membentuk pondasi hubungan pribadi antara peneliti dengan informan atau narasumber.
2. Wawancara Mendalam Depth Interview
Wawancara mendalam adalah suatu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara langsung berhadapan muka dengan
informan agar mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi berulang
– ulang secara intensif. Biasanya menjadi alat utama pada
peneliti kualitatif yang dikombinasikan dengan observasi non partisipasi Bungin, 2006 : 98 .
3. Observasi
Setelahmelakukanwawancaramendalam yang
merupakanmetodeutamadalampengumpulan data,
penelitiakanmelakukanobservasi Non Partisipatif. Sutrisno Hadi 1986 dalamSugiyono, 2008 : 145
Mengemukakan bahwa, Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Sugiyono, 2008 : 145 Dalampenelitianini, observasimenjadi instrument yang
paling vital
untukmengkategorikanempirisatautidaknyasuatufenomena yang diteliti.
Pengumpulan data
dilengkapidenganstudikepustakaan, berupabahan
– bahandalamtulisan, buku, majalah, jurnal, dokumenataupenjaringan
data administratifhasillaporanpenelitian
yang berhubungan.Berbedadenganobservasilangsung,
dokumentasiseringkalimencakup detail
danhal –
halkhususmengenanaiobyek yang
diamatidan yang
sukaruntukdiamatimelaluiobservasilangsung. Melaluiobservasi, penelitimencobauntukmenelitisecaralangsungsituasi
yang terjadidalam
proses dilapanganuntukmemahamidanmencarijawabanatasfenomena
yang sebenarnya.
4. TeknikDokumentasi
Setelahwawancaradanobservasi, penelitijugamenggunakanstudidokumentasidalampenelitianinis
ebagaipelengkapduametode di
atas wawancaramendalamdanobservasi
. Sebagaimana
yang dikemukakanolehAlwasilah,
bahwadokumenberperansebagaisumberpelengkapdanpemerkar yabagiinformasi
yang diperolehlewat
interview atauobservasi.Alwasilah, 2008 : 155
Denganstudidokumentasiini, penelitiakanmencariinformasitentangPolisiLaluLintas di Kota