi Tabung
59
2.1 Hasil analisis data
60
3.1 Gambar alat penelitian
64
3.2 Gambar kegiatan penelitian
65
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Resume Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Surabaya tahun 2008,
Bidang P2PHS Dinkes Kota Surabaya, viewed 28 januari 2013,
.
Arukwe, U, et al., 2012, Chemical Composition Of Persea Americana Leaf, Fruit
And Seed, Biochemistry Department Abia State University Nigeria, viewed
10 november 2012, .
BPOM RI, 2005, Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik, Jakarta
Carpena, JGR, Morcuende, D, Andrade, MJ, Kylli, P, & Evez, M, 2011, Avocado
(Persea americana Mill.) Phenolics, In Vitro Antioxidant and Antimicrobial
Activities, and Inhibition of Lipid and Protein Oxidation in Porcine Patties,
journal of agricultural and food chemistry, pp. 5625–5635, viewed 26
januari 2013, .
Chamber, HF, 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik Katzung, Salemba Medika,
Jakarta, Hal 3-70.
Dahlan, SM, 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika,
Jakarta, Hal 17-36.
Dwidijoseputro D, 2010, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta, Hal 9799.
Eko, PU, ulfie, ZY, Otti, H, Hari, M, 2010, PVT Pendaftaran Varietas Lokal
Pemerintah Daerah kabupaten Blitar Berita Resmi No. Publikasi :
036/BR/PVL/8/2010,
viewed
22
Desember
2011,
.
Erianto, D, 2006, Upaya Pencegahan Shigellosis, Viewed 15 desember 2011,
.
Hagerman, AE, 2011, Tannin handbook, Departement of Chemistry and
Biochemistry,
miami
University,
viewed
10september
2012
.
Hendriksen, Renne S, 2003, Antimicrobial susceptibility testing by agar dilution
(MIC),
viewed
9
Desember
2012,
.
Hesselmann, Cornelia, 2000, Determination of minimum inhibitory concentrations
(MICs) of antibacterial agents by agar dilution, viewed 9 Desember 2012
.
Hartono, 2009, Mengenal Saponin,
viewed
22
november
2011,
Hegar, 2006, Disentri Harus Segera Diobati, viewed 8 november 2011,
.
xv
Idris, S, Ndukwe, GI, Gimba, CE, 2009, Preliminary Phytochemical Screening
And Antimicrobial Activity Of Seed Extracts Of Persea
Americana(Avocado Pear), Department of Chemistry, Ahmadu Bello
University,
Zaria-Nigeria.Vol2,
viewed
6
november
2011,
.
Jawetz, Melnick, Adelberg, 2008, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23, EGC,
Jakarta, Hal 258-260.
Jorgensen J.H, and Ferraro M.J, 2009, Antimicrobial Susceptibility Testing: A
Review of General Principles and Contemporary Practices, Oxford
Journals Clinical Infectious Diseases Vol 49, hal 1749-1755, viewed 17
maret 2013 < http://cid.oxfordjournals.org>.
Kurniawan, Deny, 2008, Regresi Linier (Linear Regression),viewed 10 november
2012,.
Lukito H, 2001, Rancangan Penelitian Suatu Pengantar, FKIP, Malang, Hal 25-27
Levin W, 2008, Review of Medical Mikrobiology and Imunology ed10 ”Structure
of Bacterial Cells”, The Mc.Graw-Hill Companies, USA, hal 3-12
Malangngi, LP, et al., 2012, Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.), FMIPA
UNSRAT,
viewed
10
september
2012,
.
Malbran, CG, 2010, ’Laboratory Protocol: Serotyping of Shigella spp.’, WHO
Global
Foodborne
Infections
Network,
Argentina,
pp.13,
Mariana, Y, Setiabudi, R, 2008, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Gaya Baru, Jakarta, Hal 599612.
Marlinda, M, Sangi, MS, Wuntu, AD, Analisis senyawa metabolit sekunder dan
uji toksisitas ekstrak etanol biji buah alpukat (Persea americana Mill.),
Hal
24-28,
viewed
17
november
2012,
.
Naim, R, 2004, Senyawa Antimikroba dari Tanaman, viewed 10 november 2011,
.
Niyogi, S.K., 2005, Shigellosis, The Journal of Microbiology. hal: 133 – 143,
viewed 16 maret 2013,
xvi
Nafianti, Selvi dan Atan B Sinuhaji, 2005, Resisten Trimetoprim –
Sulfametoksazol terhadap Shigellosis. Sari Pediatri, Vol. 7, No. 1, Hal 3944,
viewed
12
desember
2012,
.
Oesman, N, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ”Kolitis Infeksi”, Jilid I Edisi V,
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Hal 562.
Prihatman, Kemal, 2000, Alpukat / Avocado (Perseaamericana Mill)/Persea
gratissima
Gaerth),
viewed
10
november
2011.
.
Pudjarwoto, 2006, Pola Resistensi Bakteri Enteropatogen, Viewed 10 november
2012,.
Reda, AA, Seyoum, B,Yimam, J, Andualem, G, Fiseha, S & Vandeweerd, JM,
2011, Antibiotic Susceptibility Patterns of Salmonella and Shigella Isolates
in Harar, Eastern Ethiopia, Journal of Infectious Disease and Imunity Vol.
3(8),
pp.
134-139.
Viewed
25
desember
2012
Rosyidah, K, Nurmuhaimina, SA, Komari, N, & Astuti, MD, 2010, Aktivitas
Antibakteri Fraksi Saponin Dari Kulit Batang Tumbuhan Kasturi
(Mangifera Casturi), FMIPA Universitas Lambung Mangkurat,
bioscientiaeVol 7 No 2, pp:25-31, viewed 7 november 2012,
.
Rusmiati, Dewi, et al, 2009, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi,
Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran
Jatinangor,
viewed
7
november
2012,
.
Sabir, ardo, 2005 aktivitas antibakteri flavanoid Propolis trigona sp terhadap
bakteri Streptococcus mutans in vitro, viewed 9 november 2011,
.
Setiabudy , R, 2008, Antimikroba, Dalam Farmakologi dan Terapi, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Hal 585-598.
Siswantoro, D, 2008, Kajian Aktivitas Tanin dengan Penicilin terhadap Bakteri
Streptococcus pyogenes dan Pasteurella multocida secara in vitro, viewed
11 november 2012,
Sockett , D.C, 2013, Antimicrobial Susceptibility Testing , Wisconsin Veterinary
Diagnostic Laboratory, viewed 17 maret 2013, < http://www.wvdl.wisc.edu>.
Suparjo, 2008, Saponin dalam Jurnal Fakultas Peternakan Universitas Jambi,
viewed
8
September
2009,
.
Sya’roni A, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ”Disentri Basiler”, Jilid III
Edisi V, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Hal
2857-2868.
xvii
Todar, K, 2009, Bacterial Structure in Relationship to Pathogenicity, University
Of Wiconsin-Madison Department Of Bacteriology, viewed 15 maret 2013,
Tuminah S, 2004, Camellia sinensis O.K.var assamica sebagai salah satu sumber
antioksidan,
viewed
22
desember
2011,
.
USDA, 2013, Persea americana Mill. Avocado, Natural Resources Conservation
Service, viewed 15 maret 2013, < plants.usda.gov/java>.
Volk and Wheeler, 2003, Mikrobiologi dasar I, edisi revisi, Erlangga, Jakarta, hal
94-104.
Widioko, SA, Wawan, R, 2009. Pengambilan Minyak Biji Alpukat Menggunakan
Pelarut
N-Hexane
dan
Isopropil
Alkohol
,
viewed
8
november2011,.
Zuhrotun A, 2007. Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat
(Persea americana Mill.) Bentuk bulat, viewed 22desember 2011
.
xviii
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hampir semua orang mengenal dan menyukai buah alpukat karena buah
ini mudah didapat dan rasanya lezat. Buah alpukat memiliki kandungan gizi yang
tinggi, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat sakit ginjal
sedangkan biji alpukat digunakan untuk keperluan pembibitan dan berkhasiat
sebagai obat sakit gigi, kencing batu, dan kencing manis, namun kebanyakan biji
alpukat ini dibuang begitu saja setelah diambil buahnya dan belum banyak
dimanfaatkan secara maksimal, maka perlu dilakukan penelitian tentang biji
alpukat tersebut. (Widioko, 2009)
Menurut penelitian, biji buah alpukat mengandung alkaloid, tanin,
terpenoid, saponin, flavonoid, cyanogenic glikoside. Kandungan kimia buah dan
daun alpukat adalah saponin, alkaloid, flavonoid dan tanin. Zat aktif tersebut
memiliki efek antimikroba. (Arukwe, 2012)
Shigella merupakan salah satu penyebab utama disentri basiler, suatu
penyakit yang di tandai dengan nyeri perut hebat, diare yang sering dan sakit
dengan volume tinja sedikit di sertai darah. Shigella dysentriae sangat mudah
menular dan dosis infektifnya rendah yaitu lebih kecil dari 103 organisme,
sementara untuk bakteri lain misal salmonella dan vibrio pada umumnya
dibutuhkan antara 105-109. (Jawet, 2008)
Data di Indonesia memperlihatkan 29% kematian diare terjadi pada
umur 1 sampai 4 tahun disebabkan oleh disentri basiler (Nafianti dan Sinuhaji,
2005) berdasarkan hasil penelitian Litbang kesehatan disebutkan bahwa sekitar
1
2
15% dari seluruh kejadian diare pada anak di bawah usia 5 tahun adalah disentri
yang di sebabkan bakteri Shigella dysentriae (Hegar, 2006) dan berdasarkan profil
kesehatan Kabupaten kota Surabaya pada tahun 2008 jumlah kasus diare yang
dilaporkan dari Puskesmas dan Rumah Sakit yaitu sebanyak 66,841 kasus dimana
36,76% kasus pada balita. ( Anomim, 2008)
Hasil penelitian Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan Jakarta
menyebutkan 14,2% Shigella dysentriae telah resisten terhadap 4 jenis antibiotik
yaitu kloramfenikol, tetrasiklin, ampisilin dan kotrimoxazol. Hal ini dipicu oleh
penggunaan sediaan antimikroba yang tidak rasional sehingga menimbulkan
resistensi bakteri Shigella dysentriae terhadap antimikroba. (Pudjarwoto, 2006)
Sehingga Departemen Kesehatan menganjurkan masyarakat untuk back to nature
(kembali ke obat tradisional) di samping bahannya yang mudah di dapat, murah
(terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat), semua orang bisa membuatnya dan
jarang menimbulkan efek samping yang merugikan dibandingkan dengan obat
sintesis. (Tuminah, 2004)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Idris (2009) diketahui ekstrak biji
alpukat menghasilkan daya antimikroba terhadap S.aureus, C.ulcerans, S. typhi,
P. aeruginosa, K. pneumonia, C. albicans, N.gonorrhoea, S.pyogenes, E.coli.
(Idris, 2009)
Hasil penelitian pendahuluan yang peneliti lakukan dengan metode dilusi
tabung hanya terdapat Kadar Bunuh Minimal (KBM) sedangkan Kadar Hambat
Minimum (KHM) tidak dapat ditentukan karena sifat larutan ekstrak biji alpukat
keruh, Sedangkan dengan metode dilusi agar Kadar Hambat Minimum (KHM)
dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada konsentrasi 6,25%.
3
1.2
Rumusan Masalah
Apakah ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) mempunyai efek
antimikroba terhadap bakteri Shigella dysentriae?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak biji alpukat (Persea
americana Mill.) terhadap bakteri Shigella dysentriae.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui KHM (Kadar Hambat Minimal) ekstrak biji alpukat
(Persea americana Mill.) terhadap bakteri Shigella dysentriae.
2. Mengetahui KBM (Kadar Bunuh Minimal) ekstrak biji alpukat
(Persea americana Mill.) terhadap bakteri Shigella dysentriae.
1.4
Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat klinis
Memberikan informasi bahwa ekstrak biji alpukat (Persea americana
Mill.) secara farmakologis memiliki efek yang dapat digunakan dalam
pengobatan infeksi Shigella dysentrie.
1.4.2 Manfaat akademik
a. Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh ekstrak biji alpukat
(Persea americana Mill.) terhadap pertumbuhan bakteri Shigella
dysentriae.
b. Dapat digunakan sebagai penelitian dasar yang dipakai untuk
penelitian selanjutnya.
4
1.4.3 Manfaat masyarakat
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa biji alpukat
dapat dimanfaatkan sebagai adjuvant untuk pengobatan penyakit diare
disentri.
KARYA TULIS AKHIR
EFEK ANTIMIKROBA
EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP Shigella
dysentriae SECARA IN VITRO
Oleh:
LENI KARLINA HAKIM
09020105
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
HASIL PENELITIAN
EFEK ANTIMIKROBA
EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP Shigella
dysentriae SECARA IN VITRO
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh
LENI KARLINA HAKIM
09020105
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013
ii
LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Maret 2013
Pembimbing I
dr. Moch.Ma’roef, Sp.OG
Pembimbing II
dr. Rahmiyah Fadilah
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,
dr. Irma Suswati, M.Kes
iii
Karya Tulis Akhir oleh Leni Karlina Hakim ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal: 15 Maret 2013
Tim Penguji
dr. Moch.Ma’roef, Sp.OG
, Ketua
dr. Rahmiyah Fadilah
, Anggota
dr. Irma Suswati, M.Kes
,Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Akhir dengan judul “Efek Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana
Mill.) Terhadap Shigella dysentriae Secara Invitro ”.
Karya
tulis
ini
disusun
sebagai
salah
satu
persyaratan
dalam
menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran S1 (Strata 1). Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah
mendukung penyelesaian Karya Tulis Akhir ini, terutama kepada:
1. dr.Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang dan selaku dosen penguji dalam penulisan Karya
Tulis Akhir ini.
2. dr.Moch.Ma’roef, Sp.OG selaku dosen pembimbing I dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini.
3. dr.Rahmiyah fadilah selaku dosen pembimbing II dalam penulisan Karya
Tulis Akhir ini.
4. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah memberikan ilmunya.
5. Kedua Orang tua saya Bp.Lukman Hakim dan Ibu Sukaryaningsih yang
tak henti-hentinya memberikan dukungan serta do’a disetiap sujudnya.
6. Pada keluarga besar tercinta Kakek, Nenek, Adik(Lensi karlinda hakim),
dan sosok yang selalu ada dan memberikan motivasinya Miral Akbar.
v
7. Teman-Teman seperjuangan SUNFLOWER’S rini, karin, indah , bella,
merinda, marsha, cut, tya, anggi, wina, udin, cendy, fahmi, dan semua
teman-teman FK’UMM angkatan 09 atas bantuan dan kerjasamanya
selama ini.
8. Para Laboran Lab Biomedik FK’UMM P.Joko, bu Fat atas segala
bantuannya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Akhir ini masih jauh
dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, Maret 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PENGUJIAN
iv
KATA PENGANTAR
v
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Rumusan Masalah
3
1.3 Tujuan Penelitian
3
1.3.1 Tujuan umum
3
1.3.2 Tujuan khusus
3
1.4 Manfaat Penelitian
3
1.4.1 Manfaat klinis
3
1.4.2 Manfaat akademik
3
1.4.3 Manfaat masyarakat
4
vii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alpukat
5
2.1.1 Klasifikasi Alpukat
5
2.1.2 Deskripsi Tumbuhan Alpukat
5
2.1.3 Kandungan Kimia Alpukat
6
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu
7
2.1.5 Saponin
8
2.1.6 Flavanoid glycosides
9
2.1.7 Terpenoid
10
2.1.8 Tanin
10
2.2 Taksnomi Shigella dysentriae
11
2.2.1 Bakteri Shigella dysentriae
11
2.2.2 Morfologi dan Identifikasi
12
2.2.3 Struktur dan Pewarnaan
14
2.2.4 Struktur Antigen
14
2.2.5 Toksin
14
2.2.6 Patogenesis dan Patologi
15
2.2.7 Tanda Klinis Infeksi Shigella dysentriae
15
2.2.8 Diagnostik Laboratorium
16
2.2.9 Pengobatan
16
2.2.10 Pencegahan
18
2.3 Uji Kepekaan Terhadap Antimikroba (in vitro)
18
2.3.1 Metode Dilusi
19
2.3.2 Metode Difusi Cakram Cara Kirby Bauer
20
viii
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
22
3.2 Hipotesis
23
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
24
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
24
4.3 Populasi dan Sampel
24
4.3.1 Populasi
24
4.3.2 Sampel dan Teknik Pengambilannya
24
4.3.3 Estimasi Jumlah Pengulangan
25
4.4 Variabel Penelitian
25
4.4.1 Variabel Bebas
25
4.4.2 Variabel Tergantung
25
4.5 Definisi Operasional
25
4.6 Alat dan Bahan Penelitian
26
4.6.1 Alat dan Bahan Identifikasi Shigella dysentriae
26
4.6.2 Alat dan Bahan Ekstraksi Biji Alpukat
27
4.6.3 Alat dan Bahan Uji Antimikroba (Dilusi Agar)
28
4.7 Prosedur Penelitian
28
4.7.1 Sterilisasi Alat
28
4.7.2 Pembuatan Medium Nutrient Agar SS
29
4.7.3 Pembuatan Perbenihan Cair Bakteri 104 Sel/Ml
29
4.7.4 Pembuatan Ekstrak Biji Alpukat
29
4.7.5 Identifikasi Bakteri Shigella Dysentriae
32
ix
4.7.5.1 Pewarnaan Gram
32
4.7.5.2 Pembenihan
33
4.7.6 Uji Efektifitas Kepekaan Larutan Ekstrak Biji Alpukat
Terhadap Shigella dysentriae
33
4.7.6.1 Metode Dilusi Agar
33
4.8 Alur penelitian
36
4.9 Analisis Data
37
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
38
5.1 Efek Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat Terhadap Shigella
dysentriae
38
5.1.1 Kadar Hambat Minimum (KHM) Ekstrak Biji Alpukat
38
5.2.2 Kadar Bunuh Minimal (KBM) Ekstrak Biji Alpukat
39
5.2 Analisis Data
40
5.2.1 One Way Anova
40
5.2.2 Pengujian Korelasi dan Regresi
41
BAB 6 PEMBAHASAN
45
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
49
DAFTAR PUSTAKA
50
LAMPIRAN
55
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kadar Hambat Minimum Ekstrak Biji Alpukat
7
Tabel 2.2 Fitokimia Zat Aktif Persea americana Mill. Daun, Buah,
Biji
7
Tabel 2.3 Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat
Kering Dan Basah
8
Tabel 5.1 Jumlah Koloni Shigella Dysentriae Pada Media Agar Dalam
Kelompok Konsentrasi Ekstrak Biji Alpukat
(Persea America Mill).
39
Tabel 5.2 Hasil Analisis Data Jumlah Koloni Shigella dysentriae
Dengan Uji Anova
40
Tabel 5.3 Hasil Uji Tukey Untuk Jumlah Koloni Per Plate
41
Tabel 5.4 Hasil Analisis Data Jumlah Koloni Shigella dysentriae
dengan Uji Korelasi
42
Tabel 5.5 Hasil Analisis Data Jumlah Koloni Shigella dysentriae
dengan Uji Regresi
42
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Biji Alpukat
5
Gambar 2.2 Shigella dysentriae
11
Gambar 3.1 Kerangka konsep
22
Gambar 4.1 Diagram Alur Penelitian dilusi agar
36
Gambar 5.1 Pertumbuhan Shigella dysentriae pada media agar......................... 38
Gambar 5.2 Kurva hubungan antara konsentrasi ekstrak biji alpukat dengan
penurunan jumlah koloni Shigella dysentriae
xii
43
DAFTAR SINGKATAN
ANOVA
:Analisis of Variance
EMB(agar)
:Eosine-Methylene Blue
IMViC test
:Indole, Methylen-red, Voges-Proskauer, Citrat test
JK
:Jumlah koloni
KE
:Konsentrasi ekstrak
KBM
:Kadar Bunuh Minimum
KHM
:Kadar Hambat Minimum
NCCLS
:National Committee for Clinical Laboratory Standart
SS(agar)
:Salmonella-Shigella
TSI (agar)
:Triple Sugar Iron
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.1 Laporan Hasil pendahuluan Ekstrak Biji Alpukat terhadap
Shigella dysentriae
55
1.2 Hasil penelitian Ekstrak Biji Alpukat terhadap Shigella dysentriae
56
1.3 Hasil Pendahuluan Dilusi Tabung
59
2.1 Hasil analisis data
60
3.1 Gambar alat penelitian
64
3.2 Gambar kegiatan penelitian
65
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Resume Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Surabaya tahun 2008,
Bidang P2PHS Dinkes Kota Surabaya, viewed 28 januari 2013,
.
Arukwe, U, et al., 2012, Chemical Composition Of Persea Americana Leaf, Fruit
And Seed, Biochemistry Department Abia State University Nigeria, viewed
10 november 2012, .
BPOM RI, 2005, Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik, Jakarta
Carpena, JGR, Morcuende, D, Andrade, MJ, Kylli, P, & Evez, M, 2011, Avocado
(Persea americana Mill.) Phenolics, In Vitro Antioxidant and Antimicrobial
Activities, and Inhibition of Lipid and Protein Oxidation in Porcine Patties,
journal of agricultural and food chemistry, pp. 5625–5635, viewed 26
januari 2013, .
Chamber, HF, 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik Katzung, Salemba Medika,
Jakarta, Hal 3-70.
Dahlan, SM, 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika,
Jakarta, Hal 17-36.
Dwidijoseputro D, 2010, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta, Hal 9799.
Eko, PU, ulfie, ZY, Otti, H, Hari, M, 2010, PVT Pendaftaran Varietas Lokal
Pemerintah Daerah kabupaten Blitar Berita Resmi No. Publikasi :
036/BR/PVL/8/2010,
viewed
22
Desember
2011,
.
Erianto, D, 2006, Upaya Pencegahan Shigellosis, Viewed 15 desember 2011,
.
Hagerman, AE, 2011, Tannin handbook, Departement of Chemistry and
Biochemistry,
miami
University,
viewed
10september
2012
.
Hendriksen, Renne S, 2003, Antimicrobial susceptibility testing by agar dilution
(MIC),
viewed
9
Desember
2012,
.
Hesselmann, Cornelia, 2000, Determination of minimum inhibitory concentrations
(MICs) of antibacterial agents by agar dilution, viewed 9 Desember 2012
.
Hartono, 2009, Mengenal Saponin,
viewed
22
november
2011,
Hegar, 2006, Disentri Harus Segera Diobati, viewed 8 november 2011,
.
xv
Idris, S, Ndukwe, GI, Gimba, CE, 2009, Preliminary Phytochemical Screening
And Antimicrobial Activity Of Seed Extracts Of Persea
Americana(Avocado Pear), Department of Chemistry, Ahmadu Bello
University,
Zaria-Nigeria.Vol2,
viewed
6
november
2011,
.
Jawetz, Melnick, Adelberg, 2008, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23, EGC,
Jakarta, Hal 258-260.
Jorgensen J.H, and Ferraro M.J, 2009, Antimicrobial Susceptibility Testing: A
Review of General Principles and Contemporary Practices, Oxford
Journals Clinical Infectious Diseases Vol 49, hal 1749-1755, viewed 17
maret 2013 < http://cid.oxfordjournals.org>.
Kurniawan, Deny, 2008, Regresi Linier (Linear Regression),viewed 10 november
2012,.
Lukito H, 2001, Rancangan Penelitian Suatu Pengantar, FKIP, Malang, Hal 25-27
Levin W, 2008, Review of Medical Mikrobiology and Imunology ed10 ”Structure
of Bacterial Cells”, The Mc.Graw-Hill Companies, USA, hal 3-12
Malangngi, LP, et al., 2012, Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.), FMIPA
UNSRAT,
viewed
10
september
2012,
.
Malbran, CG, 2010, ’Laboratory Protocol: Serotyping of Shigella spp.’, WHO
Global
Foodborne
Infections
Network,
Argentina,
pp.13,
Mariana, Y, Setiabudi, R, 2008, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Gaya Baru, Jakarta, Hal 599612.
Marlinda, M, Sangi, MS, Wuntu, AD, Analisis senyawa metabolit sekunder dan
uji toksisitas ekstrak etanol biji buah alpukat (Persea americana Mill.),
Hal
24-28,
viewed
17
november
2012,
.
Naim, R, 2004, Senyawa Antimikroba dari Tanaman, viewed 10 november 2011,
.
Niyogi, S.K., 2005, Shigellosis, The Journal of Microbiology. hal: 133 – 143,
viewed 16 maret 2013,
xvi
Nafianti, Selvi dan Atan B Sinuhaji, 2005, Resisten Trimetoprim –
Sulfametoksazol terhadap Shigellosis. Sari Pediatri, Vol. 7, No. 1, Hal 3944,
viewed
12
desember
2012,
.
Oesman, N, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ”Kolitis Infeksi”, Jilid I Edisi V,
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Hal 562.
Prihatman, Kemal, 2000, Alpukat / Avocado (Perseaamericana Mill)/Persea
gratissima
Gaerth),
viewed
10
november
2011.
.
Pudjarwoto, 2006, Pola Resistensi Bakteri Enteropatogen, Viewed 10 november
2012,.
Reda, AA, Seyoum, B,Yimam, J, Andualem, G, Fiseha, S & Vandeweerd, JM,
2011, Antibiotic Susceptibility Patterns of Salmonella and Shigella Isolates
in Harar, Eastern Ethiopia, Journal of Infectious Disease and Imunity Vol.
3(8),
pp.
134-139.
Viewed
25
desember
2012
Rosyidah, K, Nurmuhaimina, SA, Komari, N, & Astuti, MD, 2010, Aktivitas
Antibakteri Fraksi Saponin Dari Kulit Batang Tumbuhan Kasturi
(Mangifera Casturi), FMIPA Universitas Lambung Mangkurat,
bioscientiaeVol 7 No 2, pp:25-31, viewed 7 november 2012,
.
Rusmiati, Dewi, et al, 2009, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi,
Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran
Jatinangor,
viewed
7
november
2012,
.
Sabir, ardo, 2005 aktivitas antibakteri flavanoid Propolis trigona sp terhadap
bakteri Streptococcus mutans in vitro, viewed 9 november 2011,
.
Setiabudy , R, 2008, Antimikroba, Dalam Farmakologi dan Terapi, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Hal 585-598.
Siswantoro, D, 2008, Kajian Aktivitas Tanin dengan Penicilin terhadap Bakteri
Streptococcus pyogenes dan Pasteurella multocida secara in vitro, viewed
11 november 2012,
Sockett , D.C, 2013, Antimicrobial Susceptibility Testing , Wisconsin Veterinary
Diagnostic Laboratory, viewed 17 maret 2013, < http://www.wvdl.wisc.edu>.
Suparjo, 2008, Saponin dalam Jurnal Fakultas Peternakan Universitas Jambi,
viewed
8
September
2009,
.
Sya’roni A, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ”Disentri Basiler”, Jilid III
Edisi V, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Hal
2857-2868.
xvii
Todar, K, 2009, Bacterial Structure in Relationship to Pathogenicity, University
Of Wiconsin-Madison Department Of Bacteriology, viewed 15 maret 2013,
Tuminah S, 2004, Camellia sinensis O.K.var assamica sebagai salah satu sumber
antioksidan,
viewed
22
desember
2011,
.
USDA, 2013, Persea americana Mill. Avocado, Natural Resources Conservation
Service, viewed 15 maret 2013, < plants.usda.gov/java>.
Volk and Wheeler, 2003, Mikrobiologi dasar I, edisi revisi, Erlangga, Jakarta, hal
94-104.
Widioko, SA, Wawan, R, 2009. Pengambilan Minyak Biji Alpukat Menggunakan
Pelarut
N-Hexane
dan
Isopropil
Alkohol
,
viewed
8
november2011,.
Zuhrotun A, 2007. Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat
(Persea americana Mill.) Bentuk bulat, viewed 22desember 2011
.
xviii