Sehingga penulis mendapatkan gambaran tentang penyusunan laporan petty cash secara nyata dan jelas.
2. Bagi PT. LOTTEMART Wholesale store 5 Bandung
Dengan melaksanakannya penulis Praktek Kerja Lapangan di PT. LOTTEMART Wholesale store 5 Bandung diharapkan bisa menjadi
masukan dan tolak ukur bagi perusahaan khususnya dibidang administrasi dan keuangan yang mengerjakan penyusunan Laporan Petty Cash,
sehingga dapat menjadi alat untuk lebih baik dalam penyajian Laporan Petty Cash.
3. Bagi Program Studi Akuntansi di UNIVERSITAS KOMPUTER
INDONESIA Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan memberi
manfaat bagi UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA khususnya bagi Program Studi Akuntansi. Sebab dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan di Program Studi Akuntansi. Adapun kaitannya dengan Program
Studi Akuntansi yaitu materi Pengantar Akuntansi, dimana mata kuliah tersebut membahas mengenai penyusunan Petty Cash.
1.4. Metode Praktek Kerja Lapangan
Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertenu. Data yang diperoleh juga harus data empiris yang
mempunyai kriteria tertentu yaitu Valid. Valid menunjukan derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat
dikumpulkan oleh peneliti. Oleh sebab itu, dalam pengambilan data untuk penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan penulis menggunankan Metode
Survey atau Lapangan yaitu digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi penulis melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data. Penulis juga melihat langsung kegiatan para karyawan Administrasi dalam melakukan pekerjaannya, dan penulis pun ikut terjun
langsung dalam melakukan pekerjaan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah
sebagai berikut : 1.
Wawancara Interview
Wawancara digunakan apabila penulis ingin
melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Penulis secara langsung menanyakan beberapa pertanyaan kepada pihak yang
berhubungan langsung dengan objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang ontentik, tepat dan akurat serta dapat dipercaya. Setelah
mendapatkan data dari hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh penulis akan menjadi dasar dalam Penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan. 2.
Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lainnya. Observasi tidak terbatas
kepada orang, tetapi objek – objek alam yang lain, sehingga penulis tidak perlu selalu berkomunikasi dengan orang. Teknik pengumpulan data
dengan observasi digunakan bila penulis berkenaan dengan perilaku
menulis, proses kerja, gejala – gejala alam, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, penulis melihat secara langsung semua kegiatan yang dilakukan
oleh staff perusahaan dan mengambil kesimpulan untuk dijadikan data dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan.
3.
Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen– dokumen yang berkaitan dengan materi
penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan. Dalam hal ini penulis mengambil data-data tentang laporan Petty Cash yang penulis ambil
sebagai judul dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan.
3.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
3.5.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan
Dalam pengumpulan data untuk melengkapi Penyusunan Laporan Peraktek Kerja lapangan, penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
yang berlokasi di PT. LOTTEMART Wholesale Store 5 Bandung yang beralamat di jalan Soekarno Hatta No.464 Bandung.
3.5.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan
Lamanya penulis melaksankan Praktek Kerja Lapangan di PT. LOTTEMART Wholesale Store 5 Bandung adalah selama 20 hari yang
dimulai sejak tanggal 1 Agustus s.d 29 Agustus 2011, dengan jam kerja dari pukul 08.00 – 17.00 Wib dari hari Senin sampai dengan hari jumat.
7
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah PT.LOTTEMART Wholesale Store 5 Bandung
Lotte adalah sebuah perusahaan No.5 terbesar di Korea Selatan, berpengalaman dalam mengoperasikan dunia Retail, sehingga impian
menegement Lotte Group adalah menjadikan Lotte menjadi perusahaan Retail nomor satu di Asia. Sebelum berganti nama dengan PT.LOTTEMART
Wholesale Store 5 Bandung, terlebih dahulu bernama PT. MAKRO INDONESIA tetapi karena pada bulan Juli tahun 2008 menegement pusat
Makro di Belanda memutuskan untuk menjual usaha perusahaannya di Indonesia karena bisnis utama SHV adalah pertambangan, sehingga SHV
akan lebih memfokuskan usahanya di Eropa hanya di bidang pertambangan. Melalui lelang Internasional, sekitar bulan November 2008, usaha
PT.MAKRO INDONESIA beralih tangan kepemilikannya ke LOTTE Group yang berkantor pusat di Korea Selatan. Oleh karena itu, PT.MAKRO
INDONESIA berganti nama menjadi PT. LOTTEMART Wholesale Store 5 Bandung. Seiring dengan kepemilikan Lotte Group terhadap perusahaan
Makro, maka dikantor pusat telah diangkat 3 Direktur baru yaitu Wayan Gede Suci sebagai Operation Director, Juanito Iwan Tamsil sebagai IT Director,
dan Indra Budiana sebagai Fresh Food Director.
Lotte adalah perusahaan Perseroan Terbatas PT. Lotte merupakan perusahaan perdagangan jasa grosir pusat perkulakan. Lotte menjual
barang-barang dalam volume besar, biaya yang rendah untuk memenuhi