Validitas Instrumen Instrumen Penelitian

36 Tabel 3.6 Daya Pembeda Butir Item Soal No.Butir Item Indeks TK Interpretasi 1a 0,53 Baik 1b 0,46 Baik 1c 0,46 Baik 2a 0,49 Baik 2b 0,57 Baik 3 0,52 Baik 4 0,22 Sedang Dengan melihat hasil perhitungan daya pembeda butir item soal yang diperoleh, maka instrumen tes yang sudah diujicobakan telah memenuhi kriteria daya pembeda soal yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Hasil perhitungan daya pembeda butir item soal dapat dilihat pada Lampiran C.3. 4. Tingkat Kesukaran Sudijono 2008:372 mengatakan bahwa suatu tes dikatakan baik jika memiliki derajat kesukaran sedang, tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Per- hitungan tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: TK : tingkat kesukaran suatu butir soal J T : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh I T : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran sebagai berikut : 37 Tabel 3.7 Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Nilai Interpretasi 0.00 ≤ TK ≤ 0.15 Sangat Sukar 0.16 ≤ TK ≤ 0.30 Sukar 0.31 ≤ TK ≤ 0.70 Sedang 0.71 ≤ TK ≤ 0.85 Mudah 0.86 ≤ TK ≤ 1.00 Sangat Mudah Sudijono 2008:372 Kriteria soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah memiliki interpretasi nilai tingkat kesukaran 0.16 ≤ TK ≤ 0.85. Hasil perhitungan tingkat kesukaran uji coba soal disajikan pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Butir Item Soal No Butir Item Indeks TK Interpretasi 1a 0,70 Mudah 1b 0,41 Sedang 1c 0,37 Sedang 2a 0,43 Sedang 2b 0,29 Sukar 3 0,44 Sedang 4 0,34 Sedang Dengan melihat hasil perhitungan tingkat kesukaran butir item soal yang diperoleh, maka instrumen tes yang sudah diujicobakan telah memenuhi kriteria tingkat kesukaran soal yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir item soal dapat dilihat pada Lampiran C.3.

G. Teknik Analisis Data

Data pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda maka dilaksanakan tes akhir berupa tes kemampuan pemecahan masalah 38 matematis. Dari hasil tes akhir dianalisis untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran PBL dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Adapun analisis data dilakukan dengan langkah-langkah berikut. a Uji Normalitas Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Kuadrat dan uji Kolmogorov-Smirnov Z K-S Z. Uji Chi Kuadrat menurut Sudjana 2005: 273 adalah sebagai berikut: a Hipotesis H : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b Taraf signifikansi yang digunakan α = 5 c Statistik Uji       k i i i i E E O x 1 2 2 dengan : i O = frekuensi pengamatan x 2 = Uji normalitas i E = frekuensi yang diharapkan d Keputusan Uji Tolak H jika    3 1 2    k x x  dengan taraf  = taraf nyata untuk pengujian. Dalam hal lainnya H diterima. Selanjutnya, uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov Z dilakukan menggunakan software SPSS versi 17.0.