C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan memahami pengaturan kewenangan hukum Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan di Kabupaten Lampung Tengah. b.
Untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan kewenangan dalam
pemungutan pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan di Kabupaten Lampung Tengah.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah a.
Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu hukum khususnya Hukum Administrasi Negara, dan sebagai bahan informasi serta bahan pemikiran bagi pihak-pihak yang
berhubungan dengan perpajakan dan memperdalam pengetahuan khususnya di bidang hukum pajak.
b. Kegunaan Praktis
Penelitian ini berguna sebagai pengetahuan tambahan bagi penulis, dan sebagai tambahan bacaan bagi peminat masalah perpajakan daerah sehingga
dapat dijadikan sebuah referensi, dan dapat menjelaskan tentang pengaturan hukum pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan serta
pemungutannya di lapangan dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD di Kabupaten Lampung Tengah.
Seiring dengan pilar utama negara hukum, yaitu asas legalitas, maka kewenangan dari pemerintah untuk melaksakan tugasnya dalam pemerintahan berasal dari
peraturan perundang-perundangan yang ada, oleh karena itu pemerintah tidak boleh menganggap bahwa ia memiliki sendiri wewenang premarital dan tidak
boleh berbuat sesuatu selai yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Kewenangan tidak sama dengan kekuasaan, karena kekuasaan hanyalah menggambarkan hak untuk berbuat dan tidak berbuat, sedangkan wewenang
mengandung hak dan juga kewajiban. Di dalam kewajiban dari suatu kewenangan secara horizontal dan kewenangan secara vertikal, kewenangan secara horizontal
berarti kekuasaan tersebut berguna untuk menyelenggarakan pemerintahan sbagaimana mestinya, sedangkan kewenangan secara vertikal berarti kekuasaan
tersebut adalah untuk menjalankan pemerintahan dalam suatu tertib ikatan pemerintahan Negara secara keseluruhan Ridwan HR,2002:72
1. Sifat kewenangan