Tujuan ANALISIS TINGKAT SUKU BUNGA BANK INDONESIA SEBAGAI INSTRUMEN DALAM KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA PERIODE 2005:07-2012:12
Sasaran Bank Indonesia dalam menerapkan kebijakan moneternya selain inflasi dan nilai tukar rupiah adalah pertumbuhan ekonomi, jika nilai inflasi dan nilai
tukar rupiah masih diambang kendali, Bank Indonesia akan mengintervensi suku bunga untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
yang rendah merupakan indikator kegagalan pemerintah dalam mengemban tugasnya untuk menyejahterakan rakyatnya, karenanya pertumbuhan ekonomi
yang rendah akan ditingkatkan melalui peranan suku bunga kebijakan dengan menurunkannya agar para investor menggunakan dananya ke sektor yang lebih
produktif untuk dapat menaikkan jumlah barang yang diproduksi. Namun, jika pertumbuhan ekonomi yang terlalu tinggi, BI akan bisa saja menurunkan suku
bunga karena tingkat inflasi yang menjadi sasaran utama Bank Indonesia. Pengaruh nilai tukar terhadap suku bunga Bank Indonesia dapat terjadi secara
langsung direct exchange rate pass-through melalui pola pembentukan harga perusahaan dan ekspektasi inflasi di masyarakat maupun secara tidak langsung
indirect exchange rate pass-through melalui perubahan permintaan agregat. Pengaruh secara langsung terjadi karena perkembangan nilai tukar dipengaruhi
oleh ekspektasi inflasi. Jika ekspektasi inflasi meningkat, maka investor akan menarik semua rupiah dan menukarnya dengan dolar karena dianggap akan lebih
menguntungkan sehingga nilai rupiah akan mengalami tekanan akibat permintaan dolar meningkat. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan menjaga
ketersediaan valas, Bank Indonesia menintervensinya melalui suku bunga kebijakan yang dinaikan agar dapat menarik investor asing sehingga ketersediaan
akan valuta asing dapat tercukupi.
Suku bunga domestik di Indonesia cenderung terkait dengan suku bunga luar negeri. Perbedaan tingkat suku bunga dalam negeri dan luar negeri dapat
memperlambat arus modal masuk maupun keluar. Terdapat selisih antara tingkat suku bunga di Indonesia dengan tingkat suku bunga Fed Funds Rate di
Amerika. Semakin besar selisihnya, maka semakin menarik pula negara Indonesia menjadi negara tujuan investasi. Dengan kata lain, apabila pemerintah AS
menaikkan tingkat suku bunga sementara suku bunga Indonesia masih tetap, maka hal tersebut akan mengurangi daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan
investasi.