LAPORAN PRAKTIKUM AKUSTIK LAB

(1)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 15.000 pulau serta memiliki garis pantai terpanjang ke empat setelah Amerika, Kanada dan Rusia dengan panjang lebih dari 81.000 Kilometer. Lautan mengandung sumber-sumber daya alam yang sangat berlimpah, termasuk diantaranya sumber-sumberdaya hayati dan non hayati. Sumberdaya alam hayati dapat berupa biota laut seperti ikan, plankton, penyu, terumbu karang, lamun dan lain sebagainya. Sumberdaya non hayati berupa mineral yang jumlahnya berlimpah- limpah.(Hutabarat dan Evans, 1984).

Salah satu pengelolaan sumber daya laut adalah dengan melakukan survey hidroakustik. Survei hidroakustik dalam bidang perikanan dilakukan dengan tujuan untuk memperkirakan stok ikan di suatu perairan. Untuk memenuhi harapan tersebut, survei-survei yang dilakukan selama ini berupaya menyediakan informasi mengenai distribusi dan kelimpahan relatif spesies ikan. Informasi yang lebih rinci dari survei hidroakustik tersebut terdapat pada echogram atau data akustik. Echogram memiliki keterbatasan dalam membedakan gema (echo) spesies yang ada, sehingga sulit menentukan jenis dan kawanan ikan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan teknik atau metode penentu yang benar terhadap echogram yang dikumpulkan tersebut, terutama pada kawanan ikan yang multi spesies (Misund, 1997diacu dalam Lawson et al., 2001).

Salah satu instrumentasi kelautan adalah hidrophon. Dalam hidrophon membutuhkan catu daya. Pencatu Daya atau yang sering disebut dengan power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain. Secara umum catu Daya Supply adalah sebuah piranti yang berguna sebagai sumber listrik untuk piranti lain. Pada dasarnya catu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa Catu Daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain (Bei, 2011).


(2)

Setiap sumber suara tentunya mempunyai karakterisitik suara masing-masing. Perbedaan tersebut dapat berdasarkan nilai frekuensi dan intensitas dari suara yang dikeluarkan sumber suara. Untuk mengetahui karakteristik suara suatu sumber suara, diperlukan alat perekam suara seperti microphone ataupun hydrophone. Penggunaan alat perekam tersebut disebut passive sounding. Dengan mengetahui karakteristik suatu sumber suara misalnya suara biota, akan mudah diketahui keberadaan biota tersebut di alam. Hal tersebut juga dapat membantu dalam memahami tingkah laku dari biota yang di amati karakteristik suaranya. Oleh karena itu, mengetahui karakter suara suatu biota diperlukan untuk lebihy memahami tingkah laku biota dan pelacakan keberadaan biota itu sendiri di alam. Proses perekaman suara ataupun pengolahan sinyal suara tersebut, selain alat perekam juga dibutuhkan perlengkapan yaitu berupa software. Salah satu jenis software yang dapat digunakan adalah Wavelab.

1.2 Tujuan

1. Dapat mengetahui cara perekaman suara ikan

2. Dapat menganalisis suara ikan dengan menggunakan software wavelab 1.3 Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dari hidrophon

2. Mahasiswa dapat memahami prinsip hidrophon dan software wave lab 3. Mahasiswa dapat menganalisis suara ikan secara langsung


(3)

2.1. Hidroakustik

Hidroakustik merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instrument), beberapa antara lain: echosounder, fishfinder, dan sonar. Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian. Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air adalah 1.500 m/detik, sedangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m/detik, sehingga teknologi ini sangat efektif untuk deteksi di bawah air. Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air adalah adanya transmitter yang menghasilkan listrik dengan frekwensi tertentu. Kemudian disalurkan ke transducer yang akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan (biasanya dengan satuan ping).

2.2 Pengertian Bioakustik

Dalam ilmu akustik Kelautan masih memiliki cabang ilmu disiplin yang dapat dikembang kan. Salah satu ilmu disiplin akustik kelautan adalah Bioakustik. Bioakustik merupakan salah satu cabang ilmu suara (akustik) yang mempelajari teori tentang gelombang suara dan perambatannya bersumber dari makhluk hidup di dalam suatu medium. Bioakustik mencakup indera biologi yang mampu mengeluarkan, menerima dan merespon gelombang suara (akustik), pembentukan gelombang akustik, sifat-sifat perambatannya, serta proses interaksi dengan perambatannya.

2.3 Sinyal Akustik

Sinyal Akustik Akustik dapat diartikan sebagai gelombang suara yang merambat pada media tertentu. Dengan demikian, sinyal akustik adalah sinyal suara yang dihasilkan karena adanya objek yang bergetar dan merambat pada medium tertentu dan merambat sampai ke pendengar atau sensor penangkap sinyal suara. Sinyal akustik yang merambat merupakan gelombang datar (plane wave) yang menyebabkan adanya perubahan tekanan sepanjang mediumnya, searah dengan arah perambatannya. Jika suara manusia merupakan sinyal akustik yang merambat di udara, maka sinyal yang diterima oleh sebuah sistem sonar adalah sinyal akustik yangyang merambat di bawah air. Beberapa hal yang perlu


(4)

diketahui dalam mempelajari sinyal akustik bawah air, antara lain yaitu kecepatan sinyal akustik di bawah air.

Sinyal akustik bawah air sering juga disebut sebagai noise. Jika mengacu pada yang menyebutkan bahwa noise adalah suara yang tidak diharapkan keberadaannya dan berinterferensi dengan suatu sistem yang berfungsi atau bekerja secara normal, maka sinyal akustik bawah air biasa disebut sebagai noise bawah air. Sinyal akustik noise ini dapat berasal dari sekumpulan ikan yang bergerak atau berenang bersama-sama, air di permukaan yang terkena angin membentuk ombak ataupun kapal yang bergerak. Noise akustik yang berasal dari kapal yang bergerakdapat dibedakan dalam 3 kategori yaitu noise mesin (machinery noise), noise aliran (flow noise) dan noise propeller (propeller noise). Noise mesin adalah noise yang timbul karena adanya getaran pada saat mesin itu bekerja. Noise aliran disebabkan oleh adanya interaksi antara badan kapal yang bergerak dengan air. Untuk sebuah kapal yang memiliki satu jenis/spesifikasi mesin dan bentuk kapal yang berbeda akan menghasilkan sinyal akustik yang berbeda pula. Noise propeller disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan yang timbul pada saat propeller mempunyai kecepatan tertentu.

Bioakustik sudah sejak lama dipelajari oleh para peneliti sejak mulai tahun 1950-an. Dalam Bioakustik ada istilah yang dikenal yaitu suara. Suara adalah salah satu faktor terpenting bagi ikan aupun mamalia sebagai media komunikasi diantara individu, pencarian pasangan, pendeteksian mangsa dan meloloskan diri dari predator. Dibandingkan dengan cahaya, suara memiliki beberapa kelebihan diantaranya:

 Suara dapat merambat pada jarak ratusan meter

Contohnya: ikan Cod Atlantik dan jarak ribuan kilometer, untuk sebagian paus.

 Mudah untuk dihasilkan.

 Tingkat komposisi frekuensi suara dapat menyampaikan informasi yang berguna dari pengirim kepada penerima.

 Ketika tingkat kecerahan dalam air rendah atau pada malam hari, merupakan kondisi ideal untuk mengidentifikasi perambatan suara yang dihasilkan dari proses komunikasi diantara individu dan orientasi ikan.


(5)

2.4 Hidrophone

2.4.1 Pengertian Hidrophone

Hidrofon (Inggris: Hydrophone) adalah suatu jenis transduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Hidrofon merupakan salah satu alat untuk menangkap suara ikan dalam air. Hidrofon dipakai pada banyak alat seperti fishfinder, alat perekam, alat bantu dengar, dan bantu rekaman suara dalam air. Mikrophone kedap air (hydrophone), berfungsi sebagi penyadap segala sumber bunyi yang berasal dari dalam laut untuk tujuan perekaman atau penguatan ( Anonim, 2008)

2.4.2 Sejarah Hidrophone

Pada tahun 1827, Sir Charles Wheatstone telah mengembangkan mikrofon. Ia merupakan orang pertama yang membuat “mikrofon frasa". Selanjutnya, pada tahun 1876, Emile Berliner menciptakan mikrofon pertama yang digunakan sebagai pemancar suara telepon. Mikrofon praktis komersial pertama adalah mikrofon karbon yang ditemukan pada bulan Oktober 1876 oleh Thomas Alfa Edison. Pada tahun 1878, David Edward Hughes juga mengambil andil dalam perkembangan mikrofon karbon. Mikrofon karbon tersebut mengalami perkembangan hingga tahun 1920-an ( Anonim, 2008).

2.4.3 Cara Kerja Hidrophone

Prinsip kerja dari hyrophone menjelaskan tipe transducer yang berada di dalam microphone tersebut. Transducer adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam kaitannya dengan microphone, transducer mengubah energi akustik (suara) mernjadi energi listrik. Menurut cara kerjanya, ada banyak tipe microphone, seperti: dynamic, condenser, ribbon, crystal, carbon, dsb. Namun, ada dua tipe yang paling umum digunakan, yaitu: dynamic dan condenser (Kurnia, 2010)

Dynamic microphone menggunakan diafragma/voice coil/susunan magnet yang berfungsi sebagai generator/pembangkit sinyal listrik yang di-drive oleh suara yang masuk. Gelombang suara menabrak sebuah membran plastik tipis yang disebut diafragma sehingga diafragma tersebut bergetar. Sebuah kumparan kawat


(6)

kecil (voice coil) ditempelkan pada bagian belakang diafragma dan sama-sama ikut bergetar juga ketika diafragma bergetar. Voice coil dikelilingi oleh medan magnet yang tercipta oleh sebuah magnet permanen kecil. Pergerakan voice coil di medan magnet ini akan mengakibatkan terbentuknya sinyal elektrik (Kurnia, 2010)

Dynamic mic memiliki konstruksi yang sederhana dan juga termasuk ekonomis. Di samping itu, dynamic mic juga tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur yang esktrim atau kelembaban dan dapat mengakomodasi SPL yang cukup tinggi tanpa overload. Meskipun demikian, respon frekuensi dan sensitivitas dari dynamic mic terbatas, khususnya pada frekuensi tinggi. Dynamic mic merupakan tipe yang sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk di dalam sound system gereja. Dynamic mic tidak dapat dibuat dalam bentuk yang kecil tanpa mengurangi sensitivitasnya (Kurnia, 2010).

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kerja condenser mic memerlukan muatan listrik. Terkait dengan hal tersebut,ada tipe condenser mic yang memiliki muatan permanen, ada juga yang menggunakansumber catu daya eksternal untuk mengisi muatannya. Jika dibandingkan terhadap dynamic mic,condenser mic lebih kompleks dan lebih mahal. Condenser dapat dibuat dengansensitivitas yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan suara yang lebih smooth, lebih natural, khususnya pada frekuensi tinggi. Dengan kondenser, lebih mudah untuk mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range frekuensi yang lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan daridynamic mic adalah condenser mic dapat dibuat sangat kecil tanpa banyak mengurangi kinerjanya (Eky, 2011).

Keputusan untuk menggunakan condenser ataudynamic mic bagaimanapun diambil tidak hanya berdasarkan sumber suara, tetapi berdasarkan physical setting juga. Praktisnya, penggunaan microphone harus memperhatikan untuk acara apa dan dimana mic tersebut akan digunakan. Di samping itu, apakah diinginkan hasil dengan kualitas suara yang sangat tinggi atau tidak (Eky, 2011).

Peristiwa hamburan terjadi ketika gelombang ultrasonik berinteraksi dengan batas antara dua media. Jika batas antara dua media relatif rata, maka pulsa ultrasonik dapat disebut dengan seculars reflection (seperti pemantulan pada


(7)

cermin) dimana semua echo dipantulkan pada arah yang sama. Pada permukaan yang tidak rata semua echo dipantulkan secara berhamburan kesegala arah. Hamburan kesegala arah menyebabkan hanya sedikit echo yang ditangkap oleh tranduser.

2.4.4 Pengertian Transducer

Transducer adalah suatu alat yang bila digerakkan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang berlainan ke sistem berikutnya. Ultrasonik dihasilkan dan dideteksi oleh tranduser. Tranduser ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip piezo elektrik yang ditemukan tahun 1880. Sifat bahan piezo elektrik adalah menghasilkan muatan listrik jika diberi perlakuan mekanik. Elemen piezo elektrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk menghasilkan ultrasonik dan energi mekanik menjadi energi listrik untuk mendeteksi ultrasonik. Tranduser mempunyai dua fungsi yaitu menghasilkan pulsa ultrasonik dan menerima atau mendeteksi echo yang kembali.

Hidropon merupakan transduser energi suara ke energi listrik yang digunakan di dalam air atau zat cair. Jadi terjadi pergantian energi suara ke energi listrik. Untuk mengukur kedalaman dasar laut, teknik gema suara digunakan dengan cara merambatkan gelombang suara dari bawah kapal yang dipantulkan dengan alat perekam(hidropon) yang diletakkan di dasar lautan. Jika dasar laut bertekstur kasar maka pemantulan gelombang akan cepat, akan tetapi bila dasar lautan bertekstur lembek, apakah mempengaruhi kecepatan gelombang atau tidak? Hal ini perlu dikaji lebih lanjut. Jika terbukti tekstur tanah mempengaruhi kecepatan gelombang maka kemungkinan, hasil pengukuran kedalaman laut di tanah liat dan batuan yang seharusnya berkedalaman sama, bisa jadi dalam pengukuran menjadi berbeda.

Mikrophone kedap air (hydrophone), berfungsi sebagi penyadap segala sumber bunyi yang berasal dari dalam laut untuk tujuan perekaman atau penguatan. Tetapi kebanyakan survey di laut menggunakan hydrophone yang peka terhadap perubahan tekanan air yang disebabkan oleh gelombang seismik yang


(8)

melaluinya. Receiver merubah getaran mekanis dari source menjadi arus listrik yang kemudian dialirkan ke recorder ( alat perekam ).

Perkembangan hidropon selanjutnya telah menggunakan gelombang ultrasonik yang menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik dalam hal pendeteksian. Gelombang ultrasonik dihasilkan oleh kristal kuarsa tipis yang ditempelkan di antara dua pelat baja menghasilkan frekuensi sekitar 150 kHz. Model yang lain menggunakan barium titanat yang lebih sensitif dibandingkan kuarsa. Hidropon adalah bagian penting dari sistem sonar yang digunakan untuk mendeteksi kapal selam baik oleh kapal permukaan atau kapal selam lain.

2.5 Pengenalan Software WaveLab 2.5.1 Pengertian WaveLab

Studio rekaman atau home recording umumnya menggunakan software wavelab untuk melakukan mastering audio. Ketika anda bekerja dengan Wavelab, Anda akan menemukan sejumlah window/halaman kerja yang berbeda-beda yang memungkinkan melakukan pekerjaan mastering audio seperti mengedit file audio, membuat/management kompilasi file untuk burning CD atau DVD, menerapkan efek dan lain-lain. Ini adalah gambaran umum, jenis dan fungsi dari window utama pada software ini. Wavelab merupakan aplikasi audio editing khususnya untuk mastering audio.

WaveLab adalah software yang sangat penting dalam proses mastering, audio yang suaranya masih rendah dimastering dengan plugin-plugin yang ada di wave akan menjadi besar. Tetapi dasar plugin atau standar plugin yang harus digunakan untuk mastering di wavelab belum ada di wavelab sendiri. Jadi harus mendownload terlebih dahulu, plugin yang digunakan untuk mastering ialah PSP VINTAGE METER untuk kalibrasi dan monitoring audio dan plugin TLS ONE untuk menaikkan suara. Aplikasi sudah standar untuk mengedit audio digital dan pengolahan karena fleksibilitas yang luar biasa dan kualitas audio yang murni, WaveLab digunakan di seluruh dunia oleh para profesional atas dan penggemar audio.


(9)

Kelebihan daripada software wavelab adalah :  Contoh akurat editing audio stereo dan surround

 Excellent kinerja dan kualitas audio yang luar biasa dengan harga sampel  Powerful Audio Montage untuk mengedit secara simultan di beberapa lagu  Buku Merah yang kompatibel dengan menguasai CD serta DVD-A

authoring

 Comprehensive suite of real-time metering dan alat analisis

 Top-end Persamaan, dinamika dan efek, dengan pilihan efek VST plug-in integrasi

 Fantastic audio alat restorasi

 Dukungan untuk semua format audio standar, termasuk WAV, AIFF, AU, MP3, MP2 RAW

 Dukungan untuk semua bit-Common tarif 8 -, 16 -, 20 -, 24-bit.

Gambar. Hasil Rekaman Wavelab

2.5.3 Fitur Wavelab

Fitur utama dalam wavelab yaitu mengedit cepat dan tepat audio dalam suara stereo dan Surround"Istimewa kinerja dan kualitas audio yang luar biasa


(10)

dengan dukungan untuk audio sampai dengan 384 kHz dan 32-bit"Powerfull Audio Editing untuk mengedit secara simultan di beberapa track"Berbagai macam alat pengukuran dan analisis secara real time"Berkualitas tinggi EQ, dinamika dan efek dengan integrasi opsional VST plug-in efek"Fantastic built-in alat untuk memulihkan rekaman audio'Dukungan untuk semua format audio standar, termasuk WAV, MP3, AIFF, AU, RAW, dll"sudah support dengan semua bitrate sampai dengan 24-bit dan 384 kHz.

Contoh-audio yang akurat editing dalam stereo dan surround yaitu Excellent kinerja dan kualitas audio yang luar biasa dengan tingkat sampel sampai dengan 384 kHz, 32-bit resolusi floating point, Red Book-kompatibel menguasai CD serta DVD-A authoring, Komprehensif suite real-time metering dan alat analisis, Top-end Persamaan, dinamika dan efek, dengan efek VST opsional plugin integrasi Fantastis-alat restorasi Audio, Dukungan untuk semua format audio standar, termasuk WAV, AIFF, AU, MP3, MP2 (MUSICAM), RAW, Perubahan v6.1.1 Memungkinkan untuk menginstal WaveLab bawah Windows 7 (32 dan 64 bit), Windows Vista SP1 (32 dan 64 bit) dan Windows XP SP3 (32 bit). Baik kompatibilitas ketika loading plugin Waves.

2.6 Ikan Nila 2.6.1 Morfologi

Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini di perkenalkan dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.

Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip punggung ( pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari.

Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis


(11)

tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak. Ada garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat keseimbangan ikan pada saat berenang

Ikan nila yang masih kecil belum tampak perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapai 50 gram, dapat diketahui perbedaan antara jantan dan betina. Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh, sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya besar.

2.6.2 Kebiasaan dan penyebaran

Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.

Ikan ini sangat peridi, mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari perkataan Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai ke Kongo dan Liberia; yaitu di Sungai Nil (Mesir), Danau Tanganyika, Chad, Nigeria, dan Kenya. Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak peradaban Mesir purba.

Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan nila mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya mengulum telur-telur yang telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder (pengeram telur dalam mulut).

Karena mudahnya dipelihara dan dibiakkan, ikan ini segera diternakkan di banyak negara sebagai ikan konsumsi, termasuk di pelbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi mengingat rasa dagingnya yang tidak istimewa, ikan nila juga tidak


(12)

pernah mencapai harga yang tinggi. Di samping dijual dalam keadaan segar, daging ikan nila sering pula dijadikan filet.

Ikan ini menjadi hama di seluruh sungai-sungai dan danau di Indonesia ketika di tebar ke dalam sungai dan danau karena ikan ini memakan banyak tumbuhan air dan menggantikian posisi ikan pribumi indonesia, akan tetapi ikan nila masih tetap ditebar oleh pemerintah di sungai-sungai dan danau Indonesia tanpa memperhatikan dampaknya.

2.6.3 Anak jenis dan kerabatnya

Ada beberapa anak jenis ikan nila, di antaranya:

Oreochromis niloticus baringoensis

Oreochromis niloticus cancellatus

Oreochromis niloticus eduardianus

Oreochromis niloticus filoa

Oreochromis niloticus niloticus

Oreochromis niloticus sugutae

Oreochromis niloticus tana

Oreochromis niloticus vulcani

Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis mossambicus). Dan sebagaimana kerabatnya itu pula, ikan nila memiliki potensi sebagai ikan yang invasif apabila terlepas ke badan-badan air alami.


(13)

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum akustik kelautan ini yaitu dilakukan perekaman terhadap sampel ikan yang dilaksanakan pada 19 Desember 2012 dan dilaksanakan dalam tiga kali waktu dalam 1 hari yaitu pukul 10.17 – 10.47 WIB, 15.17 – 15.47 WIB dan 20.71 – 20.47 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi dan Akustik Kelautan, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:  Air

 Akuarium  Hidrofon  Kamera  Laptop  Pelet ikan

 Sampel ikan 5 ekor  Software WavelabSpeaker

HeadsetIkan

3.3 Prosedur kerja

 Proses Perekaman Suara Ikan Siapkan ikan

sebanyak 5 ekor,

Bungkus Hidrophone dengan balon agar terlindung dari air


(14)

3.4 Analisis Data

Masukkan ikan ke dalam akuarium, kemudian masukkan hydrophone kedalam akuarium

Perekaman dilakukan dalam tiga kali waktu dalam 1 hari yaitu pukul 10.17 – 10.47 WIB, 15.17 – 15.47 WIB dan 20.17 – 20.47 WIB

Buka Hasil rekaman suara ikan tersebut dengan

menggunakan Wavelab

Klik kanan pada hasil rekaman tersebut, kemudian pilih open with wavelab

Tunggu beberapa saat sampai jendela Wavelab terbuka

Kemudian muncul tampilan echogram dari rekaman yang


(15)

Pilih icon play untuk

memulai mendengarkan rekaman suara ikan

Setelah mendapatkan suara yang termasuk suara ikan, stop jalannya

rekaman, kemudian blok echogram yang diperkirakan

adalah suara ikan

Perbesar tampilan echogram untuk mempermudah dalam

menghitung jumlah gelombang

Ini adalah Tampilan echogram setelah diperbesar,

kemudian hitung jumlah gelombangnya


(16)

3.4.1 Pendeteksian Suara Ikan

Setelah proses perekaman dengan software sound recorder selesai, hasil rekaman itu kemudian di analisis dengan menggunakan software Wavelab. Data rekaman tersebut dianalisis satu persatu berdasarkan waktu perekaman. Data

Tampilan jendela FFT yang masih kosong

Click Analyse Selection untuk menampilkan nilai frekuensi

dan nilai intensitas

Tampilan jendela FFT dengan nilai frekuensi dan intensitasnya


(17)

perekaman didengarkan suara yang mungkin adalah suara ikan, yaitu suara adalah letupan, kepakan sirip, sendawa, gertakan gigi (menguyah). Dalam mendengarkan hasil rekaman, kita harus benar- benar mendengarkannya dan sebaiknya menggunakan speaker atau headset, agar suara yang didengar lebih jelas. Dengan menganalisis menggunakan software ini kita akan mengetahui nilai N, F, I dan durasi waktu suara itu muncul.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil


(18)

No n (Jlh gel) F (Hz) I (dB)

Durasi (ms)

1 15 44.5 -42.4 120

2 16 43.9 -37.3 90

3 13 88.4 -25.4 240

4 19 43.4 -39 180

5 16 87.3 -35.6 160

Rekaman siang

No n (jlh gel) F (hz) I (dB) Durasi(ms)

1 29 86,2 -39 70

2 7 839,4 (-) 77,9 13

Pengukuran Malam

No n (Jlh gel) F (Hz) I (dB) Durasi(ms)

1 17 88.4 -45.7 160

2 18 86.2 -47.4 160

3 10 85.1 -44 120

4 6 85.1 -45.7 140

5 22 88.4 -47.4 180

6 32 86.2 -49.1 150

7 25.5 87.3 -49.1 200

8 29 87.3 -49.1 200

9 19 85.1 -50.8 180

10 40 84 -29.8 480

11 10.5 86.2 -35.6 110

12 9 71.2 -25.4 100

13 11 74 -27.1 110

14 44 90.7 -37.3 400

15 16 141.5 -24.4 120

16 12 87.3 -45.7 100

17 16.5 84 -49.1 160

18 26 147 -40.7 300

20 25 86.2 -37.3 170

21 19 88.4 -47.4 320

22 19 86.2 -47.4 160


(19)

4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini mengenai analisis rekaman suara ikan dengan menggunakan software wavelab. Ikan yang digunakan oleh kelompok 4 dalam praktikum ini adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan yang di pakai dalam praktikum ini sebanyak 5 ekor, dengan panjang ukuran tubuh -/+ 5 cm. Praktikum ini dilakukan untuk mendengar dan mengetahui jenis- jenis dari suara ikan seperti letupan, kepakan sirip, sendawa, gertakan gigi (menguyah). Praktikum ini dilaksanakan dengan melakukan perekaman sebanyak 3 kali selama 30 menit, berdasarkan jam makan manusia, yang berjarak -/+ 5 jam.

Dari beberapa penelitian yang menganalisa suara ikan nila, diketahui bahwa target strength dari ikan nila berkisar antara -25 - -55 dB. Suara dari ikan nila dipengaruhi oleh gelembung udara yang terdapat dari ikan nila. Jumlah gelombang dari hasil analisis berada antara 7 – 40 gelombang.

Dari data yang sudah dianalisis dengan menggunakan Wavelab, dapat didengar suara ikan nila seperti suara letupan, kepakan sirip dan gertakan (mengunyah). Dari data rekaman suara ikan, banyak terdapat noise, atau suara-suara yang bukan merupakan suara-suara ikan dalam perekaman. Suara tersebut berasal dari suara sekitar tempat perekaman, suara manusia, AC, aerator suara kegiatan pemotongan rumput dan suara yang lain- lainnya.

WaveLab adalah software yang sangat penting dalam proses mastering, audio yang suaranya masih rendah dimastering dengan plugin-plugin yang ada di wave akan menjadi besar. Tetapi dasar plugin atau standar plugin yang harus digunakan untuk mastering di wavelab belum ada di wavelab sendiri. Jadi harus mendownload terlebih dahulu, plugin yang digunakan untuk mastering ialah PSP VINTAGE METER untuk kalibrasi dan monitoring audio dan plugin TLS ONE untuk menaikkan suara. Aplikasi sudah standar untuk mengedit audio digital dan pengolahan karena fleksibilitas yang luar biasa dan kualitas audio yang murni, WaveLab digunakan di seluruh dunia oleh para profesional atas dan penggemar audio.

Pada praktikum ini, tidak dilakukan analisis mengenai faktor lingkungan seperti suhu, densitas dan kelimpahan plankton, karena dianggap tidak terlalu mempengaruhi suara ikan yang akan direkam.


(20)

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

 Dari hasil analisis data rekaman suara ikan, dapat diketahui jenis- jenis suara ikan, yaitu letupan, kepakan sirip, sendawa, gertakan gigi


(21)

 Dari data yang didapat, nilai target strength dari suara ikan nila berkisar antar -29 dB - -50 dB.

 Ikan nila merupakan ikan yang hidup dan berkembang biak di air tawar.

5.2 Saran

 Sebelum melakukan perekaman, sebaiknya dipastikan kondisi lingkungan tempat perekaman dalam suasana tenang.

 Akuarium yang digunakan dalam perekaman sebaiknya dilapisi dengan peredam suara, agar suara- suara yang berasal dari luar bisa diredam.  Perlunya contoh dari jenis suara ikan yang ingin di deteksi didengar lebih

dahulu, sebelum melakukan analisis perekaman suara.

DAFTAR PUSTAKA

Afriza, Zafira. 2012. Perambatan Gelombang Bunyi. http:// zafiraafriza. blogspot .com .Diakses pada 22/12/2012/ pukul 21.00 WIB.

Anonima. 2008. Microphone. http://id.wikipedia.org. Diakses pada 22/12/2012/

pukul 21.00 WIB.

Anonimb. 2008. Bumyi. http://id.wikipedia.org. Diakses pada 22/12/2012/ pukul


(22)

Anonimc. 2011. Ikan nila. http://id .wikipedia.org. Diakses pada 22//12/2012/

pukul 21.00 WIB.

Cahyadi, A. 2007. Pengantar Bioakustik Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan : Jakarta.

Eky. 2011. Pengeras Suara atau speaker Pengeras. http : // tugas sekolah tentang. blogspot.com. Diakses pada 22/12/2012/ pukul 21.00 WIB. Hutabarat. S dan Evans. M.S. 1984. Pengantar Oseanografi. Penerbit VIP. Bogor. Kurnia. 2010. Microphone Prinsip Kerja. http://jfkoernia.wordpress.com. Diakses

pada 22/12/2012/ pukul 21.00 WIB. .


(1)

perekaman didengarkan suara yang mungkin adalah suara ikan, yaitu suara adalah letupan, kepakan sirip, sendawa, gertakan gigi (menguyah). Dalam mendengarkan hasil rekaman, kita harus benar- benar mendengarkannya dan sebaiknya menggunakan speaker atau headset, agar suara yang didengar lebih jelas. Dengan menganalisis menggunakan software ini kita akan mengetahui nilai N, F, I dan durasi waktu suara itu muncul.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil


(2)

No n (Jlh gel) F (Hz) I (dB)

Durasi (ms)

1 15 44.5 -42.4 120

2 16 43.9 -37.3 90

3 13 88.4 -25.4 240

4 19 43.4 -39 180

5 16 87.3 -35.6 160

Rekaman siang

No n (jlh gel) F (hz) I (dB) Durasi(ms)

1 29 86,2 -39 70

2 7 839,4 (-) 77,9 13

Pengukuran Malam

No n (Jlh gel) F (Hz) I (dB) Durasi(ms)

1 17 88.4 -45.7 160

2 18 86.2 -47.4 160

3 10 85.1 -44 120

4 6 85.1 -45.7 140

5 22 88.4 -47.4 180

6 32 86.2 -49.1 150

7 25.5 87.3 -49.1 200

8 29 87.3 -49.1 200

9 19 85.1 -50.8 180

10 40 84 -29.8 480

11 10.5 86.2 -35.6 110

12 9 71.2 -25.4 100

13 11 74 -27.1 110

14 44 90.7 -37.3 400

15 16 141.5 -24.4 120

16 12 87.3 -45.7 100

17 16.5 84 -49.1 160

18 26 147 -40.7 300

20 25 86.2 -37.3 170

21 19 88.4 -47.4 320

22 19 86.2 -47.4 160


(3)

4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini mengenai analisis rekaman suara ikan dengan menggunakan software wavelab. Ikan yang digunakan oleh kelompok 4 dalam praktikum ini adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan yang di pakai dalam praktikum ini sebanyak 5 ekor, dengan panjang ukuran tubuh -/+ 5 cm. Praktikum ini dilakukan untuk mendengar dan mengetahui jenis- jenis dari suara ikan seperti letupan, kepakan sirip, sendawa, gertakan gigi (menguyah). Praktikum ini dilaksanakan dengan melakukan perekaman sebanyak 3 kali selama 30 menit, berdasarkan jam makan manusia, yang berjarak -/+ 5 jam.

Dari beberapa penelitian yang menganalisa suara ikan nila, diketahui bahwa target strength dari ikan nila berkisar antara -25 - -55 dB. Suara dari ikan nila dipengaruhi oleh gelembung udara yang terdapat dari ikan nila. Jumlah gelombang dari hasil analisis berada antara 7 – 40 gelombang.

Dari data yang sudah dianalisis dengan menggunakan Wavelab, dapat didengar suara ikan nila seperti suara letupan, kepakan sirip dan gertakan (mengunyah). Dari data rekaman suara ikan, banyak terdapat noise, atau suara-suara yang bukan merupakan suara-suara ikan dalam perekaman. Suara tersebut berasal dari suara sekitar tempat perekaman, suara manusia, AC, aerator suara kegiatan pemotongan rumput dan suara yang lain- lainnya.

WaveLab adalah software yang sangat penting dalam proses mastering, audio yang suaranya masih rendah dimastering dengan plugin-plugin yang ada di wave akan menjadi besar. Tetapi dasar plugin atau standar plugin yang harus digunakan untuk mastering di wavelab belum ada di wavelab sendiri. Jadi harus mendownload terlebih dahulu, plugin yang digunakan untuk mastering ialah PSP VINTAGE METER untuk kalibrasi dan monitoring audio dan plugin TLS ONE untuk menaikkan suara. Aplikasi sudah standar untuk mengedit audio digital dan pengolahan karena fleksibilitas yang luar biasa dan kualitas audio yang murni, WaveLab digunakan di seluruh dunia oleh para profesional atas dan penggemar audio.

Pada praktikum ini, tidak dilakukan analisis mengenai faktor lingkungan seperti suhu, densitas dan kelimpahan plankton, karena dianggap tidak terlalu mempengaruhi suara ikan yang akan direkam.


(4)

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

 Dari hasil analisis data rekaman suara ikan, dapat diketahui jenis- jenis suara ikan, yaitu letupan, kepakan sirip, sendawa, gertakan gigi (menguyah).


(5)

 Dari data yang didapat, nilai target strength dari suara ikan nila berkisar antar -29 dB - -50 dB.

 Ikan nila merupakan ikan yang hidup dan berkembang biak di air tawar.

5.2 Saran

 Sebelum melakukan perekaman, sebaiknya dipastikan kondisi lingkungan tempat perekaman dalam suasana tenang.

 Akuarium yang digunakan dalam perekaman sebaiknya dilapisi dengan peredam suara, agar suara- suara yang berasal dari luar bisa diredam.  Perlunya contoh dari jenis suara ikan yang ingin di deteksi didengar lebih

dahulu, sebelum melakukan analisis perekaman suara.

DAFTAR PUSTAKA

Afriza, Zafira. 2012. Perambatan Gelombang Bunyi. http:// zafiraafriza. blogspot .com .Diakses pada 22/12/2012/ pukul 21.00 WIB.

Anonima. 2008. Microphone. http://id.wikipedia.org. Diakses pada 22/12/2012/

pukul 21.00 WIB.

Anonimb. 2008. Bumyi. http://id.wikipedia.org. Diakses pada 22/12/2012/ pukul


(6)

Anonimc. 2011. Ikan nila. http://id .wikipedia.org. Diakses pada 22//12/2012/

pukul 21.00 WIB.

Cahyadi, A. 2007. Pengantar Bioakustik Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan : Jakarta.

Eky. 2011. Pengeras Suara atau speaker Pengeras. http : // tugas sekolah tentang. blogspot.com. Diakses pada 22/12/2012/ pukul 21.00 WIB. Hutabarat. S dan Evans. M.S. 1984. Pengantar Oseanografi. Penerbit VIP. Bogor. Kurnia. 2010. Microphone Prinsip Kerja. http://jfkoernia.wordpress.com. Diakses

pada 22/12/2012/ pukul 21.00 WIB. .