Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar

(1)

(2)

(3)

(4)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

KATA PENGANTAR

“ Bismillahirrahmanirrahim...”

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Penetapan Pendapatan dan Biaya Menurut Standar Akuntansi Keuangan Pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, baik materil mapun moril, maka dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini..

4. Bapak Edy Panusunan, selaku Pimpinan PT. Asuransi Indo Trisaka Medan dan seluruh staf karyawan yang telah memberikan kesempatan pada


(5)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

penulis untuk mengadakan penelitian dan memberikan data yang diperlukan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

5. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Ayahanda Sanimen dan Ibunda Sani yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan kasih sayang yang begitu besar hingga akhirnya penulis menjadi seperti sekarang ini. Tiada ada kata yang pantas diucapkan selain terima kasih untuk semua ini.

Akhirnya, semoga apa yang tertuang dalam tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis dan pihak lain yang memerlukan.

Medan, November 2009

Penulis


(6)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ………... i

Daftar Isi ……….. iii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Rumusan Masalah ……… 3

C. Tujuan Penelitian ………. 3

D. Manfaat Penelitian ………... 3

BAB II : PT. ASURANSI INDO TRISAKA MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan……… 4

B. Struktur Organisasi Perusahaan……….. 6

C. Uraian Tugas…....………... 6

D. Jaringan Usaha Terkini ……….. 10

E. Kinerja Usaha Terkini ………... 11

BAB III : TOPIK PENELITIAN A. Pendapatan ………..…. 12

B. Pengakuan Pendapatan ……… 14

C. Sumber-sumber Pendapatan ………. 15

D. Beban …………..……….. 17

E. Pengakuan Beban …………..……… 18

F. Penggunaan Beban ……… 19

G. Penetapan Pendapatan dan Beban Menurut Standar Akuntansi Keuangan Pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan…… 22


(7)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dewasa ini menunjukan persaingan yang sangat sengit dan semakin kuat, baik pada perusahaan industri maupun perusahaan jasa. Untuk mengatasipasi persaingan yang sedemikian berat, perusahaan dituntut agar bekerja selektif dan seefisien mungkin dalam mengelola sumber daya yang ada di perusahaan.

Pada umumnya perusahaan membuat beberapa cara berupa perencanaan kerja, perencanaan beban dan berbagai teknik lainnya yang dapat meningkatkan efektivitas. Dalam menjalankan perencanaan, sangat erat kaitannya dengan anggaran. Anggaran menurut keputusan pengalokasian sumber daya menuju pencapaian sasaran, disamping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan, yaitu mengawasi apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat atau tidak. Dalam perakteknya apabila terdapat perbedaan antara anggaran dengan realisasinya, maka perlu dianalisa perbedaan tersebut dan dari analisa itu pulalah diambil keputusan yang perlu mencegah terjadinya kemungkinan yang dapat merugikan dimasa yang akan datang.

Beban opersional adalah merupakan beban yang banyak memerlukan biaya sekaligus merupakan sumber pendapatan bagi suatu perusahaan. Oleh karena itu perencanaan dan pengawasan beban mutlak diperlukan untuk


(8)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

menghindari timbulnya beban-beban yang tidak diperlukan, yang dapat menyebabkan beban menjadi besar. Bila terlalu besar maka akan menyebabkan laba menjadi lebih kecil dan sebaliknya, bila beban dapat ditekan seminimal mungkin maka akan membuat laba perusahaan semakin besar. Jadi dengan adanya beban opersional menyebabkan segala kegiatan perusahaan akan berpedoman pada anggaran tersebut dan pemborosan beban dapat dihindari, sehingga efisiensi sebagi unsur penting dalam mencapai keberhasilan dapat dicapai.

Mengingat perencanaan dan pengawasan beban sangat penting dalam suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk membahas beberapa aspek dalam hal pencapaian efisiensi uasaha yang ditinjau dari perencanaan dan pengawasan beban operasional, untuk itu penulis memilih judul “PENETAPAN PENDAPATAN DAN BEBAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA PT. ASURANSI INDO TRISAKA MEDAN”.


(9)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

B. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam menetapkan pendapatan dan beban di dalam perusahaannya, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku untuk seluruh Indonesia. Maka perumusan masalah yang akan dipaparkan dalam tugas akhir ini adalah :

“Apakah PT. Asuransi Indo Trisaka Medan dalam melakukan penetapan pendapatan dan beban telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan bagaimana penggunaan dan penerapan dasar tersebut?.”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan sampai sejauh mana perkembangan PT. Asuransi Indo Trisaka Medan melalui penetapan pendapatan dan beban perusahaan tersebut.

b. Sebagai salah satu persyaratan akademis guna menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai bahan perbandingan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian. b. Sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan

untuk menetapkan pendapatan dan dan menentukan beban yang akan dikeluarkan.


(10)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

BAB II

PT. ASURANSI INDO TRISAKA MEDAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Asuransi Indo Trisaka adalah perusahaan asuransi yang sebagian dari staf dan segenap jajaran pimpinan perusahaan telah sarat dengan pengalaman puluhan tahun dalam menangani bisnis asuransi, sehingga tidak ada alasan bagi siapapun untuk ragu atas kemampuan dan kredibilitas perusahaan. PT. Asuransi Indo Trisaka d/h PT. Asuransi Inda Tamporok (AIT) berdiri pada 17 April 1964 dan disahkan oleh Menteri Keuangan R.I. pada 27 Juni 1964. Pada tahun 1970, AIT bergabung dengan perusahaan The New Zealand Insurance Company Limited dan menjadi perusahaan asuransi patungan Indonesia. Salah satu pendiri PT. Asuransi Inda Tamporok adalah almarhum Bapak Victor Bernard Tumbelaka yang merupakan salah seorang Asuransi Kerugian Indonesia dan juga menjabat sebagai Presiden Direktur ke II (1974-1989). Pada tanggal 28 September 1990, The New Zealand Insurance Company Limited mengalihkan semua saham nasional dan AIT berubah statusnya menjadi salah satu perusahaan asuransi nasional Indonesia. Sejak saat itu, AIT menjadi 100% perusahaan asuransi umum nasional, yang merupakan salah satu dari beberapa perusahaan asuransi umum yang dilatih secara internasional.

Akte pendirian perusahaan dan perubahan-perubahannya telah mendapat pengesahaan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C2-2926 HT.01.04.TH 1992 tertanggal 13 April 1992 berlaku


(11)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

akibat restruktural Permodalan dan Manajemen. AIT telah mendapat Ijin Operasional Bisnis dari Menteri Keuangan Republik Indonesia o.q. Direktorat Jenderal Moneter No. Kep-8435/MD/1986 tertanggal 30 Desember 1986. Sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Asuransi Inda Tamporok pada tanggal 28 Juni 2004, dan sesuai dengan surat pengesahan dari Departemen Hukum Dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-27284 HT.01.01.TH.2004 tertanggal 1 November 2004 dan surat persetujuan Departemen Keuangan R.I. Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan, Direktur Asuransi No. S.1081/MK.5/2004 tanggal 20 Desember 2004, maka terhitung mulai tanggal 1 Januari 2005, nama perusahaan adalah PT. Asuransi Indo Trisaka. Kebanggaan dari perusahaan PT. Asuransi Indo Trisaka yaitu masih mampu eksis mulai sejak tahun 1964 hingga saat ini, walaupun telah berganti kepemilikan dan berganti nama, namun tidak menyurutkan semangat dan tujuan utama perusahaan yaitu dapat membantu dalam memajukan negara dan dapat mengurangi pengangguran tenaga kerja.

Perusahaan masih terbatas dalam membantu masyarakat untuk dapat mengurangi resiko yang dihadapi dalam bidang asuransi umum (kerugian). Akan tetapi, perusahaan tetap berharap tujuan akan lebih berkembang ke bidang asuransi lainnya. Tantangan ke depan bukanlah hal yang mudah dengan globalisasi ekonomi dan perkembangan baik secara nasional dan internasional, namun dengan penuh keyakinan perusahaan mampu untuk bersaing dengan sehat dan maju berkembang. Pada saat ini, AIT dikelola oleh para pelaksana AIT yang memiliki latar belakang pengalaman yang lama, dan penuh dedikasi untuk


(12)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

mempertahankan dan memberi prioritas pada tujuan untuk memenuhi kepuasan nasabah.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap organisasi pada hakekatnya adalah perwujudan dari suatu kerjasama secara bersama bertanggung jawab dan teratur, hal ini digambarkan dalam struktur organisasi yang secara sistematis yang menunjukkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, dan tugas yang berbeda-beda dalam organisasi. Pengorganisasian berguna untuk mempersatukan orang-orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam mencapai tujuan perusahaan harus ditentukan alat-alat mana yang sesuai, siapa pemegang kunci atau jabatan yang melakukannya dan setiap manajer memiliki wewenang untuk mengatur devisi masing-masing. Untuk kelancaran tugas-tugas direksi dalam memimpin dan mengelola perusahaan maka telah diatur tentang pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota direksi. Untuk lebih jelas struktur organisasi terlampir di lampiran 1.

C. Uraian Tugas

Sebagaimana yang tertera pada bagan struktur organisasi PT. Asuransi Indo Trisaka cabang Medan, maka tugas-tugas pokok tiap bagian dapat diuraikan sebagai berikut:


(13)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

1. Kepala Cabang

Kantor perwakilan Sumatera pada operasionalnya membawahi kantor cabang. Masing-masing kantor cabang dipimpin oleh seorang kepala cabang dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Memimpin perusahaan,

2. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta pengamanan sumber daya di dalam dan di lingkungan unit kerja yang dipimpinnya,

3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan bidang usaha di daerah cabang,

4. Bertanggung jawab atas terciptanya citra baik PT. Asuransi Indo Trisaka di lingkungan cabang,

5. Bertanggung jawab atas pelaporan kegiatan cabang ke kantor perwakilan Sumatera,

6. Menyimpan komunikasi baik secara lisan ataupun tulisan dengan setiap unit kerja yang ada pada organisasi perusahaan dalam kaitannya dalam perusahaan, 7. Memutuskan dan menentukan urutan prioritas atas kewenangannya,

8. Menyimpan, mengatur, dan memelihara arsip-arsip dokumen serta surat berharga lainnya yang diperlukan dalam kegiatan perusahaan.


(14)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

2. Manajer Klaim/Tehnik

Bagian klaim dibantu oleh dua orang sub bagian klaim dan satu orang sub bagian tehnik, dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta pengamanan sumber daya didalam dan dilingkungan unit kerja yang dipimpinnya,

2. Bertanggung jawab atas pelayanan klaim,

3. Membuat estimasi harga dan perhitungan untuk semua pembayaran yang berhubungan dengan beban asuransi dan pertanggungan kumpulan,

4. Memberikan pelayanan terhadap pemegang polis atas segala bentuk mutasi polis yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat polis pertanggungan perorangan,

5. Berorganisasi dengan bengkel mengenai harga perbaikan, 6. Memeriksa hasil kerja bengkel,

7. Mengeluarkan surat perintah kerja kepada bengkel untuk mengerjakan klaim yang diadukan sipemegang polis.

3. Manajer Keuangan/Akuntansi

Kepala bagian keuangan dibantu oleh satu orang sub bagian keuangan dan akuntansi, dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Melakukan entri data pertanggungjawaban kas (PJK), pertanggungjawaban bank (PJB) dan memorial,


(15)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

2. Menyelenggarakan buku-buku tambahan sektor keuangan, akuntansi, investasi, personalia, diklat, dan umum,

3. Melakukan rekonsiliasi bank,

4. Membuat lampiran neraca sektor keuangan, akuntansi, dan investasi, 5. Mengerjakan kartu penyalahgunaan uang perusahaan (PUP),

6. Mengelola arsip, dokumen, dan surat-menyurat yang berkaitan dengan keuangan,

7. Mencatat penerimaan dan pengeluaran surat dinas kantor perwakilan, 8. Memeriksa laporan keuangan bulanan dan memeriksa lampiran neraca. 4. Manajer Pemasaran

Kepala bagian pemasaran dibantu oleh dua orang asisten kepala bagian pemasaran dan membawahi tiga orang sub bagian pemasaran dimana tugas pokok sebagai berikut :

1. Memeriksa kebenaran bon dan pengembalian kuitansi penagih serta mencoret bon kuitansi,

2. Mempersiapkan bahan untuk pengadaan agen dan penagih, 3. Mendistribusikan portofolio penagih,

4. Memeriksa peredaran kuitansi premi dan kuitansi investasi, 5. Menyediakan perlengkapan akuisisi,

6. Membuat laporan aktivitas dan monitoring agen/penagih, 7. Memeriksa slip setoran agen dan penagih,

8. Mendistribusikan kuitansi kepada penagih,


(16)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

D. Jaringan Usaha Terkini

Bidang usaha asuransi yang dilaksanakan oleh PT. Asuransi Indo Trisaka sebagai berikut :

1. Asuransi kebakaran,

2. Asuransi kendaraan bermotor, 3. Asuransi pengangkutan barang, 4. Asuransi kapal laut

5. Asuransi pesawat terbang, 6. Asuransi konstruksi,

7. Asuransi peralatan-peralatan berat 8. Asuransi pemasangan mesin, 9. Asuransi peralatan elektronik, 10. Asuransi kerusakan mesin-mesin,

11. Asuransi gangguan usaha akibat kerusakan mesin, 12. Asuransi uang dalam pengangkutan,

13. Asuransi uang dalam lemari besi, 14. Asuransi uang diruang kasir, 15. Asuransi kebongkaran, 16. Asuransi tanggung gugat, 17. Asuransi pembangunan kapal, 18. Asuransi bejana bertekanan, 19. Asuransi perjalanan,


(17)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

21. Asuransi kecelakaan diri resiko penerbangan/pelayaran, 22. Asuransi wisatawan,

23. Asuransi drilling rig, 24. surety bond,

25. Jaminan penawaran, 26. Jaminan pelaksanaan,

27. Jaminan pembayaran uang muka, 28. Jaminan pemeliharaan,

29.customs bond.

E. Kinerja Usaha Terkini

Perusahaan turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan Nasional pada umumnya, khusus di sub sektor jasa asuransi dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat.


(18)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penjualan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Pendapatan merupakan hal yang sangat penting, karena pendapatan itu yang menjadi objek atas kegiatan perusahaan. Pengertian pendapatan bermacam-macam, tergantung dari segi mana kita melihat pengertiannya. Di dalam tugas akhir ini, penulis membatasi pengertian pendapatan dari segi :

1. Pendapatan Menurut Akuntansi

Pendapatan dapat diartikan sebagai penghasilan yang diperoleh dari suatu pekerjaan, atau menurut FASB, pengertian pendapatan (Stice, Skousen, 2004, 230), didefinisikan sebagai berikut :

“Pendapatan adalah sebagai arus masuk atau kenaikan-kenaikan lainnya dari nilai harta suatu satuan usaha atau penghentian hutang-hutangnya atau kombinasi dari keduanya dalam suatu periode akibat dari penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lainnya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terus dari satuan usaha tersebut.”

Hasil-hasil penjualan sumber daya seperti pabrik atau inventasi jangka panjang tidak boleh dicantumkan sebagai pendapatan. Namun jika harta tersebut dijual secara menguntungkan, kenaikan harta bersih yang diperoleh melalui pembelian, hasil-hasil dari peminjaman, dan kontribusi modal tidak meningkatkan


(19)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

pendapatan. Untuk memperjelas pengertian pendapatan di atas, berikut ini diberikan contoh, yaitu :

1. Perusahaan Industri

Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah ataumemproduksi bahan baku menjadi bahan jadi, yang kemudian dijual kepada konsumen. Dalam perusahaan industri, pendapatan yang diperoleh berasal dari penjualan barang-barang yang diproduksinya. Jadi, setiap jumlah barang-barang yang dijual di pasar merupakan pendapatan dari perusahaan tersebut.

2. Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual barang dagangan yang sebelumnya dibeli dari perusahaan pabrikasi. Dalam perusahaan dagang, pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagangan sesuai dengan harga beli barang tersebut ditambah dengan laba yang diharapkan.

3. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, di mana perusahaan ini memberi jasa kepada konsumen dan memperoleh imbalan dari jasa yang telah diberikan. Imbalan yang diperoleh perusahaan jasa disebut sebagai pendapatan yang berasal dari pengenaan jasa kepada pihak-pihak lain yang menggunakan jasa yang bersangkutan.

Selain di atas, pendapatan dapat diperoleh dengan menanamkan sebahagian harta yang tidak dapat dipakai perusahaan dalam bentuk surat-surat berharga, seperti saham yang memberikan hasil berupa dividen bagi perusahaan, dan pendapatan bunga dari investasi jangka panjang seperti obligasi.


(20)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

2. Pendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2007, No.23 Par.25) pendapatan didefinisikan sebagai berikut :

“ … arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.”

B. Pengakuan Pendapatan

Pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan berasal dari penjualan jasa asuransi kepada pihak nasabah yang meliputi pendapatan dari premi, pendapatan dari hasil investasi, dan pendapatan bunga dari deposito. Pendapatan diakui pada periode saat terjadinya transaksi dengan pemegang polis (nasabah) dan dicatat pada saat dihasilkannya pendapatan. Dalam hal ini PT. Asuransi Indo Trisaka Medan menggunakan metode accural basis yaitu pendapatan diakui berdasarkan kontrak efektif atau yang diperhitungkan sesuai dengan masa manfaatnya. Pengakuan pendapatan dari hasil penjualan asuransi ini nantinya diakui secara sah setelah pada periode ketika kegiatan utama yang dilakukan dari jasa tersebut telah selesai.pendapatan dari hasil penjualan jasa dapat dikatakan telah diakui jika telah terjadinya transaksi dan perusahaan akan menerima sejumlah kas dan disertai bukti-bukti pendukung dan objektif dan akurat, karena kekuatan bukti-bukti tersebut akan menekankan pada pembuatan


(21)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

sistem akuntansi dan kebijaksanaan sestem penjualan jasa yang berpengaruh terhadap sejumlah tagihan.

Pengumpulan bukti-bukti yang terjadi dari hasil penjualan jasa asuransi memiliki hubungan antra kantor cabang dengan kantor pusat. Pengumpulan tersebut dilakukan secara desentralisasi, transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat dibukukan dalam perkiraan rekening koran, dimana semua kegiatan pada kantor-kantor cabang yang berupa transaksi dikirim ke kantor pusat beserta semua bukti pendukungnya secara berkala setiap periode akuntansi.

C. Sumber-Sumber Pendapatan

Setiap perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis baik itu jasa maupun produk tentunya mengharapkan pendapatan yang lebih (laba) dari hasil penjualannya. Demikian halnya dengan perusahaan PT. Asuransi Indo Trisaka Medan memiliki target utamanya adalah menjaring nasabah sebanyak-banyaknya dengan cara menjual jasa-jasa asuransi. Oleh sebab itu perusahaan ini harus memiliki strategi yang bagus dalam memasarkan jasa-jasa asuransi kepada nasabah sehingga perusahaan ini tidak kalah saing dengan perusahaan sejenis lainnya.

Adapun sumber-sumber pendapatan PT. Asuransi Indo Trisaka Medan yang diperoleh dari setiap kegiatan operasi perusahaan sebagai berikut:


(22)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

1. Pendapatan Premi

Pendapatan premi atau yang disebut pendapatan underwriting terdiri dari premi, premi asuransi, dan premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

a. Premi Kontrak Jangka Panjang (Whole Life Contract) diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis selama periode sekarang dan periode diperbaruinya kontrak. Nilai sekarang diestimasi manfaat polis untuk masa mendatang yang akan dibayar kepada pemegang polis.

b. Premi Kontrak Jangka Pendek (Term Life Contract) diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Artinya premi diakui sebagai pendapatan selama periode risiko sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. 2. Hasil Investasi

Hasil investasi merupakan sumber cadangan pendapatan yang berasal dari deposito, penjualan saham, dan lain-lain. Hasil investasi diberikan setelah pendapatan investasi dikurangi dengan beban investasi dan selisih kurs valuta asing yang berhubungan dengan investasi diberikan sebagai bagian dari hasil investasi.

3. Hasil Underwriting

Merupakan keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dengan dijalankannya proses underwriting, artinya dalam pemilihan resiko-resiko


(23)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

terhadap polis yang akan diterima atau didaftarkan sebagai nasabah harus terlebih dahulu mempertimbangkan layak atau tidak layaknya polis asuransi tersebut. 4. Pendapatan Lainnya

Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan selain kedua pendapatan di atas seperti pendapatan bunga bank, pendapatan bunga deposito, pendapatan di luar kegiatan pokok perusahaan,pendapatan selisih pembebanan, komisi reasuransi.

D. Beban

Pengertian beban dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu pengorbanan yang dilakukan untuk suatu barang dan jasa, atau dengan kata lain yakni suatu pengorbanan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beban dapat pula diartikan sebagai beban yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan di dalam usaha, guna mendapatkan suatu penghasilan atau laba.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesi, Standar Akuntansi Keuangan 2007, Hal. 13, beban didefinisikan sebagai berikut :

“Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.”

Selain dari yang di atas, pengertian beban (Sice, Earl K, James D. Sice, k. Fred Skousen, 2004, 230)dapat juga dinyatakan sebagai berikut :


(24)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

“Beban didefinisikan sebagai arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.”

Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi, misalnya beban penjualan, gaji dan penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas (dan setara kas), persedian dan aktiva tetap.

E. Pengakuan Beban

Pengakuan beban yang terjadi pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan sama halnya dengan pengakuan pendapatan yaitu kapan beban tersebut dikeluarkan, beberapa jumlahnya dan bagaimana hubungan beban yang dikeluarkan tersebut dalam kegiatan operasi perusahaan.

PT. Asuransi Indo Trisaka Medan pengakuan bebannya menggunakan metode

accural basis, yaitu ditetapkan berdasarkan kontrak efektif sesuai dengan masa

manfaatnya. Konsep accural basis beban tidak jauh berbeda dengan konsep accural pada pendapatan. Beban diakui pada periode dimana pada saat terjadinya pengeluaran untuk kepentingan perusahaan. Dalam konsep accural basis dibutuhkan pengawasan beban yang memiliki sistem atau prosedur yang harus diperhatikan oleh perusahaan seperti semua beban yang dikeluarkan yang ada


(25)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

hubungannya dengan aktivitas perusahaan yang sedang dikerjakan yang ada otorisasinya dari bagian keuangan. Beban yang dikeluarkan untuk setiap bagian harus diperhatikan sepenuhnya dan semua pengeluaran harus melalui otorisasi bagian keuangan.

Untuk menentukan laba, tidak hanya kriteria penetapan pendapatan yang harus ditetapkan, tetapi prinsip-prinsip untuk penetapan beban harus ditentukan dengan jelas, yaitu kapan beban yang berkaitan langsung dan beban yang tidak berkaitan langsung dengan pendapatan diakui. Penetapan beban dilakukan PT. Asuransi Indo Trisaka Medan adalah pada saat terjadi yaitu, apabila pengeluaran kas terjadi bersamaan dengan saat diakuinya beban, yang berarti terjadi pembayaran tunai untuk membebani kegiatan perusahaan tersebut.

F. Penggunaan Beban

Dalam melaksanakan kegiatan usaha maka setiap perusahaan tentunya akan mengeluarkan beban untuk menyelesaikan kegiatan operasional perusahaan. Setiap beban dan besarnya beban yang dikeluarkan tergantung pada besarnya kegiatan dan ruang lingkup usaha perusahaan.

Jenis-jenis beban yang digunakan untuk menunjang berlangsungnya kegiatan perusahaan memiliki sifat eksploitas dan sifat overhead. Artinya beban ini sebagian ada yang langsung mengurangi pendapatan dan ada juga yang secara tidak langsung mengurangi pendapatan. Adapun yang dimaksud dengan penggunaan beban yaitu segala pengeluaran baik secara langsung yang berhubungan dengan penyelesaian suatu pekerjaan.


(26)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

Adapun jenis penggunaan beban pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan adalah sebagai berikut:

1. Beban Administrasi dan Umum

Beban administrasi dan umum adalah beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan administrasi dan umum yang disusun atau dibuat dalam kebijakan perusahaan. Beban administrasi terdiri dari:

a. Beban gaji adalah tanggungan gaji yang diberikan kepada seluruh karyawan tetap yang besarnya sesuai dengan jabatan atau posisi karyawan. Beban gaji yang dikeluarkan meliputi: gaji, insentif dan bonus, serta premi lembur.

b. Beban Pembelian Alat-alat kantor adalah beban yang digunakan dalam hal melengkapi fasilitas yang dibutuhkan perusahaan dalam kegiatannya. Beban yang dikeluarkan seperti: pembelian computer, meja, kursi, alat-alat tulis kantor dan lain-lain.

c. Beban Penyusutan Aktiva Tetap

d. Beban Reparasi dan Pemeliharaan meliputi reparasi dan pemeliharan bangunan kantor.

e. Beban Air, Listrik dan Telepon. f. Biaya transport

g. Biaya sewa kantor h. Biaya sewa kendaraan 2. Beban Pemasaran

Beban pemasaran adalah segala beban yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran yang dikeluarkan dalam rangka untuk pemasaran asuransi.


(27)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

Beban pemasaran ini terdiri dari: a. Beban Perjalanan Dinas

Beban perjalanan dinas merupakan beban perjalanan yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap perjalanan yang bertujuan untuk kepentingan perusahaan, misalnya perjalanan keluar negeri untuk mencari relasi kerja dengan perusahaan asuransi lain, perjalanan ke kantor pusat atau perjalanan lain yang berkepentingan bagi perusahaan.

b. Beban Iklan

Beban iklan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran jasa asuransi misalnya reklame lewat selebaran, spanduk, atau billboard.

3. Beban Klaim

Beban klaim merupakam beban yang berhubungan dengan kegiatan pencarian nasabah yang meliputi klaim yang telah disetujui, klaim dalam proses penyelesaian dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Dalam hal ini adanya perubahan dalam jumlah estimasi kewajiban klaim tersebut yang akan dilaporkan, sebagai akibat proses penelaah lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan kalim yang dibayarkan, diakui sebagai penambah atau pengurang beban dalam laporan laba-rugi dalam periode tertentu.

Selain beban diatas PT. Asuransi Indo Trisaka Medan membagi beban menjadi 2 jenis yaitu:

1. Beban Opersional

Beban opersional adalah merupakan beban yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan yang meliputi:


(28)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

a. Pembayaran Komisi

Merupakan pembayaran yang bersifat sementara waktu, pembayarannya ditentukan pada saat terjadinya transaksi kegiatan asuransi. Komisi ini meliputi:

1. komisi broker

2. komisi captive/non captive b. Pembayaran Hutang Klaim

Merupakan pembayaran yang bersifat terus-menerus, pembayaran ditentukan berdasarkan tanggal jatuh tempo atau sebelum jatuh tempo waktu yang ditentukan. Hutang klaim meliputi:

1. captive 2. non captive 3. bank

c. Beban Penggabungan Saham dengan Pihak Lain d. Beban Pembelian Aktiva Baru

G. Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar Akuntansi Keuangan Pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan

Untuk menetapkan pendapatan dan beban merupakan kebijaksanaan dari pimpinan perusahaan, saat kapan pendapatan itu diakui atau ditetapkan dan saat kapan pula beban yang dikeluarkan iti juga diakui atau ditetapkan sebagai beban oleh pihak perusahaan. Pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan, seperti yang telah diuraikan di atas, penetapan pendapatan usaha yang paling utama adalah


(29)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

pendapatan premi, pendapatan hasil investasi, pendapatan underwriting, dan pendapatan lainnya. Penetapan beban yang dilakukan oleh PT. Asuransi Indo Trisaka Medan adalah pada saat terjadi yaitu apabila pengeluaran kas terjadi bersamaan dengan saat diakuinya beban, yang berarti terjadi pembayaran tunai untuk membebani kegiatan perusahaan tersebut.

PT. Asuransi Indo Trisaka Medan menetapkan bahwa pendapatan dan beban menggunakan metode akrual (Accrual Basis) yang dikaitkan dengan pendapatan dan beban pada saat terjadi, bukan didasarkan pada penerimaan dan pengeluaran uang. Pendapatan diakui berdasarkan kontrak efektif atau yang diperhitungkan sesuai dengan masa manfaatnya. Pengakuan pendapatan dari hasil penjualan asuransi ini nantinya diakui secara sah setelah pada periode ketika kegiatan utama yang dilakukan dari jasa tersebut telah selesai.pendapatan dari hasil penjualan jasa dapat dikatakan telah diakui jika telah terjadinya transaksi dan perusahaan akan menerima sejumlah kas dan disertai bukti-bukti pendukung dan objektif dan akurat, karena kekuatan bukti-bukti tersebut akan menekankan pada pembuatan sistem akuntansi dan kebijaksanaan sestem penjualan jasa yang berpengaruh terhadap sejumlah tagihan.

Pengumpulan bukti-bukti yang terjadi dari hasil penjualan jasa asuransi memiliki hubungan antra kantor cabang dengan kantor pusat. Pengumpulan tersebut dilakukan secara desentralisasi, transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat dibukukan dalam perkiraan rekening koran, dimana semua kegiatan pada kantor-kantor cabang yang berupa transaksi dikirim ke kantor pusat beserta semua bukti pendukungnya secara berkala setiap periode akuntansi. Pembebanan


(30)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

beban sedapat mungkin dihubungkan dengan pendapatan dan dilaporkan dalam periode diakuinya pendapatan, sedangkan beban sudah harus diakui pada saat terjadi meskipun belum belum dibayar tunai. Namun, untuk beban tertentu pelaporan dilakukan dalam periode terjadinya beban, karena beban tersebut dapat memberikan manfaat di masa mendatang.

Dalam pelaporan pendapatan periodik dan dalam upaya untuk membandingkan secara layak beban yang terjadi dan pendapatan periode berjalan, maka harus digunakan pertimbangan secara berlanjut sehingga dibutuhkan informasi terbaik dan bukti pendukung yang lengkap yang ada pada tanggal laporan. Apabila pencatatan jumlah pendapatan dilaporkan terlalu tinggi dan pencatatan beban terlalu rendah maka akan mengakibatkan laba yang terlalu tinggi. Sebaliknya pencatatan pendapatan yang terlalu rendah dan pencatatan beban yang terlalu tinggi akan mengakibatkan laba terlalu rendah. Jika jumlah pendapatan atau beban mengalami perubahan, maka perhitungan laba-rugi akan terpengaruh dan akan mempengaruhi kelangsungan aktivitas dalam laporan keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat mengatakan bahwa penetapan pendapatan pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan dapat dikategorikan memenuhi syarat dan cukup baik, begitu pula mengenai pengeluaran yang ditetapkan sebagai beban pada saat dana dikeluarkan juga telah memenuhi syarat prosedur akuntansi dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku saat sekarang ini.


(31)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil keputusan sesuai dengan penelitian pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan sebagai berikut :

1. Strukur organisasi yang ada pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan menurut penulis sudah dapat dikatakan memenuhi syarat untuk sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, karena antara pimpinan dengan bawahan sudah mengetahui kepada siapa dia harus memberikan perintah dan kepada siapa dia harus bertanggung jawab.

2. Sumber-sumber pendapatan pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan adalah berasal dari pendapatan premi, hasil investasi, hasil underwriting dan pendapatan lainnya di luar kegiatan utama perusahaan.

3. Penggunaan beban pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan terdiri dari beban operasional, beban administrasi dan umum, beban pemasaran, dan beban klaim.

4. PT. Asuransi Indo Trisaka Medan melakukan penetapan pendapatan pada saat terjadi yaitu sebelum penerimaan kas maupun sesudah penerimaan kas dilakukan. Sementara penetapan beban ditetapkan pada saat terjadi yaitu saat


(32)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

adanya pengeluaran kas dalam hal pembayaran tunai untuk membebani kegiatan perusahaan itu.

5. Pengakuan pendapatan dan beban pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan menggunakan metode accrual basis yaitu pendapatan diakui berdasarkan kontrak efektif yang telah diperhitungkan sesuai masa manfaatnya. Dalam hal ini pengakuan pendapatan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. 6. Pengakuan beban pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan menggunakan

metode accural basis yaitu beban diakui berdasarkan kontrak efektif yang diperhitungkan sesuai dengan masa manfaatnya. Dalam hal ini telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

B. Saran

Di sini penulis akan memberikan saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan perbaikan pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan sesuai dengan apa yang telah penulis uraikan dalam tugas akhir ini sebagai berikut :

1. Dewasa ini perkembangan dunia usaha terutama dalam perasuransian di Sumatera Utara pada khususnya telah mengalami tingkat perkembangan yang cukup pesat seiring kebutuhan konsumen akan jaminan hidup. Oleh karena itu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa asuransi harus menciptakan inovasi jasa yang lebih bermutu baik dibanding perusahaan sejenisnya untuk mendapatkan keuntungan (pendapatan) yang banyak. Dengan kata lain


(33)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

pelayanan jasa asuransi harus sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan konsumen.

2. Dalam penetapan pendapatan dan beban harus diberikan pengawasan agar target yang diinginkan dapat tercapai.

3. Untuk pembebanan atau beban yang dikeluarkan perusahaan sudah dialokasikan dengan baik. Hanya perlu dilakukan bebarapa analisa dan evaluasi terhadap beban yang telah dikeluarkan agar dapat lebih menguntungkan perusahaan dengan kecil beban yang dikeluarkan.


(34)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Erlina, Srimulyani. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan

manajemen, Penerbit USU Press : Medan. 2007

Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan No. 23. Salemba Empat: Jakarta. 2007

Hansen, Don R, Maryanna W, Mowen. Manajemen Biaya, Edisi 1. Terjemahan Benyamin Molan. Salemba Empat. Buku II : Jakarta. 2001

Kholmi, Masiyah, dan Yuningsih. Akuntansi Biaya. Jilid 1. Edisi 4. Penerbit UMM Pers.: Malang. 2004

Kieso, Donale, Jerry J, Weigandt dan Terry D, Warfield. Akuntansi Intermediate, Edisi Kesepuluh. Jilid Dua. Alih Bahasa : Gina Gania dan Ichsan Setiyo Budi. Penerbit Erlangga : Jakarta. 2002

Warren, Carl, S, Reeve, Philip, E, Fees, Prinsip-prinsip Akuntansi, Ahli Bahasa Alfonsus dan Helda Gunaawan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005

Warren, Carl S James M, Reeve and Philip E. Fees Skousen, 2005, Accounting, Edisi Ke-21, Cetakan Pertama, Diterjemahkan Oleh Palupi Wariati, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(35)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

Lampiran 1

STUKTUR ORGANISASI PT. ASURANSI INDO TRISAKA

MANAJER

TEHNIK / KLAIM MANAJER

PEMASARAN

ACCOUNTING

KLAIM TEHNIK

MARKETING

PIMPINAN

MANAJER

FINANCE MANAJER

ACCOUNTING

FINANCE MARKETING


(36)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

PT. ASURANSI INDO TRISAKA CABANG MEDAN Laporan Laba Rugi

Periode yang berakhir 31 Juli 2008

Uraian Catt Tahun 2008

Pendapatan 13

Pendapatan Usaha 5,397,378,500.00

Beban Pokok Usaha 14

Harga Pokok Usaha 3,581,242,942.00

Jumlah Harga Pokok Penjualan 3,581,242,942.00

Laba Kotor 1,816,135,558.00

Biaya Umum & Administrasi 717,143,709.00

Total Biaya 15 717,143,709.00

Laba Operasional 1,098,991,849.00

Pendapatan / Biaya Lain-lain 16

Pendapatan Jasa Giro 557,921.87 Keuntungan Pengalihan Premi 15,399,412.00 Pengembalian Dana Koreksi Penerimaan Premi (41,780,792.00)

Jasa Giro (111,574.37)

Total Pendapatan / Biaya Lain Lain (25,935,032.50)


(1)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010. BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil keputusan sesuai dengan penelitian pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan sebagai berikut :

1. Strukur organisasi yang ada pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan menurut penulis sudah dapat dikatakan memenuhi syarat untuk sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, karena antara pimpinan dengan bawahan sudah mengetahui kepada siapa dia harus memberikan perintah dan kepada siapa dia harus bertanggung jawab.

2. Sumber-sumber pendapatan pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan adalah

berasal dari pendapatan premi, hasil investasi, hasil underwriting dan pendapatan lainnya di luar kegiatan utama perusahaan.

3. Penggunaan beban pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan terdiri dari beban operasional, beban administrasi dan umum, beban pemasaran, dan beban klaim.

4. PT. Asuransi Indo Trisaka Medan melakukan penetapan pendapatan pada saat terjadi yaitu sebelum penerimaan kas maupun sesudah penerimaan kas dilakukan. Sementara penetapan beban ditetapkan pada saat terjadi yaitu saat


(2)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

adanya pengeluaran kas dalam hal pembayaran tunai untuk membebani kegiatan perusahaan itu.

5. Pengakuan pendapatan dan beban pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan

menggunakan metode accrual basis yaitu pendapatan diakui berdasarkan kontrak efektif yang telah diperhitungkan sesuai masa manfaatnya. Dalam hal ini pengakuan pendapatan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

6. Pengakuan beban pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan menggunakan

metode accural basis yaitu beban diakui berdasarkan kontrak efektif yang

diperhitungkan sesuai dengan masa manfaatnya. Dalam hal ini telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

B. Saran

Di sini penulis akan memberikan saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan perbaikan pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan sesuai dengan apa yang telah penulis uraikan dalam tugas akhir ini sebagai berikut :

1. Dewasa ini perkembangan dunia usaha terutama dalam perasuransian di

Sumatera Utara pada khususnya telah mengalami tingkat perkembangan yang cukup pesat seiring kebutuhan konsumen akan jaminan hidup. Oleh karena itu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa asuransi harus menciptakan inovasi jasa yang lebih bermutu baik dibanding perusahaan sejenisnya untuk mendapatkan keuntungan (pendapatan) yang banyak. Dengan kata lain


(3)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

pelayanan jasa asuransi harus sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan konsumen.

2. Dalam penetapan pendapatan dan beban harus diberikan pengawasan agar

target yang diinginkan dapat tercapai.

3. Untuk pembebanan atau beban yang dikeluarkan perusahaan sudah

dialokasikan dengan baik. Hanya perlu dilakukan bebarapa analisa dan evaluasi terhadap beban yang telah dikeluarkan agar dapat lebih menguntungkan perusahaan dengan kecil beban yang dikeluarkan.


(4)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010. DAFTAR PUSTAKA

Erlina, Srimulyani. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan

manajemen, Penerbit USU Press : Medan. 2007

Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan No. 23. Salemba Empat: Jakarta. 2007

Hansen, Don R, Maryanna W, Mowen. Manajemen Biaya, Edisi 1. Terjemahan Benyamin Molan. Salemba Empat. Buku II : Jakarta. 2001

Kholmi, Masiyah, dan Yuningsih. Akuntansi Biaya. Jilid 1. Edisi 4. Penerbit UMM Pers.: Malang. 2004

Kieso, Donale, Jerry J, Weigandt dan Terry D, Warfield. Akuntansi Intermediate, Edisi Kesepuluh. Jilid Dua. Alih Bahasa : Gina Gania dan Ichsan Setiyo Budi. Penerbit Erlangga : Jakarta. 2002

Warren, Carl, S, Reeve, Philip, E, Fees, Prinsip-prinsip Akuntansi, Ahli Bahasa Alfonsus dan Helda Gunaawan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005

Warren, Carl S James M, Reeve and Philip E. Fees Skousen, 2005, Accounting, Edisi Ke-21, Cetakan Pertama, Diterjemahkan Oleh Palupi Wariati, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(5)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

Lampiran 1

STUKTUR ORGANISASI

PT. ASURANSI INDO TRISAKA

MANAJER

TEHNIK / KLAIM MANAJER

PEMASARAN

ACCOUNTING

KLAIM TEHNIK

MARKETING

PIMPINAN

MANAJER

FINANCE MANAJER

ACCOUNTING

FINANCE MARKETING


(6)

Digdo Hakiki : Penetapan Pendapatan Dan Beban Menurut Standar, 2010.

PT. ASURANSI INDO TRISAKA CABANG MEDAN Laporan Laba Rugi

Periode yang berakhir 31 Juli 2008

Uraian Catt Tahun 2008

Pendapatan 13

Pendapatan Usaha 5,397,378,500.00

Beban Pokok Usaha 14

Harga Pokok Usaha 3,581,242,942.00

Jumlah Harga Pokok Penjualan 3,581,242,942.00

Laba Kotor 1,816,135,558.00

Biaya Umum & Administrasi 717,143,709.00

Total Biaya 15 717,143,709.00

Laba Operasional 1,098,991,849.00

Pendapatan / Biaya Lain-lain 16

Pendapatan Jasa Giro 557,921.87 Keuntungan Pengalihan Premi 15,399,412.00 Pengembalian Dana Koreksi Penerimaan Premi (41,780,792.00)

Jasa Giro (111,574.37)

Total Pendapatan / Biaya Lain Lain (25,935,032.50)