27
27
Pola Pertumbuhan Badan Berat Badan BB dan Tinggi Badan TB
Laju pertumbuhan berat badan laki-laki Kabupaten Sragen mengalami lonjakan pada usia 9 tahun ke usia 10 tahun sebesar 6.20 kgth, kemudian
melambat setelahnya. Laju pertumbuhan tinggi badan laki-laki di Kabupaten Sragen dimulai pada usia 9 tahun dan terus meningkat hingga usia 13 tahun,
kemudian mengalami penurunan Tabel 4. . Lonjakan laju tinggi badan tertinggi terjadi pada usia 12 tahun ke usia 13 tahun yaitu sebesar 71.70 mmth. Saat terjadi
lonjakan tinggi badan tersebut bertepatan dengan saat laki-laki Sragen mengalami spermarke yaitu pada usia 12.60 ± 0.07 tahun. Saat usia 13 tahun ini, berdasarkan
perkembangan rambut pubisnya subyek sudah mencapai tahapan Tanner 3. Tabel 4. Median berat dan tinggi badan pada setiap kelompok usia
Kurva pola pertumbuhan berat dan tinggi badan laki-laki untuk berbagai persentil disajikan pada Gambar 13. Pola pertumbuhan berat badan menunjukan
peningkatan yang pesat sejak usia 9 tahun sampai usia 14 tahun. Kemudian pada usia 15 sampai usia 19 tahun pola pertumbuhan berat badan laki-laki di
Kabupaten Sragen menunjukan peningkatan yang kurang pesat. Sedangkan pola pertumbuhan tinggi menunjukkan peningkatan. Peningkatan sangat pesat terjadi
pada usia antara 11.5 tahun dan 14 tahun. Kemudian pola menunjukan peningkatan yang tidak pesat lagi di usia 15
– 19 tahun.
Kelompok Usia
tahun Berat Badan BB
Tinggi Badan TB Median
kg Laju
kgth Median
cm Laju
cmth 9
24.51 -
129.18 -
10 30.71
6.20 133.22
4.04 11
35.65 4.94
138.29 5.07
12 39.68
4.03 144.85
6.56 13
42.90 3.22
152.02
7.17
14 46.16
4.00 157.45
5.43 15
48.40 2.24
161.23 3.77
16 49.66
1.26 162.75
1.23 17
50.96 1.30
163.96 1.29
18 52.15
1.19 165.18
1.22 19
53.28 1.13
166.30 1.12
28
28
Gambar 13. Kurva pertumbuhan berat dan tinggi badan
8 10
12 14
16 18
20 10
20 30
40 50
60 70
80
Berat Badan Laki-laki Sragen
Kelompok Usia Tahun B
e ra
t B
a d
a n
kg
percentil=2.3 percentil=3
percentil=5 percentil=10
percentil=25 percentil=50
percentil=75 percentil=85
percentil=90 percentil=95
percentil=97 percentil=97.7
8 10
12 14
16 18
20 130
140 150
160 170
180
Tinggi Badan Laki-laki Sragen
Kelompok Usia Tahun T
in g
g i
B a
d a
n cm
percentil=2.3 percentil=3
percentil=5 percentil=10
percentil=25 percentil=50
percentil=75 percentil=85
percentil=90 percentil=95
percentil=97 percentil=97.7
29
29
Indeks Massa Tubuh IMT
Berdasarkan National Health and Nutrition Examination Survey NHNES 1988 yang digunakan dalam penelitian-penelitian di dunia, Indeks massa tubuh
IMT merupakan ratio BBTB
2
kgm
2
. Nilai median IMT laki-laki di Kabupaten Sragen memakai persentil ke-50. Nilai median pertumbuhan IMT hasil penelitian
menunjukan kenaikan yang relatif konstan pada kisaran 19.64 kgm
2
dan 19.87 kgm
2
Tabel 5.
Persentase Lemak Tubuh PLT
Data median persentase lemak tubuh diperoleh dari pengukuran tebal lipatan kulit trisep dan subscapula Williams et al.1992. Pola pertumbuhan
Indeks Massa Tubuh Gambar 14 dan Persentase Lemak Tubuh disajikan pada Gambar 15. Data lengkap nilai persentil Indeks Massa Tubuh dan Presentase
Lemak Tubuh terangkum pada Lampiran 11.
Tabel 5. Median IMT dan PLT Laki-laki Sragen berdasarkan kelompok usia Kelompok Usia
tahun Median
Indeks Massa Tubuh kgm
2
Median Persentase Lemak Tubuh
9 19.64
32.10 10
19.71 30.44
11 19.76
28.16 12
19.77 24.59
13 19.76
19.23 14
19.71 15.12
15 19.82
13.13 16
19.84 12.08
17 19.85
11.33 18
19.86 10.74
19 19.87
10.18
30
30
Gambar 14. Kurva pertumbuhan IMT laki-laki Sragen
Gambar 15. Kurva pertumbuhan PLT laki-laki Sragen
8 10
12 14
16 18
20 10
20 30
IMT Laki-laki Sragen
Kelompok Usia Tahun In
d e
ks M
a ssa
T u
b u
h kg
m 2
percentil=2.3 percentil=3
percentil=5 percentil=10
percentil=25 percentil=50
percentil=75 percentil=85
percentil=90 percentil=95
percentil=97 percentil=97.7
8 10
12 14
16 18
20 5
10 15
20 25
30 35
PLT Laki-laki Sragen
Kelompok Usia Tahun P
e rse
n ta
se L
e m
a k
T u
b u
h
percentil=2.3 percentil=3
percentil=5 percentil=10
percentil=25 percentil=50
percentil=75 percentil=85
percentil=90 percentil=95
percentil=97 percentil=97.7
31
31
Korelasi Presentase Lemak Tubuh PLT dan Indeks Massa Tubuh IMT
Hasil penelitian pada laki-laki Kabupaten Sragen menunjukkan bahwa korelasi PLT dengan IMT adalah positif. Nilai korelasinya sebesar 0.26 dengan
nilai p sebesar 0.0 , sehingga korelasinya adalah sangat signifikan Gambar 16.
Gambar 16. Korelasi antara PLT dan IMT laki-laki Sragen
10 15
20 25
30 35
14 16
18 20
22 24
26
PLT IMT Laki-laki Sragen
Presentase Lemak Tubuh In
d e
ks M
a ssa
T u
b u
h kg
m 2
32
32
PEMBAHASAN
Pubertas adalah reaktivasi system syaraf pusat untuk perkembangan seksual yang ditandai oleh peningkatan hormon seks secara dratis dan merupakan
kejadian berdurasi pendek, yang terjadi ketika masa juvenile berakhir Bogin 1999. Ejakulasi pertama atau spermarke sering dihubungkan awal fertilitas
kematangan seksual laki-laki Neinstein 2004. Selain itu kejadian spermarke diasosiasikandihubungkan dengan karakteristik kematangan seks sekunder seperti
genital luar dan rambut pubis Shemesh et al. 1985. Usia pubertas bervariasi pada setiap individu. Selain dari faktor genetik,
diantara faktor lingkungan penting yang mempengaruhi usia pubertas adalah nutrisi dan gizi. Laki-laki yang status nutrisi dan gizi baik cenderung mempunyai
velositas kecepatan pertumbuhan dan maturitas seksual usia spermarke dan pekembangan genitalrambut pubis yang lebih cepat dibandingkan dengan laki-
laki yang status nutrisi dan gizinya buruk Bogin 1999; Muir 2006; Heffner Schust 2006
Maturasi Seksual Laki-laki
Spermarke
Usia spermarke subyek daerah urban Kabupaten Sragen adalah 12.60 ± 0.07 tahun. Menurut Bogin 1999 dan Muir 2006, kisaran normal usia
spermarke terjadi usia 9 – 14 tahun dan masa transisi pubertas terjadi selama 4
hingga 8 tahun. Masa transisi pubertas terjadi selama 4 hingga 8 tahun yang memungkinkan terjadinya perubahan seksual sekunder dan komposisi tubuh
berat badan, tinggi badan dan lemak tubuh. Meskipun progresi perubahan pada pubertas dapat diprediksi, namun onset usia sangat berbeda-beda diberbagai
tempat di dunia dan bahkan pada anak-anak dengan latar belakang etnis yang berbeda dalam wilayah yang sama Heffner Schust 2006 Tabel 6.
33
33
Tabel 6. Perbandingan estimasi usia spermarke berbagai negara dan etnis Janssen et al. 2007
Asal Negara Ras Etnik
Tahun Median Usia
Spermarke Jepang
Mongoloid 1980
11.7 Nigeria
Negroid 1989
12.3 Meksiko
Kaukasoid 1992
13.4 ± 1.01 Hungaria
Kaukasoid 1994
13.52 ± 0.12 Jerman
Kaukasoid 1994
12.6 Israel
Kaukasoid 1995
13 Inggris
Kaukasoid 1999
13 Peru
Kaukasoid 2000
13 China
Mongoloid 2002
13.8014.24 Hongkong
Mongoloid 2002
13 Amerika
Kaukasoid 2002
13.2 Swedia
Kaukasoid 2002
13.6 Zimbagwe
Negroid 2005
12.02±0.03
Indonesia Mongoloid
2008 12.60±0.07
Berdasarkan hasil penelitian para ahli dari baerbagai negara dan etnikras pada Tabel 11 subyek penelitian mengalami usia spermarke dengan estimasi yang
berbeda-beda. Akan tetapi sebagian besar masih dalam kisaran usia 9 sampai 14 tahun, usia termuda berasal dari Negara Jepang Mongoloid pada tahun 1980
dengan estimasi usia median spermarke 11.7 tahun. Usia tertua berasal dari Negara China Mongoloid pada tahun 2002 untuk daerah urban 14.80 tahun dan
daerah rural 14.24 tahun. Usia spermarke pada rasetnik Kaukasoid yang termuda berasal dari negara Jerman 1994 adalah 12.6 tahun, sedangkan usia tertua
berasal dari negara Swedia 2002 adalah 13.6 ± 0.05 tahun. Rasetnik Negroid Nigeria pada tahun 1989 estimasi usia spermarkenya 12.3 tahun dan Zimbagwe
2005 pada usia 12.02 ± 0.03 tahun. Variasi usia spermarke tersebut dipengaruhi oleh faktor etnik yang berbeda, Negroid cenderung lebih cepat dari pada
Mongoloid dan Kaukasoid Bogin 1999; Rogol 2000; Herman-Giddens 2001: Heffner Schust 2006.
Perbedaan ekonomi juga dapat mempengaruhi onset usia spermarke. Menurut Wirawan et al. 2002, estimasi spermarke laki-laki di Kodya
34
34
Yogyakarta pada usia 10.97 ± 1.25 tahun. Estimasi tersebut ternyata lebih cepat dari Sragen 12.60 ± 0.07. Hal ini kemungkinan karena adanya perbedaan lokasi
penelitian, status sosial ekonomi, dan metode penelitian. Kodya Yogyakarta mempunyai peradaban yang sedikit lebih maju dan faktor sosial ekonomi serta
latar pendidikan orang tua yang lebih baik dibandingkan dengan Kabupaten Sragen.
Perkembangan Rambut Pubis
Estimasi median usia yang dicapai dari maturasi seksual tahap 2 sampai 5 berdasarkan perkembangan rambut pubis pada laki-laki Kabupaten Sragen adalah
sebagai berikut : tahap 2 usia 11.60 tahun, tahap 3 usia 13.00 tahun, tahap 4 usia 14.20 tahun, dan tahap 5 usia 16.40. Hasil tersebut sesuai dengan kisaran