Kualitas Sekunder
a. Relevansi Informasi Akuntansi
Kualitas primer suatu informasi akuntansi ditentukan oleh relevansi dan reliabilitasnya. Relevansi ini dapat diukur melalui maksud penggunaan informasi
tersebut. Dengan demikian relevansi berarti memilih metode pengukuran dan pelaporan yang dapat membantu setiap pemakai laporan keuangan yang akan
mengambil keputusan. Informasi yang relevan adalah informasi yang menimbulkan perbedaan.
Perbedaan itu dapat memperlemah atau memperkuat pengharapan yang ada. Dengan demikian relevansi selalu dikaitkan dengan feedback dan nilai prediktif dari
informasi tersebut. Informasi juga bisa dikatakan relevan kalau disajikan tepat waktu, sebab informasi yang basi atau disampaikan tidak tepat waktu akan tidak ada
gunanya bagi pengambil keputusan. Dengan kata lain informasi tersebut tidak relevan.
b. Reliabilitas Informasi Akuntansi
Informasi yang disampaikan harus andal, dalam arti bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat dipercaya pemakainya yaitu telah
disajikan dengan benar dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan, sehingga mencerminkan secara tepat mengenai keadaan atau
peristiwa ekonomi yang akan disampaikan.
c. Komparabilitas atau Daya Banding
Informasi akan semakin bermanfaat apabila dapat dikaitkan dengan standar ukuran tertentu. Standar ukuran ini menjadikan informasi dapat diperbandingkan.
Perbandingan dapat dilakukan terhadap data dari periode yang brbeda dalam satu
kunjungi blog kami kelompokakuntansi.blogspot.com
Jujur Nilai
Prediksi Netral
Daya Uji Tepat Waktu
Nilai Feedback
Konsisten Daya Banding
perusahaan, ataudan dapat pula terhadap data atau informasi dari perusahaan lain yang sejenis pada periode yang sama. Perbandingan ini untuk mengidentifikasikan
kecenderungan atau tren posisi dan kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan baik secara absolut maupun relatif. Oleh karena itu pengukuran dan
penyajian informasi keuangan dari transaksi atau peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten. Konsisten di sini artinya taat asas dan menggunakan
metode serta prinsip akuntansi yang sama.
d. Konsistensi
Seperti diungkapkan sebelumnya, bahwa untuk menyajikan informasi keuangan atau akuntansi dihadapkan pada berbagai alternatif metode akuntansi. Oleh sebab itu,
agar informasi akuntansi bermanfaat, penggunaan metode akuntansi harus konsisten agar kekontinuan dan kekomparabelan laporan keuangan tercapai.
2.2.2.2 Elemen-Elemen Laporan Keuangan
Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur, dan
mengkomunikasikan perubahan-perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan setiap elemen saling terkait dengan elemen.
Lantas apa yang dimaksud dengan elemen tersebut? 1 Aktiva adalah manfaat ekonomi yang dinyatakan untuk sumber-sumber ekonomi
yang dimiliki perusahaan, yang meliputi barang dan hak-hak yang memberikan manfaat di masa yang akan datang dan didapat dari transaksi-transaksi atau
peristiwa yang terjadi di masa lalu. 2 Hutang atau kewajiban adalah pengorbanan sumber ekonomis yang mungkin di
masa yang akan datang yang timbul dari kewajiban entitas tertentu pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas yang lain de
masa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa di masa lampau. 3 Modal adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Modal merupakan hak atas aktiva perusahaan yang melekat pada pemiliknya.
4 Pendapatan adalah jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban atau kombinasi keduanya. Pendapatan timbul dari aktivitas penjualan barang
atau jasa, penyerahan jasa dan aktivitas lainnya yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan.
kunjungi blog kami kelompokakuntansi.blogspot.com
5 Biaya adalah jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kwajiban. Biaya ini timbul dari kegiatan-kegiatan pembuatan atau pengadaan barang dan jasa,
dan lain-lain kegiatan usaha memperoleh pendapatan dalam suatu periode. 6 Laba adalah selisih lebih antara pendapatan di atas biaya dalam suatu periode,
dan disebut rugi apabila terjadi sebaliknya.
2.2.3. Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi adalah dalil atau dokrin untuk mengawasi suatu system atau aktivitas tertentu yang telah diterima kebenarannya. Prinsip akuntansi bukan merupakan
kebenaran yang hakiki dalam bidang akuntansi, karena pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan-
perubahan nilai-nilai yang terjadi di masyarakat. Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai akibat yang timbul dari pengalaman yang dapat digunakan
sebagai pedoman dalam menyajikan informasi keuangan. Penggunaan prinsip akuntansi menjadi sangat penting agar ada kesamaan dalam
hal cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan, bersifat netral, dan dapat diperbandingkan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a Prinsip Harga Perolehan
Dalam ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan, dan biaya hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang
bertransaksi. Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut ditentukan secara obyektif, jumlahya sudah diketahui dan dapat diuji kebenarannya melalui bukti-bukti
transaksi. Pengukuran harga historis adalah melalui jumlah kas atau yang ekuivalen.
b Prinsip Realisasi Penghasilan
Prinsip ini pada dasarnya mencakup pengertian, pengukuran, dan pengakuan penghasilan. Penghasilan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan hutang yang
timbul dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran penghasilan dapat ditentukan melalui jumlah kas atau ekuivalennya, jumlah aktiva yang
diterima dan jumlah penurunan hutang. Kemudian pengakuan penghasilan pada prinsipnya berdasarkan realisasi penghasilan. Realiasasi penghasilan dapat ditentukan
kunjungi blog kami kelompokakuntansi.blogspot.com
berdasarkan justifikasi bahwa barang atau jasa telah tersedia dan jumlahnya sudah diketahui secara pasti.
Dalam kaitannya dengan pengakuan penghasilan, maka timbul beberapa metode pengakuan penghasilan, yaitu pertama pada saat penjualan barang atau jasa. Kedua
adalah pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada saat sebelum melakukan penjualan. Ketiga adalah pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas.
c Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya
Prinsip ini menghendaki bahwa hasil aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang diluangkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang
sama. Pendapatan dan biaya harus sesuatu hal yang terjadi dalam waktu yang sama. Untuk dapat mempertemukan pendapatan dan biaya dalam periode yang sama maka
diperlukan metode pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan tersebut bisa menggunakan dasar waktu accrual basis.
d Prinsip Obyektif
Prinsip ini memberikan pengertian bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang
obyektif. Bukti transaksi yang obyektif dapat diperoleh bila transaksi yang dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi, serta didukung oleh
pengawasan dan pengendalian intern yang baik.
e Prinsip Pengungkapan Penuh
Laporan keuangan hendaknya dapat memberikan semua informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interprestasi dan
pengambilan keputusan para pemakainya. Untuk mencapai ini maka laporan keuangan harus disusun secara baik sesuai dengan standar akuntansi yang disepakati umum,
menggunakan istilah-istilah yang tepat, memberikan catatan tamabahan, memberikan lampiran, catatan kaki, dan sebagainya.
f Prinsip Konsistensi
Prinsip ini pada dasarnya mengatakan bahwa laporan keuangan tersebut harus mempunyai daya banding. Daya banding ini untuk perusahaan-perusahaan yang sama
dalam periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang berbeda untuk periode yang
kunjungi blog kami kelompokakuntansi.blogspot.com
sama. Daya banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan diterapkan
sebelumnya. Konsistensi ini bukanlah harga mati, artinya pada kasus tertentu tidak cocok dengan kondisi saat ini, maka perusahaan dapat mengganti metode tersebut
asalkan perusahaan menjelaskan tentang perubahan metode tersebut dan pengaruh penggunaan metode tersebut angka-angka dalam laporan keuangan.
2.2.4. Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi
Untuk memahami akuntansi harus mengetahui konsep dasar akuntansi. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya
akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. Konsep ini dapat juga dikatakan sebagai asumsi dasar
dalam akuntansi. Asumsi dasar ini terutama dalam menyusun prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi disusun dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan
perekonomian, keadaan politik, perundang-undangan, dan sebagainya yang berkaitan dengan dunia usaha. Sering terjadi kesulitan untuk membedakan antara konsep dengan
prinsip akuntansi. Sedangkan konsep dasar akuntansi tersebut antara lain meliputi:
a. Kesatuan Usaha Business Entity
Dalam konsep ini diasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha yang terpisah dengan pemiliknya dan akuntansi memandang dari segi perusahaannya.
Laporan keuangan yang disusun adalah laporan keuangan perusahaan, bukan laporan keuangan pemilik. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan
pertimbangan untuk membebankan pada satuan ekonomi tersebut yaitu kewajiban mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak berkepentingan.
b. Kesinambungan Going Concern
Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Asumsi ini akan memberikan
dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang direalisasikan pada saat likuidasi.
kunjungi blog kami kelompokakuntansi.blogspot.com
c. Periode Akuntansi