Kerusakan Lingkungan PELAKSANAAN PENGATURAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH DI KOTA METRO

Kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh adanya abrasi yaitu pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi secara alami. Untuk menyelamatkan pantai dari kerusakan akibat abrasi, perlu dibangun tanggul-tanggul pemecah ombak yang berfungsi sebagai penahan abrasi di tepi pantai. Angin tornado di Amerika Serikat, akan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti tumbangnya pohon-pohonan, banyak rumah-rumah dan tanaman yang rusak, jaringan listrik yang putus, dan sebagainya. Gempa bumi adalah kekuatan alam yang berasal dari dalam bumi, menyebabkan getaran terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Gempa bumi yang lemah tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan, tetapi bila gempa yang terjadi sangat kuat, akan menimbulkan kerusakan lingkungan yang besar. 9 Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proses alam. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia berlangsung secara terus menerus dan makin lama makin besar pula kerusakan yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia terjadi dalam berbagai bentuk seperti pencemaran, pengerukan, penebangan hutan untuk berbagai keperluan, dan sebagainya. Limbah-limbah yang dibuang dapat berupa limbah cair maupun padat, bila telah melebihi ambang batas, akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan, termasuk pengaruh buruk pada manusia. Salah satu contoh k asus pencemaran terhadap air yaitu “Kasus Teluk Minamata” di Jepang. Ratusan orang meninggal karena memakan hasil laut yang ditangkap dari Teluk Minamata yang telah tercemar unsur merkuri air raksa. Merkuri tersebut berasal 9 http:dianharezz.blogspot.com201306dampak-kerusakan-lingkungan-hidup-bagi.html diakses pada tanggal 18 Februari 2014 jam 10.51 WIB. dari limbah-limbah industri yang dibuang ke perairan Teluk Minamata sehingga kadar merkuri di teluk tersebut telah jauh di atas ambang batas. Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan, menyebabkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula. Pengerukan yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan seperti pertambangan batu bara, timah, bijih besi, dan lain-lain telah menimbulkan lubang-lubang dan cekungan yang besar di permukaan tanah sehingga lahan tersebut tidak dapat digunakan lagi sebelum direklamasi. Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan lingkungan kehidupan yang luar biasa. Kerusakan lingkungan kehidupan yang terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora, fauna dan kekeringan. 10

2.3 Penanggulangan Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan yang terjadi secara alami dapat ditanggulangi dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang berbagai macam kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh faktor alam, melakukan evaluasi dan renpvasi struktur bangunan, melakukan pemantauan terhadap bagian alam yang berpotensi mengakibatkan kerusakan dan menerapkan sistem peringatan dini pemerintah. 10 http:www.slideshare.netmuhammadkennedykerusakan-lingkungan-pengetahuan-lingkungan- by-muhammad-kennedy, 18 Februari 2014 jam 11.00 WIB. Penanggulangan kerusakan lingkungan hidup dapat dilakukan dalam bentuk perbaikan kuratif ataupun pencegahan preventif. Peran pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya dan lingkungan seoptimal mungkin harus seimbang, terkoordinasi dan tersinkronisasi. Hal ini penting dilakukan mengingat pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat, termasuk mendukung pengelolaan sumberdaya dan lingkungan demi sebesar-besarnya kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah ataupun lagislasi peraturan tentang lingkungangan hidup sanagat diperlukan sebagai balance pembangunan di era global ini. Pemerintah sebagai lembaga tertinggi dalam suatu Negara berwenang untuk mengatur ataupun mengendalikan apa saja yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, dan dalam Undang-undang Dasar 1945 Amandemen I-IV dalam pasal 33 yang mengatur tentang sumber-sumber Negara yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dan untuk mengimplementasikan hal tersebut maka pemerintah melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Mengatur dan mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup; 2. Mengatur penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengelolaan lingkungan hidup dan pememfaatan kembali sumber daya alam, termasuk sumber genetika; 3. Mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum antara orang lain danatau subyek serta pembuatan hukum terhadap sumber daya alam dan sumber daya buatan, termasuk sumber daya genetika; 4. Mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak social; 5. Mengembangkan pendanaan bagi upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; Sumber masalah kerusakan lingkungan karena ialah dilampauinya daya dukung lingkungan ialah tekanan penduduk terhadap lahan yang berlebih. Kerusakan lingkungan hanyalah akibat atau gejala saja. Karena itu penanggulangan kerusakan lingkungan itu sendiri, hanyalah penanggulangan yang simtomatis. Karena itu sebab kerusakan lingkungan yang berupa tekanan penduduk yang berlebihan harus ditangani. Apabila sebab itu dapat diatasi baik urbanisasi maupun lahan kritis akan dapat teratasi. Sebaliknya, apabila sebab masalah yang berupa tekanan penduduk tidak diatasi, masalah urbanisasi dan lahan kritis tidak dapat terpecahkan. Tekanan penduduk terhadap lahan dapat dikurangi dengan menaikkan daya dukung lingkungan. Sebaliknya penurunan daya dukung lingkungan akan menaikkan tekanan penduduk. Salah satu usaha menanggulangi lahan kritis adalah dengan reboesasi dan penghijauan. Salah satunya dengan mengharuskan tiap daerah untuk membuat peraturan dan memaksimalkan ruang terbuka hijau untuk daerah atau kota.

2.4 Ruang Terbuka Hijau

2.4.1 Pengertian Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk areakawasan maupun dalam bentuk area memanjang jalur di mana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. 11 Menurut Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang didalam pasal 1 butir 31 menguraikan tentang definisi Ruang Terbuka Hi jau yang berbunyi : “ Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang jalur dan atau menegelompok,yang penggunaanya lebih bersifat terbuka , tempat tumbuh tana man, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam”. 12 Ruang terbuka hijau privat adalah ruang terbuka hijau milik institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumahgedung milik masyarakatswasta yang ditanami oleh tumbuhan. Ruang terbuka hijau Publik adalah ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. disesuaikan dengan sebaran penduduk dan hierarki pelayanan dengan memperhatikan rencana struktur dan pola ruang. 13 Proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota seluas minimal 20 dua puluh persen dari luas wilayah kota, yang disediakan oleh pemerintah daerah kota dimaksudkan agar proporsi ruang terbuka hijau minimal 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan, Pasal 1 12 Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang