Kerangka Pemikiran Desain Penelitian

26

2.5.3 Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru

Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi agar rela untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban sebagai anggota organisasi. Beberapa faktor yang membuat seseorang termotivasi adalah status, kompensasi, penghargaan dan sebagainya, sehingga membuat karyawan semangat untuk berusaha mendapatkannya. Peningkatan motivasi kerja pegawai akan memberikan peningkatan yang sangat berarti bagi peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Usaha para karyawan tersebut adalah dengan meningkatkan kinerja dirinya, tentunya peningkatan kinerja tersebut harus sesuai dengan aturan organisasi. Pada dasarnya kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. Kinerja karyawan merupakan hal yang penting bagi perusahaan maupun organisasi. Untuk itudiperlukan motivasi baik dari dalam motivasi intrinsik maupun dari luar motivasi ekstrinsik. Campbell 1990 menyatakan kinerja individu adalah sebagai suatu tindakan yang relevan untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya motivasi dapat dimaksudkan sebagai pemberian daya perangsang kepada karyawan agar karyawan bekerja dengan segala daya dan upaya. Knippenberg 2000 menyatakan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh positif pada kinerja, sejauh kinerja berada dibawah kontrol kehendak sejauh 27 kinerja itu bertumpu pada usaha dan ketekunan bukan dari pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sumberdaya yang tersedia. Tetapi Herzberg 1959 menyatakan pendapat yang berbeda yaitu dengan mengatakan faktor ekstrinsik tidak akan mendorong minat seseorang untuk bekerja dengan performa baik, sehingga tidak jarang motivasi ekstrinsik menjadikan seseorang bekerja tidak maksimal. Hal ini dikarenakan mereka hanya fokus untuk mendapatkan reward yang akan didapat tanpa memikirkan tanggung jawab dari hasil pekerjaan yang telah mereka laksanakan. Jadi dapat diketahui motivasi sangat berkaitan dengan peningkatan kinerja karyawan, yang mana keduanya saling berhubungan dan mempengaruhi. Maka dapat dirumuskan dalam hipotesis: H3 : Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru akuntansi

2.6. Desain Penelitian

Penulis ingin menyajikan research framework atas penelitian ini. Sistem pengukuran kinerja non-finansial diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja dan adanya Tekanan kerja akan menyebabkan stress dan hal ini akan menurunkan motivasi kerja karyawan. Peningkatan motivasi melalui peningkatan kreatfitas karyawan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan. 28 Model penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: HI H3 H2 Gambar 2.1: Research framework hubungan sistem pengukuran kinerja non- finansial, Tekanan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. NFP TEKANAN KERJA KINERJA PENDIDIK GURU MOTIVASI KERJA

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif . Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sedangkan verifikatif menunjukkan pengaruh antara variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh sistem pengukuran kinerja non- finansial,tekanan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru akuntansi.

3.2 Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian

a. Populasi

Sugiyono, 2008: 80 berpendapat populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubyek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat kedua diatas, dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud populasi adalah sejumlah individu yang 28 menjadi subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah guru PNS SMA dan SMK di Bdanar lampung.

b. Sampel

Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Menurut Sugiyono 2010: 81, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kinerja guru akuntansi di Kotamadya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua guru PNS mata pelajaran akuntansi di SMA dan SMK Bdanar Lampung. 29 Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah di Bdanar Lampung No Nama Sekolah Jumlah Guru Populasi 1 SMA N 1 Bdanar Lampung 4 2 SMA N 2 Bdanar Lampung 5 3 SMA N 3 Bdanar Lampung 4 4 SMA N 4 Bdanar Lampung 4 5 SMA N 5 Bdanar Lampung 4 6 SMA N 6 Bdanar Lampung 4 7 SMA N 7 Bdanar Lampung 4 8 SMA N 8 Bdanar Lampung 4 9 SMA N 9 Bdanar Lampung 4 10 SMA N 10 Bdanar Lampung 4 11 SMA N 11Bdanar Lampung 4 12 SMA N 12Bdanar Lampung 4 13 SMA N 13 Bdanar Lampung 4 14 SMA N 16 Bdanar Lampung 4 15 SMK N 1 Bdanar Lampung 4 16 SMK N 4 Bdanar Lampung 5 17 SMK Tri Karya Utama B. Lampung 4 18 SMK Setia Budi Bdanar Lampung 4 19 SMK YPPL Bdanar Lampung 3 20 SMK BPK Penabur Bdanar Lampung 4 21 SMK Yapena Bdanar Lampung 4 22 SMK Utama Bdanar Lampung 4 23 SMK Satu Nusa B.Lampung 4 24 SMK Guna Dharma B.Lampung 4 25 SMK PGRI 2 Bdanar Lampung 4 26 SMK Arjuna Bdanar Lampung 3 27 SMK Persada Bdanar Lampung 4 28 SMK Surya Dharma Bdanar Lampung 4 29 SMK Gajah Mada Bdanar Lampung 3 30 SMK Bintara Bdanar Lampung 4 Jumlah 125 Berdasarkan hal tersebut maka kuisioner yang akan disebarkan adalah guru mata pelajaran akuntansi di SMA dan SMK di Bdanar Lampung yaitu sebanyak 125 responden. 30 3.3 Pengukuran Instrumen 3.3.1 Sistem Pengukuran Kinerja Non-Finansial Kuesioner yang mengukur sistem pengukuran kinerja non-finansial menanyakan informasi tentang pengukuran kinerja non-finansial. Instrument dalam kuesioner ini diambil dari Ittner dan Lacker 2003 yang dikembangkan oleh Sholihin dan Pike 2010. Instrumen ini menggunakan skala likert 1-5.

3.3.2 Motivasi Kerja

Motivasi dianggap sebagai instrumen penting karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.Instrumen motivasi ini terdiri dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Instrumen motivasi intrinsik dikembangkan oleh Amabile 1985, Tierney, Farmer dan Graen 1999 yang terdiri dari 3 pertanyaan. Instrumen motivasi Ekstrinsik dikembangkan oleh Wong, Guo, dan Lui 2010 yang terdiri dari 3 pertanyaan.Instrumen ini diukur dengan menggunakan 5 point skala likert

3.3.3 Tekanan kerja

Tekanan kerja merupakan tekanan kerja yang dirasakan oleh karyawan dalam lingkungan kerjanya. Instrument dalam kuesioner tekanan kerja inidiambil oleh Khan, Wolfe,Quinn, Snoek dan Rosenthal 1964 yang dikembangkan oleh Shields, Deng,Kato 2000. Instrumen tekanan kerja ini diukur menggunakan 5 skala likert.