Permasalahan Tujuan Penelitian Pemecahan Masalah

1.2. Permasalahan

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: 1 Apakah latihan pliometrik Standing Jump Over berpengaruh terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB IMAGE U-15 Kec. Boja? 2 Apakah latihan pliometrik One Legged Reactive Jump Over berpengaruh terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB IMAGE U-15 Kec. Boja? 3 Latihan manakah yang lebih baik antara latihan pliometrik Standing Jump Over dibanding dengan latihan pliometrik One Legged Reactive Jump Over terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB IMAGE U-15 Kec. Boja?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1 Untuk mengetahui pengaruh latihan pliometrik Standing Jump Over terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB IMAGE U-15 Kec. Boja. 2 Untuk mengetahui pengaruh latihan pliometrik One Legged Reactive Jump Over terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB IMAGE U-15 Kec. Boja. 3 Untuk mengetahui latihan mana yang lebih baik antara latihan pliometrik Standing Jump Over dibanding dengan latihan pliometrik One Legged Reactive Jump Over terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB IMAGE U-15 Kec. Boja.

1.4. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi salah tafsir dalam pemberian pengertian dan memperoleh gambaran jelas yang mengarah pada tujuan penelitian dan pembuatan skripsi ini maka perlu kiranya adanya penjelasan beberapa istilah yang ada yaitu :

1.4.1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya ada atau timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut untuk membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang Depdikbud, 1989:664 . Pengertian pengaruh yang dimaksud adalah akibat yang timbul dari hasil latihan Standing Jump Over dan One legged Reactive Jump Over terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB IMAGE U-15 Kec. Boja.

1.4.2. Latihan

Latihan berasal dari kata ”latih” yang berarti belajar dan membiasakan diri agar mampu atau dapat melakukan sesuatu. Sedangkan latihan itu sendiri berarti pendidikan utuk memperoleh kemahiran atau kecakapan Depdikbud, 1989: 569. Latihan adalah kegiatan atau aktivitas latihan yang dilakukan secara berulang- ulang, sistematis, berencana, dengan beban kian hari kian bertambah. Latihan yang dimksud penulis adalah suatu metode atau bentuk perlakuan untuk memperoleh hasil tendangan jarak jauh dalam permainan sepakbola dengan perlakuaan atau latihan Standing Jump Over dan One legged Reactive Jump Over . 1.4.3. Pliometrik Pliometrik adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan- gerakan eksplosif. Istilah ini sering digunakan dalam menghubungkan gerakan lompat yang berulang-ulang atau latihan reflek regangan yang cepat dari otot-otot yang terlibat untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif Johansyah Lubis, 2009.

1.4.4. Latihan Standing Jump Over dan One Legged Reactive Jump

Over Standing diartikan kedudukan jump diartikan lompat dan over diartikan keatas lebih dari. Latihan Standing Jump over ini merupakan bentuk latihan melompat dengan kedua tungkai kaki diangkat sampai rata-rata air di depan dada Johansyah Lubis, 2009:6. Latihan Standing Jump over, yaitu dimulai dengan berdiri pada dua kaki selebar bahu, kemudian posisi lengan tergantung di samping badan, gerakan dilakukan dengan mengayunkan kedua lengan ke depan atas diikuti loncatan secara vertikal dengan tungkai di tekuk, pendaratan diikuti dengan fleksi pada sendi lutut, sehingga kembali pada posisi awal dan siap-siap untuk melakukan gerakan berulang-ulang dan badan harus tetap pada garis lurus. Sedangakan One Legged Reactive Jump Over yaitu bentuk latihan meloncat dengan satu tungkai kaki diangkat sampai rata-rata air didepan dada Johansyah Lubis, 2009:3. Posisi awal dimulai dengan berdiri pada dua kaki selebar bahu, gerakan dilakukan dengan mengayunkan kedua lengan ke depan atas diikuti loncatan vertikal keatas kedepan dengan satu tungkai kaki bergantian, pendaratan diikuti dengan fleksi pada sendi lutut dan siap-siap untuk melakukan gerakan berulang-ulang dan badan harus tetap pada garis lurus.

1.4.5. Tendangan Jarak Jauh

Tendangan berasal dari kata tendang yang artinya menyepak atau mendepak dengan kaki Depdikbud, 1989: 927. Tendangan Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha memindahkan bola dari suatu tempat ketempat lainnya dengan menggunakan punggung kaki bagian dalam dengan gerakan bola melambung sejauh-jauhnya.

1.4.6. SSB IMAGE U-15

Sekolah sepakbola sering disebut dengan istilah SSB, sekolah sepak bola ini merupakan suatu wadah atau tempat pelatihan yang digunakan untuk melatih, mendidik dan membina seorang anak untuk dilatih tingkat ketrampilannya khususnya sepakbola. Dalam penelitian ini SSB IMAGE U-15 merupakan Sekolah Sepakbola Ikatan Masyarakat Gedangan yang ada di kec. Boja, semua pemainnya adalah pelajar dan tergolong dalam kelompok umur 14-16 tahun.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi pendidik

Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang ilmu keolahragaan sesuai dengan ilmu yang di dalami. Memberikan sumbangan informasi kepada para pemain dan pelatih sepakbola mengenai model latihan yang lebih tepat antara metode latihan Standing Jump Over dan One legged Reactive Jump Over untuk meningkatkan hasil tendangan jarak jauh dalam permainan sepakbola.

1.5.2. Bagi peneliti

Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam pengembangan diri dan mengabdikan diri di masyarakat tentang ilmu keolahragaan sesuai dengan ilmu yang di dalami. Sebagai bekal pengetahuan bagi peneliti apabila kelak menjadi seorang pelatih atau sebagai tenaga ahli dibidang olahraga sepakbola.

1.5.3. Bagi SSB IMAGE

Memberi masukan akan pentingnya terapi latihan pliometrik dalam mendukung latihan fisik daya ledak otot tungkai untuk meningkatkan prestasi bagi pemain SSB IMAGE U-15, khususnya dalam tendangan jarak jauh pada permainan sepakbola.

1.6. Pemecahan Masalah

Dalam permainan sepakbola untuk bisa bermain dengan baik pemain harus dapat menguasai teknik dasar permainan sepakbola. Menendang merupakan salah satu dari teknik dasar permainan sepakbola. Menendang dibagi menjadi bermacam-macam bentuk tendangan sesuai dengan perkenaan kaki yang digunakan untuk menendang bola dan bagian mana bola yang akan ditendang. Tendangan jarak jauh merupakan permasalahan dalam penelitian ini. Untuk bisa menghasilkan tendangan jauh yang baik dan sesuai dengan jarak yang diinginkan, maka perkenaan kaki terhadap bola adalah bagian punggung kaki dalam. Dimana tendangan jarak jauh dapat digunakan untuk berbagai macam yang salah satunya untuk mengamankan bola dari titik pertahanan sendiri agar bola meningglkan jauh dari titik pertahanan. Untuk itu penguasaan teknik dasar sangat penting dalam peermainan sepakbola. Selain penguasaan teknik dasar menendang diperlukan juga aspek lain yang sangat berpengaruh dengan menendang yaitu daya ledak otot explosive- power . Daya ledak otot tungkai sangat penting dibutuhkan untuk pemain sepakbola khususnya untuk menendang bola, dengan memiliki daya ledak otot tungkai yang baik sehingga berpengaruh dalam menentukan jauhnya bola yang ditendang sehingga menghasilkan tendangan jarak jauh yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa tendangan jarak jauh selain penguasaan teknik dasar menendang dengan baik dan benar diperlukan juga daya ledak otot tungkai yang baik pula agar didapatkan hasil tendangan jarak jauh yang sesuai dengan jarak yang ditentukan maksimal. Untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dalam penelitian ini menggunakan metode latihan pliometrik Standing Jump Over dan One legged Reactive Jump Over, dimana ke dua bentuk latihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya ledak otot. Hal tersebut sesuai dengan landasan teori, yang menyatakan bahwa latihan Standing Jump Over dan One legged Reactive Jump Over ini merupakan bentuk latihan gerakan lompat dan loncat yang berulang-ulang atau latihan reflek regangan dari otot-otot yang terlibat untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif secara cepat dan dinamis sebelum otot berkontraksi kembali Johansyah Lubis, 2009:1. 11

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Latihan Pliometrik

Pliometrik pertama kali dimunculkan pada tahun 1975 oleh Fred Wilt salah seorang pelatih atletik dari amerika. Asal istilah playometrics diperkirakan dari kata bahasa yunani ”pleythuein” berarti memperbesar atau meningkatkan, atau dari akar kata bahasa yunani ”plio” dan ”metric” masing-masing berarti ”lebih banyak” dan ”ukuran” Chu, 1992:1. Bompa menyatakan bahwa latihan plyometric sudah ada dalam jangka waktu yang lama. Hal ini diketahui dengan pasti bahwa semua anak-anak di dunia pernah melakukan lompat tali atau lompat scotch, bentuk-bentuk permainan yang lainnya seperti pliometrik. Chu, 1992:1 mengatakan bahwa latihan pliometrik adalah latihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Istilah lain dari latihan pliometrik adalah stretch-shortening cycle . Sedangkan Redcliffe dan Farentinous, 1985:7 menyatakan bahwa latihan pliometrik adalah suatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat, yang merupakan respon dari pembebanan dinamik atau regangan yang cepat dari otot. Pliometrik adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan untuk menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan- gerakan eksplosif. Bentuk latihan ini sering digunakan dalam menghubungkan

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK KNEE TUCK JUMP DAN BARRIER HOPS TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH PADA PEMAIN SSB PUTRA LAKSANA KECAMATAN LEKSONO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2013

1 12 98

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DENGAN METODE SIDE JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP TENDANGAN JARAK JAUH PADA PEMAIN SSB TUGU MUDA KOTA SEMARANG TAHUN 2015

1 22 86

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK JUMP OVER BARRIER DAN Pengaruh Latihan Pliometrik Jump Over Barrier Dan Double Leg Bound Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Pemain Futsal.

0 2 15

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK JUMP OVER BARRIER DAN Pengaruh Latihan Pliometrik Jump Over Barrier Dan Double Leg Bound Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Pemain Futsal.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Pliometrik Jump Over Barrier Dan Double Leg Bound Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Pemain Futsal.

0 2 5

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 6 15

PENGARUH LATIHAN BARRIER HOPS DAN LATERAL JUMP OVER BARRIER TERHADAP HASIL TENDANGAN JAUH PADA PEMAIN KU 15 SSB SUKODONO SAKTI JEPARA TAHUN 2010.

0 0 1

PENGARUH LATIHAN SINGLE MULTIPLE JUMP DAN DOUBLE MULTIPLE JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN JAUH PADA SISWA SSB PUTRA MUSTIKA BLORA -

0 0 42

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DENGAN PARAMETER TENDANGAN JARAK JAUH di SEKOLAH SEPAKBOLA DIKPORA U-15 WELERI 2015 -

0 1 60

PERBEDAAN LATIHAN LATERAL JUMP OVER BARRIER DENGAN LATIHAN LATERAL JUMP WITH SINGLE LEG TERHADAP EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BASKET

0 2 11