Latar Belakang Penelitian KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

akurat, memenuhi prinsip dalam penelitian yaitu adanya kegunaan dari penelitian ini, maka penulis membagi menjadi dua segi kegunaan yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pemecahan masalah-masalah di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I tentang pengaruh Withholding System dan Self Assessment System terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini sebagai pembuktian kembali teori perpajakan yang diperoleh di perkuliahan dengan praktik yang terjadi di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I khususnya untuk mengetahui pengaruh Withholding System dan Self Assessment System terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Withholding System Sistem pajak ini menekankan kepada pemberian kepercayaan pada pihak ketiga Konsultan, Auditor, Notaris, Pengacara, dsb. di luar fiskus dan penerima penghasilan untuk memotong atau memungut pajak atas penghasilan yang diberikan oleh pihak ketiga dengan suatu presentase tertentu dari jumlah pembayaran atau transaksi yang dilakukannya dengan penerima penghasilan. Jumlah pajak yang dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga tersebut kemudian dibayarkan kepada negara melalui penyetoran pajak seperti pada aktivitas yang dilakukan di self assessment dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan undang-undang. Siti Kurnia Rahayu 2010:105.

2.1.1.1 Pengertian Withholding System

Menurut Siti Kurnia Rahayu 2010:104 definisi Withholding System adalah sebagai berikut: “Merupakan sistem perpajakan dimana pihak ketiga baik Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib pajak Badan Dalam Negeri diberi kepercayaan oleh peraturan Perundang-Undangan untuk melaksanakan kewajiban memotong atau memungut pajak penghasilan yang dibayarkan kepada peneriman penghasilan”.

2.1.2 Self Assessment System

Self Assessment System terdiri dari dua kata bahasa Inggris yakni self yang artinya sendiri, dan to asses yang menilai, menghitung, menaksir. Self Assessment System menyebabkan Wajib Pajak mendapat beban berat karena semua aktivitas pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri. Wajib Pajak harus melaporkan semua informasi yang relevan dalam SPT, menghitung dasar pengenaan pajak, menghitung jumlah pajak yang terutang Siti Kurnia Rahayu 2010:101

2.1.2.1 Pengertian Self Assessment System

Menurut Siti Kurnia Rahayu 2010:101 Definisi Self Assessment System adalah sebagai berikut: “Suatu sistem perpajakan yang memberi kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk memenuhi dan melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya”.

2.1.3 Pajak Pertambahan Nilai

PPN yang ditetapkan dengan UU No.18 tahun 2000 merupakan pajak yang dikenakan terhadap pertambahan nilai Value Added yang timbul akibat dipakainya faktor-faktor produksi disetiap jalur perusahaan dalam menyiapkan, menghasilkan, menyalurkan, dan memperdagangkan barang atau pemberian pelayanan jasa kepada para konsumen. Siti Kurnia Rahayu, 2010.

2.1.3.1 Pengertian Pajak Pertambahan Nilai

Berdasarkan UU Perpajakan No.18 Tahun 2000 Pajak Pertamabahan Nilai adalah sebagai berikut: “Pajak Pertambahan Nilai PPN merupakan pajak yang dikenakan atas: 1. penyerahan Barang Kena Pajak BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha 2. impor Barang Kena Pajak 3. penyerahan Jasa kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha 4. pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud di luar Daerah Pabean di dalam daerah Pabean”. 2.2 Kerangka Pemikiran 2.2.1 Pengaruh Withholding System terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Menurut Intan PEF, 2009 bahwa Withholding System berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dijelaskan sebagai berikut: “Dari segi teori, hasil penelitian Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa Withholding System dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai”.

2.2.2 Pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai

Menurut Gunadi, 2007 bahwa Self Assessment System berpengaruh terhadap “ Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dijelaskan sebagai berikut: ”Perubahan sistem pemungutan pajak dari Official Assessment System menjadi Self Assessment System, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan dari penerimaan dalam negeri yang berasal dari pajak.”

2.3 Hipotesis Menurut Sugiyono 2010 Hipotesis adalah sebagai berikut :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus di uji secara empiris. Penulis Merumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Withholding System berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai H2 : Self Assessment System berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan

Menurut Sugiyono 2012:2 menjelaskan pengertian dari metode penelitian adalah sebagai berikut: “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, seperti rasional, empiris dan sistematis”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif dan Verifikatif dengan jenis pendekatan kuantitatif. 3.2 Operasionalisasi Variabel Menurut Nur Indriantoro dalam Narimawati Umi 2010:31 menyatakan bahwa : “Operasionalisasi variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentudapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct,sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.” 1. Yang menjadi variabel independent atau variabel bebas pada penelitian ini adalah Withholding SystemX 1 dan Self Assessment SystemX 2 . 2. Variabel Tidak Bebas atau Dependent variable Y Maka yang menjadi variabel dependent atau variabel terikat Y pada penelitian ini adalah Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. 3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, karena peneliti mengumpulkan informasi dan data langsung dari sumbernya dengan cara melakukan dokumentasi, interview, dan observasi langsung pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu studi kepustakaan Library Research, studi lapanganField Research dan riset internet Online Research. Adapun pengumpulan data sekunder sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan Library Research Penelitian ini dilakukan untuk pengambilan data yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai literatur penunjang guna mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini diperoleh dari buku-buku sumber yang dapat dijadikan acuan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Lapangan Field Research Dalam penulisan laporan ini, penulis mengambil data secara langsung pada objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Dokumentasi, yaitu merupakan suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I. b. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan langsung melalui tanya jawab antara penulis dengan petugas yang berwenang yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. c. Observasi, yaitu cara pengambilan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap masalah yang sedang diteliti, dengan maksud untuk membandingkan keterangan- keterangan yang diperoleh dengan kenyataan. d. Riset Internet Online Research Pengumpulan data berasal dari situs-situs terkait untuk memperoleh tambahan literatur, jurnal dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi Menurut Sugiyono 2012:80, yaitu sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa populasi merupakan Jalan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I selama 5 periode dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. 3.4.2 Penarikan Sampel Penarikan sampel dari populasi untuk mewakili populasi disebabkan untuk mengangkat kesimpulan peneliti sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Menurut Sugiyono 2012:81 pengertian sampel adalah sebagai berikut: “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penarikan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Pruposive Sampling. Menurut Sugiyono 2012:85 pengertian Pruposive Sampling adalah sebagai berikut : “Pruposive Sampling adalah teknik pengumpulan data sampel dengan pertimbangan tertentu”. Merujuk pada penjelasan sugiyono diatas, maka yang akan menjadi sample dalam penelitian penulis adalah harus memenuhi kriteria – kriteria yang ditetapkan sebagai berikut : 1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I. 2. Data yang dimbil adalah 5 tahun dari tahun 2011 sampai tahun 2015 dengan sistem persmester. 3. Perwakilan Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang ada di daerah sekitar Bandung. Dengan mengambil sampel sebanyak 3 KPP sudah dianggap regresentatif mewakili untuk dilakukan uji penelitian. Menurut Uma Sekaran 2011:136 memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel, yaitu sebagai berikut : “Dalam penelitian multivariate termasuk analisis regresi berganda, ukuran sampel adalah 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian dan untuk ukuran sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh With Holding System terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Pada Pengusaha Kena Pajak (Studi Kasus KPP Pratama Medan Barat)

29 142 83

Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

9 51 73

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2010-2015)

4 19 43

Pengaruh Self Assessment System dan Restitusi Pajak Pertambahan Nilai Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi Kasus pada 5 Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2010-2015)

16 53 34

Pengaruh Self Assessment System dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Soreang)

14 86 49

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SURAT TAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN SURAT TAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI.

0 3 12

PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN Pengaruh Faktor Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan ( Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Surakarta ).

0 2 15

Pengaruh Self Assessment System pada Pengusaha Kena Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 28

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM, PEMERIKSAAN PAJAK, DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA KPP PRATAMA BANDA ACEH

1 3 8

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAMBI

0 0 15