3 1
Kapasitas panas bersifat ekstensif yang berarti bahwa jumlahnya tergantung dari besarnya sampel yang diambil, misalnya untuk menaikan suhu 1 gram air sebesar 10
C diperlukan 4,18 Joule, namun untuk menaikkan suhu 100 gram air sebesar 10
C diperlukan energy 100 kali lebih banyak yaitu sekitar 218 Joule. Sehingga 1 gram sampel
tersebut mempunyai kapasitas panas sebesar 4,18 Joule C sedangkan 100 gram sampel
mempunyai kapasitas panas sebesar 418 Joule C.
Percobaan calori work dilakukan dengan cara melilitkan sebuah kawat pada sensor temperature. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan
energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat
bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengaktifkan Web cam dengan cara meng”klik” icon video yang terdapat pada halaman web r-Lab.
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor. 3. Menghidupkan Power Supply dengan meng’klik’ radio button disebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperature, tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng’klik’ icon “ukur”.
5.Memperhatikan temperature kawat yang terlihat di web cam, tunggulah hingga mendekati temperature awal saat diberikan V0.
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2, dan V3.
L a p o r a n R L A B F i s i k a D a s a r K R 0 2
3 1
Gambar Prosedur Percobaan Calori Work
V. DATA HASIL PERCOBAAN
Percobaan calori work yang dilakukan dengan cara online yang menggunakan perangkat elektronik. Percobaan ini dilakukan dengan mengubah-ubah tegangan V0, V1,
V2, dan V3. Dan data hasil percobaan yang diperoleh dari eksperimen yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel Data Percobaan Calori Work Tegangan V0
No. Waktu
sekon Arus Listrik
Ampere Tegangan Volt
Temperatur
o
C 1
3 23.84
0.00 24.3
2 6
23.84 0.00
24.3
3 9
23.84 0.00
24.2
4 12
23.84 0.00
24.1
5 15
23.84 0.00
24.1
6 18
23.84 0.00
24.1
7 21
23.84 0.00
24.0
8 24
23.84 0.00
23.9
9 27
23.84 0.00
23.9
10 30
23.84 0.00
23.8
L a p o r a n R L A B F i s i k a D a s a r K R 0 2
3 1
Tegangan V1 No.
Waktu sekon
Arus Listrik Ampere
Tegangan Volt Temperatur
o
C 1
3 35.48
0.67 23.6
2 6
35.48 0.67
23.6
3 9
35.48 0.67
23.8
4 12
35.48 0.67
23.9
5 15
35.48 0.67
24.1
6 18
35.48 0.67
24.2
7 21
35.48 0.67
24.3
8 24
35.48 0.67
24.4
9 27
35.48 0.67
24.5
10 30
35.48 0.67
24.6
Tegangan V2 No.
Waktu sekon
Arus Listrik Ampere
Tegangan Volt Temperatur
o
C 1
3 52.02
1.63 24.5
2 6
52.02 1.63
24.9
3 9
52.02 1.63
25.8
4 12
52.02 1.63
26.7
5 15
52.02 1.63
27.6
6 18
52.02 1.63
28.5
7 21
52.02 1.63
29.3
8 24
52.02 1.63
29.9
9 27
52.02 1.63
30.6
10 30
42.55 1.63
31.1
Tegangan V3 No.
Waktu sekon
Arus Listrik Ampere
Tegangan Volt Temperatur
o
C 1
3 42.55
1.09 30.7
2 6
42.55 1.09
30.3
3 9
42.55 1.09
30.1
4 12
42.55 1.09
30.0
5 15
42.55 1.09
30.0
6 18
42.55 1.09
30.0
7 21
42.55 1.09
30.0
8 24
42.55 1.09
30.0
9 27
42.55 1.09
30.0
10 30
42.55 1.09
30.0
L a p o r a n R L A B F i s i k a D a s a r K R 0 2
3 1
VI. PENGOLAHAN DATA