PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT DAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUMUKMAS PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU
MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT
DAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 1 GUMUKMAS PAGELARAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(Skripsi)

Oleh
Ayu Rizki Susilowati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU
MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT
DAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 1 GUMUKMAS PAGELARAN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh
Ayu Rizki Susilowati
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran pada mata pelajaran yang tergabung dalam
tema Tempat Tinggalku, yaitu Bahasa Indonesia, PPKn, IPA dan IPS. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tema Tempat
Tinggalku menggunakan model Team Games Tournament (TGT) dan peningkatan
hasil belajar tema Tempat Tinggalku menggunakan media grafis pada siswa kelas
IV SD Negeri 1 Gumukmas. Model TGT merupakan salah satu jenis model
pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dengan adanya turnamen akademik.
Ada banyak macam jenis media, salah satunya adalah media grafis.
Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan dua
siklus yang terdiri atas 2 pertemuan dan dilaksanakan melalui empat tahapan,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil belajar
siswa setiap siklusnya. Pada hasil belajar afektif, persentase ketuntasan yang
diperoleh pada siklus I untuk sikap kerjasama adalah 36%. Persentase tersebut
mengalami peningkatan pada siklus II, yaitu 88%. Untuk sikap menghargai,
persentase yang diperoleh pada siklus I yaitu 48%, sedangkan pada siklus II yaitu

80%. Pada sikap peduli, persentase yang diperoleh dalam siklus I yaitu 48%,
sedangkan dalam siklus II yaitu 72%. Pada hasil belajar psikomotor, persentase
ketuntasan yang diperoleh pada keterampilan mengolah informasi dalam siklus I
yaitu 28%, sedangkan siklus II yaitu 60%. Pada keterampilan mengamati,
persentase yang diperoleh dalam siklus I yaitu 52%, sedangkan dalam siklus II
mencapai 84%. Pada keterampilan menganalisa, persentase yang diperoleh dalam
siklus I adalah 24%, sedangkan siklus II 60%. Pada hasil belajar kognitif,
persentase ketuntasan yang diperoleh pada saat pra siklus adalah 33%, sedangkan
setelah dilaksanakannya siklus I, yaitu 60%. Dalam siklus II, belajar yang
diperoleh siswa pun mengalami peningkatan, yaitu 76%.
Kata kunci: hasil belajar siswa, tema tempat tinggalku, model tgt, media

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ayu Rizki Susilowati lahir di Jakarta pada tanggal 26 Mei
1992, sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Samiaji dan
Ibu Suniah. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD
Negeri 1 Pringsewu pada tahun 2004, Sekolah Menengah
Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 1 Pringsewu pada
tahun 2007 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA Negeri 1

Pringsewu pada tahun 2010.
Pada tahun 2010, Ayu mulai mengikuti perkuliahan di program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Lampung. Kemudian pada tahun
2013, Ayu mengikuti mata kuliah KKN/PPL di Desa Negeri Ratu Kecamatan
Batu Brak Kabupaten Lampung Barat selama 2 bulan.

MOTO

Ketahuilaih bahwa sesungguhnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran, keleluasaan
itu bersama dengan adanya kegelisahan dan sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada
kemudahan
(HR Tirmidzi)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim

Ku persembahkan karya ini untuk:




Ayahanda Samiaji, Ibunda Suniah dan Ibunda Umi Mudrikah, selaku orang tua.
Ny. Salimah , selaku nenek yang sudah penulis anggap seperti ibu, serta keluarga
besar yang selalu memberikan doa, motivasi dan kasih sayang kepada penulis agar
semangat menjalani masa-masa kuliah



Bapak/Ibu Guru penulis dari pendidikan dasar hingga menengah atas, yang telah
membimbing dan memberikan ilmunya, sehingga penulis dapat melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi



Bapak/Ibu Dosen, yang selama ini telah membimbing dan memberikan ilmu kepada
penulis sebagai bekal bagi penulis menuju dunia kerja



Teman-teman PGSD 2010 yang selalu memberi motivasi dan semangat untuk

berjuang bersama dalam menyelesaikan studi di Universitas Lampung.



Semua pihak Universitas Lampung yang telah memberi kesempatan untuk
mengenyam pendidikan hingga Strata satu (S1).

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Tema Tempat
Tinggalku Menggunakan Model Team Games Tournament dan Media Grafis pada
Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran Tahun Pelajaran 2013/2014”
telah diselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali mendapatkan bantuan,
bimbingan, motivasi, doa dan saran-saran yang membangun dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, yang telah memberikan kemudahan
dan dukungan terhadap perkembangan program studi PGSD

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung, yang telah memberikan sumbangsih untuk kemajuan
program studi PGSD
3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD
Universitas Lampung, yang telah banyak membantu mengembangkan
program studi PGSD
4. Bapak Drs. Hi. Syaifuddin Latif, M.Pd., selaku pembimbing I dan dosen
Pembimbing Akademik, yang telah banyak membantu, membimbing dan

memberikan saran serta motivasi dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik
5. Bapak Drs. Hi. Sugiman, M.Pd., selaku pembimbing II, yang telah banyak
membantu, membimbing dan memberikan saran serta motivasi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
6. Bapak Drs. Riyanto M Taruna, M.Pd., selaku pembahas, yang telah banyak
memberikan arahan, saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini dengan baik
7. Ibu Martini, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran, yang
telah bersedia memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di
sekolah tersebut

8.

Ibu Kotijah, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran,
yang telah bersedia menjadi teman sejawat dan membantu penulis selama
proses penelitian berlangsung

9. Bapak Samiaji, S.Sos., dan Ibu Suniah, selaku kedua orang tua, yang telah
memberikan doa, motivasi dan dukungan tiada henti kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
10. Keluarga besar yang selalu memberikan doa serta dukungan moril maupun
materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik,
khususnya untuk Ibu Salimah, Tante Hesti Kuswarini, S.Pd., dan Ibu Umi
Mudrikah.
11. Sri Mulyani, Cica Anggun Lestari, Indah Suriyana yang bersama-sama
berjuang menyelesaikan skripsi ini sekaligus telah membantu penulis selama
pengerjaan. Terima kasih atas kesabaran dan pengertiannya kepada penulis,

baik selama pengerjaan skripsi maupun selama menjalani perkuliahan
bersama.
12. Teman-teman satu angkatan dan satu kelas PGSD UPP Kampus 2010, yang

telah menjalin persahabatan yang baik, seperti Ai, Annisa, Vina, Mbak Lutfi,
Suci ‘Ning’, Dewi, Teteh Maryeni, Tanti, Yosi ‘Ndek’, Bibik Amrisa, Devy,
Maksum ‘Ncum’, Linda, Winda, Dwi Indah, Septi, Rika, Lady, Ria, Reni,
Marina, Rahmad, Bang Nio, Sainer, Aji Ibnu, Pindo, Imam dan Dedy. Terima
kasih atas dukungan, kerjasama, persahabatan dan pengalaman yang telah
dilewati bersama.
Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
orang.

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .....................................................................................................

ii

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................


iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................

vi

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................

vii

MOTTO ......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ..........................................................................................

ix

SANWACANA ..............................................................................................


x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
B. Identifikasi Masalah ............................................................................
C. Pembatasan Masalah ...........................................................................
D. Rumusan Masalah ...............................................................................
E. Tujuan Penelitian .................................................................................
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................

1
6
6
6
7

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ..................................................

9

1. Belajar ..........................................................................................
2. Pembelajaran ................................................................................
B. Model Pembelajaran ............................................................................
1. Model Team Games Tournament (TGT) .....................................
2. Langkah-langkah Penerapan Model
Team Games Tournament (TGT) .................................................
3. Kelebihan dan Kelemahan Model Team Games
Tournament (TGT) ......................................................................
C. Media Pembelajaran ............................................................................
1. Media Grafis .................................................................................
2. Jenis-jenis Media Grafis ...............................................................
3. Kelebihan dan Kelemahan Media Grafis .....................................
D. Pengertian Hasil Belajar ......................................................................
E. Makna Pembelajaran Tematik Terpadu ..............................................
1. Peniaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu ...........
2. Tema Tempat Tinggalku ..............................................................
F. Kerangka Pikir ....................................................................................
G. Hipotesis Tindakan ..............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................
B. Setting Penelitian .................................................................................
1. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
2. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................
C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
1. Teknik Tes ....................................................................................
2. Teknik Nontes ..............................................................................
D. Alat Pengumpul Data ..........................................................................
1. Instrumen Pengumpulan Data dalam Kompetensi Kognitif
(Pengetahuan) ...............................................................................
2. Instrumen Pengumpulan Data dalam Kompetensi
Afektif (Sikap) ..............................................................................
3. Instrumen Pengumpulan Data dalam Kompetensi Psikomotor
(Keterampilan) .............................................................................
E. Teknik Analisis Data ...........................................................................
F. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ...................................................
G. Alur Penelitian .....................................................................................
H. Kriteria Keberhasilan Penelitian .........................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran............................................
B. Prosedur Penelitian ..............................................................................
1. Deskripsi Awal ...............................................................................
2. Refleksi Awal .................................................................................
3. Persiapan Pembelajaran ..................................................................
C. Hasil Penelitian ...................................................................................
1. Siklus I ............................................................................................

9
10
10
11
12
15
17
18
19
19
20
21
23
24
25
27

28
29
29
29
30
30
30
30
30
31
31
32
33
34
43

44
44
44
45
45
46
46

a. Perencanaan ...............................................................................
b. Pelaksanaan ................................................................................
a) Pertemuan I .........................................................................
(a) Kinerja Guru pada Siklus I Pertemuan I ......................
(b) Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan I ...........
(c) Refleksi Siklus I Pertemuan I ......................................
(d) Perbaikan untuk Siklus I Pertemuan I .........................
b) Pertemuan II ........................................................................
(a) Kinerja Guru pada Siklus I Pertemuan II ....................
(b) Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan II ..........
(c) Refleksi Siklus I Pertemuan II .....................................
(d) Perbaikan untuk Siklus I Pertemuan II ........................
2. Siklus II ..........................................................................................
a. Perencanaan ...............................................................................
b. Pelaksanaan ................................................................................
c) Pertemuan I .........................................................................
(e) Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan I ....................
(f) Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan I ..........
(g) Refleksi Siklus II Pertemuan I .....................................
d) Pertemuan II ........................................................................
(e) Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan II ...................
(f) Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan II .........
(g) Refleksi Siklus II Pertemuan II ....................................
D. Pembahasan .........................................................................................
1. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran ....................................
2. Hasil Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran .........................

46
47
47
50
52
55
56
57
58
60
61
61
62
62
63
63
64
66
69
70
71
73
74
75
75
76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 83
A. Kesimpulan ................................................................................... 83
B. Saran ............................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 87
LAMPIRAN ................................................................................................... 89

DAFTAR TABEL

Tabel
1.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5

Halaman

Hasil Ulangan Mid Semester Genap Siswa Kelas IV ...........................
Lembar Pengamatan Indikator Sikap Siswa .........................................
Lembar Pengamatan Indikator Keterampilan Siswa ............................
Kriteria Hasil Observasi Kinerja Guru .................................................
Kriteria Hasil Observasi Sikap dan Keterampilan Siswa .....................
Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar ......................................................
Penilaian Kinerja Guru dalam Siklus I Pertemuan I .............................
Hasil Observasi Sikap Siswa pada Siklus I Pertemuan I ......................
Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus I Pertemuan I ..................
Penilaian Kinerja Guru dalam Siklus I Pertemuan II ...........................
Hasil Belajar Pengetahuan Siswa dalam Tema Tempat Tinggalku
Menggunakan Model TGT dan Media Grafis Siklus I .........................
4.6 Penilaian Kinerja Guru dalam Siklus II Pertemuan I ...........................
4.7 Hasil Observasi Sikap Siswa pada Siklus II Pertemuan I .....................
4.8 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus II Pertemuan I .................
4.9 Penilaian Kinerja Guru dalam Siklus II Pertemuan II ..........................
4.10 Hasil Belajar Pengetahuan Siswa dalam Tema Tempat Tinggalku
Menggunakan Model TGT dan Media Grafis Siklus II ........................
4.11 Rekapitulasi Kinerja Guru pada Siklus I dan II.....................................
4.12 Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Sikap Siswa dalam
Pembelajaran Tema Tempat Tinggalku menggunakan Model TGT
dan Media Grafis ..................................................................................
4.13 Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Keterampilan Siswa
dalam Pembelajaran Tema Tempat Tinggalku menggunakan
Model TGT dan Media Grafis ..............................................................
4.14 Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Pengetahuan Siswa
dalam Pembelajaran Tema Tempat Tinggalku menggunakan
Model TGT dan Media Grafis ..............................................................

4
31
32
32
33
43
51
53
54
59
60
65
67
68
72
74
75

77

79

81

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

3.1 Siklus PTK ................................................................................................ 33
4.3 Grafik Rekapitulasi Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran ................ 76
4.4 Grafik Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Sikap Siswa ......................... 78
4.5 Grafik Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Keterampilan Siswa ............ 80
4.6 Grafik Persentase Penilaian Hasil Belajar Pengetahuan Siswa ................. 82

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Surat-surat ................................................................................................ 90
2. Pemetaan .................................................................................................. 94
3. Silabus ...................................................................................................... 96
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................................. 105
5. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...................................................................... 142
6. Tes Formatif ............................................................................................ 162
7. Lembar Kinerja Guru ............................................................................... 171
8. Lembar Observasi Sikap Kerjasama ........................................................ 176
9. Lembar Observasi Sikap Menghargai ...................................................... 179
10. Lembar Observasi Sikap Peduli ............................................................... 182
11. Lembar Observasi Keterampilan Mengolah Informasi ............................ 185
12. Lembar Observasi Keterampilan Mengamati .......................................... 188
13. Lembar Observasi Keterampilan Menganalisa ........................................ 191
14. Lembar Hasil Belajar Pengetahuan Siswa ................................................ 194
15. Dokumentasi Proses Pembelajaran .......................................................... 197

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah upaya untuk membentuk pribadi
agar memiliki sikap dan moral yang baik, cakap, kreatif dan memiliki ilmu
pengetahuan.
Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3).
Berdasarkan hal di atas, demi mencapai tujuan pendidikan di Indonesia,
maka perubahan dan perbaikan terus dilakukan baik oleh pemerintah maupun
oleh seluruh tenaga pendidik dalam satuan-satuan pendidikan. Salah satu usaha
perubahan dan perbaikan mutu pendidikan di negara kita adalah dengan
menerapkan kurikulum 2013 atau kurikulum tematik terpadu. Dalam kurikulum
2013, diharapkan tujuan pendidikan secara menyeluruh dapat terwujud. Jadi,
dalam pelaksanaannya, siswa tidak hanya memperoleh pengalaman belajar dari
kompetensi pengetahuan saja, namun juga seimbang dengan kompetensi sikap
dan keterampilannya.
Kurikulum 2013 menyediakan kesempatan belajar bagi siswa untuk
memperoleh pengetahuan secara menyeluruh dengan cara mengaitkan satu
pelajaran dengan pelajaran lain menjadi satu tema. Tema yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah tema Tempat Tinggalku di kelas IV. Tema ini

2

memiliki 3 sub tema, yaitu subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku, subtema 2
Keunikan Daerah Tempat Tinggalku dan subtema 3 Aku Bangga dengan Daerah
Tempat Tinggalku. Alasan pemilihan tema Tempat Tinggalku dalam penelitian
ini adalah karena merupakan tema yang tepat dan sesuai digunakan saat peneliti
melakukan penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014.
Pemilihan tema Tempat Tinggalku pula, didasarkan karena peneliti ingin
mengenalkan potensi dan keunikan daerah sekitar siswa, yaitu Pringsewu pada
khususnya dan daerah-daerah di Indonesia pada umumnya. Sehingga diharapkan
ia dapat mengembangkan minat dan potensinya dalam proses belajar mengajar
secara aktif dan sesuai dengan tujuan pendidikan Indonesia.
Banyak faktor yang dapat mewujudkan suasana proses pembelajaran aktif
demi mengembangkan potensi siswa, yaitu faktor internal dan eksternal siswa.
Faktor internal diantaranya adalah motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri
untuk mau belajar, mengasah dan mengembangkan bakat serta potensi dirinya.
Sedangkan, faktor eksternal terdiri dari lingkungan luar siswa yang turut andil
dalam meningkatkan kemauan belajar siswa dan mengembangkan potensinya,
seperti kurikulum, tenaga pendidik, metode, model dan media pembelajaran
yang digunakan. Tenaga pendidik, model dan media pembelajaran yang
digunakan di kelas pun memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan
kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Guru harus memikirkan
dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan
belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Dalam kegiatan
mengajar itu pula, perlu diperhatikan model dan media pembelajaran yang akan
digunakan agar proses belajar-mengajar menjadi efektif sehingga dapat
meningkatkan minat belajar siswa.

3

Secara operasional, Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yang diantaranya mengatur standarisasi proses
pembelajaran sehingga di lembaga pendidikan diharapkan ada pembaharuan
pembelajaran dengan model yang inovatif (Daryanto dan Muljo Rahardjo,
2012: 228).
Salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
yang diyakini dapat memberi peluang bagi peserta didik untuk terlibat dan aktif
dalam diskusi, berpikir kritis, berani dan mampu bertanggung jawab. Team
Games Tournament (TGT) yang merupakan salah satu tipe dari model
pembelajaran kooperatif dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas karena
model TGT akan memberikan peluang kepada siswa untuk dapat bersikap
percaya diri dan peduli terhadap teman kelompoknya melalui kerja tim dan
permainan akademik.
Selain model pembelajaran, penggunaan media pun sangat diperlukan dalam
menunjang pembelajaran aktif kurikulum 2013. Pemilihan media yang tepat
dapat merangsang ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan
membangkitkan motivasi siswa sehingga secara otomatis akan meningkatkan
hasil belajar siswa.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa (Hamalik dalam Arsyad, 2013: 19).
Berdasarkan pengamatan pra siklus yang dilakukan peneliti pada siswa
kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran, diperoleh data berupa hasil belajar
Mid Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 untuk beberapa mata pelajaran
yang tergabung dalam tema seperti Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan karena jumlah siswa yang mencapai ketidaktuntasan lebih banyak
dibanding jumlah siswa yang tuntas. Hasil belajar yang diperoleh dapat dilihat

4

pada tabel 1.1 mengenai hasil ulangan mid semester genap siswa kelas IV
berikut ini:
Tabel 1.1: Hasil Ulangan Mid Semester Genap Siswa Kelas IV
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Nama Siswa

Diah Yuliana
Prana Alfat R
Ismi Nabila
Tri Astuti
Abdila F
Sinta Dewi
Feri F
Gita Noviana
Ardiansyah
Eka Nadia S
Alvin Naufal
Endang S
M. Bagus S
Amanda Putri
Arifatun Kh
Andri Saputri
Y. Bagus P
Bintang Arya
Dita Ferlinda
Eviyana Sari
Irfan Ardana
Irsadin Naim
Rezatama O
Risma Okta
Rika P
KKM
Tuntas
Belum Tuntas

IPS
60
67
55
65
75
67
70
65
70
80
85
67
45
80
87
65
73
60
40
60
50
35
75
82
72
66
44%
56%

Mata Pelajaran
IPA
B. Indonesia
60
80
40
70
80
70
40
70
80
70
70
68
80
70
80
78
70
65
80
80
70
80
80
70
70
65
90
75
80
80
40
65
40
65
40
65
80
70
40
65
50
75
40
65
60
65
50
70
70
75
66
66
44%
32%
56%
68%

PPKn
60
57
64
51
61
50
55
81
48
90
57
65
47
63
76
47
49
55
51
50
55
37
58
64
63
66
12%
88%

Jumlah

Rerata

260
234
269
226
286
255
275
304
253
330
292
282
227
308
323
217
227
220
241
215
230
177
258
266
280

65
58,5
67,25
56,5
71,5
63,75
68,75
76
63,25
82,5
73
70,5
56,75
77
80,75
54,25
56,75
55
60,25
53,75
57,5
44,25
64,5
66,5
70

(Sumber: Data Wali Kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas)
Dari data di atas, diketahui bahwa dengan Kriteria Kelulusan Minimum
(KKM) yang telah ditentukan SD Negeri 1 Gumukmas, sama pada setiap mata
pelajaran yang akan diteliti, yaitu 66. Persentase ketuntasan pada masing-masing
pelajaran tersebut adalah sebanyak 14 dari 25 siswa (66%) pada mata pelajaran
IPS dinyatakan belum tuntas, sedangkan 11 dari 25 siswa (44%) dinyatakan
tuntas. Pada pelajaran IPA, 11 dari 25 siswa (44%) telah tuntas, sedangkan 14
siswa (66%) belum tuntas. Pada pelajaran Bahasa Indonesia, sebanyak 8 siswa
dari 25 siswa (32%) tuntas, sedangkan 17 siswa (68%) belum tuntas. Pada mata

5

pelajaran PPKn, sebanyak 22 siswa (88%) dinyatakan belum tuntas, sedangkan 3
siswa lainnya (12%) telah tuntas.
Selain adanya data nilai tersebut, peneliti pun mendapatkan data berupa
hasil observasi dan wawancara peneliti terhadap wali kelas IV SD Negeri 1
Gumukmas. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 12 Februari
2014, saat wali kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas tengah mengajar, peneliti
melihat bahwa sebanyak 68% atau 17 siswa tampak kurang memiliki minat
terhadap proses pembelajaran sehingga mereka cenderung kurang aktif. Hal
tersebut disebabkan karena guru masih menggunakan pembelajaran yang
cenderung berpusat pada guru (teacher centered) karena belum dapat
menyesuaikan model dan media pembelajaran yang tepat pada materi yang
diajarkan. Dalam hal ini, siswa pun kurang diberi kesempatan untuk
memperoleh pengalaman belajarnya sendiri, sehingga mereka cenderung pasif.
Menurut pengamatan peneliti, hanya 32% atau sekitar 8 siswa saja yang tampak
aktif, memerhatikan penjelasan guru maupun bertanya pada materi yang tidak
diketahuinya.
Oleh sebab itu, diperlukan adanya model dan media pembelajaran yang
inovatif agar kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan prinsip dan tujuan
Kurikulum 2013 sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih
bermakna kepada siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tindakan
kelas dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Tema Tempat Tinggalku
menggunakan Model Team Games Tournament dan Media Grafis pada Siswa
Kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran Tahun Pelajaran 2013/2014 perlu
dilakukan.

6

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan
sebagai berikut:
1. Siswa kurang diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajarnya
sendiri karena guru cenderung mendominasi pembelajaran (teacher
centered)
2. Persentase keaktifan siswa di kelas hanya berkisar 32% atau 8 siswa yang
aktif dan fokus terhadap proses pembelajaran yang tengah berlangsung
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada semua mata pelajaran yang menyangkut
dalam tema seperti Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PPKn
4. Guru belum dapat menyesuaikan model dan media yang tepat dalam proses
pembelajaran

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah pada
penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran.

D. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa karena
kurangnya pemahaman dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar tema Tempat Tinggalku menggunakan
model Team Games Tournament pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1
Gumukmas Pagelaran?

7

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar tema Tempat Tinggalku menggunakan
media grafis pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Peningkatan hasil belajar tema Tempat Tinggalku menggunakan model
Team Games Tournament pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas
Pagelaran
2. Peningkatan hasil belajar tema Tempat Tinggalku menggunakan media
grafis pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Gumukmas Pagelaran

F. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini bermanfaat bagi:
1. Siswa, diharapkan dapat membantu siswa agar aktif dan dapat memecahkan
permasalahan

dalam

pembelajaran

tematik

terpadu

dalam

konsep

Kurikulum 2013 sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
2. Guru, diharapkan dengan adanya penelitian ini guru dapat mengetahui
kelebihan serta kekurangan model dan media pembelajaran yang digunakan,
sehingga di kemudian hari dapat memberikan model dan media lain demi
kesempurnaan dalam pembelajaran. Selain itu, penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru dan mahir dalam
melaksanakan PTK
3. Sekolah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan sebagai
inovasi kegiatan pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa baik
untuk tema Tempat Tinggalku maupun tema dan pembelajaran lainnya

8

4. Peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman melalui penelitian
tindakan kelas dengan model Team Games Tournament dan media grafis.

9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Makna Belajar dan Pembelajaran
Pada dasarnya, belajar dan pembelajaran memiliki makna yang tidak jauh
berbeda. Kata pembelajaran merupakan kata yang berasal dari kata dasar belajar.
Sedangkan belajar itu sendiri berasal dari suku kata ajar. “Makna dan hakikat
belajar diartikan sebagai proses membangun makna/pemahaman terhadap
informasi atau pengalaman” (Suyatna, 2009: 2).

1. Belajar
Dalam pendidikan, proses belajar memegang peranan yang penting bagi
guru dan siswa. “Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks yang hanya dialami oleh siswa sendiri” (Prastowo, 2013: 48).
Proses belajar terjadi setelah siswa mendapatkan sesuatu yang terdapat di
lingkungan sekitarnya yang dapat dijadikan bahan ajar.
Seseorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi
suatu tindakan yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang dapat diamati
relatif lama. Perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat muncul begitu saja,
namun merupakan sebuah hasil dari usaha orang tersebut. Perubahan tingkah
laku tersebut dapat terjadi dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang
sifatnya positif.

10

Perubahan tingkah laku pada umumnya untuk ranah kognitif dan
psikomotorik dilakukan dengan penuh kesadaran. Sedangkan, untuk
perubahan perilaku dalam ranah afektif bisa dengan kesadaran dan tanpa
dengan kesadaran, maksudnya dengan pembiasaan (Prastowo, 2013: 54).

2. Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran, siswa harus dapat mengembangkan
potensi yang ada di dalam dirinya untuk dapat berkembang.
Pembelajaran merupakan suatu proses atau upaya menciptakan kondisi
belajar dalam mengembangkan kemampuan minat dan bakat siswa secara
optimal sehingga kompetensi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
(Prastowo, 2013: 57).
Pengembangan minat dan bakat ini diarahkan untuk mendorong
tercapainya kompetensi, tujuan dan perilaku khusus supaya siswa mampu
menjadi pembelajar aktif dan mampu memberikan pengaruh positif terhadap
lingkungannya. Dalam pembelajaran, terdapat suatu kegiatan untuk membuat
siswa belajar dengan melibatkan beberapa unsur, baik ekstrinsik maupun
intrinsik yang melekat pada diri guru dan siswa, termasuk lingkungan sekitar,
guna tercapainya tujuan belajar-mengajar yang telah ditentukan. Kegiatan
mengajar berpusat pada siswa sebagai subjek belajar, sementara guru hanya
berperan sebagai fasilitator dan bukan sebagai satu-satunya sumber belajar.

B. Model Pembelajaran
Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara. Salah satunya adalah dengan penerapan model-model pembelajaran yang
saat ini sudah banyak sekali jumlahnya untuk dapat guru terapkan sesuai dengan
lingkungan peserta didik dan materi yang akan disampaikan. “Model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

11

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau pola lain”
(Joyce & Weil yang dikutip oleh Rusman, 2012: 133).
Dalam pelaksanaannya, guru harus benar-benar memahami karakteristik
model pembelajaran yang akan digunakan dengan materi pembelajaran yang
berlangsung. Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Dirancang berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar para ahli
tertentu.
2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu
3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di
kelas
4) Memiliki bagian-bagian model
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman
model pembelajaran yang dipilihnya (Rusman, 2012: 136).
Model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan dan dirancang untuk
melatih sikap kerjasama, keaktifan serta motivasi belajar siswa. Penerapan model
pembelajaran memiliki dampak berupa hasil belajar siswa yang dapat diukur
maupun hasil belajar jangka panjang. Hasil belajar yang dapat diukur ini seperti
hasil belajar kognitifnya yang meningkat, serta hasil belajar afektif dan
psikomotornya yang tentu akan tampak seiring penerapan suatu model
pembelajaran. Pada model pembelajaran kooperatif misalnya, siswa akan terlatih
dengan sikap kerjasama, peduli maupun keterampilannya dalam memecahkan
suatu masalah.

1.

Model Team Games Tournament (TGT)
Model pembelajaran dapat dijadikan suatu pilihan bagi guru untuk

menentukan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Salah satu model yang dijadikan objek dalam penelitian ini

12

adalah model pembelajaran kooperatif. Ciri khas pembelajaran kooperatif ini
adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim (berkelompok) dan adanya
kemauan untuk bekerja sama.
Dalam pembelajaran kooperatif, aktivitas belajar berpusat pada siswa
dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan
mendukung dalam memecahkan suatu permasalahan. Terdapat banyak macam
model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh para ahli, salah
satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament
(TGT).
Model TGT menggunakan pembelajaran secara kelompok, pertandingan
akademik dan kuis-kuis serta sistem skor di mana para siswa berlomba sebagai
wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja dalam kelompoknya
sama. “Dalam TGT, siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim
lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing” (Saco dalam
Rusman, 2012: 224). Dalam TGT, dengan siswa berusaha mengumpulkan skor
atau poin sebanyak mungkin bagi kelompoknya, hal tersebut secara langsung
akan berakibat pada tingkat pemahaman siswa secara individu mengenai suatu
materi atau permasalahan.

2.

Langkah-langkah Penerapan Model Team Games Tournament (TGT)
Langkah dalam penerapan model Team Games Tournament (TGT) dapat

dimulai dengan persiapan yang sama dengan pembelajaran pada umumnya,
perbedaannya, pada model TGT guru perlu menyiapkan kartu-kartu bernomor.
Model pembelajaran TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahap
penyajian kelas (class presentation), belajar dalam kelompok (teams),

13

permainan (games), pertandingan (tournament) dan penghargaan
kelompok (recognition) (Slavin dalam Rusman, 2012: 225).
Langkah-langkah diatas akan dijabarkan berikut ini:
1) Penyajian Kelas (Class Presentation)
Seperti pada proses pembelajaran pada umumnya, tiap pelaksanaan
pembelajaran dipersiapkan dengan menganalisis kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator serta rancangan rencana pembelajaran (RPP)
terlebih dahulu. Dalam kegiatan pembelajaran ini, guru diharapkan tidak
serta merta menggunakan metode ceramah pada siswa sehingga
menghabiskan waktu yang lama tanpa melibatkan siswa secara aktif.
Oleh sebab itu, guru harus menumbuhkan rasa ingin tahu siswa
tentang suatu masalah yang terkait dengan kehidupan nyata. Dengan
begitu, siswa akan terlatih untuk dapat berpikir kritis dan ilmiah.
2) Belajar dalam Kelompok (Teams)
Tahap selanjutnya setelah penyampaian materi pembelajaran dan
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa tentang suatu masalah, guru
membentuk kelompok yang terdiri atas 4 sampai 6 orang siswa yang
dipilih secara acak atau heterogen, baik secara prestasi akademis masingmasing individu, jenis kelamin, ras dan agama yang dianut. Jadi, di
dalam kelas tidak ada kelompok yang merasa paling rendah karena
anggotanya tidak memiliki prestasi akademis yang tinggi atau kelompok
yang merasa terdiskriminasi karena semua anggota kelompoknya terdiri
atas suku yang sama. Pembentukan tim atau kelompok secara heterogen
ini diharapkan dapat membuat siswa berbaur dan mau bekerja sama serta
membantu teman dalam kelompoknya yang memiliki prestasi akademis

14

rendah atau yang belum mengerti tentang pemecahan masalah yang
diberikan guru. Saat tim telah terbentuk, guru meminta siswa untuk
bergabung dan membuat meja tim masing-masing.
3) Permainan (Games)
Permainan terdiri atas beberapa pertanyaan yang dirancang oleh guru
untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari hasil diskusi
dengan tim dan hasil kuisnya secara individu. Siswa melakukan
permainan bersama dengan perwakilan dari kelompok lain yang telah
ditentukan

guru

berdasarkan

pada

kemampuan

akademis

yang

sama/homogen dengan media kartu bernomor dan lembar permainan
yang berisi pertanyaan-pertanyaan.
Permainan berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab siswa
dengan benar untuk mendapatkan skor bagi tim masing-masing.
Permainan dalam TGT ini tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan
turnamen.
4) Turnamen (Tournament)
Turnamen pada TGT dilaksanakan pada akhir pembelajaran, seperti
halnya yang akan dilaksanakan peneliti dalam penelitian ini. Dalam
turnamen ini terdapat istilah-istilah seperti ‘meja turnamen’, ‘pembaca’,
dan ‘penantang’. Meja turnamen merupakan meja yang disusun berbeda
dengan meja kelompok atau tim. Satu meja akan terdiri dari perwakilan
masing-masing kelompok yang memiliki tingkat kinerja dalam kelompok
maupun prestasi akademis yang setara. Hal tersebut dilakukan demi
terwujudnya suatu kompetisi seimbang yang memungkinkan para siswa

15

dari semua tingkat akademis sebelumnya dapat memberikan usaha
secara maksimal terhadap skor tim mereka.
Dalam sebuah meja turnamen, akan terdapat siswa yang akan
berperan sebagai pembaca dan penantang. Pembaca yaitu siswa yang
pada babak turnamen pertama mendapatkan kartu dengan nomor
tertinggi saat penentuan pembaca dan penantang dan nomor dibawah
selanjutnya berperan sebagai penantang.
Apabila dalam satu meja turnamen terdapat 4 orang siswa, maka
akan terdapat 1 pembaca dan 3 penantang yang masing-masing akan
diberi nama penantang 1, penantang 2 dan penantang 3. Penentuan
pembaca dan penantang ini selanjutnya akan digilir kembali sehingga
masing-masing siswa akan merasakan berperan sebagai pembaca.
5) Rekognisi Tim
Dalam rekognisi tim ini guru perlu menyiapkan penguatan positif
berupa penghargaan seperti sertifikat kepada tim yang meraih skor
tertinggi. Guru menghitung skor tim setelah masing-masing anggota tim
melaksanakan turnamen.
Skor masing-masing anggota yang telah melaksanakan turnamen
diakumulasikan dengan anggota dari tim yang sama. “Skor tim dihitung
berdasarkan skor turnamen anggota tim dan akan direkognisi bila mereka
berhasil melampaui kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya” (Slavin,
2005: 170).
3.

Kelebihan dan Kelemahan Model Team Games Tournament (TGT)
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahannya saat

diterapkan di dalam kelas, karena tidak ada model pembelajaran yang benar-

16

benar dapat diterapkan dengan sempurna. Begitu pula dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) yang memiliki
kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan model ini, yaitu:
a) Mudah divariasikan dengan berbagai media pembelajaran
b) Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa
c) Meningkatkan kekompakan antaranggota kelompok
d) Mengeratkan hubungan antaranggota kelompok
e) Waktu pembelajaran lebih singkat
f) Keterlibatan siswa lebih optimal
Sedangkan, kelemahan model TGT, yaitu:
a) Memerlukan persiapan yang rumit dalam pelaksanaannya
b) Bila terjadi persaingan yang negative maka hasilnya akan buruk
c) Bila ada siswa yang malas atau ada yang ingin berkuasa dalam
kelompok maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan semestinya.
d) Adanya siswa yang tidak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam
kelompok belajar akan dapat mengganggu berjalannya proses
pembelajaran
(Slavin dalam Putri, 2011: 17-18).
Dalam penerapannya, model TGT mudah diterapkan dan divariasikan
dengan berbagai media pembelajaran seperti media grafis berupa gambar/foto.
Model ini dapat meningkatkan rasa percaya diri pada siswa karena saat
terjadinya turnamen yang menempatkan siswa dalam suatu meja dengan
perwakilan dari kelompok lain yang memiliki kesamaan dalam tingkat
akademiknya, membuat siswa merasa percaya diri dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Selain itu, siswa juga akan merasa percaya diri pada
saat bertukar pikiran atau pendapat dalam kelompoknya. Model TGT juga
dapat meningkatkan kokampakkan dan mengeratkan hubungan antaranggota
kelompok saat mereka bekerja dalam tim untuk menyelsaikan permasalahan
secara bersama-sama dan saling mengajarkan mengenai cara pemecahan
masalah dalam kelompok. Oleh karena itu, keterlibatan siswa dalam
pembelajaran, baik secara kelompok maupun secara individu akan lebih
optimal.

17

Selain adanya kelebihan-kelebihan tersebut, tentu model TGT pun
memiliki kekurangan seperti memerlukan persiapan yang rumit dalam
pelaksanaannya karena guru harus benar-benar memahami langkah demi
langkah dalam penerapan model TGT, harus mempersiapkan alat dan bahan
dalam penerapan model TGT seperti kartu soal, kartu bernomor, lembar
rangking, lembar skor permainan dan sertifikat bagi tim yang memperoleh poin
tertinggi. Selain itu, bila guru tidak dapat mengawasi jalannya kompetisi
dengan baik melalui permainan akademik dan turnamen, makan dapat
dimungkinkan akan terjadi persaingan tidak sehat atau persaingan yang bersifat
negatif. Pembelajaran pun tidak akan berjalan dengan semestinya seperti yang
sudah direncanakan jika ada siswa yang malas, ingin berkuasa dalam
kelompoknya maupun siswa yang tidak dapat memanfaatkan waktu sebaikbaiknya dalam bekerja bersama kelompoknya. Namun, hal tersebut dapat
diatasi jika guru dengan sabar dan teliti mengawasi aktifitas siswa sehingga
jalannya pembelajaran akan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

C. Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mendorong upayaupaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam pembelajaran.
Para guru dituntut untuk dapat menggunakan alat-alat ‘perantara’ dalam
penyampaian materi di kelas, baik yang telah disediakan di sekolah maupun
yang mengharuskan guru untuk membuatnya sendiri.
Dalam penggunaan alat-alat ‘perantara’ penyampaian materi pembelajaran
tersebut sudah seharusnya disesuaikan dengan perkembangan zaman dan materi
yang akan disampaikan. Maka, setidaknya guru dapat menggunakan atau

18

membuat alat yang murah dan efisien, namun tepat dalam penggunaannya dalam
proses pembelajaran. Untuk itu, guru perlu memliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup mengenai media (alat perantara) dalam pembelajaran.
“Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar” (Arsyad, 2013: 3). Guru, buku paket dan seluruh yang
ada dalam lingkungan sekolah merupakan media. “Media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”
(Gagne yang diadopsi oleh Sadiman, dkk., 2011: 6). Maka, dapat penulis
simpulkan bahwa media adalah perantara yang digunakan dalam proses belajar
mengajar untuk menarik perhatian siswa serta memudahkan guru dalam
mengajar.

1. Media Grafis
Dalam dunia pembelajaran, bermacam media dapat digunakan oleh
guru untuk menyampaikan materi kepada siswa melalui indera penglihatan
dan pendengaran guna mengurangi terjadinya verbalisme yang terjadi.
Salah satu jenis media tersebut adalah media visual. Media visual yang
merupakan alat ‘perantara’ dalam penyampaian pesan ajaran kepada siswa
hanya menggunakan indera penglihatan. Dan salah satu bentuk dari media
visual yang akan peneliti bahas di penelitian ini adalah media grafis.
Seperti fungsi media pada umumnya, “media grafis ini pun berfungsi
untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan” (Sadiman, dkk.,
2011: 28). Pesan yang akan disampaikan melalui media grafis ini
dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual yang perlu dipahami
dengan benar agar proses penyampaian berjalan efektif dan efisien.

19

2. Jenis-jenis Media Grafis
Media grafis merupakan media sederhana, mudah dalam pembuatannya
dan relatif murah dari segi biaya. Terdapat berbagai macam jenis media
grafis, diantaranya “(1) gambar/foto, (2) sketsa, (3) diagram, (4)
bagan/chart, (5) grafik (graphs), (6) kartun, (7) poster, (8) peta dan globe,
(9) papan flanel (10) papan buletin” (Sadiman, dkk., 2006: 29-47).
Dari sekian banyaknya media pendidikan yang ada saat ini, media
gambar/foto merupakan media yang paling umum dan sering digunakan
guru dalam pembelajaran di kelas. Hal tersebut karena media gambar/foto
merupakan media yang berbentuk dua dimensi yang mudah digunakan guru
maupun siswa.

3. Kelebihan dan Kelemahan Media Grafis
Sebagai sebuah media dalam proses pembelajaran, media grafis
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, yaitu:
1) Kelebihan
a. Sifatnya konkret
b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
c. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
d. Dapat memperjelas suatu masalah
e. Harganya murah, mudah didapat serta digunakan
f. Dapat menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat
memperjelas penyajian pesan.
g. Dapat menarik perhatian siswa.
2) Kelemahan
a. Media grafis hanya menekankan persepsi indera mata atau
visual.
b. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran
c. Ukurannya sangat terbatas untuk digunakan dalam kelompok
besar (Sadiman dkk, 2011: 29)
Penggunaan media grafis dapat menarik perhatian siswa bila guru
mengemas media secara rapi dan tertata. Media grafis bersifat lebih konkret

20

dan realistis dalam menunjukkan pokok permasalahan yang ingin
ditunjukkan pada siswa karena guru dapat secara langsung menunjukkan
media seperti gambar yang mengarah pada permasalahan yang harus
diselesaikan siswa. Selain itu, penggunaan media grafis dalam pembelajaran
dinilai sangat efektif karena mampu mengatasi permasalahan ruang dan
waktu. Keuntungan lain dalam penggunaan media grafis pun dapat
didasarkan pada harganya yang murah dan mudah didapat serta digunakan.
Guru dapat membuat sendiri media grafis yang akan digunakannya pada
pembelajaran.
Namun, dalam penerapannya tentu media grafis ini memiliki
kelemahan. Media grafis yang digunakan dalam pembelajaran di kelas
umumnya merupakan gambar diam dan sederhana yang berbentuk dua
dimensi. Oleh karena itu, media grafis hanya menekankan pada pemahaman
siswa melal

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL HYPNOTEACHING PADA KELAS IVC SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 26 134

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT DAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUMUKMAS PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 67

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA PETA PADA PEMBELAJARAN TEMA INDAHNYA NEGERIKU DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUMUKMAS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 50 88

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 2 LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 18 62

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV B SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 4 71

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKAMULYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 67

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL MIND MAPPING PADA TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI DI KELAS IV SD NEGERI 3 KAMPUNG BARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 56

2018 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENERAPKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TEMA KAYANYA NEGERIKU BERBANTU MEDIA GAMBAR SKETSA KELAS IV SD NGEMPLAK KIDUL 02

0 0 22

PENERPAN MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE BERBANTUAN MEDIA BAGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA DAERAH TEMPAT TINGGALKU DI KELAS IV SD 1 DERSALAM

0 3 24

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA SD 5 DERSALAM SKRIPSI

0 0 21