menetapkan standar pelaksanaan 2. pengukuran pelaksanaan Monitoring Penjualan Kendaraan Monitoring Penjualan per Jenis Kendaraan Monitoring Penjualan Jasa Service Kendaraan Monitoring Penjualan Jasa Service per Jenis Kendaraan

Gambar 2.6 Proses Monitoring dan Evaluasi Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu: [8]

1. menetapkan standar pelaksanaan 2. pengukuran pelaksanaan

3. menentukan kesenjangan deviasi antara pelaksanaan dengan standar

dan rencana. Monitoring mempunyai empat fungsi, yaitu: [9] a. Ketaatan compliance. Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan. b. Pemeriksaan auditing. Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu bagi pihak tertentu target telah mencapai mereka. c. Laporan accounting. Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu. d. Penjelasan explanation. Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok. Penilaian Evaluasi merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian. Evaluasi dapat menjawab pertanyaan “Apa pebedaan yang dibuat”. [9] Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak, evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai output. Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan dalam suatu periode, sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dan dilaksanakan, misalnya disekolah, untuk satu caturwulan atau enam bulan atau satu tahun pelajaran.

2.2.7. Rumus Perhitungan Monitoring

Perhitungan monitoring yang dilakukan di Auto 2000 Pasteur mencakup monitoring penjualan kendaraan, monitoring penjualan per jenis kendaraan, monitoring penjualan jasa service kendaraan dan monitoing penjualan jasa service kendaraan per jenis kendaraan akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Monitoring Penjualan Kendaraan

Monitoring penjualan kendaraan dihitung untuk melihat tingkat penjualan perbulannya. Adapun rumus perhitungan dapat dilihat pada persamaan 2.1 Monitoring Penjualan Kendaraan : rg p r p r �

2. Monitoring Penjualan per Jenis Kendaraan

Monitoring penjualan per jenis kendaraan dihitung untuk menilai suatu kendaaan yang diminati oleh customer. Adapun rumus perhitungan dapat dilihat pada persamaan 2.2 Monitoring Penjualan per Jenis Kendaraan : ℎ ℎ

3. Monitoring Penjualan Jasa Service Kendaraan

Monitoring penjualan jasa service kendaraan dihitung untuk melihat tingkat penjualan jasa service perbulannya. Adapun rumus perhitungan dapat dilihat pada persamaan 2.3 Monitoring Penjualan Jasa Service Kendaraan : rg r p r �

4. Monitoring Penjualan Jasa Service per Jenis Kendaraan

Monitoring penjualan jasa service per jenis kendaraan dihitung untuk menilai suatu kendaaan yang sering dilakukan perbaikan guna menentukan sparepart nantinya. Adapun rumus perhitungan dapat dilihat pada persamaan 2.4 Monitoring Penjualan Jasa Service per Jenis Kendaraan : ℎ ℎ 163

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi Sistem

Setelah sistem dianalisis dan didesain secara terperinci maka selanjutnya akan dilakukan tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem informasi eksekutif. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan sehingga pengguna sistem dapat memberikan masukan-masukan terhadap pengembangan sistem.

4.1.1 Implementasi Perangkat Lunak

Implementasi perangkat lunak menjelaskan perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi sistem informasi eksekutif penjualan di Auto 2000 Cabang Pasteur. Perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi sistem informasi ini dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Implementasi Perangkat Lunak No Perangkat Lunak Spesifikasi 1 Sistem Operasi Microsoft Windows 7 2 Web Server WAMP Server 3 Web Browser Google Chrome 4 Database Server MySQL 5 Code Editor Adobe Dreamweaver CS5

4.1.2 Implementasi Perangkat Keras

Implementasi perangkat keras menjelaskan perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem informasi eksekutif penjualan di Auto 2000 Cabang Pasteur. Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem informasi ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Implementasi Perangkat Keras No Perangkat Keras Spesifikasi 1 Processor 3,2 Ghz 2 RAM 4 GB 3 VGA 2 GB 4 Harddisk 1 TB 5 Monitor 17 inchi

4.1.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan DBMS MySQL. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut. 1. Tabel user Tabel user ini digunakan untuk menyimpan data user. Tabel user dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Tabel user No SQL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 CREATE TABLE `user` `no_induk` varchar15 NOT NULL, `nama` varchar100 NOT NULL, `jabatan` enumbranch_manager,sales_head,service_head,billing_unit NOT NULL, `kota` varchar50 NOT NULL, `alamat` varchar100 NOT NULL, `no_telp` varchar15 NOT NULL, `photo` varchar100 DEFAULT NULL, `email` varchar100 NOT NULL, `username` varchar100 NOT NULL, `userpass` varchar255 DEFAULT NULL, PRIMARY KEY `no_induk` ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 2. Tabel service Tabel service ini digunakan untuk menyimpan data service. Tabel service dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Tabel service No SQL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 CREATE TABLE `service` `PKBNo` varchar50 NOT NULL, `PoliceRegNo` varchar15 DEFAULT NULL, `PKBDate` date DEFAULT NULL, `CustomerName` varchar100 DEFAULT NULL, `ContactPerson` varchar100 DEFAULT NULL, `ContactPersonPhone` varchar50 DEFAULT NULL, `PKBStatus` varchar20 DEFAULT NULL, `PKBType` varchar30 DEFAULT NULL, `ServiceCategory` varchar10 DEFAULT NULL, `ServiceAdvisor` varchar50 DEFAULT NULL, `Mechanic` varchar50 DEFAULT NULL, `Foreman` varchar50 DEFAULT NULL, `EquipmentNo` varchar50 DEFAULT NULL, `Model` varchar20 DEFAULT NULL, `Kilometer` int10 DEFAULT NULL,

Dokumen yang terkait

Peranan Audit Internal Dalam Meningkatkan Sistem Pengawasan Intern Pada PT. Astra International Tbk. – Toyota Sales Operation Auto2000 Cabang Medan Amplas

7 96 94

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra International Tbk - Toyota Sales Operation Auto (2000)Cabang Medan

1 53 85

Analisis SWOT Sebagai Faktor Penyusunan Strategi Manajemen Dalam Peningkatan Penjualan Mobil PT. Astra International TBK (Toyota Sales Operation) Cabang Medan Amplas

29 591 71

Penerapan Akuntansi dan Pengawasan Piutang pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation Cabang Medan Gatot Subroto.

16 116 66

Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation Cabang Sisingamangaraja Medan

1 34 114

Prosedur kerja toyota home servis pada Pt.astra international Tbk toyota sales operation cabang pasteur bandung

0 5 1

Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Astra International TBK. Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Pasteur Bandung

6 100 84

Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Astra International TBK. Toyota Sales Operation (Auto 2000) Cabang Pasteur Bandung

9 74 106

Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan Toyota di PT Astra International Tbk Auto 2000 Cabang Pasteur.

0 4 21

Peran Pengendalian Intern Penjualan Dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Astra Internasional Tbk. Toyota AUTO 2000 Cabang Pasteur Bandung).

4 8 37