24 g.
Jumlah Waktu Bebas Jumlah waktu bermain terutama tergantung kepada status ekonomi
keluarga. Apabila tugas rumah tangga atau pekerjaan menghabiskan waktu luang, anak terlalu lelah untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan
tenaga yang besar. h.
Peralatan Bermain Peralatan
bermain yang
dimiliki anak
mempengaruhi permainannya, misalnya dominasi boneka dan binatang buatan mendukung
permainan pura-pura, banyak permainan balok, kayu, cat air, dan lilin mendukung permainan yang sifatnya konstruktif.
3. Tahapan perkembangan Permainan
Rubin, Fein Vandenbuerg 1983 dan Smilansky 1968 dalam Mayke Sugianto, 1995: 21 mengungkapkan tahapan perkembangan permainan yaitu:
a. Permainan fungsional Functional play
Permainan seperti ini biasanya tampak pada anak berusia 1-2 tahunan berupa gerakan yang bersifat sederhana dan berulang-ulang. Kegiatan ini
dapat dilakukan dengan atau tanpa alat permainan. Misalnya berlari-lari sekeliling ruang dan menarik mobil-mobilan.
b. Bangun Membangun Constructive Play
Permainan ini terlihat pada anak berusia 3-6 tahun. Dalam kegiatan ini anak membentuk sesuatu, menciptakan bangunan tertentu dengan alat permainan
yang tersedia. Misalnya membuat rumah-rumahan dengan balok atau potongan lego.
25 c.
Permainan pura-pura Make believe play Dalam permainan ini anak berpura-pura menirukan kegiatan orang yang
pernah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. d.
Permainan dengan peraturan Games with Rules Permainan ini dapat dilakukan anak usia 6-11 tahun. Dalam kegiatan
permainan ini, anak sudah memahami dan bersedia mematuhi aturan permainan. Aturan permainan awalnya diikuti anak berdasarkan yang
diajarkan orang lain. Selanjutnya anak memahami bahwa aturan itu dapat dan boleh diubah sesuai kesepakatan orang yang terlibat dalam permainan,
asalkan tidak menyimpang jauh dari aturan umumnya.
4. Jenis Permainan
Jika ditinjau dari segi jenisnya permainan yang berdasarkan bentuk dan keterampilan yang terdapat di dalamnya Andang Ismail, 2006 membagi
permainan menjadi dua yaitu: a.
Permainan Tradisional Sukirman Dharmamulyo 2008 berpendapat bahwa permainan
tradisional merupakan permainan yang telah dimainkan oleh anak-anak pada suatu daerah secara tradisi, yang dimaksud secara tradisi ialah
permainan itu telah diwarisi dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. b.
Permainan Modern Permainan modern biasanya ditandai dengan sistem produksi yang
menggunakan teknologi canggih dan bersifat masinal. Permainan modern juga biasanya lebih bersifat atraktif dan elektris. Oleh karena itu permainan
26 modern sering disebut juga sebagai permainan elektronik. Permainan
elektronik mencakup aneka mainan anak-anak yang dilengkapi listrik biasanya arus searah sebagai tenaga geraknya.
5. Permainan Tradisional