Pengertian Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Setelah kelahiran sampai dengan usia sekitar 6 tahun, banyak terjadi perubahan yang luar biasa. Perubahan ini misalnya pada awalnya adalah bayi kemudian menjadi anak-anak, munculnya refleks-refleks yang merupakan dasar kepekaan terhadap stimulus, munculnya celoteh yang akan berkembang menjadi kemampuan berkomunikasi. Anak setelah lahir sampai dengan usia 6 tahun disebut anak usia dini. Hurlock 1980: 140 menyebut anak usia 0-1 merupakan masa bayi dan usia 2-6 tahun merupakan masa awal anak-anak. Pada masa ini, gambaran tentang diri yang dibuat oleh anak menjadi sangat konkret. Mereka mampu membuat penilaian tentang kompetensi dirinya pada beragam kegiatan, namun mereka belum dapat membuat penilaian secara objektif. Sehingga mereka memandang sesuatu berdasarkan pemikiran dan pandangannya. Meskipun demikian, hal ini membuktikan bahwa anak sudah memiliki kemampuan untuk menilai. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Prastisti 2008: 56 yang menyatakan bahwa usia ini juga disebut sebagai usia emas atau golden age. Masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Jika anak tidak mendapatkan rangsangan yang tepat maka anak akan mengalami kesulitan pada perkembangan selanjutnya. Rangsangan ini diperoleh dari lingkungan, maka sebagai guru dan orang tua perlu menciptakan rangsangan yang dapat membantu perkembangan anak, misalnya dengan memberikan penguatan berupa token economy. Kedua pendapat tersebut juga didukung oleh Buletin PADU 2003 yang menyatakan bahwa: “anak usia dini sejak lahir hingga 6 tahun adalah sosok individu makhluk sosiokultural yang sedang mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan karakteristik tertentu” Dengan demikian anak usia dini adalah sosok individu yang berusia 0-6 tahun yang merupakan masa golden age karena anak sedang mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan karakteristik tertentu.

2. Ciri-ciri Awal Masa Kanak-Kanak

Dokumen yang terkait

PENERAPAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN ATENSI DALAM MENGERJAKAN TUGAS PADA ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER)

5 51 12

EFEKTIFITAS EVALUASI TANYA JAWAB DALAM RANGKA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI DI PAUD FAJAR HARAPAN BANGSA KECAMATAN PULE KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014

0 4 4

HUBUNGAN ANTARA METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) DENGAN PERBENDAHARAAN KOSAKATA ANAK USIA DINI DI PAUD TUNAS ASRI SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 5 15

HUBUNGAN ANTARA METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) DENGAN PERBENDAHARAAN KOSAKATA ANAK USIA DINI DI PAUD TUNAS ASRI SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 15

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN ISLAM TERPADU BUAH HATI KITA KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 18 19

PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BELAJAR PADA ANAK USIA DINI DI PAUD AN-NUR KECAMATAN KEMILING TAHUN PELAJARAN 2011/2012

8 119 100

PENGGUNAAN TOKEN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PERCAYAAN DIRI DALAM BERAKTIVITAS DI SEKOLAH PADA SISWA DI TK AT-TAQWA BANDAR JAYA BARAT TAHUN AJARAN 2014/2015

0 15 82

PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI DI PAUD SEHATI KECAMATAN WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

7 25 85

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK ANAK USIA DINI DI KOTA KEDIRI (STUDI PADA PAUD INKLUSIF YBPK SEMAMPIR, KECAMATAN KOTA, KEDIRI)

0 1 16

PENGGUNAAN PERMAINAN LEGO DALAM BIDANG PENGEMBANGAN KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI PPT PERMATA BUNDA KECAMATAN WONOCOLO SURABAYA

0 0 10