KEBIJAKAN PEMASARAN PERUMAHAN PADA PERUM-PERUMNAS REGIONAL II CABANG LAMPUNG
ABSTRAK
KEBIJAKAN PEMASARAN PERUMAHAN
PADA PERUM-PERUMNAS REGIONAL II
CABANG LAMPUNG
Oleh
Juwansyah
Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi dan perumahan. Perusahaan ini dalam rangka memasarkan produknya tidak terlepas dari strategi pemasaran, yang terdiri dari strategi produk, harga, promosi, dan saluran distribusi.
kebijakan pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.
(2)
Masalah yang di hadapi Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung adalah target jumlah konsumen perumahan yang ditetapkan Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung belum sepenuhnya tercapai.
Permasalahannya adalah Apakah kebijakan pemasaran pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung dalam meningkatkan penjualan rumah sudah cukup baik.
Maka tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kebijakan pemasaran pada Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung.
Berdasarkan Pembahasan dapat disimpulkan bahwa kebijakan pemasaran yang dilakukan Oleh Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung belum baik sepenuhnya, karena masih adanya kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung.
Peneliti menyarankan kepada Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung agar lebih banyak melakukan kegiatan promosi, dan membuat ide-ide untuk menarik minat konsumen seperti memberikan cashback yang besar kepada konsumen.
(3)
Oleh JUWANSYAH
Laporan Akhir
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Sebutan AHLI MADYA (A.Md.)
Pada
Program Studi DIII Pemasaran
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2014
(4)
(5)
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Gunung Madu pada tanggal 17 Mei 1991, yang merupakan anak keempat dari empat bersaudara, putra dari pasangan Bapak Hermansyah dan Ibu Yustinawati.
Pendidikan yang ditempuh yaitu Taman Kanak-Kanak Satya Darma Sudjana di selesaikan pada tahun 1997, Sekolah Dasar Negeri 04 Gunung Madu di selesaikan pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama Satya Darma Sudjana di selesaikan pada tahun 2007, dan Sekolah Menegah Atas Perintis 1 Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 2010.
Pada tahun 2010, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Program D3 Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung. Penulis telah mengikuti Praktek Kerja Lapangan pada Perum Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.
(6)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Pemasalahan ... 8
1.3 Tujuan Penulisan ... 9
1.4 Manfaat Penulisan ... 9
II. LANDASAN TEORI ... 11
2.1 Pengertian Pemasaran ... 11
2.2 Pengertian Strategi ... 12
2.3 Pengertian Bauran Pemasaran ... 13
2.3.1 Produk ... 15
2.3.2 Harga ... 17
2.3.3 Promosi ... 20
2.3.4 Saluran Distribusi... 20
2.3.5 People ... 21
2.3.6 Process ... 22
(7)
3.1.1 Kunjungan Lapangan (PKL) ... 25
3.1.2 Metode Kepustakaan ... 25
3.2 Sumber Data... 25
3.2.1 Data Primer ... 25
3.3.2 Data Sekunder ... 26
3.3 Alat Analisis ... 26
IV. PEMBAHASAN ... 27
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 27
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 27
4.1.2 Struktur Organisasi ... 30
4.2 Pelaksanaan Strategi Bauran Pemasaran... 34
4.2.1 Strategi Produk... 35
4.2.2 Strategi Harga ... 35
4.2.3 Strategi Saluran Distribusi ... 36
4.2.4 Strategi Promosi ... 36
4.3 Pembahasan Kebijakan Pemasaran ... 39
4.3.1 Analisa SWOT ... 39
4.3.1.1 Kekuatan (Strength)... 40
4.3.1.2 Kelemahan (Weakness) ... 40
4.3.1.3 Peluang ( Opportunity) ... 40
4.3.1.4 Ancaman (Threat) ... 41
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
5.1 Kesimpulan ... 45
5.2 Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA
(8)
(9)
(10)
I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.
Pada dasarnya misi perusahaan adalah memproduksi barang atau jasa yang dapat memenuhi selera konsumen dengan tujuan mencapai target penjualan dan memperoleh laba yang diinginkan. Keadaan yang menonjol terlihat pada dunia bisnis dewasa ini yaitu persaingan, perubahan dan ketidakpastian yang sangat mempengaruhi aktivitas dari perusahaan tersebut. Oleh sebab itu setiap perusahaan harus mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sesuai dengan misi dan tujuan dari perusahaan. Tumbuh dan berkembangnya perusahaan-perusahaan yang ada dapat menimbulkan persaingan yang tajam dapat dilihat dari jumlah pesaing yang ada dan volume produk yang mengalami peningkatan secara tepat. Selain itu juga adanya perkembangan teknologi dapat mempengaruhi pasar bagi konsumen.
Dunia usaha dihadapkan pada persaingan yang semakin tajam dengan banyaknya perusahaan-perusahaan sejenis. Untuk menghadapi hal ini maka perusahaan dituntut harus mampu mengkoordinir seluruh fungsi perusahaan yang mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan yang maksimum.
(11)
Pemasaran diakui dunia bisnis sebagai salah satu kegiatan perusahaan dlaam rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu meraih laba yang maksimal agar dapat tumbuh dan berkembang demi kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu pemasaran merupakan serangkaian kegiatan perusahaan dalam rangka penciptaan, penyampaian, dan pertukaran nilai melalui pemenuhan produk yang memberikan kepuasan kepada konsumen. Sehingga nantinya perusahaan memiliki pelanggan yang loyal yang dapat meningkatkan nilai penjualan. Oleh karena itu seseorang pemimpin perusahaan harus dapat menerapkan kegiatan pemasaran dalam menjual produknya untuk membuat konsumen agar tertarik pada produk yang ditawarkan dan akhirnya membeli produk tersebut.
Pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong, (2004.1) adalah:
“Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dengan mana
perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak
lain”.
Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi dan perumahan. Perusahaan ini dalam rangka memasarkan produknya tidak terlepas dari strategi pemasaran, yang terdiri dari strategi produk, harga, promosi, dan saluran distribusi. Kegiatan tersebut mempunyai peranan yang besar dalam rangka mencapai tujuan perusahaan itu sendiri.
(12)
1. Strategi Produk
Kotler, Philip (2002: 11), mendefinisikan
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, dipergunakan, dan dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan dan kebutuhan.
Produk dan Jasa yang dipasarkan oleh Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah rumah sederhana. Dibawah ini akan dijelaskan Produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Tabel 1. Produk yang dipasarkan oleh Perum- Perumnas Regional II Cabang
Bandar Lampung Tahun 2014
NO Produk yang ditawarkan
1 Tipe RS T36
2 Tipe RS T45
3 Tipe RS T54
4 Tipe RS T60
5 Ruko 33
Sumber: Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung 2014
(13)
2. Strategi Harga
Menurut Arif Isnaini (2005:87) menyatakan harga adalah
“Cara untuk mengukur suatu barang atau jasa yang dinilai dengan uang
guna memperoleh barang atau jasa tersebut. Pada dasarnya harga merupakan merupakan persoalan penting yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh suatu
perusahaan.”
Harga pada Perum- Perumnas Regional II Cabang Lampung berbeda beda tegantung tipe rumah yang akan debeli. Semakin luas dan strategis letak rumah tersebut maka harganya akan semakin mahal.
Adapun harga rumah pada Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dapat dilihat pada tabel 2. Dibawah ini
Tabel 2. Daftar Harga Rumah Pada Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung
No Tipe Rumah Harga
1 Tipe RS T36 153.250.000
2 Tipe RS T45 203.355.500
3 Tipe RS T54 292.187.000
4 Tipe RS T60 321.098.000
5 Ruko 33
Sumber: Perum - Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung 2014 Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa harga rumah di Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung bervariasi, dari yang paling murah rumah tipe RS T36 sampai yang paling mahal Ruko 33.
(14)
3. Strategi Promosi
Menurut Kotler, Philip (2002:74)
“Promosi sebagai kreativitas mengkomunikasikan keunggulan produk
serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi merupakan sarana yang paling efektif bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen.
Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang penting dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya. Strategi promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan akan dapat berperan secara berarti meningkatkan penjualan
Strategi Promosi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah sebagai berikut:
a. Promosi Penjualan
Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung memberikan fasilitas dan kemudahan dalam penyedian rumah dengan memberikan potongan harga kepada konsumen yang akan membeli rumah di Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.
(15)
b. Periklanan
Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung melakukan promosi dengan menggunakan media cetak dan media elektronik, seperti standing banner, brosur, spanduk.
Kombinasi terbaik ditentukan oleh variable-variabel strategi pemasaran yang digunakan untuk kegiatan penjualan. Perusahaan yang dapat menggunakan strategi pemasaran yang baik akan memb uat kegiatan penjualan lebih efektif dan efisien dibandingkan perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran yang kurang baik.
4. Kebijakan Saluran Distribusi
Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen sampai konsumen. Kebijakan perusahaan dalam menetapkan saluran distribusi yang dipakai dengan mempertimbangkan nilai unit dari suatu barang, sifat, mudah rusaknya barang, dan ongkos yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
(16)
Menurut Kotler, Philip (2002:181)
“Saluran Distribusi adalah beberapa organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses mengupayakan agar produk atau jasa tersedia
untuk digunakan atau dikonsumsi.”
Strategi Saluran distribusi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung adalah menggunakan Saluran Distribusi Langsung yaitu terdiri dari seorang produsen yang langsung menjual ke konsumen akhir, atau dengan kata lain pihak Perumahan dalam memasarkan produk rumah langsung kepada konsumen.
Pola saluran distribusi Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam memasarkan produk Tabungan Berencana dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Saluran Distribusi pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung
Sumber : Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung 2014 Perum-Perumnas Regional II
(17)
Tabel 3. Target Dan Realisasi Penjualan Rumah Pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung 2012-2013
Bulan dan Tahun Target Penjualan Rumah Kenyataan Penjualan Rumah
Agustus 2012 4 4
September 2012 4 4
Oktober 2012 4 5
November 2012 4 3
Desember 2012 4 4
Sumber: Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung 2013
Berdasarkan tabel 3 diatas, terlihat bahwa target penjualan rumah yang ditetapkan Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung selalu tercapai, namun hanya pada bulan November 2013 yang tidak mencapai target.
Berdasarkan data yang telah disajikan pada latar belakang, maka penulis tertarik untuk menulis laporan akhir dengan judul:
“Kebijakan Pemasaran Perumahan Pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung”
1.2 Permasalahan
Keberhasilan kebijakan pemasaran yang dilakukan perusahaan pada dasarnya tidak hanya ditunjukan bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan serta memuaskan konsumen pada pasar sasaran, oleh sebab itu perlu adanya perencanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tetapi juga harus
(18)
ditunjukan kepada para kompetitor perusahaan. Mengunakan kebijakan pemasaran yang tetap akan berdampak terhadap meningkatnya posisi perusahaan di pasar dan juga meningkatkan laba perusahaan.
Berdasarkan tabel 3 diatas, terlihat bahwa target penjualan rumah yang ditetapkan Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung selalu tercapai, namun hanya pada bulan November 2013 yang tidak mencapai target. Berdasarkan uraian diatas permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut; “Apakah kebijakan pemasaran pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam meningkatkan penjualan rumah?”
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kebijakan pemasaran yang dilakukan pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi Perusahaan
Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung dapat mengetahui bagaimana kebijakan pemasaran pada perumahan, sehingga bisa dijadikan evaluasi.dan dapat diterapkan.
2. Bagi Penulis
Dapat menambah kemampuan dan wawasan Penulis baik dibidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan kerja diperoleh penulis selama
(19)
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung..
3. Bagi pembaca
Dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca khususnya yang ingin mengetahui kebijakan pemasaran perumahan di Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung.
(20)
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran
Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan dalam transaksi-transaksi pemasaran.
Pemasaran merupakan hasil dari saluran kegiatan yang menjaga agar perusahaan selalu memperhatikan pelanggannya dengan manajemen yang baik serta memastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan diminati dan dihargai oleh pelanggan.
Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Philip Kotler (2005:10) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
Pemasaran adalah proses social dan manajerial dimana seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Dalam rangka melakukan pertukaran produk dan jasa dibutuhkan sebuah manajemen pemasaran yang baik meliputi analisa, perencanaan, implementasi, dan pengendalian terhadap barang dan jasa dengan menggunakan
(21)
dimensi-dimensi yang merupaka ukuran dimana sebuah produk jasa yan disampaikan kepada konsumen secara penuh.
2.2 Pengertian Strategi
Kegiatan yang merupakan kunci utama keberhasilan sebuah perusahaan adalah strategi, untuk itu perusahaan perlu menetapkan suatu strategi pemasaran yang baik bagi perusahaan tersebut. Dimana strategi tersebut harus merupakan rencana yang terkonsep secara komprehensip dan harus mampu melihat kondisi dan permasalahan yang mendasar dalam perusahaan maupun ancaman yang ada diluar perusahaan.
Menurut Argyis yang dikutip oleh Rangkuti (2001:4)
Strategi merupakan respon-respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah segala tindakan yang berupa respon secara terus menerus yang didasarkan pada kekuatan-kekuatan internal yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut yang ada dalam mencapai sasaran bisnis.
Penerapan strategi bukanlah suatu hal yang mudah, untuk itu harus dipahami kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan serta membaca kondisi lingkungan eksternal. Perusahaan harus mampu melakukan pengembangan strategi secara berkesinambungan, karena tidak ada satupun strategi yang benar- benar optimal.
(22)
1. Strategi Manajemen
Strategi Manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajer dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.
2. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. 3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen. 2.3 Pengertian Bauran Pemasaran
Setiap perushaaan berusaha untuk tetap hidup, berkembang, dan mampu bersaing dengan lainnya. Oleh karena itu perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, karena strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut banyak cara yang dapat dilakukan agar tujuan perusahaan dapat tercapai, salah satunya dengan cara menggunakan bauran pemasaran.
Menurut Kotler, Philip ( 2002:18) mendefiniskan bauran pemasaran sebagai berikut:
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
(23)
Strategi Bauran Pemasaran merupakan alat-alat yang rumit yang menggunakan analisa ekonometrik dari sumber-sumber data yang pada umumnya ada dengan selang waktu dan akurasi yang berbeda beda.
Model bauran pemasaran menganalisa data dari berbagai macam sumber, termasuk scanner data retail, data pengiriman perusahaan, pemberian harga, data pengeluaran media dan promosi dan bahkan media humas, menggunakan analisa korelasi dan regresi untuk melihat bagaimana tiap variable dari bauran pemasaran mempengaruhi penjualan.
Baauran pemasaran adalah kombinasi dari variable-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran.
Konsep bauran pemasaran dipopulerkan kali pertama pada beberapa dekade yang lalu oleh Jerome Mc. Carthy. Bauran pemasaran ini dirumuskannya menjadi 4P (Product, Price, Promotion, Place). Tapi dalam perkembangannya, sejumlah peneliti menilai bahwa penerapan 4P terlampau sempit untuk bisnis jasa. Karena kelemahan-kelemahan 4P ini, banyak pakar terdorong untuk mendefinisikan ulang bauran pemasaran sedemikian rupa sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa. Menurut Yazid (2005:18)
Bauran pemasaran jasa adalah terdiri dari 7P yaitu: product (produk), price (harga), place (lokasi), promotion (promosi), people or participant (penyedia jasa/orang), process (proses jasa), physical evidence (bukti fisik).
Dalam penulisan laporan akhir ini pengertian unsure-unsur bauran pemasaran yang digunakan adalah produk, harga, saluran distribusi, promosi. Bagaimana suatu perusahaan dapat mengolah ke empat faktor tersebut dalam upayanya untuk
(24)
mencapai tujuan perusahaan, hal inilah yang disebut kebijaksanaan bauran pemasaran. Secara rinci dapat dijelaskan ke empat faktor tersebut.
2.3.1 Produk
Produk merupakan unsure pertama dan yang terpenting dalam bauran pemasaran. Menurut Lupiyoadi (2006:58)
Produk adalah merupakan keseluruhan konsep pbjek atau proses yang memberikan sejumlah manfaat kepada konsumen
Dalam membahas produk, konsumen membeli mutu produk bukan semata-mata karena ia ingin memilikinya melainkan memanfaatkan kegunaan atau jasa apa yang terkandung didalam produk tersebut yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Perusahaan hendaknya dapat memilih secara tepat jenis produk atau jasa apa yang dipasarkan, sebab perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memasarkan produk atau jasa yang ditawarkan, produk dapat dikelompokan dalam berbagai kategori yaitu:
1. Berdasarkan daya tahan/ berwujud tidaknya, yaitu: a. barang yang tidak awet
biasanya barang ini dapat habis dan frekuensi pembeliannya tinggi, sehingga perusahaan berusaha agar produk ini tersebar dimana-mana serta mudah dicapai oleh konsumen.
(25)
b. barang-barang awet
merupakan barang berwujud yang tahan lama. Frekuensi pembeliannya rendah dan harganya tinggi sehingga menghasilkan margin yang tinggi.
2. Barang Konsumsi, jenis produk ini biasanya untuk dipakai sendiri, pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Pembeli barang ini adalah pembeli akhir bukan pemakai industri.
Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu; a. barang konvenien (convenience goods)
barang konvenien adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat, dan pada setiap waktu.
b. barang shopping (shopping goods)
barang shopping adalah barang yang harus dibeli dengan mencari terlebih dahulu dan dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan membanding-bandingkan mutu, harga, kemasan, dan sebagainya.
c. barang special ( specially goods)
barang special adalah barang yang memiliki cirri khas, dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja. Dalam hal ini, pembeli yang ingin memperoleh harus mengeluarkan pengorbanan.
3. Barang Industri, menurut cara memasuki proses produksi dan biayanya dapat dibedakan:
(26)
a. bahan dan suku cadang b. barang modal
c. perbekalan dan pelayanan.
Pengelolaan unsur produk mencakup perencanaan dan pengembangan produk yang tepat untuk dipasarkan oleh perusahaan. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang bauran produk, merek dagang, gaya, kemasan, kualitas produk dan perlengkapan yang dibutuhkan.
2.3.2 Harga
Satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan adalah harga, ketiga unsur lainnya memerlukan pengeluaran biaya.
Menurut Arif Isnaini (2005:87)
Cara untuk mengukur suatu barang atau jasa yang dinilai dengan uang guna memperoleh barang atau jasa tersebut. Pada dasarnya herga merupakan persoalan penting yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh suatu perushaaan.
Dalam melaksanakan keputusan penetapan harga, perusahaan harus menyesuaikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah dan mengarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Terdapat empat tujuan usaha utama, yang dapat diraih oleh perusahaan melalui harga, yaitu:
(27)
1. bertahan hidup
Terdapat beberapa situasi sehingga perusahaan memutuskan bertahan hidup sebagai tujuannya, yaitu:
a. kapasitas yag berlebih b. persaingan yang gencar
c. perubahan keinginan konsumen.
Pada situasi tersebut diatas perusahaan harus memasang harga jual yang rendah dengan harapan pasar peka terhadap haega sehingga perusahaan dapat bertahan hidup sepanjang harga jualnya dapat menutupi biaya variabelnya saja.
2. memaksimalkan laba jangka pendek
Untuk dapat mencapai tujuan ini perusahaan harus menetapkan harga pada tingkat produksi dimana biaya marginal adalah sama dengan pendapatan marginalnya. Tujuan ini mengasumsikan bahwa perusahaan perlu memahami fungsi permintaan dan biaya yang dihadapi, dan efek variabel yang melekat dalam bauran pemasaran.
3. unggul dalam pangsa pasar
Perusahaan yang memiliki bagian pasar tersebar mengeluarkan struktur biaya yang rendah dan keuntungan jangka panjang yang tinggi. Untuk ungul dalam pangsa pasar perusahaan pada umumnya menetapkan harga yang telah rendah untuk dapat meningkatkan penjualan sehingga dapat menaikan bagian pasarnya.
(28)
4. Unggul dalam kualitas produk
Jika tujuan perusahaan menomor satukan kualitas maka pada umumnya perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi untuk dapat menutupi biaya riset dan pengembangan produk dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi.
2.3.3 Saluran Distribusi
Penyaluran produk perusahaan ke tangan konsumen akhir dapat dilakukan melalui perantara pemasaran. Dimana antara produsen dan sekelompok perantara pemasaran akan membentuk apa yang disebut dengan saluran distribusi.
Menurut Kotler, Philip (2002:181):
Saluran distribusi adalah beberapa organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses mengupayakan agar produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi.
2.3.4 Promosi
Perusahaan dapat berkomunikasi dengan pelanggan melalui promosi, dan perusahaan tidak dapat melepaskan diri dari peran mereka sebagai komunikator dan promoter, karena melalui merekalah produk perusahaan dapat dikenal dan digunakan oleh masyarakat. Berikut ini ada tiga alat yang dapat digunakann dalam bauran pemasaran, yaitu:
(29)
Merupakan semua bentuk penyajian non personal, promosi, ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar.
2. Publisitas
Merupakan stimulasi permintaan akan suatu barang atau jasa dengan cara membuat berita yang mempunyai arti komersial dan pemuatan berita tersebut tidak dibayar oleh perusahaan sponsor.
3. Promosi Penjualan
Pendapatan jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
2.3.5 People
Salah satu karakteristik jasa adalah adanya hubungan yang erat antara penedia/pemberi jasa dan pengguna jasa. Baik buruknya pelayanan pemberi jasa akan menentukan kualitas jasa perusahaan dan antar pengguna jassa tersebut akan mempengaruhi pembelian sekarang dan kemudian.
Menrut Payne (2001:33)
kompetitif. Personil bagi pemasaran jasa sangat penting. Keberhasilan memasarkan suatu jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia. Orang-orang merupakan unsure yang penting baik dalam produksi maupun penyampaian kebanyakan jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi bagian diferensiasi yang mana perusahan-perusahan jasa mencoba menciptakan nilai tambahan dan memperoleh keunggulan
Sedangkan menurut Yazid (2005:19),
people adalah semua pelaku yang memainkan sebagian penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi presepsi pembeli. Pentingnya people dalam pemasaran jasa terkait erat dengan internal marketing yaitu interaksi atau hubungan antara
(30)
setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai internal customer dan internal supplier.
2.3.6 Process
Proses pada hakikatnya adalah gabungan semua aktivitas dalam penyedian jasa kepada pelanggan, umumnya terdiri dari : prosedur, jadwal, mekanisme, akitivitas yang terkait erat dengan penyedia jasa. Langkah aktual yang dialami konsumen untuk menilai jasa akan mejadi bukti yang akan dipakai konsumen untuk menilai jasa.
Menurut Fandy Tjiptono (2005:32)
Proses adalah produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen high-contact service, yang seringkali juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.
Proses pada sejumlah jasa sangatlah kompleks, sehigga mengharuskan konsumen untuk mengikuti serangkaian tindakan yang rumit agar proses jasa yang dipesannya menjadi sempurna. Dari situ, yang penting dipahami adalah karakteristik-karakteristik proses ini merupakan bentuk lain dari bukti yang dapat digunakan oleh konsumen untuk menilai jasa.
Menurut Payne (2001:210)
Proses adalah menciptakan dan memberikan jasa pada pelanggan merupakan faktor utama dalam buran pemasaran, karena pelanggan jasa akan memandang sistem pemberian jasa tersebut sebagai bagian dari jasa itu sendiri dan pada akhirnya, proses mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran dikondisikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen.
(31)
Dengan demikian pemasaran harus dilibatkan ketika desain proses jasa dibuat, karena pemasaran juga sering terlibat dalam, atau bertanggung jawab terhadap pengawasan kualitas jasa.
2.3.7 Physical Evidence
Lingkungan fisik dari perusahaan jasa adalah tempat dimana jasa ditetapkan secara tempat, dimana pemberi jasa dan pelanggan berinteraksi. Bukti-bukti fisik ini dapat mempengaruhi presepsi penerima jasa atas kualitas jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut Payne (2001:164) bukti-bukti fisik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Essential evidence, yaitu bagian dari sarana fisik yang dibuat oleh penyedia jasa mengenai desain dan lay out bangunan tempat dimana jasa diberikan.
2. Peripheral evidence, yaitu bagian sarana fisik yang memilik sedikit nilai bila berdiri sendiri.
Dalam mendesain fasilitas-fasilitas tersebut, perlu diperhatikan keadaan lingkungan secara keseluruhan dan juga harus memperhatikan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja karyawan dan pelanggan.
Sedangkan menurut yazid (2005:20),
fasilitas fisik atau bukti fisik adalah lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi, dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut. Fisik ini juga sangat mempengaruhi kepuasan bagi konsumen, sebagai contoh dengan adanya tempat duduk, toilet yang bersih dan rapi akan menambah kenyamanan bagi konsumen. Variabel ini merupakan variabel yang kongkret yang langsung dilihat oleh
(32)
konsumen dalam pemakaian jasa. Bukti fisik menunjukan kesempatan istimewa bagi perusahaan untuk mengirimkan pesan yang konsisten dan kuat berkenaan dengan upaya organisasi, segmen pasar yang dituju, dan karakteristik jasa.
(33)
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Kunjungan Lapangan (PKL)
Mengadakan penelitian langsung pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung yang berkedudukan di Jl. Imam Bonjol Km.11 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung pada tanggal 06 Februari sampai 04 April 2013. Adapun Metode yang digunakan adalah:
1) Wawancara, yaitu metode tanya jawab dengan beberapa staff dan pegawai Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung. 3.1.1 Metode Kepustakaan/ Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara menggunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan kebijakan pemasaran perumahan.
3.2 Sumber Data 3.2.1 Data Primer
Yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Pengumpulan data ini dilakukan secara khusus untuk mengatasi masalah riset yang sedang diteliti.
(34)
3.2.1 Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk pubilikasi. Data seperti ini sudah dikumpulkan pihak lain untuk tujuan tertentu yang bukan demi keperluan riset yang sedang dilakukan peneliti saat ini secara spesifik.
3.3 Alat Analisis
Penulisan laporan ini menggunakan alat analisis kualitatif dengan menggunakan metode SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity,Threath) metode SWOT adalah metode untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman dalam seberapa baik daya tersebut dikelola. Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weakness), harus melihat pada sumber-sumber daya perusahaan yang ada jumlah dan kualitas sumber daya tersebut. Seberapa baik sumber daya tersebut dikelola.
Peluang (opportunity), adalah dimana perusahaan dapat mengelola sumber daya perusahaannya dalam memenuhi kebutuhan pasar, kemudian perusahaan dapat melihat dan menentukan kemungkinan-kemungkinan strategi jangka panjang yang terbuka bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
(35)
Ancaman (Threat), adalah suatu yang akan dihadapi perusahaan dalam pasar yang telah dimasuki, salah satunya adalah penurunan penjualan karena adanya pesaing yang ada.
(36)
IV. PEMBAHASAN
4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan
Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.
Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai pioneer dalam penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Melalui konsep pengembangan skala besar, Perumnas berhasil memberikan
kontribusi signifikan dalam pembentukan kawasan permukiman dan kota – kota
baru yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai BUMN pengembang dengan jangkauan usaha nasional, Perumnas mempunyai 7 wilayah usaha Regional I sampai dengan VII dan Regional Rusunawa.
(37)
1. Visi
Menjadi pengembang perumahan dan pemukiman terpecaya Indonesia 2. Misi
Menyediakan perumahan dan pemukiman yang berkualitas dan bernilai bagi masyarakat
Memberikan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan melalui layanan prima
Mengembangkan dan memberdayakan profesionalisme serta meningkatkan kesejahteraan karyawan
Menerapkan manajemen perusahaan yang efektif dan efisien
Mengoptimalkan sinergi dengan pemerintah, BUMN dan instansi lain.
Budaya dan Tata Nilai Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung Pelayanan Prima
Mengutamakan kepentingan dan kepuasan pelanggan dalam menunjang perkembangan perusahaan
Bertindak proaktif dan dinamis untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
(38)
Semangat
Selalu bersemangat tinggi untuk mencapai tujuan Selalu berkeinginan kuat untuk mencapai tujuan Bersikap optimis menghadapi tantangan
Antusias dalam pekerjaan
Integritas
Mengutamakan kepentingan korporasi dari kepentingan yang lain Memiliki Komitmen yang tinggi demi kemajuan perusahaan Bermoral baik
Jujur dan bertanggun jawab terhadap setiap perkataan dan perbuatan
Inovatif
Selalu mengupayakan terobosan baru untuk mendapatkan peluang secara maksimal
Berpikir terbuka dan kreatif untuk melakukan perbaikan / peningkatan Secara kreatif mencari ide baru untuk meningkatkan produk, proses dan pelayanan
Fokus
Konsisten dalam melaksanakan tugas sesuai dengan skala prioritas Mengerjakan pekerjaannya secara cermat, konsisten dan tuntas
(39)
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi yang dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Empat elemen dalam struktur Organisasi yaitu:
a) adanya Spesialisasi kegiatan kerja
b) Adanya Standarisasi kegiatan kerja
c) Adanya koordinasi kegiatan kerja
d) Besaran Seluruh Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah menggunakan Struktur Organisasi garis. Karena pada struktur organisasi tersebut terdapat garis wewenang dari atas hingga bawah, dan hubungan bersifat langsung hanya melalui satu garis wewenang yaitu secara langsung bertanggung jawab kepada seorang atasan. Struktur Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat. Tujuan pemisahan
(40)
fungsi-fungsi perusahaan adalah untuk menghindari adanya perangkapan tugas yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan yang merugikan perusahaan.
(41)
Berikut ini Struktur Organisasi Pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung STRUKTUR ORGANISASI
PERUM-PERUMNAS REGIONAL II CABANG LAMPUNG
Sumber : Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung 2014 Manajer
Asisten Manajer Pertanahan Asisten Manajer
Produksi Asisten Manajer
Keuangan dan SDM Asisten Manajer
Pemasaran
Staff Staff Staff Staff
(42)
Dari Struktur Organisasi tersebut dapat diuraikan tugas dan wewenang dari beberapa bagian, yaitu:
1. Manajer
Tugas dan Wewenang yang dimiliki:
a) Memberikan instruksi untuk melakukan pekerjaan
b) Mengawasi pegawai-pegawai dalam melakukan tugasnya
c) Mengembangkan metode-metode baru untuk melakukan pekerjaan 2. Assisten Manajer Pemasaran
Tugas dan Wewenang yang dimiliki:
a) Membuat strategi pemasaran untuk produk yang akan dilaunching b) Membuat analisa terhadap para kompetitor di pasaran
c) review atas budget dan pencapaiannya 3. Assisten Manajer Keuangan dan SDM
Tugas dan wewenang yang dimiliki: a) Mengambil keputusan investasi
b) Mengambil keputusan pembelanjaan perusahaan c) Mengambil keputusan Dividen
(43)
4. Asisten Manajer Produksi Tugas dan wewenang:
a) Mengatur pengalokasian sumber daya produksi b) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan produksi
c) Membuat laporan produksi secara berkala 5. Asisten Manajer Pertanahan
Tugas dan wewenang:
a) Menyediakan tanah untuk dilakukan kegiatan pembangunan b) Pengumpulan dan pengolahan data tanah perusahaan
6. Staff
Tugas dan wewenang:
a) Membantu manajer dan para asisten manjajer dalam kegiatan Perusahaan
4.2 Pelaksanaan Strategi Bauran Pemasaran
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat hidup, berkembang dan mampu bersaing. Dalam Rangka inilah maka setiap perusahaan harus menetapkan strategi pemasaran yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan baruan pemasaran. Untuk mengetahui peranan strategi bauran pemasaran dalam upaya meningkatkan penjualan perumahan pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar
(44)
Lampung, maka berikut ini penulis mencoba menguraikan variabel-variabel bauran pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dan pengaruhnya terhadap hasil penjualan.
4.2.1 Strategi Produk
Dewasa ini tantangan yang dihadapi perusahaan didalam pasar yang semakin ketat, persaingannya adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan atas keinginan para konsumen. Sehingga produsen dituntut untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen berupa produk/jasa yang dihasilkan sesuai dengan keinginan para konsumen, keinginan konsumen tersebut berkaitan dengan mutu/kualitas, manfaat dan sebagainya.
Strategi produk yang diterapkan oleh Perum-Perumnas Regional IICabang Bandar Lampung adalah memberikan pelayanan penjualan rumah langsung kepada pelanggan. Perumahan Perum-Perumnas memiliki banyak fitur unggulan seperti: lokasinya yang cukup strategis di Kota Bandar Lampung, Desainnya yang minimalis, dll. Fitur-fitur tersebut dapat menarik minat masyarakat dalam memilih rumah.
4.2.2 Strategi Harga
Harga pada Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung berbeda beda tegantung tipe rumah yang akan debeli. Semakin luas dan strategis letak rumah tersebut maka harganya akan semakin mahal. Keunggulan dari harga pada Peum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah lebih murah daripada para pesaingnya, dan juga bias dibeli baik dengan tunai maupun kredit.
(45)
4.2.3 Strategi Saluran Distribusi
Strategi Saluran distribusi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah menggunakan Saluran Distribusi Langsung yaitu terdiri dari seorang produsen yang langsung menjual ke konsumen akhir, atau dengan kata lain Perum-Perumnas Lampung dalam memasarkan perumhanan langsung kepada konsumen.
4.2.4 Strategi Promosi
Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang penting dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya. Strategi promosi dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan akan dapat berperan secara berarti meningkatkan penjualan
Strategi Promosi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah sebagai berikut:
a. Promosi Penjualan
Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung melakukan kegiatan promosi penjualan seperti mengadakan pameran dan membuat stand di tempat ramai agar mendapatkankan perhatian banyak calon konsumen.
(46)
b. Penjualan Personal
Perum-Perumnas Regional II Lampung melakukan penjualan rumah kepada konsumennya secara langsung atau dengan tatap muka, selama menjual pihak Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung sekaligus mempromosikannya.
Kombinasi terbaik ditentukan oleh variable-variabel strategi pemasaran yang digunakan untuk kegiatan penjualan. Perusahaan yang dapat menggunakan strategi pemasaran yang baik akan membuat kegiatan penjualan lebih efektif dan efisien dibandingkan perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran yang kurang baik.
Tabel 4. Kebijaksanaan strategi pemasaran pada penjualan perumahan di Perum Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung
Kebijakan Teori Pelaksanaan Simpulan Saran Produk Produk yang dijual
Perum-Perumnas Regional II Lampung adalah berupa barang, yaitu berupa perumahan Perumahan Perum-Perumnas Lampung memiliki keunggulan seperti: lokasi perumahannya yang strategis dan desainnya yang minimalis Perum-Perumnas Regional II cabang Lampung melakukan bauran produk dengan baik dengan memasarkan perumahan yang memiliki banyak keunggulan disbanding Mempertahanka n keunggulan produk agar konsumen mau membeli rumah
(47)
kompetitor Harga Harga yang
dimaksud adalah uang yang
dibayarkan untuk pembelian rumah baik dalam bentuk tunak maupun kredit Harga perumahan Perum-Perumnas Regioanl II Lampung lebih murah dibandingkan dengan para kompetitor Penetapan Harga sudah baik dalam menanngapi banyaknya pesaing Mempertahanka n penetapan harga rumah tetap dibawah para kompetitor Saluran Distribusi Saluran Distribusi terdiri dari saluran distribusi langsung dan tidak langsung
Saluran Distribusi yang dilakukan Perum-Perumnas adalah saluran distribusi langsung. Saluran sudah dilakukan dengan baik, karena medukung langsung ketemunya perusahaan dendan konsumen Mempertahanka n saluran distribusi yang sudah digunakan
Promosi Kegiatan Promosi terdiri dari: - Periklanan - Penjualan Perorangan - Publisitas - Promosi Penjualan Kegiatan yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung hanya Penjualan Perorangan dan Promosi Penjualan Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung belum sepenuhnya melakukan kegiatan promosi dengan baik sebaiknya lebih banyak melakukan kegiatan promosi, agar masyarakat lebih mengenal produk Perumahan yang ada di Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung. Promosi dapat dilakukan
(48)
melalui media cetak yang berupa brosur dan baner, juga melalui media elektronik seperti melalui iklan di televisi. Sumber: Teori Diolah, 2014
Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung sudah cukup baik dalam melaksanakan kebijaksanaan pemasaran. Keadaan ini terus menuntut perusahaan untuk mempertahankan strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan agar tujuan perusahaan yang telah dilakukan agar tujuan perusahaan yang telah direncanakan dapat tercapai lebih baik untuk kedepannya.
4.3 Pembahasan kebijakan pemasaran pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung
4.3.1 Analisa SWOT
Dari analisa SWOT, strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung ini didasarkan pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.
(49)
4.3.1.1 Kekuatan (Strenght)
Hal-hal yang dikategorikan sebagai kekuatan pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah sebagai berikut:
1. Banyaknya Tipe rumah yang ditawarkan kepada konsumen 2. Harga rumah yang tergolong murah dibanding para kompetitor 3. Perusahaan yang sudah terpercaya karena merupakan BUMN 4.3.1.2 Kelemahan (Weakness)
Kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung
2. Banyaknya competitor yang memiliki kegiatan bisnis perumahan seperti Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung
4.3.1.3 Peluang (Opprtunity)
Peluang yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam meningkatkan volume penjualannya rumah adalah:
1. Semakin banyaknya kalangan menengah keatas yang ingin membeli rumah tipe kecil dengan harga yang murah
2. Lokasi Perumahan Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung yang strategis dan mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum,
(50)
4.3.1.4 Ancaman (Threat)
Ancaman yang harus diwaspadai oleh Produk Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung adalah sebagai berikut:
1. Kondisi persaingan yang semakin ketat
2. Strategi Promosi yang gencar yang dilakukan oleh pesaing 3. kondisi perekonomian yang tidak stabil.
Dari pembahasan diatas terlihat bahwa Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung belum dapat mengoptimalkan keunggulan dan peluang yang dimiliki serta meminimalisi kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh Produk Perumahan
Tabel 5. Strategi Pemasaran pada Perum-Perumnas Regional II Cabang
Bandar Lampung
Strength Weakness
SWOT 1. Banyaknya tipe rumah yang ditawarkan kepada konsumen
2. Harga lebih murah disbanding kompetitor 3. Perusahaan yang terpercaya karena BUMN
1.Kurangnya promosi yang dilakukan Perum-Perumnas Lampung 2. Banyak competitor yang memiliki bisnis serupa
Opportunity Strength >< Opportunity Weakness >< Opportunity 1. Semakin banyaknya
kalangan menegah keatas yang ingin membeli tipe rumah yang kecil
2. Lokasi perumahan
1.Mempertahankan den menambah tipe rumah agar lebih bervariasi 2. Meningkatkan saluran distribusi
1. Meningkatkan Strategi Promosi
2. meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan
(51)
Perum-Perumnas
Lampung yang strategis
3. Meningkatkan pelayanan terhadap kepuasan konsumen
3. Melakukan evaluasi terhadap biaya atau pengeluaran yang berpengaruh pada harga jual
Threat Strength >< Threat Weakness >< Threat 1. Kondisi persaingan
ketat ditandai dengan munculnya rumah murah dari Developer lainnya 2. Strategi promosi gencar dilakukan pesaing 3. Kondisi Perekonomian tidak stabil
1. Memelihara serta meningkatkan pelayanan dan hubungan baik dengan konsumen 2. Meningkatkan dan memperkuat strategi distribusi terhadap produk yang ditawarkan untuk mengantisipasi ancaman pesaing
1. Meningkatkan kegiatan produksi dan kemampuan bersaing
3. Melakukan revaluasi terhadap kebijakan harga sehingga lebih
kompetitif.
Sumber: Hasil Pengamatan 2014
1. Strategi SO ( Strength - Opportunities)
Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah diantaranya harganya yang lebih murah dibanding pesaing serta banyaknya variasi rumah. Dengan meningkatkan saluran distribusi dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dapat membuat konsumen tetap royal terhadap Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.
2. Strategi WO (Weakness - Opportunity)
Kelemahan yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung diantaranya meliputi kurangnya kegiatan promosi yang membuat kalangan masyarakat kurang mengetahui info baru dari Perum-Perumnas
(52)
Regional II Cabang Bandar Lampung, dan banyaknya competitor yang mempunyai bisnis sejenis. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan strategi promosi Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung, meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan.
3. Strategi ST ( Strength – Threat )
Kelemahan-kelemahan yang ada pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung harus diatasi dengan mengedepankan kekuatan den peluang yang dimiliki oleh perumahan Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung agar dapat mengantisipasi dan menghadapi ancaman dari para pesaing. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup peningkatan segi pelayanan terhadap konsumen agar tercipta hubungan baik antara konsumen dengan perusahaan, serta harus meningkatkan strategi distribusi dalam mengantisipasi para pesaing.
4. Strategi WT ( Weakness – Threat )
Kelemahan yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung diantaranya kurang familiarnya produk perumahan Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung di masyarakat, serta banyak competitor yang memiliki bisnis sejenis. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan kegiatan produksi dan kemampuan bersaing dan melakukan revaluasi terhadap kebijakan harga sehingga lebih kompetitif.
(53)
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung belum baik sepenuhnya, karena masih adanya kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung. Yaitu kurang familiarnya perumahan di Perumnas dan banyaknya kompetitor yang memiliki produk serupa dengan perumnas. Adapun kekuatan-kekuatan Yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah harga perumahan yang kompetitif dibandingkan para kompetitor, Banyaknya variasi tipe rumah yan gada pada Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung, Serta terpercayanya Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung karena merupakan BUMN. Peluang yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah lokasi perumahan yang strategis dan semakin banyaknya kalangan menegah keatas yang ingin membeli rumah. Sedangkan ancaman yang perlu diperhatikan adalah
(54)
kondisi persaingan ketat ditandai dengan munculnya rumah murah dari developer lain.
Berdasarkan SWOT dapat disimpulkan bahwa:
Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam melaksanakan strategi sudah baik, tapi belum sepenuhnya dilakukan dengan baik. Hal ini terlihat dari selain memiliki kekuatan, perusahaan juga memiliki kelemahan- kelemahan yang masih harus diperbaiki lagi
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka ada beberapa saran yang perlu diperhatikan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam menjalankan strategi pemasaran yaitu:
1) Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung sebaiknya lebih banyak melakukan kegiatan promosi agar masyarakat lebih mengenal tipe dan jenis rumah Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung. Promosi dapat dilakukan melalui media cetak yang berupa brosur dan baner, juga melalui media elektronik seperti melalui iklan di televisi. 2) Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung juga perlu mencari
ide-ide lain sebagai penarik minat konsumen, yaitu memberikan Cashback yang besar jika ada konsumen yang ingin membeli rumah di Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.
(55)
Adrian Payne, 2001, Pemasaran Jasa, Cetakan Kedua, Yogyakarta: Andi and Pearson Education.
Arif Isnaini, 2005. Model dan Strategi Pemasaran, NTP Press Mataram. Fandy Tjiptono, 2005. Pemasaran Jasa, Malang, Bayumedia Publishing
Kotler, Philip, 2002. Marketing Management. Terjemahan, Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, Benjamin Molan, Jilid I dan II, Edisi Millenium PT.Prentice Hall Indonesia, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gray Amstrong, 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan PT.Indeks Jakarta
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Swastha, Basu, Ibnu Sukotjo, 2002. Pengantar Bisnis Modern. Cetakan ketiga, Liberty, Yogyakarta.
Rangkuti, Freddy, 2001, Creating Effective Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
(1)
4.3.1.4 Ancaman (Threat)
Ancaman yang harus diwaspadai oleh Produk Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung adalah sebagai berikut:
1. Kondisi persaingan yang semakin ketat
2. Strategi Promosi yang gencar yang dilakukan oleh pesaing 3. kondisi perekonomian yang tidak stabil.
Dari pembahasan diatas terlihat bahwa Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung belum dapat mengoptimalkan keunggulan dan peluang yang dimiliki serta meminimalisi kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh Produk Perumahan
Tabel 5. Strategi Pemasaran pada Perum-Perumnas Regional II Cabang
Bandar Lampung
Strength Weakness
SWOT 1. Banyaknya tipe rumah yang ditawarkan kepada konsumen
2. Harga lebih murah disbanding kompetitor 3. Perusahaan yang terpercaya karena BUMN
1.Kurangnya promosi yang dilakukan Perum-Perumnas Lampung 2. Banyak competitor yang memiliki bisnis serupa
Opportunity Strength >< Opportunity Weakness >< Opportunity 1. Semakin banyaknya
kalangan menegah keatas yang ingin membeli tipe rumah yang kecil
2. Lokasi perumahan
1.Mempertahankan den menambah tipe rumah agar lebih bervariasi 2. Meningkatkan saluran distribusi
1. Meningkatkan Strategi Promosi
2. meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan
(2)
Perum-Perumnas
Lampung yang strategis
3. Meningkatkan pelayanan terhadap kepuasan konsumen
3. Melakukan evaluasi terhadap biaya atau pengeluaran yang berpengaruh pada harga jual
Threat Strength >< Threat Weakness >< Threat 1. Kondisi persaingan
ketat ditandai dengan munculnya rumah murah dari Developer lainnya 2. Strategi promosi gencar dilakukan pesaing 3. Kondisi Perekonomian tidak stabil
1. Memelihara serta meningkatkan pelayanan dan hubungan baik dengan konsumen 2. Meningkatkan dan memperkuat strategi distribusi terhadap produk yang ditawarkan untuk mengantisipasi ancaman pesaing
1. Meningkatkan kegiatan produksi dan kemampuan bersaing
3. Melakukan revaluasi terhadap kebijakan harga sehingga lebih
kompetitif.
Sumber: Hasil Pengamatan 2014
1. Strategi SO ( Strength - Opportunities)
Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah diantaranya harganya yang lebih murah dibanding pesaing serta banyaknya variasi rumah. Dengan meningkatkan saluran distribusi dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dapat membuat konsumen tetap royal terhadap Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.
2. Strategi WO (Weakness - Opportunity)
Kelemahan yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung diantaranya meliputi kurangnya kegiatan promosi yang membuat kalangan masyarakat kurang mengetahui info baru dari Perum-Perumnas
(3)
Regional II Cabang Bandar Lampung, dan banyaknya competitor yang mempunyai bisnis sejenis. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan strategi promosi Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung, meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan.
3. Strategi ST ( Strength – Threat )
Kelemahan-kelemahan yang ada pada Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung harus diatasi dengan mengedepankan kekuatan den peluang yang dimiliki oleh perumahan Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung agar dapat mengantisipasi dan menghadapi ancaman dari para pesaing. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup peningkatan segi pelayanan terhadap konsumen agar tercipta hubungan baik antara konsumen dengan perusahaan, serta harus meningkatkan strategi distribusi dalam mengantisipasi para pesaing.
4. Strategi WT ( Weakness – Threat )
Kelemahan yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung diantaranya kurang familiarnya produk perumahan Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung di masyarakat, serta banyak competitor yang memiliki bisnis sejenis. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan kegiatan produksi dan kemampuan bersaing dan melakukan revaluasi terhadap kebijakan harga sehingga lebih kompetitif.
(4)
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung belum baik sepenuhnya, karena masih adanya kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung. Yaitu kurang familiarnya perumahan di Perumnas dan banyaknya kompetitor yang memiliki produk serupa dengan perumnas. Adapun kekuatan-kekuatan Yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah harga perumahan yang kompetitif dibandingkan para kompetitor, Banyaknya variasi tipe rumah yan gada pada Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung, Serta terpercayanya Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung karena merupakan BUMN. Peluang yang dimiliki oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung adalah lokasi perumahan yang strategis dan semakin banyaknya kalangan menegah keatas yang ingin membeli rumah. Sedangkan ancaman yang perlu diperhatikan adalah
(5)
kondisi persaingan ketat ditandai dengan munculnya rumah murah dari developer lain.
Berdasarkan SWOT dapat disimpulkan bahwa:
Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam melaksanakan strategi sudah baik, tapi belum sepenuhnya dilakukan dengan baik. Hal ini terlihat dari selain memiliki kekuatan, perusahaan juga memiliki kelemahan- kelemahan yang masih harus diperbaiki lagi
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka ada beberapa saran yang perlu diperhatikan oleh Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung dalam menjalankan strategi pemasaran yaitu:
1) Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung sebaiknya lebih banyak melakukan kegiatan promosi agar masyarakat lebih mengenal tipe dan jenis rumah Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung. Promosi dapat dilakukan melalui media cetak yang berupa brosur dan baner, juga melalui media elektronik seperti melalui iklan di televisi. 2) Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung juga perlu mencari
ide-ide lain sebagai penarik minat konsumen, yaitu memberikan Cashback yang besar jika ada konsumen yang ingin membeli rumah di Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.
(6)
Adrian Payne, 2001, Pemasaran Jasa, Cetakan Kedua, Yogyakarta: Andi and Pearson Education.
Arif Isnaini, 2005. Model dan Strategi Pemasaran, NTP Press Mataram.
Fandy Tjiptono, 2005. Pemasaran Jasa, Malang, Bayumedia Publishing
Kotler, Philip, 2002. Marketing Management. Terjemahan, Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, Benjamin Molan, Jilid I dan II, Edisi Millenium PT.Prentice Hall Indonesia, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gray Amstrong, 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan PT.Indeks Jakarta
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Swastha, Basu, Ibnu Sukotjo, 2002. Pengantar Bisnis Modern. Cetakan ketiga, Liberty, Yogyakarta.
Rangkuti, Freddy, 2001, Creating Effective Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.