Pengujian Keabsahan Data PENGELOLAAN KURIKULUM 2013 DI TK NEGERI PEMBINA SEMARANG

Observasi dilakukan untuk menggali data mengenai pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran di kelas. Sehingga penulis data mengetahui gambaran langsung pengimplementasian pembelajaran, kemudian penulis dapat menganalisis manajemen kurikulum yang diterapkan di TK Negeri Pembina Semarang. 3.4.3.3 Studi Dokumentasi Selain wawancara dan observasi peneliti menggunakan pula teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi. Dari studi dokumen penulis ingin menggali data tentang perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Data yang diperoleh dari studi dokumentasi penulis manfaatkan untuk pengecekan kesesuaian data. Dokumen-dokumen yang dihimpun dan dikaji dalam penelitian ini antara lain : a catatan lapangan; bfoto; crekaman kegiatanVCD.

3.5 Pengujian Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan dengan kriteria yang digunakan adalah kepercayaan credibility. Penerapan kriteria derajat kepercayaan kredibilitas pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriteria ini berfungsi mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Untuk pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Menurut Wilian Wiersma Sugiyono, 2007:273 menyebutkan, trianggulasi is qualitative cross validation. It assessses the sufficiency of the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures. Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber, trianggulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Moleong 2007:330 menyebutkan trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin Moleong, 2007 membedakan trianggulasi menjadi empat macam yaitu sumber, metode, peneliti dan teori. Data dan informasi yang diperoleh dari subyek penelitian baik yang dicatat melalui alat rekam maupun alat tulis, kemudian diklasifikasikan berdasarkan aspek- aspek pokok yang menjadi fokus penelitian. Data yang terkumpul terlebih dahulu dilakukan member check untuk meyakinkan bahwa responden telah memberikan informasi yang benar dan lengkap sampai data tersebut dapat dihayati dan dianalisis sejalan dengan fokus penelitian. Langkah selanjutnya, informasi tersebut dicek dan dikonfirmasikan atau diverifikasi kebenarannya melalui trianggulasi. Tujuannya untuk menjamin tingkat kepercayaanvaliditas dan keterandalannya reliabilitas data, dengan jalan membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, dengan mempergunakan yang mungkin berbeda-beda sampai dicapai titik kejenuhan redundancy. Cara ini dimaksudkan untuk mencegah subjekfitas, melengkapi data awal yang masih kurang, tidak lengkap, keliru serta menyelidiki validitas catatan peneliti Moleong, 2007:166- 178. Sukardi 2006: 107 berpendapat penggunaan trianggulasi dalam penelitian kualitatif sangat dianjurkan karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu: a. Trianggulasi memberikan hasil yang tidak menimbulkan keragu-raguan informasi dari fenomena yang diseleksi, b. Trianggulasi menyediakan kemungkinan tambahan metode bagi para peneliti yang menekuni bidang penelitian sosial. c. Dengan menggunakan lebih dari satu metode dimungkinkan bagi para peneliti untuk menggunakan norma dan teknik interprestasi yang bervariasi.

3.6 Teknik Analisis Data