Rincian alat pencapaian dari program peningkatan kemampuan berorganisasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Realisasi Rehab Tempat Wudu
Kegiatan rehab tempat wudu telah diprogramkan sebelumnya bersamaan dengan pemrograman rehab musholla, namun kegiatan tersebut tertunda karena
masalah dana. Turunnya dana proposal dari Bupati Pemalang senilai satu setengah juta rupiah memberikan inisiatif untuk kembali melanjutkan program rehab tempat
wudu tersebut. Meskipun menurut jamaah fasilitas tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap partisipasi mereka, namun dengan kondisi fisik dan fasilitas perlu
diperhatikan pula, apalagi dengan adanya bantuan tersebut. Rehab tempat wudu tersebut dilakukan untuk memperkuat modal fisik Musholla Khoirus Subban. Sarana
dan prasarana yang lebih baik diharapkan menambah kenyamanan bagi jamaah yang melaksanakan kegiatan di musholla tersebut.
Pelaksanaan rehab tempat wudu direncanakan pada hari Kamis, 13 Juli 2006 selama 7 hari. Pembongkaran tempat wudu akan dilakukan oleh jamaah,
sedang pembangunan tempat wudu dilakukan oleh dua orang tukang batu yang diupah , sedangkan jamaah bertugas membantu keduanya dan menyediakan
konsumsi. Dana rehab tempat wudu tersebut berasal dari bantuan bupati, wakaf, dan
hasil donatur tetap. Kepanitiaan rehab tempat wudu dijadikan satu dengan kepanitiaan rehab Musholla Khoirus Subban sehingga tidak perlu dibentuk
kepanitiaan baru. Rencana denah tempat wudu dirancang bersama oleh jamaah. Tempat wudu direncanakan direhab secara total. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
menyempurnakan rehab musholla yang telah dilaksanakan sebelumnya.
2. Meningkatkan Koordinasi
Sebagai upaya untuk melancarkan setiap program dan kegiatan yang telah direncanakan, maka koordinasi internal pengurus dan antar jamaah semakin
ditingkatkan. Koordinasi juga dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan pengurus dalam melaksanakan progam dan kegiatan yang telah
direncanakan. Koordinasi tersebut tidak dilaksanakan semata-mata melalui sebuah
forum rapat, namun koordinasi merupakan upaya check and recheck sehingga diharapkan program dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Koordinasi dilaksanakan secara tidak terstruktur. Melalui obrolan santai koordinasi dilakukan. Hal tersebut dilakukan karena untuk melakukan rapat yang
cukup sering dikhawatirkan akan membuat jamaah jenuh. Koordinasi juga dilakukan sewaktu-waktu apabila para pengurus bertemu seperti setelah sholat berjamaah,
tahlilan, maupun berkunjung ke rumah.
3. Pendampingan