digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dan membentuk cahaya. Sehingga media tidak hanya sekedar merefleksikan hal-hal atau peristiwa, melainkan menyeleksi dan
membentuknya menjadi bernilai berita news value dan hanya sedikit saja yang tidak bernilai berita.
Pada analisisnya isu yang diangkat oleh sutradara yakni sutradara ingin mengangkat isu yang beredar mengenai kehidupan di
masyarakat, bahwa dalam bermasyarakat banyaknya pengaruh yang membuat berubahnya gaya hidup, dan status sosial. Dimana dalam
menjalani kehidupan nyata perlu adanya kesabaran dalam usaha untuk bertahan di masyarakat, karena kerasnya persaingan yang ada.
Yang kedua, sutradara mengangkat isu mengenai kehidupan bertetangga di Indonesia, dimana orang Indonesia dikenal ramah, dalam
hidup bertentangga perlu memiliki komunikasi yang baik, dan rasa peduli satu sama lain. Sehingga ketika tetangga mengalami
permasalahan bersedia membantu, adanya tolong menolong sesama selama bukan masalah pribadi keluarga, sehingga rasa kekeluargaan
tercipta. Yang ketiga, sutradara ingin mengangkat isu mengenai
kehidupan rumah tangga, dalam berumah tangga perlu adanya kerja sama dan komunikasi yang baik dengan pasangan dan kelurga. Saling
mendukung dan saling mengingatkan dapat membuat hubungan keluarga sejahterah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
C. Temuan teori dengan Ayat-ayat Al-Qur’an
a. Surat Al-Hujarat ayat 11-13 dan Surat Ar-Ra’d ayat 11 yang
membahas hidup di masyarakat ّ ْ
ْيخ ّ ي ْ ى ع ء ْ ء ا ْ ْ ْيخ ْ ْ ي ْ ى ع ْ ق ْ ْ قْ ْ يا ْ ْي ّ ّي ي ْ ّظ ك أف ْ تي ْ ْ ْيإْ ْع ْ ْ ْ إ ْ قْ اْ ْ
تا ْ ْ ْ ْ تا
11 ْ ْ ك ح ّ حي ضْع ْ ضْع ْ تْغيا ْ ّ جتا ْث ّ ّظ ضْع ّ ّ ّظ
ْيثك ْ تْج ْ ْي ّ ّي ي ْيحّ ّ ت ه ّ ه قّت ْ تْ ف تْي ْيخ ْح كْء ي
12 ىثْ
ك ْ ْ ك ْق خ ّ ّ ّي ي ْي خ ْي ع ه ّ ْ ك قْت ه ْ ع ْ
ْك ْ ْ ف عت ئ ق ْ عش ْ ك ْ عج 13
Artinya: 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok- olokkan kaum yang lain karena boleh jadi mereka yang yang diolok-olok lebih
baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula wanita-wanita mengolok- olok wanita lain karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olok lebih baik
dari wanita yang mengolok-olok dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk, seburuk-
buruk panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. 12. Hai orang-orang yang
beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan
janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. 13 Hai manusia,
sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kamu saling kenal mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. Al-Hujarat ayat 11-13
1
ْ ْ أ ْ ّيغي ىّتح ْ ق ّيغيا َه ّ إ ه ْ ْ ْ ظ ْحي ْ خ ْ ْي ي ْي ْ ت ّقع
ّ ْ ْ ْ ْ ّ اف ءْ ْ ق ه أ
11 Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah, sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Allah. QS. Al- Ra’d ayat 11
1
Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Tafsir Jalalain 2, Bandung: Sinar Baru Algensindo, cetakan VI, Januari 2009 hlm 888
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
113
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan
struktur retoris tentang Konstruksi Pesan Kehidupan dalam Sinetron Tukang Bubur Naik Haji episode 1861-1865, maka dapat disimpulkan bahwa:
Pada struktur sintaksis, dimana dijelaskan tempat yang ada pada cerita sinetron, serta menjelaskan berbagai kondisi tokoh sinetron, dan ringkasan
cerita pada yang diceritakan di akhir cerita. Dimana dalam akhir cerita dijelaskan cara tokoh sinetron menyelesaikan masalah kehidupan rumah
tangga dan kehidupan bermasyarakat yaitu kehidupan bertetangga yang dihadapi dengan cara mereka.
Pada struktur skrip, dalam struktur ini cerita sinetron Tukang Bubur Naik Haji episode 1861-1865 di jelaskan lewat skrip atau naskah yang ada
pada cerita sinetron tersebut. Dalam struktur ini akan dijelaskan cerita inti yang ada pada sinetron ini, dari tokoh terdapat konflik awal, komplikasi
konflik, sampai penyelesaian konflik. Dalam sinetron ini menjelaskan tiga cerita yang berbeda, dimana cerita kehidupan keluarga dan cerita kehidupan
bertetangga.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Struktur Tematik, dalam struktur ini menjelaskan berbagai gambaran karakter tokoh, yang di hasilkan dari cara tokoh berkomunikasi atau berdialog
dengan dirinya sendiri atau dengan tokoh lainnya pada sinetron ini. Struktur retoris, dalam struktur ini menekankan cerita lewat kalimat
serta gambar yang terkandung dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji episode 1861-1865, dimana penekenan cerita sinetron ini mengambil inti dari
inti sinetron dimana cerita kehidupan rumah tangga dan kehidupan bertetangga. Dari penekanan yang ada pada cerita sinetron ini terdapat kata-
kata atau kalimat yang bisa dijadikan contoh atau panutan dan penyemangat yang dihasilkan dari tokoh dalam berdialog .
B. Rekomendasi
Selanjutnya agar penelitian ini dapat membuahkan hasil sebagaimana penulis harapkan, maka saran dari peneliti diharapkan dapat menjadi masukan
atau sebagai bahan pertimbangan oleh pihak-pihak terkait. Adapun saran dari
penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagi ibu-ibu rumah tangga hendaknya tidak membandingkan tetangganya
satu sama lain, sebab menyebabkan rasa iri dan benci. Entah itu segi materi, pangkat, dan lainnya
2. Bagi bapak-bapak atau kepala rumah tangga diharapkan bisa menjadi
panutan, bisa bersikap tegas, bisa bertanggung jawab dalam keluarganya. 3.
Bagi orang tua tidak memntingkan dirinya sendiri, tapi tak lupa juga kepentingan anak.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4. Setelah melakukan analisis framing terhadap sinetron Tukang bubur naik
haji episode 1861-1865, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih dapat dikembangkan dan dianalisis lebih dalam dengan sudut pandang
kajian yang berbeda. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan telaah pada sinetron yang sama. Peneliti mengharapkan adanya penelitian
untuk sinetron yang sama dengan objek penelitian yang berbeda, misalnya pesan moral framing sinetron tukang bubur naik haji menggunakan metode
pendekatan kualitatif. Selama melakukan penelitian, peneliti merasa penting untuk diketahui bagaimana penerimaan masyarakat terhadap pesan
atau teks sinetron, untuk semua kalangan yang berkaitan dengan pesan kehidupan seperti yang digambarkan dalam sinetron ini.