Privat Cost Ratio PCR = CA-B

B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka penulis mengajukan beberapa saran, yaitu: 1. Petani padi organik yang berdaya saing tinggi atau memiliki keunggulan komparatif dengan nilai DRC Domestic Resource Cost kurang dari satu yaitu sebesar 0,205, lebih baik jika usahatani padi organik tersebut diusahakan sendiri daripada melakukan impor karena dapat menghemat devisa sebesar 79,5 . 2. Peneliti selanjutnya sebaiknya mengkaji mengenai standar penggunaan pupuk kandang yang tepat untuk usahatani padi organik, sehingga produksi yang dihasilkan untuk usahatani padi organik dapat optimal. DAFTAR PUSTAKA Aliyatillah, F. M. 2009. Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Komoditas Kakao Kasus : PTPN VIII Kebun Cikumpay Adeling Rajamandala Bandung. Program Studi Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor. Almira Salsabila , “Kebijakan Impor Beras di Indonesia” Kompas 15 November 2011 edisi: 7 Andoko, A. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. Arifin, B . 2005 . Pembangunan Pertanian . Jakarta . Grasindo .191 hlm Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta : Jakarta Astiti, P. B. 2009. Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. Ayatullah, M. S. 2009. Sistem Pertanian Modern. http:septaayatullah. Blogspot.com200905sistem-pertanian-modern.html. Diakses: 24 Februari 2012. Badan Litbang Deptan. 2011. Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo. http:ntb.litbang.deptan go.idindbudidaya padi sistem jajar legowo.html diakses : 27 Maret 2012 Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2011. Lampung Dalam Angka. BPS Provinsi Lampung. Bandar Lampung. BRI. 2013. Kredit Usaha Rakyat BRI. www.bri.co.idarticles61 diakses : 2 Juni 2013 Dewani, M. 2001. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tanaman PadiOryza Sativa. L di Lahan Kering. J. Habitat. Sci. 123: 32-38.