13 salinitas, salinitas dengan konsentrasi 2.500 ppm 5,49
μmhoscm , salinitas dengan konsentrasi 5.000 ppm 9,77
μmhoscm, salinitas dengan konsentrasi 7.500 ppm 14,05
μmhoscm dan salinitas dengan konsentrasi 10.000 ppm 18,25 μmhoscm. Terdapat 10 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 30 satuan
percobaan. Tiap satuan percobaan terdiri atas sebuah pot plasik yang berbentuk persegi panjang.
Model rancangan yang digunakan adalah :
Y
ijk
= μ + τ
k
+ α
i
+ β
j
+ αβ
ij
+
ε
ijk
Keterangan : Y
ijk
= nilai pengamatan karena adanya pengaruh mikoriza ke-i, level salinitas ke-j dan kelompok ke-k
μ = rataan umum
τ
k
= pengaruh kelompok ke-k k= 1, 2 dan 3 αi
= pengaruh perlakuan mikoriza ke-i i = 1 dan 2 βj
= pengaruh perlakuan level salinitas ke-j j = 1, 2, 3, 4 dan 5 αβ
ij
= pengaruh interaksi mikoriza ke-i, level salinitas ke-j ε
ijk
= pengaruh galat perlakuan mikoriza ke-i, level salinitas ke-j dan kelompok ke-k
Data yang diperoleh dianalisa dengan Sidik Ragam ANOVA dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan Mattjik dan Sumertajaya,
2000.
Prosedur 1.
Persiapan bahan dan alat
Bahan yang digunakan adalah pasir ± 300 kg sebagai media tanam, bibit
rumput Cynodon dactylon, isolat CMA Mycofer, air dan garam NaCl. Alat yang digunakan adalah pot plastik 30 buah, timbangan, gelas piala, sendok, label.
2. Pengolahan media tanam
Pasir yang telah dibersihkan kemudian dijemur selama ± 1 minggu, lalu dimasukkan kedalam 30 buah pot plastik, masing-masing pot ± 8,5 kg. Setelah itu,
isolat CMA Mycofer campuran Glomus manihotis, Glomus etunicatum, Gigaspora
14 margarita dan Acaulospora sp
. sebanyak 100 g8.5 kg pasir ditebarkan kedalam 15 pot, sedangkan 15 pot lagi tidak diberi CMA. Masing-masing pot disiram 3 L air.
Bibit rumput Cynodon dactylon dalam bentuk rumpun yang telah dibersihkan ditanam pada masing-masing pot hingga menutupi seluruh bagian pot. Terakhir,
siram kembali masing-masing pot dengan 500 ml air.
3. Pemeliharaan
Cynodon dactylon
yang telah ditanam setiap hari disiram air 1 kali sehari dengan volume penyiraman ± 400 mlpot. Rumput dipupuk dua kali seminggu
sebanyak 100 mlpot tiap pemupukan dengan menggunakan pupuk Hyponex. Pupuk dilarutkan dengan konsentrasi 0,5 g Hyponex1 L.
Perlakuan salinitas garam NaCl dilakukan dengan mengencerkan garam NaCl murni sesuai level salinitas yang diperlukan. Level salinitas 2.500 ppm
diperoleh dengan mengencerkan NaCl murni 2,5 g didalam 1 L air. Level salinitas 5.000 ppm diperoleh dengan mengencerkan NaCl murni 5,0 g didalam 1 L air.
Untuk level salinitas 7.500 ppm diperoleh dengan mengencerkan NaCl murni 7,5 g didalam 1 L air. Terakhir level salinitas 10.000 ppm diperoleh dengan mengencerkan
NaCl murni 10,0 g didalam 1 L air. Perlakuan salinitas baru dilakukan dua minggu setelah tanam tujuannya
supaya tanaman dapat beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungannya. Untuk tanaman yang mati sebelum perlakuan dilakukan penyulaman. Perlakuan salinitas
dilakukan secara bertahap supaya tanaman tidak langsung mengalami stres. Selama 6 minggu volume salinitas diberikan sebanyak 100 mlpot, sedangkan sisanya ± 300
mlpot disiram air biasa, karena tidak ada perubahan, volume salinitas ditingkatkan menjadi 200 mlpot, sisanya ± 200 mlpot disiram air biasa selama 8 minggu.
Terakhir, volume penyiraman salinitas ditingkatkan hingga menjadi 400 mlpot dan tanpa disiram air biasa.
4. Pemanenan