Pengawas Administrasi Pengesahan Kartu Kredit

- Mengusut kasus0kasus penggelapan - Mengadakan program-program latihan pengamanan - Memperbaharui informasi keamanan pada arsip-arsip pemegang kartu

4.2.5. HukumPeraturan

Kartu kredit diatur oleh undang-undang negara bagian dan federal terutama oleh undang-undang kebenaran dalam perkreditan turth in lending dan penagihan kredit yang adil fair credit billing.

BAB IV JASA-JASA PERBANKAN ELEKTRONIK ECERAN

4.3.KARTU DEBIT 4.3.1. Pengertian Kartu Debit Kartu debit adalah : - Kartu plastik yang mrnunjukkan bahwa pemegangnya adalah nasabah lembaga keuangan tertentu, dimana ia mempunyai dana deposito dan dapat pula menunjukkan hubungan rekening tertentu. - Mekanismenya untuk melaksanakan pembayaran dengan pengurangan aktiva langsung dan bukan dengan menambahkan passiva hutang. - Jika digabung dengan sistem penyerahan yang tepat, mempunyai potensi untuk menjadi pengganti uang dan cek kertas dalam banyak transaksi pembayaran eceran. Perbedaannya dengan jenis kartu yang lain adalah : - Kartu kredit adalah kartu yang hanya dapat dipakai untuk transaksi kredit - Kartu debit adalah kartu yang hanya dapat dipakai untuk mengaktifkan ATM atau transaksi debit langsung di tempat penjualan. - Kartu kombinasi adalah kartu yang menggabungkan fungsi kartu debit dan kredit. - Kartu debit sekarang dipakai pula bersama dengan ATM.

4.3.2. Tujuan

Tujuan penyediaan jaminan cek atau pelayanan kartu debit dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu : 1. Peningkatan Penghasilan Potensi penghasilan terdapat dalam bentuk : a. Potongan Pedagang Merchant Discount Bank anggota membayar pedagang kurang dari jumlah nominal weselnya. Selisihnya adalah discount yang sekarang rata-rata 2.5 . b. Fee Saling Tukar Interchange Fee Jika bank pembeli adalah juga penerbit kartu, bank menahan jumlah penuh discount. Jika tidak, maka bank pedagang membayar bagian discount kepada bank penerbit untuk biaya pengolahannya fee saling tukar. c. Fee Kartu Lembaga penerbit akan memperoleh penghasilan dari fee kartu tahunan jika memilih untuk membebankan fee yang demikian kepada para nasabahnya. d. Bunga Atas Kredit Lembaga keuangan memperoleh penghasilan bunga jika garis kredit diaktifkan. 2. Penurunan Biaya Lembaga keuangan memikul biaya pemberian kredit dan dengan segera dapat menutupnya dengan penghasilan yang diperolehnya. 3. Pelayanan Nasabah a. Kartu debit nasional meluaskan pemakaian rekening cek ke tempat-tempat dimana membayar dengan cek ternyata sulit. b. Kartu debit mengikat nasabah lebih dekat pada lembaga penerbit kartu tersebut.

4.3.3. Operasi Kartu Debit

Arus transaksi yang lazim dari kartu debit nasional : - Kartu debit diterbitkan untuk nasabah - Pemegang kartu mengajukan kartu di lokasi pedagang dimana kartu tersebut diterima - Pedagang memeriksa daftar kartu ”panas” atau menelpon meminta pengesahan, bergantung pada floor limit - Jika transaksi telah disahkan, maka pedagang memakai seperangkat formulir standar - Nasabah menandatangani dan menahan copynya - Pedagang menyerahkan semua transaksinya kepada bank yang ditunjuk - Transaksi diolah bersama dengan item-item kredit melalui jaringan kerja pengolahan dan penyelesaian elektronik nasional - Anggota-anggota penerbit memperoleh transaksi interchange mereka setiap hari dan diselesaikan dengan transfer. Setiap anggota penerbit menerima informasi deskriptif yang sama mengenai transaksi debit maupun transaksi kredit. - Transaksi kemudian dikirimkan ke rekening nasabah. Kategori-kategori utama yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan operasi program kartu debit : - Pengesahan Authorization - Penagihan dan Pengolahan Billing and Processing - Persyaratan Kartu Card Requirements - Penerbitan Kartu Card Issurance - Pelayanan Nasabah Customers Service

4.3.4. Pemasaran Kartu Debit

Para penyedia kartu debit harus mengembangkan suatu strategi pemasaran yang dapat membangkitkan penerimaan konsumen. Usaha pemasaran haruslah : - Mengkomunikasikan manfaat bagi konsumen - Mengidentifikasi lokasi dimana kartu dapat dipakai - Menjelaskan ciri-ciri kartu kredit - Mengatasi keberatan dan ketakutan konsumen

4.3.5. Kesimpulan

Operasi kartu debit dapat dipakai untuk 3 tujuan, tergantung pada pilihan penyediaan, yaitu : 1. untuk mengadakan pembelian-pembelian di lokasi-lokasi pedagang 2. untuk penarikan uang tunai di kantor-kantor bank dari penerbit kartu tersebut 3. untuk penarikan uang tunai di ATM Pelayanan penarikan uang tunai di bank penerbit kartu dan di ATM merupakan transaksi penarikan withdrawal yang lazim dari rekening tabungan.

BAB IV JASA-JASA PERBANKAN ELEKTRONIK ECERAN

4.4.JASA-JASA DI TEMPAT PENJUALAN 4.4.1. Pengertian Pont Of Sale POS Tempat penjualan adalah payung untuk beberapa jenis jasa- jasa keuangan yang memudahkan transaksi pembayaran eceran di lokasi pedagang. POS telah lama diakui sebagai unsur kritis dalam otomatisasi pembayaran eceran. Akan tetapi peningkatan penanganan penanganan pembayaran di tempat penjualan terbukti merupakan batu sandungan besar basi ndustri perbankan. Perkembangan awal dalam bidang ini adalah pengesahan kertu kredit dengan telepon. Penerbit awal dari kartu kredit perusahaan minyak, perusahaan perjalanan dan hiburan, toserba besar membuat sambungan telepon antara tempat penjualan dengan arsip-arsip nasabah. Pada tahun 1960-an, organisasi-organisasi kartu bank menciptakan sistem pengesahan yang lebih lengkap, dan sponsor-sponsor bukan bank misalnya telecheck dan telecredit menawarkan jasa-jasa serupa untuk pengesahan verifikasi dan jaminan cek, dengan memakai arsip-arsip berdasarkan lisensi-lisensi pengemudi dan data lain. Pada awal sampai pertenganhan tahun 1970-an, belum banyak eksperimen dengan sistem debit langsung untuk pembelian-pembelian di toko-toko. Selama periode ini, perusahaan-perusahaan seperti American Express mencoba sistem pengesahan kreditnya melalui penyebarab terminal-terminal tanpasuara nonvoice, dan pengecer -pengecer besar mengikuti contoh ini dengan memasukkan hubungan-hubungan pengesahan ke dalam sistem cash register elektronik internal mereka. Pada pertengahan tahun 1970-an, mulai lebih banyak perhatian tertuju pada penciptaan sistem pengesahan cek untuk supermarket-supermarket pangan, sebagai strategi menciptakan jaringan kerja POS. Akan tetapi, banyak dari sistem pengesahan cek yang disponsori bank dahulu itu sekarang telah ditutup atau dijual kepada perusahaan- perusahaan bukan bank yang terus menjalankannya sebagai jasa-jasa langsung kepada para pedagang. Beberapa sistem bank yang dapat bertahan hidup tampaknya adalah karena jaringan kerjanya juga menunjang ATM. Ada pula beberapa contoh perbankan dalam toko, seperti bank tabungan yang didominasi oleh program metroteller dari Buffalo. Menurut pengaturan ini, pegawai-pegawai toko biasanya supermarket menjalankan sebuahcabang mini, menangani berbagai transaksi perbankan untuk nasabah-nasabah dari bank-bank peserta berikut pengesahan ceknya. Akan tetapi sebagian besar sistem penunjang pembayaran elektronik di tempat penjualan ini belum menjadi unsur penting dalam pembayaran eceran. Dalam beberapa hal, cash dispenser mesin penjual yang sederhana saja terbukti lebih sukses di lokasi- lokasi perbelanjaan, seperti di toko-toko swalayan supermarket dibandingkan dengan jasa-jasa pembayaran teminal lainnya.

4.4.2. Jasa-Jasa Sistem POS 1. Verifikasi Jaminan Cek

Cek-cek yang diajukan kepada seorang pedagang untuk pembayaran pembelian barang-barang atau jasa-jasa mengandung resiko. Cek tersebut mungkin kemudian ditolak tidak dibayar oleh bank karena alasan-alasan : dana tidak cukup, rekeningnya telah ditutup, penggelapan, penghentian pembayaran, atau alasan-alasan lain. Jika ini terjadi, dan pedagang tidak dapat menagih ceknya, maka perusahaan harus melakukan penagihan yang mahal dan mungkin memerlukan berulang kali penyetoran cek, peneleponan kepada penulis cek untuk menagih dana, menyerahka ke instansi penagih, dan akhirnya ke proses pengadilan untuk menagih cek. Studi oleh sekelompok bank di Atlanta menunjukkan bahwa verifikasi sederhana oleh pedagang terhadap kecukupan sufficiency saldo rekeningnya pada waktu cek diajukan, dapat mengurangi dengan dua pertiga jumlah cek yang dikembalikan oleh pedagang. Jasa-jasa verifikasi cek atau jaminan cek ini memang mempunyai nilai yang dapat diukur bagi pedagang. Jumlah yang mungkin dibayar pedagang untuk verifikasi cek tertentu atau jasa-jasa jaminannya, jelas sebagian berpendapat bahwa jasa-jasa ini akan memberikan penghematan atas penghapusan dan biaya-biaya penagihan, mempercepat atau memperlambat pekerjaan, serta menghemat tenaga kerja dalam pengecekan mengenai kepercayaan nasabah terhadap jasa-jasa tersebut.

2. Pengesahan Kartu Kredit

Syarat-syarat penerimaam pedagang untuk Master Card, Visa dan kartu-kartu kredit lembaga-lembaga keuangan lainnya, mengharuskan pedagang mengesahkan semua transaksi kartu dengan memeriksa nomor rekening kartu tersebut dengan ”daftar peringatan” dari kartu-kartu yang hilang, dicuri atau penyalahgunaan lainnya. Disamping itu, pedagang perlu mengesahkan transaksi dengan menghubungi lembaga penerbit kartu tersebut biasanya melalui lembaga tempat menyetorkan resu transaksi kartu yang bersangkutan dan memperoleh persetujuan transaksi. Pada umumnya pedagang menganggap proses pengesahan ini sebagai tugas yang sangat berat karena membutuhkan banyak waktu dan usaha, tetapi dapat menghindari resiko kerugian transaksi jika proses ini dilakukan. Lembaga-lembaga keuangan yang memberikan lisensi kepada pedagang- pedagang penerima kredit harus memberikan prosedur pengesahan kepada pedagang- pedagang tersebut. Dalam bentuk sederhana, prosedur ini dapat berupa menelepon lembaga keuangan, dan jika perlu lembaga keuangan itulah yang bertanggungjawab menghubungi lembaga penerbit kartu yang lain. Dalam sistem yang lebih canggih pedagang mungkin diinstruksikan menelpon suatu biro pelayanan service bureau atau asosiasi kartu kredit yang mempunyai arsip mengenai infirmasi pengesahan lokal dan yang terikat dalam jaringan kerja komunikasi nasional. Dalam jaringan pengesahan yang paling canggih, seluruh proses ini mungkin ditangani melalui alat terminal yang diaktifkan dengan kartu di pekarangan pedagang dan dihubungkan dengan tied on-line sebuah komputer pada lembaga individual biro service atau asosiasi pengolah kartu kredit. Baik Visa maupun Master Card telah mengembangkan jaringan pengesahan nasional mereke sendiri melalui pesan pengesahan yang dapat saling tukar antara lembaga-lembaga keuangan pesertanya, biro-biro service, dan asosiasi-asosiasi kartu kredit. Jaringan-jaringan ini pada mulanya didasarkan atas pemakaian telepon sebagai alat masukankeluaran utamanya. Mereka dapat pula menampung terminal-terminal yang diaktifkan dengan kartu untuk masukan dan keluaran input dan output. Para pedagang memandang terminal pengesahan kartu sebagai alat untuk : - Mengurangi waktu tata usaha yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu transaksi pengesahan - Membantu mencegah kesalahan-kesakahan transaksi pengesahan - Menjamin agar prosedur pengesahan selalu dipatuhi - Menyederhanakan proses pengesahan Bersamaan dengan pengesahan transaksi kartu kredit, terdapat pula kemungkinan penangkapan data kartu kredit. Penangkapan kartu data capture berarti data transaksi kartu kredit jumlah, tanggal, nomor rekening, lokasi pedagang, dan keterangan pembelian ditangkap pada saat transaksi disahkan dan data ini diolah secara elektronik ke dalam rekening nasabah. Kertas record transaksi akan disimpan oleh pedagang atau lembaga keuangan sebagai arsip yang dibutuhkan apabila terjadi perselisihan nasabah atau pedagang.

3. Pelayanan Kartu Debit

Kartu debit adalah kartu yang diterbitkan untuk nasabah berdasarkan hubungan depositonya dengan sebuah lembaga keuangan. Kartu ini dipakai untuk membayar pedagang atau pihak lain, atau untuk penyetoran atau penarikan kedari rekeningnya baik langsung melalui sebuah ATM atau sebuah fasilitas lain dari lembaga keuangan tersebut, maupun secara tidak langsung melalui pedagang atau pihak lain. Pelayanan kartu debit ini memungkinkan nasabah membayar pedagang untuk pembelian barang-barang atau jasa-jasa dengan mendebit rekening nasabah dan mengkredit rekening pedagang. Pendebitan elektronik adalah pelayanan di tempat penjualan yang telah menarik banyak peminat diantara para bankir dan pengecer, pelayanan on-line penuh semacam ini dapat menghilangkan pengolahan kertas paper processing, menjamin dana, mempercepat transaksi, dan menghilangkan foat.

BAB IV JASA-JASA PERBANKAN ELEKTRONIK ECERAN

4.4.JASA-JASA DI TEMPAT PENJUALAN 4.4.3. Komponen-Komponen Sistem POS Komponen-komponen operasi yang pokok dalam sistem POS adalah :

1. Terminal POS

Terminal ditempatkan di lokasi-lokasi pedagang atau dekat tempat-tempat penjualan. Terminal ini dipakai oleh pegawai pedagang untuk memasukkan dan mengirimkan data transaksi pembayaran ke pusat pengalihan switcing center atau ke sebuah sistem komputer bank, serta menerima dan menayangkan display dari switch atau dari sistem komputer bank tersebut notifikasi dari respons transaksi bank nasabah. Terminal-terminal ini dapat disediakan untuk seorang pedagang sebagai suatu jasa-jasa bank, dan terminal ini dikatakan sebagai milik bank. Pedagang dapatmenyediakan terminal mereka sendiri atau memodifikasi cash register elektroniknya untuk menyediakan fungsi-fungsi terminal POS dan alat-alat ini dikatakan sebagai milik pedagang. Ciri-ciri terminal terdiri dari : 1. Sebuah papan tombol keyboard untuk memasikkaan jumlah transaksi, kode-kode khusus, dan data variabel yang lain. Kunci-kunci fungsi untuk memasukkan kode-kode transaksi dan mengaktifkan fungsi-fungsi terminal yang telah diprogram sebelumnya. 2. Lampu-lampu indikaator untuk menunjukkan kondisi terminal dan respon-respon terminal standar. Sebuah tayangan digital variabel untuk mengkonfirmasi masukan papan tombol keyboard input dan menunjukkan respon-respon sistem yang berubah-ubah. 3. Sebuah memori terminal, atau penyangga buffer, yang telah diprogram sebelumnya untuk memuat suatu kode identifikasi terminal. Terdapat beberapa pilihan terminal yaitu : - Sebuah reader bacaan yang mampu menerima dan mengolah masukan input kartu plastik yang memuat strip magnetik standar.