STUDI EFEKTIFITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) DIRUAS JALAN MERDEKA UTARA KOTA MALANG
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Malang merupakan daerah wisata yang sering dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah sekitar, selain kota wisata kota Malang juga dikenal sebagai kota yang padat akan pusat perbelanjaan dan sebagai kota tujuan untuk berbelanja. Dengan demikian kepadatan lalu lintas di kota Malang sedemikan rupa padatnya akan kendaraan bermotor.
Transportasi merupakan sektor pendukung aktifitas manusia dalam segala hal kegiatan perkerjaan rutin, bisnis, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Sebagai sarana pendukung, transportasi harus mendapatan pelayanan yang baik sehingga diperoleh sistem pergerakan yang efektif bagi pengguna transportasi.
Peningkatan system transportasi memerlukan penanganan yang meyeluruh, mengingat bahwa transportasi timbul karena adanya perpindahan manusia atau barang. Meningkatnya perpindahan tersebut dituntut penyediaan fasilitas penunjang laju perpindahan manusia atau barang yang memenuhi ketentuan keselamatan bagi pejalan kaki.
Berjalan kaki adalah moda trasportasi yang sangat tua, pejalan kaki merupakan bagian yang sangat penting dalam transportasi, terutama di daerah perkotaan, khususnya daerah perbelanjaan dan fasilitas terbuka umum. Pejalan kaki tidak dilengkapi dengan pelindung terhadap bahaya kecelakaan, agar lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan bermotor dapat berlangsung dengan lancar dan aman. Pergerakan pejalan kaki meliputi pergerakan-pergerakan menyusuri jalan, memotong jalan dan persimpangan. Sebagaimana lazimnya terjadi di kota besar di Indonesia, karena tuntutan perkembangan ekonomi yang semakin menigkat.
Faslitas pejalan kaki sering terabaikan oleh pihak pihak penentu kebijakan, seperti departemen perhubungan berserta jajarannya, padahal pejalan kaki
(2)
2
termasuk unsur arus lalu lintas yang perlu mendapat perhatian, khususnya di daerah perkotaan yang padat akan kendaraan bermotor. Jumlah konflik antara pejalan kaki dan kendaraan bermotor dapat diturunkan dengan menyediakan fasilitas penunjang seperti zebra cross, pelican, penyedia rambu dan sinyal untuk menyeberang jalan dan jembatan penyeberangan. Fasilitas penyeberangan adalah satu hal yang dapat di lakukan adalah berusaha memisahkan pejalan kaki dengan kendaraan bermotor agar tidak menimbulkan konflik antara pejalan kaki dengan pengendara. Fasilitas yang dapat difungsikan melindungi pejalan kaki dari campuran lalu lintas lain adalah dengan jembatan penyeberangan.
Jembatan penyeberangan merupakan fasilitas yang diperuntukkan untuk pejalan kaki yang relatif aman untuk memudahkan pejalan kaki untuk menyeberang dijalan raya perkotaan yang padat. Jembatan penyeberangan berfungsi untuk memisahkan pejalan kaki dan arus kendaraan tak sebidang adalah cara efektif untuk menghidari konflik dan melindungi pejalan kaki untuk menyeberang dengan aman.
Fenomena prilaku pejalan kaki di Kota-kota besar di Indonesia dalam hal menyeberang jalan umumnya sebagian besar belum menunjukkan pemanfaatan penyeberangan jalan secara optimal, khusunya pemanfaatan jembatan penyeberangan. Di sisi lain menaiki jembatan membutuhkan usaha dan waktu serta jarak tempuh yang lebih, sehingga pejalan kaki lebih suka menunggu di bahu jalan untuk menyeberang secara langsug dan mengabaikan semua aspek keselamatan yang di tawarkan bila menyeberang melewati jembatan penyeberangan yang disediakan.
Pada dasarnya penyeberang di lokasi jalan Merdeka Utara dikota Malang adalah pengunjung alun-alun kota Malang yang sedianya untuk bersantai atau menikmati jajanan yang ada disekitar alun-alun serta adanya pusat perbelajaan yang ada sekitar alun-alun. Dengan adanya pusat yang dijadikan pergerakan atau pusat kegiatan untuk beraktivitas maka dibangun jembatan penyeberangan untuk membantu pejalan kaki yang akan menyeberang ke alun alun ataupun sebaliknya, akan tetapi jembatan penyeberangan dilokasi jalan Merdeka utara sebaliknya
(3)
3
pejalan kaki yang akan menyeberang lebih terlihat meyeberang dari bahu jalan untuk sampai ketempat tujuan.
Dari kondisi dilokasi jembatan penyeberangan di Jalan Merdeka Utara memperlihatkan keengganan penyeberangan yang tidak menggunakan jembatan penyeberangan yang mendasari studi ini untuk mempelajari pergerakan penyeberang atau pejalan kaki serta efektifitas dari jembatan tersebut. Melihat dari aspek yang pejalan kaki yang menggunakan jembatan sebagi moda penyeberangan yang nyaman dan aman.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Terdapat Jembatan penyeberangan di jalan Merdeka Utara akan tetapi pada kesehariannya jembatan tersebut tidak berfungsi optimal. Hal ini yang menimbulkan keperihatinan dan sekaligus rasa ingin tau tentang alasan-alasan pejalan kaki enggan menyeberangan dengan menggunakan fasilitas jembatan penyeberangan.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi rumusan masalah yang akan diteliti difokuskan pada :
1. Bagaimana efektivitas jembatan penyeberangan yang ada di Jalan Merdeka Utara di Kota Malang?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pejalan kaki tidak menggunakan fasilitas jembatan penyeberangan?
1.4 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Untuk memberikan arah yang jelas dalam studi ini agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka studi ini di batasi oleh beberapa hal yaitu :
1. Jalan yang di tinjau adalah jaln yang memiliki 4 lajur 2. Memiliki volume penyeberangan yang cukup besar
(4)
4
3. Kecepatan kendaraan di jalan adalah kecepatan normal di dalam kota 4. Memiliki volume kendaraan yang cukup besar
5. Wilayah studi penelitian ini di kota malang yaitu jembatan penyeberangan di jalan Merdeka Utara
1.5 TUJUAN STUDI Tujuan studi adalah:
1. Megetahui efektivitas jembatan penyeberangan di Jalan Merdeka Utara di kota Malang
2. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan pejalan kaki tidak menggunakan jembatan penyeberangan
(5)
STUDI EFEKTIFITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO) DIRUAS JALAN MERDEKA UTARA KOTA MALANG
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik
Disusun Oleh
Novi Irvan Avandi (09520037)
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
(6)
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Tugas Akhir :
Studi Efektifitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Diruas Jalan Merdeka Utara Kota Malang
TUGAS AKHIR Diajukan Kepada
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Akadmik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik
Disusun Oleh : Novi Irvan Avandi
NIM : 09520037
DISETUJUI,
Malang, 31 Oktober 2015 Malang, 31 Oktober 2015
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Ir. Andi Syaiful A, M.T. Dr.Ir. Samin, M.T.
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
(7)
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Studi Efektifitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Diruas Jalan Merdeka Utara Kota Malang
Nama : Novi Irvan Avandi
NIM : 09520037
Pada Hari Sabtu, Tanggal 31 Oktober 2015, telah diuji oleh Tim Penguji :
1. Ir. Alik Ansyori, M.T. Dosen Penguji I...
2. Rini Febri Utari, S. Pd. M.T. Dosen Penguji II...
Disetujui Oleh :
Malang, 31 Oktober 2015 Malang, 31 Oktober
2015
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Ir. Andi Syaiful A, M.T. Dr.Ir. Samin, M.T.
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
(8)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Studi Efektifitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Diruas Jalan Merdeka Utara Kota Malang”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Ir. Sudarman, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ir. Rofikatul Karimah, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ir. Alik Ansyori A, MT, selaku Wali Dosen 2009 A.
4. Ir. Andi Syaiful A, MT, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini sampai selesai.
5. Dr. Ir. Samin, MT, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini sampai selesai.
6. Seluruh Dosen Pengajar Teknik Sipil dan Staf Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Malang, 31 Oktober 2015
(9)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN iv
KATA PENGANTAR v
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GRAFIK xv
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Rumusan Masalah 3
1.4 Ruang Lingkup Pembahasan 3
1.5 Tujuan Studi 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Umum 5
2.2 Fasilitas Penyeberangan Pejalan Kaki 6
2.2.1 Jalur Pejalan Kaki 6
2.3 Pejalan Kaki 12
(10)
2.3.3 Keragaman Pejalan Kaki 12
2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pengguna
Jembatan Penyeberangan 13
2.3.5 Perilaku Pejalan Kaki 14
2.4 Parameter Efektifitas Fasilitas Penyeberangan 14
2.4.1 Volume Pejalan Kaki 14
2.4.2 Volume Lalu Lintas 15
2.4.3 Kecepatan Lalu Lintas 15
2.5 Jalan 16
2.5.1 Definisi 16
2.5.2 Karakteristik Jalan 16
2.5.3 Derajat Kejenuhan 16
2.5.4 Derajat Kejenuhan 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23
3.1 Diagram Alir 23
3.2 Identifikasi Masalah 24
3.3 Tahapan Persiapan 24
3.4 Tahapan Pengumpulan Data 24
3.5 Tahapan Survey Lapangan 25
3.5.1 Tahapan Survey Lapanagan 25
3.5.2 Alat Yang Digunakan 25
3.5.3 Pengambilan Data 26
3.6 Tahapan Analisa Data 26
(11)
3.8 Kesimpulan 27
BAB IVANALISA DATA 28
4.1 Gambaran Umum Daerah Studi 28
4.1.1 Kondisi Jembatan Penyeberangan Jalan Merdeka Utara 28
4.2 Analisa Data 28
4.2.1 Kapasitas Jalan 28
4.2.2 Volume Pejalan Kaki Penyeberang Jalan 38
4.2.3 Presentase Penyeberang Jalan Yang Menggunakan Jembatan
Penyeberangan 48
4.3 Hasil Angket 55
4.3.1 Karakteristik Responden Pengguna Jembatan Penyeberangan 56
4.3.2 Jenis Kelamin 57
4.3.3 Usia 60
4.3.4 Pendidikan 63
4.3.5 Pekerjaan 66
4.3.6 Penghasilan 69
4.3.7 Frekuensi Data Pengguna Jembatan 72
4.3 Analisa Frekuensi Dominan Pengguna Pada Usia 21-30 74
4.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pengguna Jembatan Penyeberangan 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79
5.1 Kesimpulan 79
5.2 Saran 80
DAFTAR PUSTAKA 81
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penentuan Fasilitas Penyeberangan Berdasarkan PV2 15
Tabel 2.2 Menentukan Kapasitas Dasar (Cₒ) 17 Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah Arah (FCw) 17
Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah Arah (FCsp) 18
Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pengaruh Hambatan
Samping Dan Lebar Bahu ( FCsf ) 19
Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pengaruh Hambatan
Samping dan Jarak Kerb Penghalang ( FCsf ) 20
Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota 20
Tabel 2.8 Kelas Hambatan Samping (SFC) 21
Tabel 2.9 Ekivalen Mobil Penumpang (emp) Untuk Jalan Perkotaan Tak
Terbagi 21
Tabel 2.10 Ekivalen Mobil Penumpang (emp) Untuk Jalan Perkotaan
Terbagi dan Satu Arah 22
Tabel 4.1 Karakteristik Lalu Lintas Kendaraan Lokasi Jalan Merdeka
Utara Pada Tanggal 22 Desember 2014 31
Tabel 4.2 Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Arus Lalu Lintas Lokasi Jalan
Merdeka Utara Pada Tanggal 22 Desember 2014 31
Tabel 4.3 Karakteristik Lalu Lintas Kendaraan Lokasi Jalan Merdeka
Utara Pada Tanggal 24 Desember 2014 33
Tabel 4.4 Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Arus Lalu Lintas Lokasi Jalan
(13)
Tabel 4.5 Karakteristik Lalu Lintas Kendaraan Lokasi Jalan Merdeka
Utara Pada Tanggal 26 Desember 2014 34
Tabel 4.6 Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Arus Lalu Lintas Lokasi Jalan
Merdeka Utara Pada Tanggal 26 Desember 2014 35
Tabel 4.7 Karakteristik Lalu Lintas Kendaraan Lokasi Jalan Merdeka
Utara Pada Tanggal 28 Desember 2014 36
Tabel 4.8 Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Arus Lalu Lintas Lokasi Jalan
Merdeka Utara Pada Tanggal 28 Desember 2014 37
Tabel 4.9 Peninjau Rekomendasi Fasilitas Jembatan Penyeberangan Jalan
Merdeka Utara 39
Tabel 4.10 Kecepatan Kendaraan Lokasi Jalan Merdeka Utara 40
Tabel 4.11 Peninjau Rekomendasi Fasilitas Jembatan Penyeberangan Jalan
Merdeka Utara 41
Tabel 4.12 Kecepatan Kendaraan Lokasi Jalan Merdeka Utara 42
Tabel 4.13 Peninjau Rekomendasi Fasilitas Jembatan Penyeberangan Jalan
Merdeka Utara 43
Tabel 4.14 Kecepatan Kendaraan Lokasi Jalan Merdeka Utara 44
Tabel 4.15 Peninjau Rekomendasi Fasilitas Jembatan Penyeberangan Jalan
Merdeka Utara 45
Tabel 4.16 Kecepatan Kendaraan Lokasi Jalan Merdeka Utara 46
Tabel 4.17 Perhitungan PV2 47
Tabel 4.18 Presentase penyeberang 48
Tabel 4.19 Presentase penyeberang 50
(14)
Tabel 4.21 Presentase penyeberang 53
Tabel 4.22 Hasil Total Penyeberang 55
Tabel 4.23 Karrakteristik Responden JPO 56
Tabel 4.24 Analisa Responden Dominan Pada Usia 21-30 Tahun 75
(15)
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Volume Lalu Lintas Kendaraan Jalan Merdeka Utara 32
Grafik 4.2 Volume Lalu Lintas Kendaraan Jalan Merdeka Utara 34
Grafik 4.3 Volume Lalu Lintas Kendaraan Jalan Merdeka Utara 36
Grafik 4.4 Volume Lalu Lintas Kendaraan Jalan Merdeka Utara 38
Grafik 4.5 Volume Pejalan Kaki Jalan Merdeka Utara 40
Grafik 4.6 Volume Pejalan Kaki Jalan Merdeka Utara 42
Grafik 4.7 Volume Pejalan Kaki Jalan Merdeka Utara 44
Grafik 4.8 Volume Pejalan Kaki Jalan Merdeka Utara 46
Grafik 4.7 Presentase Penyeberang Jalan Lewat Jembatan 49
Grafik 4.9 Penyeberang Jalan Total 49
Grafik 4.10 Presentase Penyeberang Jalan Lewat Jembatan 51
Grafik 4.11 Penyeberang Jalan Total 51
Grafik 4.12 Presentase Penyeberang Jalan Lewat Jembatan 52
Grafik 4.13 Penyeberang Jalan Total 53
Grafik 4.14 Presentase Penyeberang Jalan Lewat Jembatan 54
Grafik 4.15 Penyeberang Jalan Total 54
Grafik 4.16 Distribusi Frekuansi Jenis Kelamin dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 57
Grafik 4.17 Distribusi Frekuansi Jenis Kelamin dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 58
Grafik 4.18 Distribusi Frekuansi Usia dan Tidak Menggunakan Jembatan
(16)
Grafik 4.19 Distribusi Frekuansi Usia dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 61
Grafik 4.20 Distribusi Frekuansi Usia dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 62
Grafik 4.21 Distribusi Frekuansi Pendidikan dan Tidak Menggunakan
Jembatan Penyeberangan Orang 63
Grafik 4.22 Distribusi Frekuansi Pendidikan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 64
Grafik 4.23 Distribusi Frekuansi Pendidikan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 65
Grafik 4.24 Distribusi Frekuansi Pekerjaan dan Tidak Menggunakan
Jembatan Penyeberangan Orang 66
Grafik 4.25 Distribusi Frekuansi Pekerjaan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 67
Grafik 4.26 Distribusi Frekuansi Pekerjaan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 68
Grafik 4.27 Distribusi Frekuansi Penghasilan dan Tidak Menggunakan
Jembatan Penyeberangan Orang 69
Grafik 4.28 Distribusi Frekuansi Penghasilan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 70
Grafik 4.29 Distribusi Frekuansi Penghasilann dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 71
Grafik 4.30 Pengguna Jembatan Penyeberangan 72
(17)
Grafik 4.32 Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan 74
Grafik 4.33 Menggunakan Jembatan Penyeberangan Pada Usia 21-30 75
Grafik 4.34 Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan Pada Usia
(18)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Responden Pengguna Jembatan Penyeberangan 83
Lampiran 2. Tabel Hasil Perhitungan Pengguna Jembatan Penyeberangan 84
Lampiran 3. Tabel Responden Menggunakan Jembatan Penyeberangan 85
Lampiran 4. Tabel Hasil Perhitungan Responden Menggunakan Jembatan
Penyeberangan 86
Lampiran 5. Tabel Responden Tidak Menggunakan Jembatan
Penyeberangan 87
Lampiran 6. Tabel Hasil Perhitungan Responden Tidak Menggunakan
Jembatan Penyeberangan 88
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Astrie Nunggraeni, Herlinsta, 2006.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_penyeberangan_orang (28 september 2014)
Benjamin, D. Esham, 2007 http://id.wikipedia.org/wiki/Zebra_cross (28 september 2014)
Direktorat Jendral Bina Marga. 1999. Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki
Pada Jalan Umum. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta
Direktorat Jendral Bina Marga. 1995. Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan
Kaki Di Kawasan Kota. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta
Direktorat Jenderal Bina Marga, Tatacara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di
Kawasan Perkotaan, Jakarta, 1995.
http://id.wikibooks.org/wiki/Manajemen_Lalu_Lintas/Penyeberangan_pejal an_kaki (28 september 2014)
Direktorat Jenderal Bina Marga, Tatacara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di
Kawasan Perkotaan, Jakarta, 1995.
http://id.wikibooks.org/wiki/Manajemen_Lalu_Lintas/Penyeberangan_pejal an_kaki (28 september 2014)
Direktorat Jendral Bina Marga. 1999. Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota. Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Jakarta
Direktorat Jendral Bina Marga. 1997.Manual Kapasitas Jalan. Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Jakarta
Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta
Faril, 2010. http://fariable.blogspot.com/2010/10/jembatan-penyeberangan-orang.html (25 februari 2015
(20)
Peraturan Pemerintah No 43. 1993. Tentang Prasarana dan Lalu Lintas jalan.
Wardani, Agustina (2004), Tesis ( Efektifitas Jembatan Penyebrangan Studi kasus Jembatan Penyebrangan Kaliwage, Jembatan Penyebrangan Majapahit,
Jembatan Penyebrangan MT Haryono), Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro, Semarang
Zihardi Idris, 2007 Jembatan Penyeberangan Di Depan Kampus UMS Sebagai
(1)
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Volume Lalu Lintas Kendaraan Jalan Merdeka Utara 32 Grafik 4.2 Volume Lalu Lintas Kendaraan Jalan Merdeka Utara 34 Grafik 4.3 Volume Lalu Lintas Kendaraan Jalan Merdeka Utara 36 Grafik 4.4 Volume Lalu Lintas Kendaraan Jalan Merdeka Utara 38 Grafik 4.5 Volume Pejalan Kaki Jalan Merdeka Utara 40 Grafik 4.6 Volume Pejalan Kaki Jalan Merdeka Utara 42 Grafik 4.7 Volume Pejalan Kaki Jalan Merdeka Utara 44 Grafik 4.8 Volume Pejalan Kaki Jalan Merdeka Utara 46 Grafik 4.7 Presentase Penyeberang Jalan Lewat Jembatan 49
Grafik 4.9 Penyeberang Jalan Total 49
Grafik 4.10 Presentase Penyeberang Jalan Lewat Jembatan 51
Grafik 4.11 Penyeberang Jalan Total 51
Grafik 4.12 Presentase Penyeberang Jalan Lewat Jembatan 52
Grafik 4.13 Penyeberang Jalan Total 53
Grafik 4.14 Presentase Penyeberang Jalan Lewat Jembatan 54
Grafik 4.15 Penyeberang Jalan Total 54
Grafik 4.16 Distribusi Frekuansi Jenis Kelamin dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 57
Grafik 4.17 Distribusi Frekuansi Jenis Kelamin dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 58
Grafik 4.18 Distribusi Frekuansi Usia dan Tidak Menggunakan Jembatan
(2)
Grafik 4.19 Distribusi Frekuansi Usia dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 61
Grafik 4.20 Distribusi Frekuansi Usia dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 62
Grafik 4.21 Distribusi Frekuansi Pendidikan dan Tidak Menggunakan
Jembatan Penyeberangan Orang 63
Grafik 4.22 Distribusi Frekuansi Pendidikan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 64
Grafik 4.23 Distribusi Frekuansi Pendidikan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 65
Grafik 4.24 Distribusi Frekuansi Pekerjaan dan Tidak Menggunakan
Jembatan Penyeberangan Orang 66
Grafik 4.25 Distribusi Frekuansi Pekerjaan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 67
Grafik 4.26 Distribusi Frekuansi Pekerjaan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 68
Grafik 4.27 Distribusi Frekuansi Penghasilan dan Tidak Menggunakan
Jembatan Penyeberangan Orang 69
Grafik 4.28 Distribusi Frekuansi Penghasilan dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 70
Grafik 4.29 Distribusi Frekuansi Penghasilann dan Pengguna Jembatan
Penyeberangan Orang 71
Grafik 4.30 Pengguna Jembatan Penyeberangan 72 Grafik 4.31 Menggunakan Jembatan Penyeberangan 73
(3)
Grafik 4.32 Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan 74 Grafik 4.33 Menggunakan Jembatan Penyeberangan Pada Usia 21-30 75 Grafik 4.34 Tidak Menggunakan Jembatan Penyeberangan Pada Usia
(4)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Responden Pengguna Jembatan Penyeberangan 83 Lampiran 2. Tabel Hasil Perhitungan Pengguna Jembatan Penyeberangan 84 Lampiran 3. Tabel Responden Menggunakan Jembatan Penyeberangan 85 Lampiran 4. Tabel Hasil Perhitungan Responden Menggunakan Jembatan
Penyeberangan 86
Lampiran 5. Tabel Responden Tidak Menggunakan Jembatan
Penyeberangan 87
Lampiran 6. Tabel Hasil Perhitungan Responden Tidak Menggunakan
Jembatan Penyeberangan 88
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Astrie Nunggraeni, Herlinsta, 2006.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_penyeberangan_orang (28 september 2014)
Benjamin, D. Esham, 2007 http://id.wikipedia.org/wiki/Zebra_cross (28 september 2014)
Direktorat Jendral Bina Marga. 1999. Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki
Pada Jalan Umum. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta
Direktorat Jendral Bina Marga. 1995. Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan
Kaki Di Kawasan Kota. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta
Direktorat Jenderal Bina Marga, Tatacara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di
Kawasan Perkotaan, Jakarta, 1995.
http://id.wikibooks.org/wiki/Manajemen_Lalu_Lintas/Penyeberangan_pejal an_kaki (28 september 2014)
Direktorat Jenderal Bina Marga, Tatacara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di
Kawasan Perkotaan, Jakarta, 1995.
http://id.wikibooks.org/wiki/Manajemen_Lalu_Lintas/Penyeberangan_pejal an_kaki (28 september 2014)
Direktorat Jendral Bina Marga. 1999. Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota. Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Jakarta
Direktorat Jendral Bina Marga. 1997.Manual Kapasitas Jalan. Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Jakarta
Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta Faril, 2010.
(6)
Peraturan Pemerintah No 43. 1993. Tentang Prasarana dan Lalu Lintas jalan. Wardani, Agustina (2004), Tesis ( Efektifitas Jembatan Penyebrangan Studi kasus
Jembatan Penyebrangan Kaliwage, Jembatan Penyebrangan Majapahit,
Jembatan Penyebrangan MT Haryono), Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro, Semarang
Zihardi Idris, 2007 Jembatan Penyeberangan Di Depan Kampus UMS Sebagai