g. Prinsip Kesederhanaan.
Definisi sederhana simplicity yaitu “tidak lebih dan tidak kurang”. Sesuatu
yang tidak perlu sebaiknya dihilangkan, sebab hanya akan menjadikan desain terkesan ruwet Sanyoto, 2006: 119.
h. Prinsip Kejelasan
Kejelasan clarity artinya mudah dimengerti, dan jelas dibaca. Warna huruf, warna latar tulisan, jenis tulisan serta gambar haruslah jelas, mudah dibaca, dan
mudah dipahami bahkan dari jarak yang cukup jauh Sanyoto, 2006: 119. Jadi untuk menghasilkan karya desain yang menarik maka prinsip-prinsip
dasar desain tersebut merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan dalam proses desain.
2.1.3. Strategi Perancangan dalam Desain Komunikasi Visual
Dalam melakukan suatu perancangan, dibutuhkan suatu strategi agar mampu mengkomunikasikan pesan yang dimaksud terhadap calon penerima
pesan. Adapun beberapa langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan menurut Suyanto 2006: 20 yaitu, strategi menetapkan audiens, strategi kreatif merancang,
strategi merancang daya tarik pesan, strategi merancang gaya dalam eksekusi pesan, dan strategi merancang warna, slogan, dan format iklan.
2.1.3.1. Strategi Menetapkan Audiens
Dalam menetapkan audiens maka yang dilakukan adalah melakukan segmentasi pasar. Suyanto 2006: 20 menjelaskan untuk pemasaran produk
konsumen, variabel segmentasi utama adalah segmentasi geografis, segmentasi
demografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi manfaat. Namun segmentasi pasar yang akan diterapkan selanjutnya dijelaskan pada bab 3.
2.1.3.2. Strategi Merancang Daya Tarik Pesan
Untuk menentukan daya tarik pesan maka perlu dilakukan riset pasar terlebih dahulu. Suyanto 2006: 111 mengemukakan bahwa, daya tarik pesan
dapat berupa selebritis, humor, kesalahan, perbandingan, rasional, emosional, seks atau kombinasi aspek-aspek tersebut. Daya tarik pesan yang mungkin diterapkan
pada perancangan media promosi ini yaitu daya tarik rasional. Namun daya tarik pesan yang akan diterapkan selanjutnya dijelaskan pada bab 3.
2.1.3.3. Strategi Merancang Gaya dalam Eksekusi Pesan
Dalam melakukan eksekusi pesan, Suyanto 2006: 133 menjelaskan bahwa ada empat hal yang harus diperhatikan oleh tim kreatif, yaitu gaya, nada, kata, dan
format. Gaya dalam eksekusi pesan terdiri dari gaya pesan faktual atau menjual langsung, potongan kehidupan, gaya hidup, fantasi, citra, musik, simbol
kepribadian, keahlian teknis, bukti ilmiah, bukti kesaksian, demonstrasi, perbandingan, animasi, humor, dan kombinasi. Gaya pesan yang mungkin
diterapkan pada perancangan media promosi ini yaitu gaya pesan kombinasi. Namun strategi merancang gaya pesan yang akan diterapkan selanjutnya
dijelaskan di bab 3.
2.1.3.4. Strategi Merancang Slogan, dan Format Iklan.
Slogan, dan format iklan merupakan bagian yang tertuang dalam pesan iklan. Keberadaannya saling mendukung. Dalam merancang slogan, dan format
iklan haruslah dipertimbangkan jenis huruf, ukuran, keterbacaan, keserderhanaan,
keserasian, serta kepaduan antar masing-masing bagian untuk memberikan dampak visual yang efektif diadaptasi dari Suyanto, 2006: 153. Namun strategi
merancang slogan dan format iklan yang akan diterapkan selanjutnya dijelaskan pada bab 3.
2.2 Media Promosi
2.2.1. Tujuan dan Kegiatan Promosi
2.2.1.1. Tujuan Promosi
Promosi merupakan proses mengomunikasikan variabel bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.
Seperti pendapat Cravens dalam Hasan, 2008: 367 promosi didefinisikan “ The planning, implementing, and controlling of the communication with its customers
another target audience.” Di sini promosi dimulai dari perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi untuk menjangkau target audiens. Inti
dari kegiatan promosi adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, serta mengingatkan
target market agar bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Saladin dalam Rangkuti, 2009: 49 menjelaskan promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk
memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Dalam pandangan lain Swastha dalam Rangkuti, 2009: 50 menjelaskan bahwa
promosi merupakan arus informasi persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan