Tinjauan Atas Penyusunan Laporan Neraca Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Keadaan perekonomian Indonesia beberapa tahun terakhir sempat mengalamai keterpurukan. Hal tersebut diakibatkan oleh terjadinya krrisis ekonomi di beberapa Negara yang berpengaruh terhadap Indonesia. Akibat krisis ekonomi tersebut, banyak usaha-usaha dan perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan beroperasi karena keadaan ekonomi yang tidak stabil sehingga banyak perusahaan yang terpaksa menutup usahanya karena sudah tidak mampu lagi menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasinya.
Selain berdampak pada perusahaan, krisis ekonomi juga berdampak pada masyarakat karena daya beli mereka terhadap barang-barang kebutuhan pokok menururn sehingga tingkat kesejahteraan mereka menurun. Namun, diantara perusahaan-perusahaan yang sulit beroperasi tersebut, masih terdapat beberapa bentuk usaha yang mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi dimana salah satunya adalah koperasi. Hal tersebut dikarenakan koperasi mampu menghimpun, memfasilitasi dan mendorong kemajuan ekonomi rakyat yang berpenghasilan rendah, sehingga masyarakat yang berpenghasilan rendah terus bergerak untuk bergabung dengan koperasi agar dapat memajukan perekonomian rakyat yang nantinya juga akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Koperasi sebagai pelaku ekonomi di Indonesia diharapkan dapat berkembang dengan sehat dan kuat sejajar dengan badan usaha lainnya. Sebagai
(2)
organisasi ekonomi yang berwatak sosial koperasi memiliki banyak perbedaan dengan badan usaha lainnya, namun bila dilihat dari segi kebutuhan terhadap jasa akuntansi, koperasi juga membutuhkan jasa akuntansi baik untuk mengolah data keuangan guna menghasilkan informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi maupun untuk meningkatkan mutu pengawasan terhadap praktik pengelolaan usahanya.
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) merupakan salah satu koperasi yang bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam, pelayanan usaha penyaluran barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh setiap anggotanya dan pengadaan barang yang berguna untuk kepentingan setiap anggotanya.
Pada kasus koperasi sekarang ini, terdapat banyak pihak yang memprihatinkan kemampuan badan usaha ini dalam memenuhi tuntutan arus globalisasi. Apabila koperasi tidak segera melakukan perubahan sebagai salah satu pelaku ekonomi yang mendapat dukungan konstitusi, maka tidak mustahil koperasi akan terus tertinggal dan lambat laun akan terabaikan.
Kekhawatiran tersebut tentunya didasari oleh suatu analisis kondisi nyata koperasi di lapangan dan nilai-nilai yang melekat pada diri koperasi itu sendiri. Nilai-nilai dasar seperti kekeluargaan, keadilan, gotong royong, demokrasi dan kebersamaan dipandang kurang dapat lagi dijadikan sebagai faktor pendorong dan kekuatan bagi koperasi dalam memasuki dunia pasar global. Nilai-nilai tersebut nampaknya kurang peka terhadap setiap perubahan lingkungan hingga dinilai kurang dapat memotivasi investor untuk menanamkan modalnya pada koperasi.
(3)
Hal itu pun dialami oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB). Untuk menanggulanginya, kebijakan-kebijakan yang dilakukan antara lain:
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti mengadakan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kegiatan usaha Koperasi.
Sosialisasi terhadap anggota pada khususnya dan masyarakar pada umumnya mengenai keberadaan dan keuntungan koperasi.
Kerjasama dengan pemerintah dalam rangka meningkatkan penanganan usaha sapi perah sehingga menghasilkan usaha yang optimal.
Melengkapi sarana yang masih kurang sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
Mengusahakan peningkatan jumlah modal.
Menarik piutang-piutang macet dari anggota maupun nonanggota.
Bekerjasama dengan pihak perbankan untuk urusan pendanaan.
Mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak dalam berbagai bidang yang dapat mendukung kemajuan koperasi.
Kemajuan dan keberhasilan dari kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan dapat dilihat dari posisi keuangan, kinerja karyawan, dan perubahan posisi keuangan antarperiode. Posisi keuangan dan perubahan antarperiode suatu perusahaan dapat ditinjau dari laporan keuangannya. Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) sebagai badan usaha pun diharuskan untuk membuat laporan keuangan. Tujuan pelaporan keuangan koperasi adalah :
(4)
Menilai pertanggungjawaban pengurus.
Menilai prestasi pengurus.
Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya.
Menilai kondisi keuangan koperasi.
Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber daya dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi.
Sebagai bahan pertimbangan bagi investor agar tertarik berinvestasi pada koperasi.
Salah satu bagian dari laporan keuangan adalah neraca. Dalam neraca disajikan data keuangan secara sistematis yang terdiri aktiva (kekayaan) serta pasiva (kewajiban dan modal).
Posisi keuangan pada suatu koperasi tercermin pada neraca. Neraca merupakan laporan yang memuat jumlah aktiva, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada tanggal tertentu dimana jumlah antara aktiva harus sama dengan jumlah pasiva. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan pada saat tertentu yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dalam menilai keberhasilan dari suatu usaha yang dijalankannya.
Pada penyusunan laporan keuangan neraca pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) terdapat beberapa masalah yaitu laporan keuangan neraca yang dibuat setiap periodenya kadang pada sisi aktiva dan passiva nya tidak balance,dsini ada saldo yang kurang sehingga ada selisihnya, hal
(5)
ini menyebabkan bagian staff akuntansi keuangan yang harus bertanggung jawab mengganti saldonya agar balance, dan penyebab lainnya ada kesalahan pada saat memasukan saldo kas dan beban-beban, yang seharusnya dimasukan pada priode sebelumnya tetapi dimasukan ke tahun berjalan. Selain itu masalah yang terjadi dalam proses penyusunan laporan keuangan, Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) menggunakan sistem informasi akuntansi yang disebut program DO, transaksi-transaksi yang terjadi dicatat di buku kas masuk dan buku kas keluar setiap harinya, namun pada program tersebut untuk menggunakannya sangat mudah tidak menggunakan password yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang bertugas atau berwenang agar data-data akuntansi tersebut tidak mudah diakses atau di diteksi oleh pihak lain yang tidak berkepentingan.
Dengan permasalahan di atas penulis untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai pembuatan laporan keuangan koperasi khususnya neraca,
maka penulis tertarik untuk membuat laporan Kuliah Kerja Praktek dengan judul:
“Tinjauan Atas Penyusunan Laporan Neraca Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)”.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dari penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah Sebagai salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah kerja praktek yang penulis ambil dan untuk mengetahui penyusunan laporan neraca pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
(6)
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil pelaporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah:
1. Untuk mengetahui proses penyusunan laporan neraca pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
2. Untuk mengetahui bentuk neraca Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
3. Untuk mengetahui penjelasan pos-pos pada neraca Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Hasil yang diharapkan dari kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, Kemajuan dan keberhasilan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), maupun pihak lain yang membutuhkannya. Adapun manfaat yang dapat diperoleh yaitu:
a. Bagi Penulis
1. Menambah wawasan dan pengetahuan baik yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis dalam proses pencatatan laporan keuangan yang terjadi pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
2. Mendapatkan pengalaman yang sesungguhnya dalam dunia kerja untuk persiapan diri di masa yang akan datang.
3. Meningkatkan disiplin diri. b. Bagi Instansi Perusahaan
(7)
Perusahaan dapat memperoleh informasi tambahan sebagai bahan perbandingan dalam pengambilan keputusan yang akan bermanfaat dalam meningkatkan kinerjanya dimasa yang akan datang.
c. Bagi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
1. Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan penulis memiliki keterkaitan dengan mata kuliah yang ada pada Program Studi Akuntansi yaitu Akuntansi Keuangan, dimana mata kuliah Akuntansi Keuangan membahas mengenai laporan keuangan yang salah satunya adalah laporan keuangan neraca.
2. Dapat menjadi masukan dalam mengembangkan kurikulum yang ada sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja serta sebagai bahan evaluasi bagi kurikulum yang ada di Fakultas Ekonomi.
1.4 Metode Kerja Praktek
Dalam menyusun laporan kuliah kerja praktek ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode penulisan yang menggambarkan keadaan perusahaan yang sesungguhnya berdasarkan data-data yang penulis dapatkan selama melakukan kerja praktek. Penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tentunya memerlukan pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
(8)
Mengadakan penelitian dengan mengunjungi, mengamati serta mengikuti secara langsung jalannya kegiatan instansi. Dalam hal ini, penulis melakukan Kuliah Kerja Praktek pada bagian Akuntansi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
b. Wawancara
Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan Asisten Manajer Keuangan, Spesialis Akuntansi, Spesialis Kas dan Bank. Berpedoman pada daftar pertanyaan, maupun secara bebas sesuai dengan masukan yang diberikan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data dan mempelajari serta menggunakan laporan neraca, formulir bukti kas masuk dan bukti kas keluar, serta catatan-catatan dalam jurnal umum yang terdapat Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan ini ialah pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai literatur, buku, hasil penelitian yang sejenis dan media lain yang mempunyai kaitan dengan masalah dan tema penelian. Dalam hal ini penulis menggunakan buku yang berkaitan dengan Akuntansi Keuangan dan Metodologi Penelitian.
(9)
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis melakukan Kuliah Kerja Praktek pada lokasi dan waktu Kuliah Kerja Praktek sebagai berikut:
1. Lokasi Kerja Praktek
Lokasi Penelitian dilaksanakan pada Kemajuan dan keberhasilan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang beralamat di jalan Wastukencana No.5 Bandung.
2. Waktu Kerja Praktek
Penulis melaksanakan kuliah kerja Praktek dimulai sejak tanggal 01 Agustus 2010 sampai 31 Agustus 2010, dimana pelaksanaan antara aktivitas kantor berbeda dengan pelaksanaan aktivitas Kuliah Kerja Praktek. Hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1.1 Aktivitas Kantor
Hari Kerja Waktu
Senin - Jumat Istirahat Sabtu - Minggu
07.30 - 16.00 WIB 12.00 - 13.00 WIB
Libur
Tabel 1.2 Aktivitas Kerja Praktek
Hari Kerja Waktu
Senin - Jumat Istirahat Sabtu - Minggu
08.00 - 16.00 WIB 12.00 - 13.00 WIB
(10)
Agustu
s
Septemb
er
Oktob
er
Novemb
er
Tahapan
Kegiatan 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan Pengumpul
an Data Pengolahan
Data
(11)
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Pada tahun 1961 dilingkungan Kantor Pemerintah Kotapraja Bandung telah berdiri tujuh buah koperasi simpan pinjam yang berada pada beberapa unit kerja. Dengan adanya anjuran dari pemerintah pusat, bahwa pada setiap jawatan/instansi hanya diperbolehkan satu koperasi pegawai, maka koperasi-koperasi simpanan pinjam uang ada di unit-unit kerja tadi sepakat untuk mendirikan satu unit Koperasi Pegawai. Pada tanggal 11 Mei 1962 berdirilah
koperasi yang diberi nama Koperasi Pegawai Kotapraja Bandung “KPOKB”.
Pada tahun 1966 namanya berubah menjadi Koperasi Pegawai Kotamadya
Bandung disingkat “KPKB”.
Kedudukan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dikuatkan dengan diberikan status badan hukum oleh Kanwil Koperasi Jawa Barat, tanggal 6 September 1968 No. 42 A/BH/9-12/67. Penyesuaian No. 2A/BH/DK-10/1-1976, No. 42B/BH/KWK-10/21 tanggal 9 Maret 1987. Dan mengalami perubahan yang pertama dan terakhir yaitu :
No.42C/BH/KWK-10/21 tanggal 24 September 1991 dan
No.1522/KEP/KWK-10/XI/24 November 1997.
KPKB dalam anggaran rumah tangga pasal 1 disebut KOPERASI yang didirikan pada tanggal 11 Mei 1962 berkedudukan di Wastukencana No. 5
(12)
(belakang), dengan wilayah kerja dilingkungan kantor-kantor Pemerintah Kota Bandung dan sesuai anggaran dasar pasal 1 ayat (1) dan (2) : badan usaha ini bernama Koperasi Pegawai Republik Indonesia Kantor Pemerintah Kotamadya DT II Bandung dengan nama singkatan KPKP yang berkedudukan di Jl. Wastukencana No. 5 Bandung.
2.2 Visi dan Misi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Adapun visi dan misi dari KPKB sebagai berikut : 1. Visi :
“Terwujudnya Koperasi Pegawai Kota Bandung yang Sehat, Profesional, Mandiri dan memberikan manfaat bagi para anggotanya.”
2. Misi KPKB yaitu :
1. Mengembangkan unit-unit usaha KPKB yang dapat mendatangkan kesejahteraan anggota dan keluarga.
2. Mendaya gunakan potensi anggota dan keluarga dalam menciptakan jenis usaha yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
3. Berperan aktif dalam memanfaatkan peluang usaha yang kompetitif dan menguntungkan bagi KPKB dari faktor intern dan ekstern.
4. Meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarga dengan melalui program yang nyata dari KPKB. Merencanakan, melaksanakan dan mengelola segala usaha dan kegiatan koperasi yang meliputi simpan pinjam, usaha niaga dan usaha lainnya yang menguntungkan.
(13)
a. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan kegiatan social bagi anggota.
b. Melaksanakan segala kegiatan dalam rangka pengembangan serta peningkatan kesejahteraan anggota Koperasi Pegawai Kota Bandung.
2.3 Struktur Organisasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Struktur organisasi dan manajemen perusahaan merupakan elemen penting yang sangat menentukan dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan dasar kerjasama yang mempunyai bentuk atau susunan yang jelas dalam tiap-tiap tugasnya serta untuk menegaskan hubungan antara satu sama lain.
Struktur Organisasi yang digunakan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) adalah Struktur Organisasi Lini yaitu dimana asas kesatuan komando tetap dipertahankan dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pimpinan ke bawahannya yang bertugas hanya untuk memberikan bantuan, pemikiran, saran-saran, data informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijakannya. Adapun bentuk struktur organisasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) adalah sebagai berikut :
1. Ketua pengurus 2. Wakil ketua pengurus
(14)
4. Wakil sekretaris dan pengurus 5. Bendahara dan pengurus 6. Bagian umum
7. Bagian keuangan 8. Manajer simpan pinjam 9. Manajer niaga
10. Manajer jasa
2.4 Deskripsi Jabatan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Adapun dari struktur organisasi KPKB di atas, maka penulis akan menerangkan tugas dan wewenang dari setiap bagian, yaitu :
1. Ketua Pengurus
Tugas dan wewenang :
a. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengolahan organisasi.
b. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan. c. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja.
d. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan objek-objek lainnya yang menjadi usaha koperasi.
e. Menandatangani segala surat bentuk keluar bersama-sama sekretaris. f. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan,
pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk kepentingan organisasi, bersama-sama dengan bendahara.
(15)
g. Melakukan hubungan kerja dengan badan, lembaga tertentu dalam usaha mencari/penambahan modal kerja.
h. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang berhubungan denag organisasi, baik di pengadilan, maupun diluar pengadilan.
2. Wakil Ketua dan Pengurus
Tugas :
a. Wakil ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua berhalangan. b. Mengawasi urusan penelitian dan pengembangan pelaksanaan organisasi. c. Mengkoordinir usaha-usaha didalam bidang pendidikan dan latihan
karyawan dan anggotanya.
d. Melakukan peninjauan kembali AD/ART dalam rangka penyempurnaan apabila dipandang perlu.
e. Memberikan persetujuan terhadap permohonan kredit uang bagi anggota. f. Mengkoordinir, menganalisa, mengawasi unit simpan pinjam secara
professional dan proposional.
g. Melaksanakan tugas lainnya sesuai mandate ketua dan kesepakatan pengurus.
3. Sekretaris Pengurus
a. Memimpin dan bertanggung jawab didalam penyegaran administrasi/ketatausahaan, baik keluar maupun kedalam.
(16)
c. Melakukan penilaian, penelitian dan pertimbangan atas pelaksanaan kegiatan karyawan menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang berhasil guna dan berdaya guna.
d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut personil, material dan keuangan interen.
e. Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap kebijakan-kebijakan organisai.
f. Meneliti dan menganalisa serta menandatangani segala bentuk surat organisasi bersama-sama ketua.
g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum secara profesional.
h. Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.
4. Wakil Sekretaris Pengurus
a. Mewakili sekretaris, apabila sekretaris berhalangan dalam melaksanakan tugasnya.
b. Melakukan penataan administrasi/personalia dan pengkajian, serta penelitian absensi pengurus maupun karyawan.
c. Melakukan penelitian aktivitas karyawan, penelitian untuk kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, upah lembur dan insentif lainnya.
d. Menggerakan, menggembangkan dan mengawasi unit usaha niaga secara profesional dan proposional.
e. Mencatat, menyimpan buku daftar pengurus, buku daftar badan pengawas, buku daftar anggota dan buku tamu.
(17)
f. Menyusun dan menyimpan notulen dan berita acara hasil rapat-rapat pengurus maupun rapat-rapat lainnya.
g. Menyusun persiapan rapat anggota tahunan.
h. Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.
5. Bendahara Pengurus
a. Membantu dan mendampingi ketua dalam upaya menata penyelenggaraan administrasi keuangan.
b. Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada bank yang sudah ditunjuk atas kewenangan pengurus.
c. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari/bulan. d. Melakukan penelitian/pemeriksaaan terhadap kelangkaan bukti-bukti
tahapan saham suatu pembayaran, sebelum bukti pembayaran ditandatangani ketua.
e. Melakukan kas opname pada semua kasir, setiap minggu/bulan atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.
f. Melaporkan setiap minggu/bulan mengenai uang/kas posisi keuangan kepada ketua.
g. Menyusun cash flow setiap bulan,untuk pembahasan rutin pengurus, setiap tanggal 25 pada bulan yang sebelumnya.
h. Melaksanakan pembayaran pada pihak ketiga setelah ada persetujuan ketua/pengurus.
i. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Koperasi Pemerintah Kota Bandung.
(18)
j. Mengkoordinir dan mengawasi secara intensif bagian-bagian keuangan, agar selalu terjaga.
k. Menyusun dana anggaran dan laporan keuangan, menyusun rencana anggaran dan laporan yang akan disampaikan pda rapat anggota tahunan. l. Melakukan tugas lainnya, sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.
6. Bagian Umum
a. Membantu pengurus dan melaksanakan tugasnya. b. Memimpin kegiatan bagian administrasi umum.
c. Melayani segala kebutuhan pengurus, manajer unit kegitan KPKB dan bantuan sosial bagi anggota.
d. Menyusun perencanaan/penataan system komputerisasi secara efektif dan efisien.
e. Menginventarisir, memelihara dan merawat aset milik Koperasi Pegawawai Pemerintah Kota Bandung.
f. Melaksanakan pengadaan materiil keperluan sebuah unit kerja. g. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang berada di lingkungan kerjanya. h. Menyampaikan laporan setiap triwulan.
i. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.
7. Bagian Keuangan
a. Menyusun, merumuskan perencanaan penggunaan keuangan KPKB. b. Menyiapkan laporan keuangan setiap akhir bulan, triwulan dan akhir
tahunan buku.
(19)
d. Membantu pengurus didalam menjaga likuidasi, solvabilitas dan rehabilitas.
e. Meneliti keabsahaan dan kewajaran bulti-bukti penerimaan/pengeluaran keuangan.
f. Menyiapkan dan melakukan pembayaran pada unit-unit terkait melalui pengurus.
g. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan penggunaan keuangan secara berkala.
h. Melaksanakan tugas lainnya sesuai kewenangan pengurus.
i. Pihak terkait melakukan pembayaran sepengetahuan dan seizin pengurus.
8. Manajer Simpan Pinjam
a. Membantu pengurus dalam melaksanakan tugasnya.
b. Memimpin kegiatan unit usaha simpan pinjam yang terarah, terttib dan terkendali.
c. Menganalisa dan merekomendasi permohonan kredit melalui Ka. Bag. Keuangan.
d. Melaporkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan unit simpan pinjam secara berkala setiap bulan kepada pengurus.
e. Manajer melakukan konsultasi kepada koordinator masing-masing bidangnya.
f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah pengurus.
9. Manajer Niaga
(20)
b. Memimpin kegiatan usaha niaga.
c. Menyusun dan merumuskan perencanaan pelaksanaan dan pengawasan kegiatan usaha niaga.
d. Menganalisa dan merekomendasikan permohonan kredit barang.
e. Melaporkan semua pelaksanaan segala kebutuhan barang kepada koordinator bidangnya secara periodik (mingguan dan tahunan).
f. Melaksanakan evaluasi kegiatan usaha niaga.
g. Melaksanakan tugas lainnya sesuai kewenangan pengurus.
10.Manajer Jasa
a. Membantu pengurus dalam menjalankan tugasnya. b. Memimpin kegiatan usaha jasa.
c. Menyusun dan merencanakan system usaha jasa yang dapat menguntungkan.
d. Melakukan kerjasama pekerjaan dengan pihak lain atau pihak ketiga.
2.5 Aspek Kegiatan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang usaha jasa dan usaha penjualan barang yang dibutuhkan oleh setiap anggotanya.
A. Status
Bentuk Perusahaan : Koperasi
Nama perusahaan : Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
Alamat : Jalan Wastukencana No.5 Bandung 40117
(21)
Facsimile : (022) 4224036
E-Mail : [email protected]
B. Legal perusahaan
Badan Hukum : 4032/BH/IX-12/12.67/1969 Tanggal Pendirian : 11 Mei 1962
Nomor Akta Perubahan : No.1522 / KEP / KWK – 10 / XI /
Tanggal Perubahan : 24 November 1997
Rekening Bank : BNI 46 Cabang Cianjur No.Rekening : 0027272157 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 1.450.804.8.406.000 Nomor SIUP : 503/162/PM/BJ/XII/2006 Nomor TDP : 10.06.2.52.00080
Prestasi :
1. KPKB sejak tahun 1980 predikat sebagai Koperasi Terbaik Non KUD Tingkat Nasional
2. Tahun 1981 mendapat predikat Koperasi Teladan Tingkat Nasional sampai Tahun 1986
3. Tahun 1987 mencapai prestasi Koperasi Teladan Utama Nasional sampai sekarang
2.6 Bidang Usaha dan Kegiatan Koperasi
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) merupakan koperasi serba usaha yang memiliki beberapa unit usaha. Anggaran dasar dan anggaran
(22)
rumah tangga Koperasi Pegawai Kota Bandung (KPKB) menetapkan jenis-jenis usaha koperasi sebagai berikut:
1. Unit Jasa
Unit ini berupa kegiatan KPKB dengan pihak ketiga guna menjalin kerjasama dalam pelaksanaan proyek di berbagai bidang. Adapun proyek-proyek yang pernah ditangani oleh KPKB berupa pembuatan pakaian dinas pegawai, pembangunan sarana dan gedung di lingkungan pemerintah dan lain-lain.
2. Unit Niaga
Unit ini melaksanakan kegiatan penjualan barang, baik secara tunai maupunkredit melalui toko yang terdekat di depan kantor KPKB. Adapun barang- barang yang diperjual belikan unit niaga berupa barang-barang kebutuhan sehari-hari anggota dan non anggota.
3. Unit Simpan Pinjam
Unit ini melayani permohonan kredit para anggota dengan syarat yang mudah dan bunga yang relatif lebih rendah. Adapun ketentuan jumlah kredit tanpa jaminan dibatasi sampai Rp.5.000.000,00. Sedangkan untuk diatas Rp.5.000.000,00 disertai jaminan berupa Taspen, sertifikat rumah atau surat kendaraan (KPKB). Pinjaman tersebut diangsur selama antara1-3 tahun.
4. Unit lainnya
Selain unit-unit usaha diatas, KPKB pun memiliki jenis usaha lain yang berupa :
a. Usaha jasa foto copy : usaha ini dibuka untuk membantu memudahkan pemda maupun masyarakat dalam mengadakan surat-surat.
(23)
b. Usaha kredit sepeda motor, KPKB bekerjasama dengan Bentuk Jabar Banten sejak tahun 1981 untuk mengusahakan kredit motor dengan jangka waktu cicilan antara 30-48 bulan.
c. Usaha sewa kontrak rumah makan d. Usaha kantin
e. Usaha penyediaan kapling tanah KPKB menyediakan usaha Kapling Siap Bangun (KSB). Selama 7-10 tahun yang berlokasi di Desa Cigondewah Rahayu
kecamatan Bandung kulon wilayah tegalega Bandung denganukuran 72 mВ, 150
mВ dan 200 mВ. KSB tersebut dikreditkan selama 7-10 tahun tanpa uang muka.
f. Usaha penyediaan beras untuk pegawai lokal atau harian. g. Usaha konfeksi.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ini, penulis ditempatkan pada bagian akuntansi keuangan yang berhubungan dengan unit usaha jasa terutama simpan pinjam.
(24)
(25)
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan Kerja Praktek bertujuan untuk memberikan pengenalan kepada penulis mengenai kinerja dan aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan sebagai bahan perbandingan antara teori yang diperoleh di perkuliahan dengan aplikasi di lapangan.
Penulis melaksanakan Kerja Praktek di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang berlokasi di jalan Wastukencana No.5 Bandung. Dalam bidang pelaksanaan Kerja Praktek ini penulis di tempatkan pada bagian keuangan dan diberikan pengarahan serta bimbingan mengenai kegiatan dan pelaporan keuangan yang ada di koperasi.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, penulis dituntut ketekunan dan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal karena laporan keuangan pada koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi yang sangat penting bagi koperasi dalam mengambil kebijakan-kebijakan keuangan, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi dalam rapat anggota.
(26)
3.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK),
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan” (IAI, 2004)
Menurut Zaki Baridwan dalam bukunya yang berjudul Intermediate Accounting,
“Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses
pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”
(Baridwan, 2000, 17)
Menurut Michell Suharli dalam bukunya yang berjudul Akuntansi untuk Bisnis dan Jasa,
“Laporan keuangan yang lengkap memiliki 10 elemen (unsur) laporan
keuangan (Schroeder et. al.,2001). Elemen tersebut adalah harta (assets), kewajiban (liabilities), ekuitas (equity or net assets), investasi dari pemilik (investment by owner), distribusi kepada pemilik (distribution to owner), laba comprehensive (comprehensive income), pendapatan (revenue), beban (expenses), keuntungan (gains) dan kerugian (loses). Ketiga elemen pertama adalag elemen laporan neraca, tiga berikutnya elemen laporan perubahan ekuitas pemilik, dan
keempat terakhir adalah laporan laba rugi” (Suharli,2006, 11)
3.1.2 Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi
Berdasar SAK No. 27, laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan.
(27)
Pada dasarnya laporan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan yang dibuat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan keuangan meliputi neraca (balance sheet), perhitungan hasil usaha (income statement), laporan arus kas (cash flow), catatan atas laporan keuangan, dan laporan perubahan kekayaan bersih.
Beberapa perbedaan mendasar pada laporan keuangan koperasi adalah perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan nonanggota. Selain itu laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi, jika koperasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka disusun laporan keuangan gabungan.
Perbedaan lainnya mengenai permodalan koperasi yang berasal dari simpanan anggota yaitu simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. Simpanan pokok dan simpanan wajib lebih permanen dibanding simpanan sukarela sehingga simpanan pokok dan simpanan wajib disajikan dalam neraca pos kekayaan bersih dan simpanan sukarela disajikan dalam kewajiban lancar.
Laporan keuangan pada koperasi mempunyai karakter tersendiri, yaitu sebagai berikut:
Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus kepada para anggotanya di dalam rapat anggota tahunan (RAT)
Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/ laporan posisi keuangan, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif.
(28)
Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus koperasi.
Laporan laba – rugi menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha (SHU).
SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun nonanggota didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian SHU yang diatur dalam AD atau ART koperasi.
Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi
Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota, di samping yang berasal dari bukan anggota.
Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada anggota dan nonanggota berpedoman pada perbandingan manfaat yang diterima anggota dan nonanggota.
Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari
Simpanan-simpanan
(29)
Penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber-sumber lain.
Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha.
Keanggotaan atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat dipindahtangankan dengan dalih apapun.
3.1.3 Pengertian Neraca
Menurut IAI, neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu.
Menurut Zaki Baridwan dalam buku Intermediate Accounting, “Neraca
adalah laporan yang menunjukan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal
tertentu.” (Baridwan, 2000, 18).
Sedangkan menurut Soemarso S.R., “Neraca adalah daftar aktiva,
kewajiban, dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu, misalnya pada akhir
bulan.” (Soemarso S.R., 2004, 52)
Keterangan lain dalam buku Akuntansi Intermediate yang ditulis oleh Donald E. Kieso dkk,
“Neraca (balance sheet), yang kadang-kadang disebut juga sebagai
laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. laporan keuangan ini menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber day perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih. Dengan demikian, neraca dapat membantu meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas” (Kieso dkk, 2008, 190).
(30)
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek
Teknik kerja praktek ini dilaksanakan dalam satu periode selama satu bulan yaitu 25 hari kerja yang berlangsung mulai dari tanggal 01 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2010. Selama satu bulan itu, penulis mengamati, mempelajari, dan melaksanakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan akuntansi yaitu mengenai pencatatan transaksi keuangan yang ada di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
Dalam proses pencatatan keuangan, Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) menggunakan sistem informasi akuntansi yang disebut program DO yang dibuat oleh Bapak Rosidi untuk mempermudah proses pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan.
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek
3.3.1 Proses Penyusunan Neraca Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Laporan keuangan yang salah satunya adalah neraca harus disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku serta disajikan secara jujur, dapat diverifikasi, netral, dapat dipahami, dan lengkap. Untuk itu, neraca pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dibuat berdasarkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam kegiatan usahanya dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan yang akan mengacaukan informasi keuangan dan tentunya akan mempengaruhi proses pengambilan suatu keputusan.
(31)
Transaksi-transaksi yang terjadi dicatat di buku kas masuk dan buku kas keluar setiap harinya. Kemudian diringkas untuk dimasukkan ke dalam jurnal setiap minggu. Akun-akun beserta nominal dari jurnal tersebut lalu diinput langsung ke komputer menggunakan program yang tersedia kemudian dapat langsung menghasilkan seluruh laporan keuangan, termasuk neraca.
3.3.2 Bentuk Neraca Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro, artinya menyusun aktiva pada sisi kiri dan pasiva pada sisi kanan atau sebelah menyebelah. Sedangkan bentuk staffel yang sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan aktiva pada bagian atas neraca dan pasiva di bagian bawahnya. Dengan kata lain bentuk staffel, posisi aktiva dan pasiva disusun secara vertikal sedangkan neraca bentuk skontro disusun secara horizontal.
Format neraca yang disajikan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) adalah neraca yang berbentuk skontro yang disertai perbandingan dengan neraca tahun buku sebelumnya. Menurut format ini, kelompok aktiva dicantumkan pada sisi kiri serta kelompok pasiva (kewajiban dan modal) dicantumkan di sisi kanan. Kelompok aktiva terdiri atas aktiva lancar, penyertaan, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Masing-masing harus disusun berdasarkan urutan likuiditas, yaitu urutan cepat lambatnya aktiva tersebut diubah menjadi kas atau digunakan dalam operasi. Kelompok pasiva yang terdiri atas
(32)
kewajiban/ hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang yang disusun berdasar urutan jatuh temponya serta modal yakni kekayaan bersih koperasi.
Berikut disajikan gambar mengenai bentuk neraca yang dihasilkan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB).
Gambar 1
(33)
3.3.3 Penjelasan Pos-pos Neraca Tahunan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
a. Aktiva
Aktiva adalah manfaat ekonomis di masa yang akan datang yang diharapkan akan diterima oleh suatu badan usaha sebagai hasil dari transaksi-transaksi di masa lalu.
Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah aktiva atau sumber-sumber yang diharapkan menjadi uang, dijual, atau dikonsumsi dalam jangka waktu satu tahun atau dalam siklus akuntansi normal
Kas
Kas adalah jumlah uang yang tersedia baik dalam kas perusahaan maupun uang yang disimpan dib ankh dalam rangka menjalankan usaha. Saldo kas yang terdapat pada neraca Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) merupakan jumlah total yang bersumber dari masing-masing unit, yaitu unit simpan pinjam, unit niaga dan unit pusat.
Bank
Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Saldo Bank yang terdapat di neraca terdiri atas saldo yang terdapat pada Bank Mandiri,Bank Niaga dan Bank Jabar.
(34)
Piutang ini merupakan piutang yang timbul karena penjualan barang atau jasa pada anggota. Diantaranya piutang yang berasal dari pelaksanaan usaha unit unit simpan pinjam, unit niaga dan unit pusat.
Piutang pada Nonanggota atau Piutang lain-lain
Merupakan piutang yang timbul karena penjualan barang atau jasa pada anggota atau konsumen/ masyarakat umum. Yaitu penjualan barang elektronok dan barang konsumsi,dan jasa rental mobil serta penyewaan kosa-kosan.
Persediaan
Pos ini terdiri dari barang-barang dari unit Niaga yaitu barang Konsumsi dan barang Elektronik yang siap untuk dijual kepada konsumen baik angggota maupun nonanggota.
Penyusutan Piutang
Pada tahun buku 2008, pos ini tidak memilki saldo.
Penyertaan atau Investasi Jangka Panjang
Pos penyertaan ini pada dasarnya sama dengan investasi. Penyertaan ini bisa dalam bentuk sekuritas, aktiva tetap berwujud, investasi yang disisihkan dalam dana khusus, ataupun investasi dalam anak perusahaan. Pada neraca, penyertaan ini terdiri atas penyertaanSimpanan di PKPRI,Simpanan di KJA-Andika,SPKPD IKPN-RI,Simpanan di BKE,dan Saham.
(35)
Yaitu aktiva yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya lebih dari satu tahun.
Tanah,Bangunan Kantor,Inventaris Kantor,dan Kendaraan Bermotor Pos ini meliputi nilai perolehan dari kekayaan fisik yang dimilki Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, kendaraan yang tercatat pada masing-masing unit.
Akumulasi Penyusutan
Semua aktiva tetap selain tanah akan kehilangan kemampuannya menghasilkan jasa sehingga harga perolehannya harus dipindahkan ke perkiraan beban secara teratur selama umur manfaatnya diharapkan. Pemindahan harga perolehan iu dimasukan ke dalam akun akumulasi penyusutan.
Aktiva Lain-lain
Akun ini hanya diperuntukkan bagi pos-pos tidak biasa yang cukup berbeda dengan aktiva dalam kategori khusus dan ditadak dapat secara layak digolongkan dalam aktiva kancar, investasi/ penyertaan, aktiva tetap maupun aktiva tidak berwujud.
Aktiva Dalam Proses
Pos ini menampung saldo dari aktiva yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) yang masih dalam
(36)
proses kepemilikan atau aktivanya seperti contohnya pembangunan gedung kos-kosan yang belum selesai.
Akumulasi Penyusutan Aktiva lain-lain
Pos ini merupakan penyusutan dari aktiva yang masih dalam proses di atas.
b. Pasiva
Sisi pasiva pada neraca terdiri atas hutang dan modal, yang merupakan kewajiban perusahaan pada pihak ketiga dan juga kepada pemilki.
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan. yang termasuk kewajiban lancar Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) adalah :
Tabungan Sijako
Tabungan sijako merupakan tabungan yang berasal atau bersumber dari unit simpan pinjam.
Hutang
Adalah hutang yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun/lebih atau dalam siklus akuntansi normal.
Hutang Usaha
Saldo ini berasal dari kegiatan usaha tiap unit yang belum dipenuhi pembayarannya kepada pihak lain nonanggota. Diantaranya hutang
(37)
pembelian kendaraaan, hutang pembangunan kos-kosan, hutang ,hutang pihak ke tiga, dan titipan lain-lain.
Hutang Lain-lain
Pada neraca perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang. Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
Hutang pada Bank
Merupakan kewajiban yang harus dipenuhi kepada pihak bank atas pinjaman yang berbentuk hutang stand by loan dan kredit usaha, serta hutang BDE.
Dana-dana
Terdiri atas hutang dana-dana koperasi yaitu dana pendidikan, hari tua, RAT tahun 2008, Dana disini terdiri dari Dana-dana Non SHU dan Dana SHU yang sebagian didapat dari unit simpan pinjam dan unit pusat.
Pendapatan Sewa dibayar dimuka
Pendapatan sewa dibayar dimuka ini di dapat dari unit pusat yang kebanyakan merupakan Dp untuk pembayaran sewa kosan dan rental mobil yang merupakan jasa yang diberikan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) kepada anggota atau non anggotanya.
(38)
Simpanan Sukarela
Simpanan Sukarela adalah simpanan yang besarnya tidak di tentukan, tetapi bergantung kepada kemampuan anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan diambil setiap saat.Ini terdapat pada unit simpan pinjam.
Asuransi
Pada neraca saldo ini berasal dari sejumlah dana yang dibayarkan oleh koperasi untuk kepentingan asuransi,misalnya asuransi yang diberikan kepada anggotanya.
Kewajiban lain-lain
Kewajiban lain-lain adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancara dan kewajiban jangka panjang.kewajiban lain-lain ini saldonya berasal dari unit pusat.
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun. Yang termasuk kewajiban jangka panjang Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) adalah :
Penyertaan modal dari pemkot
Pada neraca saldo ini berasal dari dana yang diberikan oleh pemda kota bndung yng berupa modal kerja.
(39)
Pinjaman dari lembaga keuangan lainya
Pada neraca saldo ini berasal dari dana pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan lainnya selain bank. Pos neraca ini berasal dari unit pusat.
Kekayaan Bersih
Kekayaan bersih atau modal sendiri merupakan gambaran hak pemilik dalam perusahaan. Dalam koperasi hak pemilik ini terdiri atas simpanan pokok dan simpanan wajib anggota, dana cadangan koperasi, SHU, serta donasi.
Simpanan Pokok + Wajib
Simpanan pokok adalah adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nlainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjasi anggota. Sedangkan simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Modal Donasi
Modal ini merupakan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan tidak mengikat.
(40)
Cadangan Umum
Adalah akumulasi Sisa Hasil Usaha sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota yang merupakan milik koperasi da dimaksudkan untuk memupuk modal dan menutup kerugian. Pada saat likuidasi, cadangan ini merupakan hak anggota.
Investasi
Adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan usaha koperasi.
Dana Pemupukan Modal
Selain modal sendiri dan modal donasi, koperasi dapat pula melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan. Besarnya pemupukan modal ditetapkan dalam rapat anggota.
SHU Tahun 2009 dan SHU Tahun Berjalan
Berdasar pasal 45 ayat (1) UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
(41)
(42)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan penulis terhadap Tinjauan Atas Penyusunan Laporan Neraca pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam proses penyusunan laporan keuangan, Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) menggunakan sistem informasi akuntansi yang disebut program DO. Transaksi-transaksi yang terjadi dicatat di buku kas masuk dan buku kas keluar setiap harinya. Kemudian diringkas untuk dimasukkan ke dalam jurnal setiap minggu. Akun-akun beserta nominal dari jurnal tersebut lalu diinput langsung ke komputer menggunakan program yang tersedia kemudian dapat langsung menghasilkan seluruh laporan keuangan, termasuk neraca.
2. Bentuk neraca yang disajikan oleh Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) adalah neraca yang berbentuk skontro yang disertai perbandingan dengan neraca tahun buku sebelumnya. Menurut format ini, kelompok aktiva dicantumkan pada sisi kiri yang disusun berdasar tingkat likuiditas serta kelompok pasiva (kewajiban dan modal) dicantumkan di sisi kanan yang disusun berdasar urutan jatuh tempo.
(43)
3. Laporan pos-pos neraca pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) dapat menunjukkan posisi aktiva, kewajiban dan modal yang dimiliki koperasi dengan pembagian berdasar sumber dari anggota maupun nonanggota.
4.2Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama kuliah kerja praktek di Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB), penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat dan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, diantaranya :
a) Penggunaan sistem komputerisasi dalam pemrosesan data-data akuntansi hendaknya lebih di optimalkan dengan cara dibuat pengamanan yang lebih memadai yaitu dengan dibuatnya password yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang bertugas atau berwenang agar data-data akuntansi tersebut tidak mudah diakses atau di diteksi oleh pihak lain yang tidak berkepentingan.
b) Dalam pelaksanaan penyusunan laporan keuangan diperlukan ketelitian dalam memasukan data-data akuntansi agar tidak terjadi selisih antara debit dan kredit. Selain itu, sebaiknya dibuat software aplikasi baru yang lebih lengkap sehingga dapat lebih dipahami.
c) Lebih selektif dalam memutuskan pengeluaran uang dalam berbagai keperluan termasuk dalam hal pemberian kredit.
(44)
d) Hendaknya pembuatan laporan keuangan yang ada dilengkapi, seperti pembuatan laporan arus kas dan laporan perubahan modal.
e) Meningkatkan kinerja dari tiap unit usaha agar berdampak positif terhadap Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) sehingga dapat melaksanakan tujuan koperasi yakni memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
(45)
Laporan Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi S1
Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh :
NAMA : LEDY EKAYANTI NIM : 21107841
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(46)
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG
(KPKB)
LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi S-1 Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nama : Ledy Ekayanti NIM : 21107841
Bandung, Desember 2010 Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Pembimbing Instansi,
Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.Ak., Ak (Moch.Rosidi,SE.) NIP 4127 34 03 015 NIP.881942978
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si. NIP 4127.34.03.003
(47)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunai-Nya kepada penulis sehinga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam senantiasa kita limpahkan kepada junjungan besar kita yakni Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kita umatnya sampai akhir zaman.
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini berjudul “Tinjauan Atas Penyusunan
Laporan Neraca Pada Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)”.Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat mata Kuliah Kerja Praktek Program Starta 1 Jurusan Akuntansi.
Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih bagi pihak yang telah membantu penulis hingga laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat terselesaikan, terutama kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer
(48)
4. Surtikanti, S.E., M.Si. selaku Dosen Wali Ak-4 angkatan tahun 2007 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
5. Wati Aris Astuti , S.E., M.Si., selaku Koordinator Kerja Praktek pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
6. Siti KUrnia Rahayu, S.E., M.Ak., Ak Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan pengarahan kepada penulis.
7. Ibu Lia selaku Ketua beserta pengurus Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) Bapak Rosidi S.E., selaku pihak Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) di bagian Akuntansi yang telah banyak membantu memberikan data-data serta arahan-arahan yang penulis butuhkan.
8. Ibunda tercinta yang telah memberikan dorongan dan limpahan kasih sayangnya selama ini .
9. Dery atas segala waktu, bantuan juga gangguannya.
10. Maya, Esty, Lita, Anneke , semoga persahabatan kita akan selalu tetap terjalin.
(49)
semua pihak yang terlibat dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini diterima dan dibalas oleh Allah SWT.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman penulis sehingga penulisan laporan ini masih memerlukan banyak perbaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima saran dan kritik membangun guna perbaikan lebih lanjut. Namun demikian, penulis masih berharap semoga penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Desember, 2010
(50)
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 5
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 6
1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek ... 8
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 9
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat KPKB... 10
2.2 Visi dan Misi KPKB ... 11
2.3 Struktur Organisasi KPKB... 12
2.4 Uraian Tugas KPKB ... 13
2.5 Aspek Kegiatan KPKB ... 19
(51)
3.1.2 Karakteristik Laporan Keuangan pada Koperasi ... 24
3.1.3 Pengertian Neraca ... 27
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek ... 28
3.3.1 Proses Pembuatan Neraca KPKB ... 28
3.3.2 Bentuk Neraca KPKB ... 29
3.3.3 Penjelasan Pos-pos dalam Neraca KPKB ... 31
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 39
4.2 Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA 41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 42
(52)
(53)
(KPKB) tahun buku 2009
3. Laporan neraca unit pusat Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) tahun buku 2009
4. Laporan neraca unit simpan pinjam Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) tahun buku 2009
5. Laporan neraca unit niaga Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) tahun buku 2009
6. Surat permohonan kuliah kerja praktek
7. Surat izin kuliah kerja praktek dari Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) tahun buku 2009
8. Daftar kehadiran mahasiswa/i UNIKOM
9. Surat keterangan hasil kuliah kerja praktek dari perusahaan/ instansi 10. Surat keterangan hasil kuliah kerja praktek dari dosen pembimbing 11. Berita acara bimbingan kerja praktek
(54)
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.
Hendar dan Kusnadi. 2002. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield (alih bahasa Emil Salim, S.E. 2008). Akuntansi Intermediate Jilid 1 Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Redaksi Sinar Grafika. 2000. Undang-undang Perkoperasian 1992 (UU No. 25 Th. 1992). Jakarta: Sinar Grafika.
Ropke, Jochen (diterjemahkan oleh Sri Djatnika). 2003. Ekonomi Koperasi: Teori dan Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.
Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 2 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Suharli, Michell. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarso, Sonny. 2003. Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Warren, Carl S. dan James M. Reeve 2005. Accounting Pengantar Akuntansi Buku 1 Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.
(55)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi :
Nama : Ledy Ekayanti Nim : 21107841
Tempat Tanggal Lahir : Subang, 19 Desember 1989 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ds.Tegalwaru RT 27 RW 01 Mekarsari– Cikaum - Subang
2. Data Pendidikan :
Pendidikan Formal :
Tahun 1995-2001 : SDN Jatnika
Tahun 2001-2004 : SLTP Negeri 1 Rancakalong Tahun 2004-2007 : SMA Negeri 3 Subang
Tahun 2007-sampai sekarang : Mahasiswi Universitas Komputer Indonesia Jurusan Akuntansi Program Starata-1 (S1)
Pendidikan Non Formal :
Tahun 2001 : LPKMA (Pendidikan Keterampilan Bahasa Inggris dan Komputer)
(1)
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 5
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 6
1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek ... 8
1.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 9
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat KPKB... 10
2.2 Visi dan Misi KPKB ... 11
2.3 Struktur Organisasi KPKB... 12
2.4 Uraian Tugas KPKB ... 13
2.5 Aspek Kegiatan KPKB ... 19
(2)
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 23
3.1.1 Pengertian Laporan Keuangan... 24
3.1.2 Karakteristik Laporan Keuangan pada Koperasi ... 24
3.1.3 Pengertian Neraca ... 27
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek ... 28
3.3.1 Proses Pembuatan Neraca KPKB ... 28
3.3.2 Bentuk Neraca KPKB ... 29
3.3.3 Penjelasan Pos-pos dalam Neraca KPKB ... 31
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 39
4.2 Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA 41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 42
(3)
DAFTAR GAMBAR
Hal
(4)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Struktur organisasi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
2. Laporan neraca gabungan Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung
(KPKB) tahun buku 2009
3. Laporan neraca unit pusat Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) tahun buku 2009
4. Laporan neraca unit simpan pinjam Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) tahun buku 2009
5. Laporan neraca unit niaga Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) tahun buku 2009
6. Surat permohonan kuliah kerja praktek
7. Surat izin kuliah kerja praktek dari Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB) tahun buku 2009
8. Daftar kehadiran mahasiswa/i UNIKOM
9. Surat keterangan hasil kuliah kerja praktek dari perusahaan/ instansi
10. Surat keterangan hasil kuliah kerja praktek dari dosen pembimbing
(5)
42
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.
Hendar dan Kusnadi. 2002. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield (alih bahasa Emil Salim, S.E. 2008). Akuntansi Intermediate Jilid 1 Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Redaksi Sinar Grafika. 2000. Undang-undang Perkoperasian 1992 (UU No. 25
Th. 1992). Jakarta: Sinar Grafika.
Ropke, Jochen (diterjemahkan oleh Sri Djatnika). 2003. Ekonomi Koperasi: Teori dan Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.
Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 2 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Suharli, Michell. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarso, Sonny. 2003. Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Warren, Carl S. dan James M. Reeve 2005. Accounting Pengantar Akuntansi Buku 1 Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.
(6)
43
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi :
Nama : Ledy Ekayanti
Nim : 21107841
Tempat Tanggal Lahir : Subang, 19 Desember 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ds.Tegalwaru RT 27 RW 01
Mekarsari– Cikaum - Subang
2. Data Pendidikan :
Pendidikan Formal :
Tahun 1995-2001 : SDN Jatnika
Tahun 2001-2004 : SLTP Negeri 1 Rancakalong
Tahun 2004-2007 : SMA Negeri 3 Subang
Tahun 2007-sampai sekarang : Mahasiswi Universitas Komputer
Indonesia Jurusan Akuntansi Program Starata-1 (S1)
Pendidikan Non Formal :
Tahun 2001 : LPKMA (Pendidikan Keterampilan