82
Mengacu pada penelitian – penelitian diatas, ada tiga hipotesis yang diajukan untuk
diuji dalam penelitian ini, yaitu : H
1
: Terdapat perbedaan persepsi antara akuntan publik dengan akuntan BPK
mengenai independensi akuntan H
2
: Terdapat perbedaan persepsi antara akuntan publik dengan user
mengenai independensi akuntan H
3
: Independensi Akuntan mempunyai pengaruh terhadap opini audit
METODE 1. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Akuntan Akuntan Publik, Akuntan BPK-RI
Perwakilan Medan dan Perbankan. Yang menjadi sample penelitian ini adalah
Akuntan Publik, Akuntan BPK dan Bank dengan kriteria sample a para akuntan
publik yang terdaftar pada IAI – SAP yang berada di kota Medan. Berdasarkan daftar
Direktori Anggota Kantor Akuntan Publik tahun 2004 yang diterbitkan oleh IAI – SAP,
saat ini jumlah KAP yang terdaftar di kota Medan terdapat 29 KAP, yang meliputi 38
orang Akuntan Publik. Berarti untuk kelompok akuntan publik populasi dalam
penelitian ini langsung menjadi sampelnya b Akuntan BPK-RI Perwakilan Medan
yang masih terdaftar menjadi auditor sampai tahun 2004 ini c Bank sebagai pengguna
jasa akuntan user.
Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah metode sample non-
probabilitas, yang dilakukan secara convenience sampling yaitu pemilihan
sample berdasarkan kemudahan. Sedangkan untuk menentukan jumlah sample n,
digunakan uji berpasangan, dimana jumlah sample harus sama untuk tiap kelompok
responden.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengirimkan kuesioner
kepada 123 responden. Pengumpulan data untuk kelompok akuntan publik sebahagian
diserahkan langsung oleh peneliti dan sebahagian lagi dikirim melalui jasa pos.
Dari 38 kuesioner yang dapat didistribusikan diterima kembali sebanyak 31 kuesioner
82. Pengumpulan data untuk kelompok akuntan auditor BPK – RI Perwakilan
Medan sebanyak 40 kuesioner yang ditujukan untuk auditor yang masih terdaftar
sampai dengan tahun 2004 dapat diterima kembali seluruhnya 100. Demikian juga
pengumpulan data untuk responden kelompok Bank sebanyak 45 kuesioner dapat
diterima kembali seluruhnya, dari 45 data yang diperoleh kembali ada 9 responden
yang asal jawab. Data yang diperoleh kembali dari responden telah melebihi 50,
maka dianggap sudah layak untuk diolah untuk membuat analisis. Karena untuk
menentukan jumlah sampel digunakan uji berpasangan, dimana jumlah sampel harus
sama untuk tiap kelompok, maka data yang diolah dalam penelitian ini adalah sama yaitu
31 responden untuk tiap kelompok. Jadi data yang dimasukkan dalam analisa data adalah
sebanyak 93 responden, seperti yang terlihat dalam tabel 3.1 berikut :
Tabel 1 : Tabulasi Data Kuesioner
Kelompok responden
Didistribusi Diterima kembali
Persentase Jumlah data
yang diolah
Akuntan Publik
Akuntak BPK
Bank User
38 40
45 31
40 45
82 100
100 31
31 31
Total 123
93
3. Pengukuran Variabel
Pengembangan instrumen pada penelitian ini akan dirumuskan suatu model
kuesioner yang dapat menerangkan pengaruh independensi akuntan terhadap opini audit.
Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu : a data
responden b sehubungan dengan independensi akuntan c sehubungan dengan
opini audit
Pernyataan-pernyataan yang diajukan berhubungan dengan menggunakan skala
likert, dimana responden diminta untuk menjawab setiap pernyataan dalam lima tingkat
persetujuan, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju
Independent Variable
INDEPENDENSI AKUNTAN
Dependent Variable
OPINI AUDIT
• Hubungan keuangan • Pemberian jasa lain selain
jasa audit • Audit fee
• Kedudukan dalam perusahaan • Hubungan istimewa
• komisi • Kesesuaian dengan PABUI
• Pengendalian Intern • Pembatasan audit
• Konsistensi
83
S, Netral N, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Untuk setiap jawaban
pernyataan mempunyai skor 1 sampai dengan 5 untuk masing – masing responden, SS – skor 5,
S-skor 4, N – skor 3, TS – skor 2, STS – skor 1. Dengan demikian pengukuran variable ini
menggunakan skala ordinal. Analisa Data
1. Uji Kualitas Data
Untuk meyakinkan validitas instrumen, sebelum data diolah dilakukan a
pengujian validitas validity test b pengujian reliabilitas reliability test. Dalam
pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara validitas isi content validity.
Jika instrumen tersebut menunjukkan secara logis dan merefleksikan secara akurat yang
ingin diukur, maka instrumen tersebut mempunyai content validity yang tinggi.
Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bias dilakukan dengan repeated
measure atau one shot. Dalam penelitian yang dilakukan ini, uji reliabilitas dilakukan
dengan satu kali pengukuran saja one shot, karena pengukuran yang berulang repeated
measure, membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. Instrumen yang dipakai
dalam pengukuran variabel dalam dikatakan reliable apabila mempunyai nilai Cronbach
Alpha lebih dari 0,60 Nunnally, 1978.
2. Pengujian Asumsi Klasik