Model-model Manajemen Laba Teknik Manajemen Laba Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen laba pada

Tabel 2.2 lanjutan No. Peneliti Judul Variabel Hasil discretionary accruals. Arus kas memiliki hubungan signifikan negatif dengan discretionary accruals yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan arus kas yang lebih rendah menggunakan accruals untuk meningkatkan laba. 4. Weili Ge, Dawn Matsumoto, dan Jenny Li Zhang 2011 Do CFOs Have Style? An Empirical Investigation of the Effect of Individual CFOs on Accounting Practices Discretionary Accrual, operating lease, pension assets, FSCORE, SMBE, Earn smooth, ROA, size, book to market ratio, leverage, growth, cash flow from financing, Gaya individual dari seorang CFO berpengaruh terhadap praktik akuntansi perusahaan dan gender, umur, latar belakang pendidikan dari CFO Tabel 2.2 lanjutan No. Peneliti Judul Variabel Hasil Auditor Expertise, complexity, women, age, CPA, MBA mempengaruh i karakteristik dari pilihan pelaporan. 5. Zuobao Wei dan Feixue Xie 2010 CFO Gender and Earnings Management: Evidence from China Discretionary current accruals, Abnormal production costs, Abnormal discretionary expenses CFO wanita memiliki Discretionary current accruals, Abnormal production costs, yang lebih rendah dan Abnormal discretionary expenses signifikan lebih tinggi dari perusahaan dengan CFO pria. CFO pria yang baru lebih agresif dari CFO wanita yang baru dalam praktik manajemen laba di tahun pertama masa jabatannya sebagai CFO Tabel 2.2 lanjutan No. Peneliti Judul Variabel Hasil dengan menurunkan discretionary accruals dan atau menaikkan discretionary expenses. Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini 2.3 Pengembangan Hipotesis Hasil Penelitian dari Peni dan Vahamaa 2010 menunjukan bahwa CFO wanita lebih konservatif dalam strategi pelaporan keuangan. Salah satu hasil penelitian Wei dkk. 2010 menunjukkan bahwa CFO wanita memiliki discretionary current accruals, abnormal production costs yang lebih rendah dan abnormal discretionary expenses yang lebih tinggi dibandingkan CFO pria. Hasil penelitian Buniamin dkk. 2012 salah satunya menunjukkan bahwa CFO wanita women on board memiliki hubungan positif dengan discretionary accruals. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak jumlah CFO wanita women on board yang meningkatkan aktivitas discretionary accrual. Ditambah lagi adanya kinerja CFO wanita, maupun pria Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya dan kultural masyarakat yang terdiri dari banyak etnis dan suku. CEO pria yang mendominasi jabatan di perusahaan, akan mempengaruhi kinerja dari CFO wanita dan pria. Penelitian Feingold 1994 menunjukkan bahwa pria lebih tegas dan memiliki sedikit lebih tinggi harga diri daripada wanita, sedangkan wanita memiliki extraversion banyak bicara, perilaku energik, kecemasan, kepercayaan, dan terutama pikiran yang lembut yang lebih tinggi dari pria. Berdasarkan sifat tersebut, maka CEO pria akan cenderung lebih agresif dalam menunjukkan kinerja mereka dengan melakukan income increasing. Sifat wanita yang cenderung lebih hati-hati, memiliki kecemasan, kepercayaan, dan terutama pikiran yang lembut yang lebih tinggi dari pria, membuat CFO wanita akan mengikuti apa yang diperintahkan oleh CEO pria dalam memenuhi target internal dengan memiliki discretionary accrual yang lebih tinggi dibandingkan CFO pria, karena CFO pria memiliki harga diri dan prinsip yang lebih kuat dibandingkan CFO wanita. Sehingga, penulis berkeinginan untuk menambahkan bukti empiris mengenai perbedaan praktik manajemen laba antara Chief Financial Officer CFO wanita dan Chief Financial Officer CFO pria. H 1 : Terdapat perbedaan praktik manajemen laba antara CFO wanita dan CFO pria. CFO wanita menunjukkan discretionary accruals yang lebih tinggi daripada CFO pria. Berdasarkan hipotesis di atas, maka model penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.3 Model Penelitian dD Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini Manajemen Laba: discretionary accruals CFO Pria CFO Wanita Uji Beda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penentuan Sumber Data

3.1.1 Jenis Data

1. Data Kuantitatif adalah data dalam bentuk angka–angka atau data kualitatif yang diangkakan, Sugiyono 2009. Data kuantitatif yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai 2012. 2. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar, Sugiyono 2009. Data kualitatif yang digunakan adalah daftar perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di BEI tahun 2009 dan 2012.

3.1.2 Sumber Data

Menurut sumbernya, penelitian ini menggunakan data sekunder eksternal, yaitu data yang diperoleh dari penelitian secara tidak langsung melalui perantara, seperti orang lain atau dokumen, Sugiyono 2009. Data sekunder eksternal dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan tahunan perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai 2012. 3.2 Metode Pemilihan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2009 sampai 2012. Metode pemilihan sampel yang digunakan yaitu metode pemilihan sampel nonprobabilitas tepatnya metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangankriteria tertentu Sugiyono, 2009. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak delisting selama periode pengamatan pada tahun 2009 sampai 2012. 2. Perusahaan telah melaporkan laporan keuangan dan tahunan yang berakhir per 31 Desember 2009 sampai 2012 yang telah diaudit serta lengkap. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Identifikasi Variabel Berdasarkan permasalahan di atas, maka variabel-variabel yang dianalisis yaitu: 1. Variabel bebasindependen dalam penelitian ini yaitu gender CFO yaitu: CFO wanita dan CFO pria. 2. Variabel terikatdependen dalam penelitian ini yaitu manajemen laba.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

1. Gender CFO Gender adalah jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk menentukan peran sosial berdasarkan jenis kelamin Suryadi dan Idris, 2004. Variabel ini terdiri atas: CFO wanita dan CFO pria. 2. Manajemen Laba Variabel terikat dalam penelitian ini adalah earnings management yang diukur dengan proxy discretionary accruals DA. Manajemen laba yang menggunakan model Modified Jones Jones Modifikasi yang dikembangkan oleh Dechow dkk. 1995. Model ini dipilih karena dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model-model yang lainnya Andyana dan Gerianta, 2008 dalam Wangi, 2010 dan discretionary accruals dapat diperoleh dari perhitungan error term Reichelt dan Francis, 2002. Langkah-langkah dalam menghitung discretionary accruals sebagai berikut: TA total accrual = Net income – Cash flow from operation……..1 TatAt- 1= α1 1At-1 + α2 ΔREVtAt-1 + α3 PPEtAt-1 + ε…2 Keterangan: At-1 = Total aset pada periode t-1 ΔREVt = Perubahan pendapatan dalam periode t PPEt = Gross Property, Plan, and Equipment α1, α2, α3 = koefisien regresi NDA = α1 1At-1 + α2 ΔREVt-ΔRECtAt-1 + α3 PPEtAt- 1………………………………….3 Keterangan: ΔRECt = Perubahan piutang bersih dalam periode t Selanjutnya dapat dihitung nilai discretionary accruals sebagai berikut: DACit = TAt At-1 – NDA …………………………. 4 Keterangan: DACit = Discretionary accruals pada periode t NDA = Non discretionary accruals Manajemen laba akan diregresi wanita per tahun dan pria per tahun. Sehingga akan dihasilkan delapan delapan kali regresi linier dari tahun 2009 sampai 2012. Secara empiris, nilai discreationary accruals dapat bernilai nol, positif, negatif. Nilai nol menunjukkan manajemen laba dilakukan dengan pola perataan laba income smoothing. Sedangkan nilai positif menunjukkan adanya manajemen laba dengan peningkatan laba income increasing dan nilai negatif menunjukkan manajemen laba dengan pola penurunan laba income decreasing Sulistyanto, 2008. 3.4 Analisis Data

3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang akan dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, dan minimum. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut Ghozali, 2006.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

3.4.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas diantaranya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Ghozali 2006 mengatakan bahwa distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z hitung dengan tabel Z tabel dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika nilai probabilitas Kolmogorov Smirnov taraf signifikansi 5 0,05, maka distribusi data dikatakan normal. 2. Jika nilai probabilitas Kolmogorov Smirnov taraf signifikansi 5 0,05, maka distribusi data dikatakan tidak normal.

3.4.3 Independent Sample T-Test Uji beda untuk dua sampel

independenbebas Uji Beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sample atau secara rumus dapat ditulis sebagai berikut Wangi, 2010: Rata- rata sample pertama – rata-rata sample ke dua t = Standar error perbedaan rata-rata kedua sample