Pengaruh Kinerja Keuangan dan Good Corporate Governance terhadap Nilai Pasar Perusahaan yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2009-2013

(1)

ABSTRACT

INFLUENCE OF FINANCIAL PERFORMANCE AND GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON MARKET VALUE OF THE FIRM

LISTED IN IDX THE YEAR 2009 - 2013

by

Krisnahadi Prasetyo

The ownership structure is believed to influence the course of the company, which in turn affects the performance of the company in achieving corporate goals. GCG concept also appears to minimize the potential for fraud due to agency problems. The higher the expected managerial ownership management will make every effort for the benefit of shareholders. This is caused by the management will also benefit if the company makes a profit. This study aims to demonstrate empirically the influence of components of financial performance in the financial statements, and Good corporate governance of the company's market value of the companies listed in Indonesia Stock Exchange.

This study used a sample of all companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2013 years. Samples taken as many as 34 companies that conducted by purposive sampling. Data collected through the documentation. Data were analyzed using multiple regression analysis with SPSS 17.0 software.

The study says that of all the independent variables are supposed to influence the market value of the company, only independent variable board size and board meetings that do not affect the market value of the company, while profitability, leverage, firm size and audit committee size significantly affect the value of market companies.

Keywords: company's market value, profitability, leverage, firm size, the size of the audit committee, the size of the independent board and board


(2)

ABSTRAK

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Good Corporate Governance terhadap Nilai Pasar Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

Oleh

Krisnahadi Prasetyo

Struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Konsep GCG juga muncul untuk meminimalkan potensi kecurangan akibat agency problem. Semakin tinggi kepemilikan manajerial diharapkan pihak manajemen akan berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan para

pemegang saham. Hal ini disebabkan oleh pihak manajemen juga akan memperoleh keuntungan bila perusahaan memperoleh laba. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh Komponen Kinerja keuangan pada laporan keuangan, dan Good corporate governance terhadap nilai pasar perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2013. Sampel diambil sebanyak 34 perusahaan yang dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan software SPSS 17.0.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa dari keseluruhan variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan, hanya variabel ukuran dewan

komisaris independen dan rapat dewan komisaris yang tidak berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan, sedangkan profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan ukuran komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap nilai pasar

perusahaan.

Kata Kunci : nilai pasar perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran

perusahaan, ukuran komite audit, ukuran dewan komisaris independen dan rapat dewan komisaris.


(3)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVENANCE TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009 - 2013 DI BEI

Oleh

KRISNAHADI PRASETYO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(4)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2009 - 2013

(Skripsi)

OLEH

KRISNAHADI PRASETYO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(5)

iv DAFTAR GAMBAR


(6)

i DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah ... 6

1.4. Tujuan Penelitian ... 6

1.5. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS.... 8

2.1. Landasan Teori ... 8

2.1.1. TeoriSignaling ... 8

2.1.2. TeoriStekholder ... 9

2.2. NilaiPasar Perusahaan ... 10

2.3. LaporanKeuangan ... 13

2.4. Good Corporate Governance ... 18

2.5. KerangkaPenelitian ... 20

2.6. PenelitianSebelumnya... 20

2.7. Hipotsispenelitian ... 22

2.7.1. ProfitabilitasterhadapNilaiPasar Perusahaan ... 22

2.7.2. Leverage erhadapNilaiPasar Perusahaan ... 23

2.7.3. Ukuran Perusahaan erhadapNilaiPasar Perusahaan ... 24

2.7.4 DewanKomisarisindependenerhadapNilaiPasar Perusahaan ... 25

2.7.5 Ukurankomite Audit ... 26

2.7.6 RapatDewankomisariserhadapNilaiPasar Perusahaan ... 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1. Sampel dan DataPenelitian ... 28


(7)

ii

3.2. OperasionalVariabelPenelitian ... 29

3.2.1. VariabelDependen ... 29

3.2.2. VariabelIndependen ... 30

3.3. MetodeAnalisis Data ... 32

3.3.1.Statistik Deskriptif... 32

3.3.2. AnalisisRegresi Linier Berganda ... 33

3.3.3. PengujianHipotesis ... 33

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1. HasilPenelitian ... 35

4.1.1. Data danSampel ... 35

4.1.2. AnalisisStatistikDeskriptif ... 35

4.2.UjiAsumsiKlasik ... 37

4.2.1. UjiNormalitas ... 37

4.2.2.HasilUjiMultikolineritas ... 38

4.2.3.HasilUjiHeteroskedastisitas ... 39

4.2.4. Uji Autokorelasi ... 39

4.3. AnalisisRegresiLiniearBerganda... 40

4.4. Pembahasan ... 41

4.4.1. HasilUjiHipotesisPengaruhProfitabilitasTerhadapNilaiPasar Perusahaan ... 42

4.4.2. HasilUjiHipotesisPengaruhLeverageTerhadapNilaiPasar Perusahaan ... 43

4.4.3.HasilUjiHipotesisPengaruhUkuran Perusahaan TerhadapNilai Pasar Perusahaan ... 44

4.4.4.HasilUjiHipotesisPengaruhDewanKomisarisIndependenTerhadap NilaiPasar Perusahaan ... 45

4.4.5.HasilUjiHipotesisUkuranKomite Audit TerhadapNilaiPasar Perusahaan ... 46

4.4.6.HasilUjiHipotesisPengaruhRapatDewanKomisarisTerhadapNilai Pasar Perusahaan ... 47

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1. Kesimpulan ... 49

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 51

5.3. Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA


(8)

v DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 DATA JUMLAH KOMISARIS, KOMISARIS INDEPENDEN, FREKUENSI RAPAT KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

Lampiran 2 DATA JUMLAH ASET DAN HUTANG DALAM JUTAAN

RUPIAH DATA JUMLAH ASET DAN HUTANG DALAM

JUTAAN RUPIAH

Lampiran 3 DATA JUMLAH EKUITAS DAN LABA BERSIH DALAM

JUTAAN RUPIAH

Lampiran 4 DATA HARGA SAHAM AKHIR TAHUN (RP) DAN JUMLAH SAHAM BEREDAR (LEMBAR)

Lampiran 5 PERHITUNGAN VARIABEL PENELITIAN, CMV DAN TOBIN’S Q

Lampiran 6 PERHITUNGAN VARIABEL PENELITIAN, SIZE, ROE,

LEVERAGE DAN PROPORSI KOMISARIS INDEPENDEN

Lampiran 7 PERHITUNGAN VARIABEL PENELITIAN, UKURAN

KOMITE AUDIT DAN FREKUENSI RAPAT DEWAN


(9)

vi Lampiran 8 PERHITUNGAN STATISTIK DESKRIFTIP, DAN UJI

NORMALITAS


(10)

iii DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 STATISTIK DESKRIPTIF Tabel 4.2 HASIL UJI NORMALITAS

Tabel 4.3 HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS Tabel 4.4 HASIL UJI AUTOKORELASI Tabel 4.5 HASIL UJI HIPOTESIS


(11)

MOTO

 Tiada doa yg lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai.

 Wisuda setelah 13 semester adalah kesuksesan yang

tertunda.

 Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang


(12)

(13)

(14)

(15)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada orang-orang yang berarti

dalam hidupku....

Kedua orang tuaku

Adik-adikku

Saudara, Sahabat, serta Teman-temanku,

Almamaterku,


(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lamung, pada tanggal 6 maret 1989, sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Basuki Rahadi dan Ibu Nurhadiah.

Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gedong Air diselesaikan pada tahun 2002, Seolah Mengah Pertama Negeri 7 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Atas YP Unila Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2008, dan pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui Jalur Seleksi Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKTA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung sebagai Biro Humas periode 2010-2011. Pada tahun 2012 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa camping lapan, Kecamatam banjits, Way Kanan.


(17)

SANWACANA

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang dengan izinNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVENANCE TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN YANG

DI BEI PADA TAHUN 2009 - 2013. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan hormat dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Satria Bangsawan, S,E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc.,Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Harsono Edwin puspita, S.E., M.Si.selaku Dosen Pembimbing Akademik; 5. Harsono Edwin puspita, S.E., M.Si.selaku Dosen Pembimbing Utama yang

telah memberikan bantuan, saran, arahan, dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;


(18)

6. Pigo Nauli S.E., M.Sc.selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bantuan, saran, arahan, dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

7. Ibu Agrianti Komalasari, S.E., M.SI., A.KT Selaku Dosen Penguji Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama penulis berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung;

9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang selalu membantu dalam proses menuju sarjana; 10.Ayah dan Ibu yang selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang,

dukungan moril dan materiil serta senantiasa berkorban dan selalu

memberikan yang terbaik bagi penulis dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah SWT selalu melindunginya.

11.Adikku yang selalu memberi motivasi serta dukungan. Semoga kita bisa menjadi anak yang selalu membanggakan kedua orangtua kita.

12.Keluarga besar Harsono Edwin puspita, S.E., M.Si. terimakasih banyak atas segala yang telah diberikan selama ini;

13.Keluarga besar Bapak Pigo Nauli,S.E., M.Sc. terimakasih banyak atas segala yang telah diberikan selama ini;

14.Teman-Teman Akuntansi angkatan 2008 yang tidak bisa disebutkan satu persatu;


(19)

15.Rekan - rekan kerja di Palapa Media Indonesia ( boss budi,bang indra,bang mul,mba eny,kodri,rion dan siswa PKL di Palapa Media Indonesia) terima kasih atas dukungan dan semangatnya;

16.Teman-Teman Akuntansi angkatan 2006, 2007, 2009, dan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu;

17.Keluarga Besar HIMAKTA terutama presidium tahun 2010-2011 (Jerry, Paulina, Danis, Izul, Dwi Rahmalia, Ipeh, Febri, Zona, Umar, Santoso, Deni, dan Kamal) kalian adalah tim yang hebat.

18.Keluarga Besar IMAI Simpul Lampung terutama presidium terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

19.Keluarga Besar Minoritas (Ferdi, Alsby, Adit, Gerry Anugrah, Bery, Ridho, Oco, Kamal, Diko, Deni, Baskoro, Gerry Ardika, Zona, Reza, Engga, Aryo, Ijul, dll) kalian luar biasa;

20.Keluarga besar KKN Desa Campang Lapan, Banjit, Way Kanan, terimakasih atas kebersamaan 40 hari yang tak terlupakan;

21.Terimakasih untuk orang-orang yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam hidup saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan yang memiliki arti yang sama dalam kehidupan saya. Terima Kasih.

Akhir kata penulis hanya dapat mendoakan semoga segala bantuan yang diberikan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi para pembaca.


(20)

Bandar Lampung, 18 November 2014 Penulis


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini, aset perusahaan yang tinggi saja tidak cukup menjamin sebuah perusahaan untuk tetap bertahan. Pada era globalisasi ini, dibutuhkan manajemen perusahaan yang kompetitif untuk menjalankan bisnis sebuah perusahaan. Laporan keuangan adalah salah satu bentuk nyata dari hasil kinerja manajemen dalam mengelola suatu perusahaan. Informasi laporan keuangan ini akan digunakan oleh pihak internal untuk mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan, untuk pihak eksternal laporan keuangan digunakan oleh para investor untuk mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan sebagai pilihan untuk investasi. Penerbitan laporan keuangan secara umum bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan. Pelaporan keuangan bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009 dalam Harahap, 2011).


(22)

2

Persaingan yang makin ketat, kanibalisme antar perusahaan, inflasi,

perkembangan teknologi yang makin cepat, tumbuhnya perhatian terhadap faktor lingkungan, krisis energi, dan tanggung jawab sosial memaksa para manajer keuangan untuk bertindak sebagai general manager. Manajer keuangan harus dapat merumuskan tujuan strategis ke dalam tujuan jangka pendek. Mereka dituntut fleksibilitasnya dalam menangkap dan mengantisipasi perubahan di masa datang untuk secara dini melakukan penyesuaian dan mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Manajer keuangan harus mampu mengambil ketiga keputusan keuangan secara efektif dan efisien. Efektif dalam keputusan investasi akan tercermin dalam pencapaian tingkat keuntungan yang optimal. Efisien dalam pembiayaan investasi akan tercermin dalam perolehan dana dengan biaya

minimum. Sedangkan kebijakan dividen yang optimal akan tercermin dalam peningkatan kemakmuran pemilik perusahaan. Ketiga keputusan tersebut secara simultan akan turut menyumbang pencapaian tujuan perusahaan (Sartono, 2008 dalam Yadnyana dan Wati, 2010).

Banyak usaha baik yang berskala besar maupun kecil, akan sangat memperhatikan bagian keuangan. Karena berhasil atau tidaknya usaha sangat berkaitan dengan kualitas keputusan keuangan. Menurut Atmaja (2003), teori-teori keuangan di bidang keuangan perusahaan memiliki satu fokus yaitu bagaimana

memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik perusahaan (wealth of the shareholders). Tujuan normatif ini dapat diwujudkan dengan

memaksimumkan nilai perusahaan (market value of the firm) dengan asumsi bahwa pemegang saham akan makmur jika kantongnya bertambah tebal.


(23)

3

Memaksimumkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimumkan harga pasar saham (Puspitasari dan Sudiyatno, 2010).

Nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh calon

investor seandainya suatu perusahaan akan dijual. Nilai perusahaan tercermin dari harga saham yang stabil dan dalam jangka panjang mengalami kenaikan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan mengharapkan manajer keuangan akan melakukan tindakan terbaik bagi perusahaan dengan memaksimalkan nilai perusahaan sehingga kemakmuran (kesejahteraan) pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Husnan, 2005 dalam Mulianti, 2010).

Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen, dividen adalah proporsi laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliknya. Ada saatnya dividen tersebut tidak dibagikan oleh perusahaan karena perusahaan merasa perlu untuk menginvestasikan kembali laba yang diperolehnya. Besarnya dividen tersebut dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan sebuah perusahaan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan


(24)

4

memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi, maka

kemampuan perusahaan akan membayarkan dividen juga tinggi, dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito dan Martono, 2005 dalam Safrida, 2008).

Banyak penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan telah dilakukan, Ada yang meneliti bahwa kinerja perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi banyak pula yang meneliti sebaliknya,

ketidakkonsistenan hasil penelitian yang meneliti pengaruh ROE terhadap nilai perusahaan menunjukkan adanya variabel kontingen yang mempengaruhi hubungan diantara keduanya. Sementara itu, ketidakefisienan investasi salah satunya disebabkan oleh corporate governance yang lemah, yang memiliki dampak pada profitabiltas dan nilai perusahaan. Literatur penilaian perusahaan menjelaskan bahwa arus kas discretonary merupakan salah satu cara menilai nilai perusahaan, dan sejauh ini jika terjadi investasi kas yang tidak efisien akan

berpengaruh pada nilai perusahaan. Ada bukti yang menunjukkan bahwa investasi kas oleh para manajer pada corporate governance atau tata kelola perusahaan yang lemah akan berdampak mengurangi profitabilitas masa depan, yang berpengaruh pada harga saham perusahaan (Harford et al., 2008 dalam Kusumadilaga, 2010).

Perusahaan di Indonesia memiliki karakteristik yang tidak berbeda dengan perusahaan di Asia pada umumnya, dimana perusahaan dimiliki dan dikontrol oleh keluarga, meskipun perusahaan tersebut tumbuh dan menjadi perusahaan


(25)

5

publik, namun kendali keluarga masih signifikan. Hal ini menunjukkan rendahnya struktur kepemilikan manajerial karena sebagian besar masih didominasi oleh keluarga. Pola dan kepemilikan usaha seperti ini akan mendorong praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perlindungan terhadap investor kecil yang rendah, sehingga pada akhirnya akan menjatuhkan nilai perusahaan (Agoes dan Ardana, 2011). Dewan Komisaris dalam suatu perusahaan merupakan salah satu

mekanisme GCG yang dapat mempengaruhi insentif bagi manajemen untuk melaksanakan kepentingan terbaik dari pemegang saham. GCG muncul dan berkembang dari teori agensi, yang menghendaki adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Konsep GCG juga muncul untuk meminimalkan potensi kecurangan akibat agency problem. Semakin tinggi kepemilikan manajerial diharapkan pihak manajemen akan berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan para pemegang saham. Hal ini disebabkan oleh pihak manajemen juga akan memperoleh keuntungan bila perusahaan memperoleh laba (Puspitasari dan Sudiyatno, 2010).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut “Pengaruh Kinerja keuangan dan Good Corporate Governance terhadap nilai pasar perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.


(26)

6

1.2Perumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah good corporate governance berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan di Bursa Efek Indonesia?

1.2.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar penelitian dan pembahasanya lebih terarah, sehingga hasilnya tidak bias dan sesuai dengan harapan peneliti. Adapun ruang lingkup penelitianya adalah menguji komponen kinerja keuangan pada laporan keuangan dan good corporate governance terhadap nilai pasar perusahaan di Bursa efek Indonesia Periode 2009-2013.

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka dapat dijelaskan tujuan dari penelitian ini adalah: Membuktikan secara empiris pengaruh komponen kinerja keuangan pada laporan keuangan, dan Good corporate governance terhadap nilai pasar perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(27)

7

1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1Manfaat Teoritis

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan

pengetahuan serta bukti empiris mengenai pengaruh komponen kinerja keuangan pada laporan keuangan dan good corporate governance terhadap nilai pasar perusahaan.

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mereka yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kinerja keuangan pada laporan keuangan, serta good corporate governance.

- Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam menyampaikan

informasi dan pengetahuan untuk pertimbangan dalam membuat kebijakan mengenai nilai pasar perusahaan yang bisa meningkatkan reputasi

perusahaan

1.3.2.2Manfaat Praktis

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan pada laporan keuangan dan good corporate governance yang diterapkan oleh perusahaan.

- Memberikan masukkan kepada para investor sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan investasi.


(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1Landasan Teori 2.1.1 Signalling Theory

Teori sinyal berakar pada teori akuntansi pragmatik yang memusatkan perhatian pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai informasi. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan dengan kinerja yang tinggi menggunakan informasi keuangan untuk mengirim sinyal kepada pasar. Melalui sinyal tersebut, pasar diharapkan dapat membedakan antara perusahaan yang berkualitas baik dan buruk (Soemarso, 2004).

Menurut Wolk, et al. (2001) dalam Yadnyana dan Wati (2010), teori sinyal memberikan solusi untuk mengurangi asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak eksternal. Solusi tersebut berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya. Jadi, manajer seharusnya menyediakan sinyal (informasi) yang dapat dipercaya dan dekat dengan kebenaran karena sinyal tersebut akan digunakan dalam pengambilan keputusan. Jika manajer menyediakan sinyal yang salah kepada pasar, kemudian pasar menyadari kebenarannya, maka pasar akan memberikan harga yang rendah pada nilai pasar saham perusahaan. Oleh karena itu, manajer harus memberikan informasi mengenai nilai aset tidak berwujud dan


(29)

9

perubahannya karena informasi tersebut merupakan sinyal atas nilai perusahaan yang sebenarnya.

2.1.2 Teori Stakeholder

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal Tahun 1970 an, yang secara umum dikenal dengan stakeholder theory artinya sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. Stakeholder theory dimulai dengan asumsi bahwa nilai (value) secara eksplisit dan tak dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan usaha. (Meythi dkk, 2012).

Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya, dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat

dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007 dalam Meythi dkk, 2012).

Tanggung jawab sosial perusahaan seharusnya melampaui tindakan

memaksimalkan laba untuk kepentingan pemegang saham (stakeholder), namun lebih luas lagi bahwa kesejahteraan yang dapat diciptakan oleh perusahaan sebetulnya tidak terbatas kepada kepentingan pemegang saham, tetapi juga untuk kepentingan stakeholder, yaitu semua pihak yang mempunyai keterkaitan atau


(30)

10

klaim terhadap perusahaan. Mereka adalah pemasok, pelanggan, pemerintah, masyarakat lokal, investor, karyawan, kelompok politik, dan asosiasi

perdagangan. Seperti halnya pemegang saham yang mempunyai hak terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, stakeholder juga mempunyai hak terhadap perusahaan (Safrida, 2008).

Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu power stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya power yang dimiliki stakeholder atas sumber tersebut. Power tersebut dapat berupa

kemampuan untuk membatasi pemakaian sumber ekonomi yang terbatas (modal dan tenaga kerja), akses terhadap media yang berpengaruh, kemampuan untuk mengatur perusahaan, atau kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu, ketika stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan bereaksi dengan cara-cara yang memuaskan keinginan stakeholder (Ghozali dan Chariri, 2007 dalam Meythi dkk, 2012).

2.2Nilai Pasar Perusahaan

Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui perkembangan harga saham (common stock) perusahaan di pasar. Dalam hal ini, nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan dividen. Oleh karena itu, dalam teori-teori keuangan, variabel yang sering digunakan dalam penelitian


(31)

11

pasar modal untuk mewakili nilai perusahaan adalah harga saham dengan berbagai jenis indikator, antara lain return saham, harga saham biasa, abnormal return, PER, dan indikator lain yang merepresentasikan harga saham biasa di pasar modal. Dengan demikian bisa dimaknai bahwa tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang saham, yang berarti meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya pada tahun t, yang tercermin pada harga saham tahun t + 1. Menurut Van Home dalam (Meythi dkk, 2012) mengatakan bahwa nilai perusahaan merupakan total nilai dari harga pasar baik hutang-hutang perusahaan maupun saham perusahaan. Nilai saham

perusahaan merupakan nilai yang selalu berubah berdasarkan kondisi perusahaan baik saat ini mupun dimasa yang akan datang, sehingga nilai perusahaan salah satu komponennya dapat diukur dari nilai pasar perusahaan. Menurut Mardiyanto (2009), nilai perusahaan dapat dikaitkan dengan harga saham suatu perusahaan dibursa saham, hal ini merupakan suatu indikator bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan baik. Meningkatnya harga saham mencerminkan kepercayaan pasar akan baiknya prospek perusahaan bersangkutan pada masa mendatang. Ukuran

penilaian perusahaan dapat dibentuk melalui dua pendekatan yaitu pendekatan ekuitas dan pendekatan aktiva. Menurut pendekatan ekuitas nilai perusahaan


(32)

12

adalah nilai pasar ekuitas yaitu jumlah ekuitas yang beredar dikali dengan harga pasar pada setiap akhir tahun buku.

Market value perusahaan kaitannya dengan laporan keuangan diuraikan oleh teori pasar efisien. Fama dalam Belkaoui (2003, dalam Meythi dkk, 2012) menyatakan

bahwa dalam pasar efisien ”mencerminkan sepenuhnya” mencerminkan informasi

yang tersedia. Hipotesis pasar efisien mengungkapkan bahwa harga saham

sekarang mencerminkan sepenuhnya informasi pada masa lampau, informasi yang dipublikasikan dan informasi yang tidak dipublikasikan.

Nilai pasar (market value) adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Berkaitan dengan bursa saham, Siallagan dan Machfoedz, (2006) menyatakan bahwa nilai pasar merupakan harga pasar riil dan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham perusahaan pada pasar yang sedang

berlangsung atau sudah tutup, berdasarkan bursa utama. Nilai pasar menunjukan keadaan perusahaan berdasarkan persepsi investor yang teraktualisasi melalui harga saham. Secara garis besar nilai pasar perusahaan merupakan harga seluruh saham yang beredar (closing price).

Dapat disimpulkan, market value adalah harga saham yang paling mudah

ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham perusahaan pada pasar yang sedang berlangsung atau sudah tutup, yang didasarkan pada bursa utama oleh pelaku pasar sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli


(33)

13

saham, sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham dimana harga saham sekarang mencerminkan sepenuhnya informasi pada masa lampau,

informasi yang dipublikasikan dan informasi yang tidak dipublikasikan.

Nilai perusahaan dapat diukur melalui variabel CMV (corporate market value). CMV menunjukkan nilai kapitalisasi pasar atau keseluruhan nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai tersebut merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan perusahaan (Safrida, 2008).

2.3Laporan Keuangan

Keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi stabil. Contoh faktor risiko: perusahaan mungkin memanipulasi laba ketika stabilitas keuangan atau profitabilitasnya terancam oleh kondisi ekonomi. Menurut pedoman etika akuntan IAI, laporan keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan atau kewajiban selama suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Harahap (2011) menyatakan laporan keuangan (financial statement) merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan tersebut. Laporan


(34)

14

keuangan terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, dan laporan perubahan posisis keuangan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk

mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi

perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan yang lainnya. Ada tiga macam laporan keuangan yang pokok dihasilkan yaitu neraca, laporan laba-rugi, dan laporan aliran kas.

Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para

pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan, dengan membaca laporan keuangan dengan tepat, seseorang dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan baginya.

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi keuangan selama satu tahun buku yang bersangkutan. Laporan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen yaitu, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan mempunyai tujuan sebagai alat informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2009 dalam Harahap, 2011). Laporan keuangan sebuah perusahaan sangat


(35)

15

banyak yang berkepentingan atas informasi yang disajikan, salah satunya adalah investor.

Berikut adalah karakteristik laporan keuangan dilihat dari segi kualitas

berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) (Harahap, 2011): 1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dipahami oleh pemakainya. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan di dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

2. Relevan

Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi di dalamnya harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan

keputusan. Informasi di dalam laporan keuangan memilki kualitas relavan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

Informasi posisi keuangan dan kinerja dimasa lalu sering kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsug menarik perhatian pemakai, seperti:


(36)

16

pembayaran difiden dan upah, pergerakan harga skurietas, dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai produktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan penampilan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan laba rugi dapat di tingkatkan apabila pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa, abnormal, dan jarang terjadi di ungkapkan secara terpisah. 3. Materialitas

Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitas laporan keuangan. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk

mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat. Oleh karenanya,

materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atua titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna.

4. Keandalan

Supaya laporan keuangan bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable). Informasi memilki kualitas yang handal jika bebas dari


(37)

17

pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful

representation) dari yang seharusnya disajikan secara wajar diharapkan dapat di sajikan.

5. Penyajian Jujur

Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari resiko penyajian yang dianggap kurang jujur dari pada apa yang

seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan karena

kesenjangan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan yang melekat dalam mengidentifikasikan transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan peristiwa tersebut. 6. Subtansi Mengungguli Bentuk

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan subtansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukum. Subtansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum.

7. Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak

bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.


(38)

18

8. Pertimbangan Sehat

Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidak pastian suatu peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dengan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan, misalnya: pembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan, berlebihan, dan sengaja

menetapkan aktiva atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral, dan karena itu tidak memilki kualitas yang handal. 9. Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laoran keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

2.4Good Corporate Governance

Pasal Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 juli 2002 tentang penerapan GCG pada BUMN menyatakan bahwa corporate

governance adalah “suatu proses dan stuktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, berdasarkan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika”. Definisi ini menekankan pada keberhasilan usaha dengan memperhatikan akuntabilitas yang berdasarkan pada


(39)

19

peraturan perundangan dan nilai-nilai etika serta memperhatikan stakeholder yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk mewujudkan dan meningkatkan nilai pemegang saham (Agoes dan Ardana, 2011).

Pengertian corporate gavernace menurut Tumbuli Report di Inggris April, 1999 yang dikutip oleh Fujinuma dalam (Wibowo dan Aisjah, 2013) adalah sebagai suatu system pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola resiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka penjang.

Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan goodcorporate gavernace (GCG) sebagai hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, GCG secara singkat dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk mencapai nilai tambah (value added) bagi para pemangku kepentingan. Hal ini disebabkan karena GCG dapat mendorang terbentuknya pola kerja manajemen yang Bersih, Transparan, dan Profesional. Implementasi prinsip-prinsip GCG secara konsisten di perusahaan akan menarik minat para investor, baik domistik


(40)

20

maupun asing. Hal ini sangat penting bagi perusahaan yang akan mengembangkan usahanya, seperti melakukan investasi baru maupun proyek ekspansi.

2.5Kerangka Penelitian

2.6Penelitian Terdahulu

Safrida (2008) meneliti tentang pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan periode penelitian tahun 2004 sampai dengan tahun 2006, berjumlah 151 perusahaan. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling berjumlah 45 perusahaan. Teknik pengujian data adalah dengan menggunakan regresi linear sederhana untuk

menguji secara parsial dan regresi linear berganda untuk menguji secara simultan, dengan tingkat signifikansi alpha 5%. Hasil penelitian ini membuktikan secara parsial bahwa struktur modal berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara simultan membuktikan bahwa

Nilai Pasar Perusahaan

Kinerja Keuangan - Profitabilitas - Leverage

- Ukuran Perusahaan Corporate Governance - Ukuran Komisaris

independen

- Ukuran Komite audit - Rapat dewan Komisaris


(41)

21

struktur modal dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Puspita (2011) meneliti tentang pengaruh struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan, sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Sampel penelitian sebanyak 14 perusahaan manufaktur pada sektor food and beverages. Hasil dari analisis ini menyebutkan bahwa secara simultan struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas mempengaruhi nilai perusahaan. Secara parsial variabel yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan adalah struktur modal dan profitabilitas, sedangkan pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Wibowo dan Aisjah (2013) meneliti tentang pengaruh profitabilitas, kepemilikan manajerial, kebijakan dividen dan leverage terhadap price book value sebagai proksi dari nilai perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009 sampai 2011. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu didasarkan pada kriteria tertentu. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa secara simultan profitabilitas, kepemilikan manajerial, kebijakan dividen dan leverage

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial profitabilitas dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan


(42)

22

kepemilikan manajerial serta leverage berpengaruh negatif secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

Siallagan dan Machfoedz, (2006) meneliti tentang pengaruh mekanisme corporate governance, kualitas laba dan nilai perusahaan, objek penelitian ini dengan

mengambil sampel sebanyak 74 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang menghasilkan 197, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan mekanisme corporate governance yang terdiri dari: a) kepemilikan manajerial secara negatif berpengaruh terhadap nilai perusahaan, b) dewan

komisaris secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan c) komite audit secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Keempat, kualitas laba bukan merupakan variabel pemediasi (intervening variable) pada hubungan antara mekanisme corporate governance dan nilai perusahaan.

2.7Hipotesis Penelitian

2.7.1 Profitabilitas Terhadap Nilai Pasar Perusahaan

Profitabilitas menurut Saidi (2004) dalam Puspita (2011) adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik. ROE merupakan salah satu rasio yang mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. ROE digunakan untuk mengukur besarnya laba bersih yang dapat diperoleh dari operasional perusahaan dengan menggunakan seluruh


(43)

23

kekayaannya. Tinggi rendahnya ROE tergantung pada pengelolaan asset perusahaan yang menggambarkan efisiensi operasional perusahaan. Semakin tinggi ROE semakin efisien operasional perusahaan.

Penelitian yang dilakukan Puspita (2011) menyatakan bahwa profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat. Femonema tersebut menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas merupakan insentif bagi peningkatan nilai pasar perusahaan.

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai pasar perusahaan

2.7.2 Leverage Terhadap Nilai Pasar Perusahaan

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan tingkat asetnya. Rasio ini mengukur

likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca. Apabila kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang rendah maka tingkat solvabilitas perusahaan tersebut tinggi. Sebaliknya apabila kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang tinggi maka tingkat solvabilitas perusahaan tersebut rendah. Semakin besar Leverage menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak

memanfaatkan hutang-hutang relative terhadap ekuitas. Semakin besar Leverage mencerminkan risiko perusahaan yang relative tinggi akibatnya para investor


(44)

24

cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai Leverage yang tinggi. Sofiati (2000) dalam Wibowo dan Aisjah (2013) menyatakan bahwa penggunaan hutang oleh suatu perusahaan akan membuat risiko yang ditanggung pemegang saham meningkat. Ketika terdapat penambahan jumlah hutang secara absolut maka akan menurunkan tingkat solvabilitas perusahaan, yang selanjutnya akan berdampak dengan menurunnya nilai pasar perusahaan.

H2 : Leverage berpengaruh negatif terhadap nilai pasar perusahaan

2.7.3 Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Pasar Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan dalam memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan yang memiliiki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai kedewasaan, dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam waktu yang relative lama, selain itu juga ukuran perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan relative stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan perusahaan dengan total asset lebih kecil.

Hasil penelitian Safrida (2008) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa investor mempertimbangkan ukuran perusahaan dalam membeli saham. Ukuran perusahaan dijadikan Patokan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang bagus.


(45)

25

2.7.4 Dewan Komisaris Independen Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Keefektivan pengawasan dalam aktivitas perusahaan dapat dipengaruhi oleh bagaimana dewan komisaris dibentuk dan diorganisir. Kinerja dewan yang baik akan mampu mewujudkan good corporate governance bagi perusahaan. Dalam penerapannya, pelaksanaan GCG sangat bergantung pada fungsi-fungsi dari dewan komisaris yang dipercaya sebagai pihak yang mengurus perusahaan. Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara penuh dalam mengelola perusahaan.

Jumlah dewan komisaris yang semakin banyak menandakan bahwa dewan komisaris yang melakukan fungsi pengawasan dan koordinasi dalam perusahaan semakin baik (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Karena semakin banyak anggota dewan komisaris independen maka tingkat integritas pengawasan terhadap dewan direksi yang dihasilkan semakin tinggi, dengan begitu maka akan semakin

mewakili kepentingan stakeholders lainnya selain daripada kepentingan pemegang saham mayoritas dan dampaknya akan semakin baik terhadap nilai pasar perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H4 : Ukuran dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai pasar perusahaan


(46)

26

2.7.5 Ukuran Komite Audit Terhadap Nilai Pasar Perusahaan

Penggunaan variabel corporate governance (CG) sebagai suatu struktur yang sistematis untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Corporate governance mensyaratkan adanya tata kelola perusahaan yang baik. Tata kelola perusahaan yang baik menggambarkan bagaimana manajemen mengelola asset dan modalnya dengan baik agar menarik para investor. Pengelolaan asset dan modal suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja keuangan yang ada. Jika pengelolaannya dilakukan dengan baik maka secara otomatis akan meningkatkan nilai perusahaan.

Ukuran komite auidt adalah jumlah anggota komite audit yang ada di dalam perusahaan. Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan bahwa suatu

perusahaan akan mempunyai dua motif untuk memiliki komite audit yaitu: (1) motif governance (penciptaan nilai perusahaan) dan (2) motif distributif membatasi kepentingan controlling owner). Oleh karena itu semakin banyak jumlah komite audit yang ada di dalam perusahaan, maka akan semakin efektif fungsi monitoring serta kontrol terhadap kinerja perusahaan. Dengan kinerja perusahaan yang baik maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Penelitian yang dilakukan Isshaq (2009) dalam Siallagan dan Machfoedz (2006)

menghasilkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara ukuran komite audit dan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:


(47)

27

2.7.6 Rapat Dewan Komisaris Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Tugas dewan komisaris sangat penting dalam mengawasi kebijakan dan pelaksanaan kebijakan perusahaan itu sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen. Dewan komisaris juga dituntut untuk bisa memberikan nilai pada perusahaan dan harus bisa memberikan manfaat kepada stakeholder. Efektifitas peran dewan komisaris diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kompetensi dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, dan

frekuensi rapat dewan komisaris independen. Kompetensi dewan komisaris perlu diperhatikan, walaupun tidak mengharuskan seseorang untuk masuk dalam dunia bisnis tetapi akan lebih baih baik jika dewan komisaris mempunyai kompetensi yang baik di bidang ekonomi, sehingga pertemuan dalam membahas mengawasi perusahaan untuk tujuan jangka panjang sangat perlu dilakukan.

Penelitian yang dilakukan Isshaq (2009) dalam Siallagan dan Machfoedz (2006) membuktikan hubungan positif signifikan antara rapat dewan komisaris dan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut: H6: Rapat Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap nilai pasar


(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Sampel dan Data Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaanyang terdaftar pada tahun 2009-2013 di Bursa Efek Indonesia (BEI).Teknikpengambilansampel yang digunakandalampenelitianiniadalahnonprobability sampling,

yaituteknikpengambilansampel yang tidakmemberikanpeluang yang

samabagisetiapunsuratauanggotapopulasiuntukdipilihmenjadisampel(Sugiono, 2009). Dalam penelitian ini perusahaan yang menjadi sampel dipilih

berdasarkanPurposive Sampling(kriteria yang dikehendaki). Kriteria sampeldalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) daritahun 2009-2013.

2. Perusahaan yang selama tahun penelitian 2009-2013 tidak mengalami delisted.

3. Perusahaan yang secara lengkap mempublikasikan laporan keuangan selama tahun penelitian 2009-2013.


(49)

29

4. Laporan keuangan dinyatakan dalam mata uang rupiah,dikarenakan penelitian dilakukan di Indonesia maka laporan keuangan yang digunakan adalah yang di nyatakan dalam rupiah.

5. Laporan keuangan yang mempunyai informasi dewan komisaris, frekuensi rapat dewan komisaris dan ukuran komite audit.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data penelitiandidapat dari Dari SitusBursa Efek

Indonesia(http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx),

bilatidakadadisitusini, penulisjugamencari di situsperusahaan yang bersangkutan.

3.2OperasionalVariabelPenelitian

Variabel penelitian padadasarnya adalah sesuatu hal yang terbentu kappa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik simpulan (Sugiyono, 2009). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

3.2.1 VariabelDependen

Variabel dependen atau variable terikatadalahvariabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabelin dependen (Sekaran, 2006).Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai pasarperusahaan. Variabel nilai pasar perusahaan dilambangkan dengan variabel CMV (corporate market value).CMV menunjukkan nilai kapitalisasipasar atau keseluruhan nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan.CMVdiartikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat


(50)

30

memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat.Nilai perusahaandiproksikan dengan menggunakan

Tobin’s Q.Tobin’s Q dihitung dengan rumus sebagai berikut(YadnyanadanWati,

2010):

TQ

CMV D

TA

3.2.2 VariabelIndependen

Variabel independe nmerupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variable dependen / terikat (Sugiono, 2007). Variable independen dalam penelitian ini adalah:

1. Profitabilitas

Return on Equity menunjukkkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dengan memanfaatkan total equity yang dimilikinya. Satuan persen (%) dengan ukuran variabel yang digunakan adalah earning after tax dibagitotal equity. (Kasmir,2012)

Return on Equity(ROE)

2. Leverage

Leverage merupakan besarnya hutang yang digunakan untuk membiayai operasinya. Leverage merupakan rasio yang menggambarkan hutang. Leverage


(51)

31

diukur dengan membandingkan total hutang dengan total asset, dengan rumus perhitungan sebagai berikut:

Lev

3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan.Ukuran untuk menentukan ukuran perusahaan adalah denganlog natural daritotal asset. Total asset dijadikansebagai indicator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan penjualan. Sedangkan logaritma natural digunakan untuk meminimalkan variandari model

penelitian.Selain itu transformasi logaritma natural juga berfungsi untuk pengujian asumsi klasik khususnya untuk uji normalitas atau penormalan data (GhozalidanChariri, 2007).

Size 4. KomisarisIndependen

Pengukuran rasio anggota komisaris independen ini dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan komisaris independen kemudian dibagi dengan jumlah komisaris (UjiyanthodanPramuka, 2007). Informasi mengenai jumlah komisarisi ndependen diperoleh dari laporan tahunan perusahaan dan darip engumuman yang

dikeluarkanoleh BEI.


(52)

32

5. UkuranKomite Audit

Komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi dan audit ekternal, internal auditor serta anggota independen, yang memiliki tugas untuk memberikan pengawasan auditor, memastikan manajemen melakukan tindakan korektif yang tepat terhadap hukum dan regulasi. Dalam penelitian ini, pelaksanaan corporate governance untuk ukuran komite audit diproksikan dengan menghitung jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan (Widianto, 2011).

6. RapatDewanKomisaris

Keefektifan dari dewan dapat dipengaruhi oleh frekuensi meeting, frekuensi rapat yang tinggi dapat menghasilkan monitoring yang lebih baik. Dalam penelitian ini, frekuensi rapat dewan komisaris diukur dengan jumlah meeting khusus Dewan Komisaris yang diselenggarakan selama satu tahun (Yatim et al, 2006).

3.3MetodeAnalisis Data 3.3.1 StatistikDeskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan deskripsif atau variabel-variabel penelitian.Statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskrepsi umum dari variable penelitian mengenai nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, sum. Data yang akan diteliti


(53)

33

audit. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah dalam memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

3.3.2 AnalisisRegresi Linier Berganda

Metode regresi linier berganda dilakukan terhadap model yang diajukan oleh peneliti menggunakan program SPSS untuk memprediksi hubungana ntara variable lindependen dengan variable dependen.Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang telah diuraikan sebelumnya, maka model penelitian yang dibentuk adalah sebagai berikut :

Y= b0+b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6+et

Keterangan :

Y : NilaiPasar Perusahaan X1 : Profitabilitas

X2 : Leverage

X3 : Ukuran Perusahaan X4 : KomisarisIndependen X5 : Ukurankomite audit X6 : RapatDewanKomisaris et : Error term

3.3.3 PengujianHipotesis

Pengujian ini menggunakan uji statistik F yang terdapat pada tabel Anova. Langkah pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:


(54)

34

1. Jika probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (Sig. ≤ 5%), maka model

penelitian dapat digunakan atau model tersebut sudah layak.

2. Jika probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (Sig. > 5%), maka model penelitian tidak dapat digunakan atau model tersebut tidak layak.

Pengujian keberartian pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat secara keseluruhan juga dapat dilakukan dengan membandingkan hitung dengan F-tabel dengan kriteria pengujiannya adalah:

- Ho ditolak jika F hitung > F tabel


(55)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini merupakan studi yang melakukan analisis untuk menguji komponen kinerja keuangan pada laporan keuangan dan Good corporate governance

terhadap nilai pasar perusahaan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa model regresi sesuai dengan hasil observasi dari penelitian. Dimana hal ini menunjukan bahwa variabel terikat yang digunakan dalam penelitian berhubungan dengan variabel bebasnya.

Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan hasil pengujian profitabilitas terhadap nilai pasar perusahaan, dapat diketahui bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu, hipotesis pertama yang

menyatakan bahwa “profitabilitas Independen berpengaruh secara positif

terhadap nilai pasar perusahaan” diterima.

2. Berdasarkan hasil pengujian leverage terhadap nilai pasar perusahaan, dapat diketahui bahwa bahwa variabel leverage mempunyai pengaruh yang negatif terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu, hipotesis ke-dua yang


(56)

52

menyatakan bahwa “leverage Independen berpengaruh secara negatif terhadap

nilai pasar perusahaan” diterima.

3. Berdasarkan hasil pengujian ukuran perusahaan terhadap nilai pasar

perusahaan, dapat diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu, hipotesis ke-3 yang menyatakan bahwa “ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar perusahaan” diterima.

4. Berdasarkan hasil pengujian ukuran dewan komisaris independen terhadap nilai pasar perusahaan, dapat diketahui bahwa variabel ukuran dewan komisaris independen tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu, hipotesis ke-4 yang menyatakan bahwa “ukuran dewan komisaris independen berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar perusahaan” ditolak.

5. Berdasarkan hasil pengujian ukuran komite audit terhadap nilai pasar

perusahaan, dapat diketahui bahwa variabel ukuran komite audit mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu, hipotesis ke-5 yang menyatakan bahwa “ukuran komite audit berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar perusahaan” diterima.

6. Berdasarkan hasil pengujian rapat dewan komisaris terhadap nilai pasar perusahaan, dapat diketahui bahwa variabel rapat dewan komisaris tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu,


(57)

53

hipotesis ke-6 yang menyatakan bahwa “rapat dewan komisaris berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar perusahaan” ditolak.

5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran

a. Populasi penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

b. Variabel bebas dalam penelitian ini hanya enam variabel yang digunakan

sebagai untuk proksi ukuran dari komponen kinerja keuangan pada laporan

keuangan dan Good corporate governance.

5.3 Saran

1. Bagi investor hendaknya mempertimbangkan profitabilitas perusahaan, karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas merupakan insentif bagi peningkatan nilai pasar perusahaan, profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan lebih banyak variabel,

tidak hanya menggunakan rasio keuangan dan komponen GCG sebagai variabel bebas dalam penelitian ini, tetapi bisa menambahkan variabel bebas lain seperti profil perusahaan yang bisa dilihat dari umur perusahaan dan bidang usaha perusahaan.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik (2011). Etika Bisnis Dan Profesi:

Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya, Edisi Revisi. Jakarta. Salemba. Atmaja, Lukas Setia, 2003, Manajemen Keuangan, Edisi revisi, Andi offset,

Yogyakarta.

Brigham dan Houston. 2009. Fundamentals of Financial Management (Dasar- Dasar Manajemen Keuangan). Buku 1. Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat. Effendi Arief, 2009. The Power Of Good Corporate Governance: Teori dan

Implementasi. Salemba Empat: Jakarta.

Elcom. 2010. Seri Belajar Kilat SPSS 18. Yogyakarta: Penerbit Andi.

FCGI, 2001. Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan. Edisi Ketiga, Jakarta.

Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip. Gusaptono, R Hendri, 2010. Faktor-Faktor Yang Mendorong Penciptaan Nilai

Perusahaan Di BEI.Buletin Ekonomi Vol. 8, No. 2, Agustus 2010 hal

70-170.Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Yogyakarta.

Harahap,Sofyan Safri. 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Harjito, A., dan Martono,.2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta.

Husnan, Suad, 2005, Manajemen Keuangan (Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Pendek) buku II, BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. ED PSAK No. 01 (Revisi 2009). Salemba Empat. Jakarta.

Isshaq, Zangina. 2009. “Corporate Governance governance, ownership structure,

cash holding, and firm value on the Ghana stock Exchange” TheJournal of

Risk Finance, Vol.10 No.5, pp. 488-499. www.emeraldinsight.co.id Kasmir. 2012. Analisis laporan keuangan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.


(59)

Klein, A., 2002, Audit Commite, Board of Director, Characteristics Economics (33), pp. 375-400

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta. Diakses tanggal 12 Januari 2013. Kusumadilaga, Rimba. 2010. Pengaruh corporate social responsibility terhadap

nilai perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro

Mardiyanto, Handono, 2009. Intisari Manajemen Keuangan, PT Grasindo : Jakarta

Meythi. Martussa, Riki. Debbianita. 2012. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Perusahaan Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Penelitian. Program Pendidikan Profesi Akuntansi. Univeritas Kristen Maranatha : Bandung

Mulianti, Fitri Mega.2010. Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang dan Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan. Tesis. Program Studi Magister Manajemen. Semarang.

Nasuition, Widiatmojo. 2010. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi 2. Yayasan MPU Ajar Artha. Jakarta.

Pristiwantiyasih. 2013. Peranan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Laba Di Masa Depan. JURNAL ANALISA, Vol. 1, No. 1, April 2013: 1 – 4.

Universitas 17 Agustus 1945. Banyuwangi.

Puspita, Novita Santi, 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro.

Puspitasari, Elen dan Sudiyatno, Bambang. 2010. Pengaruh Kebijakan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei 2010, Hal: 1 - 22. Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

Safrida, Eli.2008. Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Medan.


(60)

Saidi. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Ekonomi vol. 11 no.1, hal. 44-58.

Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF-YOGYAKARTA.

Sekaran, Uma. 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Siallagan, Hamonangan dan Machfoedz, Mas’ud. 2006. “Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan.” Simposium Nasional 9 Soemarso, SR, 2004. Accounting-Pengantar Akuntansi. Edisi 6. Buku 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga, Yogjakarta: BPFE.

Ujiyantho, Muh. Arif dan Pramuka, B. A. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi 10. Makassar.

Utami, Rini Pebriani, 2005. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Deviden Pada Sektor Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2003 s.d 2007”, Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2007. Fundamentals of Financial Management, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Warsidi dan Bambang Agus Pramuka. 2009, Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang Akan Datang”, Artikel di internet, Jurnal Akuntansi Manajemen dan Ekonomi, Vol 2:1,

Http://Warssidi –akuntan.tripod.com/skripsi/skripsi.htm, akses 02 Mei 2009. Waryanti, 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Sosial Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.S1 Akuntansi UNDIP.

Wibowo, Ramadani. dan Aisjah, Siti. 2013.Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Brawijaya. Palembang


(61)

Widianto, Hari Suryono. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability Report.

ProceedingSimposium Nasional Akuntansi XIV,Banda Aceh, 21-22 Juli 2011.

Wolk, H. I., Tearney, M. G., and Dodd, J. L. 2001, Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach, Fifth edition, South-Western College Publishing.

Yadnyana, I Ketut dan Wati, Ni Wayan Alit. (2010). ” Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan manufaktur yang go public”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.15, No.1 Januari 2011, hlm. 58–65.

Yatim, Puan., Pamela Kent dan Peter Clarkson. (2006).“Governance Structures,

Ethnicity, dan Audit Fees of Malaysian Listed Firms” Business Paper

School of Business, Bond University

Yuniasih, Ni Wayan dan Wirakusuma, Made Gede. (2007). ”Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel

Pemoderasi”, Universitas Udayana, Bali.


(1)

52

menyatakan bahwa “leverage Independen berpengaruh secara negatif terhadap nilai pasar perusahaan” diterima.

3. Berdasarkan hasil pengujian ukuran perusahaan terhadap nilai pasar

perusahaan, dapat diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu, hipotesis ke-3 yang menyatakan bahwa “ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar perusahaan” diterima.

4. Berdasarkan hasil pengujian ukuran dewan komisaris independen terhadap nilai pasar perusahaan, dapat diketahui bahwa variabel ukuran dewan komisaris independen tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu, hipotesis ke-4 yang menyatakan bahwa “ukuran dewan komisaris independen berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar perusahaan” ditolak.

5. Berdasarkan hasil pengujian ukuran komite audit terhadap nilai pasar

perusahaan, dapat diketahui bahwa variabel ukuran komite audit mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu, hipotesis ke-5 yang menyatakan bahwa “ukuran komite audit berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar perusahaan” diterima.

6. Berdasarkan hasil pengujian rapat dewan komisaris terhadap nilai pasar perusahaan, dapat diketahui bahwa variabel rapat dewan komisaris tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai pasar perusahaan oleh karena itu,


(2)

53

hipotesis ke-6 yang menyatakan bahwa “rapat dewan komisaris berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar perusahaan” ditolak.

5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran

a. Populasi penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

b. Variabel bebas dalam penelitian ini hanya enam variabel yang digunakan sebagai untuk proksi ukuran dari komponen kinerja keuangan pada laporan keuangan dan Good corporate governance.

5.3 Saran

1. Bagi investor hendaknya mempertimbangkan profitabilitas perusahaan, karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas merupakan insentif bagi peningkatan nilai pasar perusahaan, profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan lebih banyak variabel, tidak hanya menggunakan rasio keuangan dan komponen GCG sebagai variabel bebas dalam penelitian ini, tetapi bisa menambahkan variabel bebas lain seperti profil perusahaan yang bisa dilihat dari umur perusahaan dan bidang usaha perusahaan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik (2011). Etika Bisnis Dan Profesi:

Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya, Edisi Revisi. Jakarta. Salemba. Atmaja, Lukas Setia, 2003, Manajemen Keuangan, Edisi revisi, Andi offset,

Yogyakarta.

Brigham dan Houston. 2009. Fundamentals of Financial Management (Dasar- Dasar Manajemen Keuangan). Buku 1. Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat. Effendi Arief, 2009. The Power Of Good Corporate Governance: Teori dan

Implementasi. Salemba Empat: Jakarta.

Elcom. 2010. Seri Belajar Kilat SPSS 18. Yogyakarta: Penerbit Andi.

FCGI, 2001. Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan. Edisi Ketiga, Jakarta.

Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip. Gusaptono, R Hendri, 2010. Faktor-Faktor Yang Mendorong Penciptaan Nilai

Perusahaan Di BEI.Buletin Ekonomi Vol. 8, No. 2, Agustus 2010 hal 70-170. Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Harahap,Sofyan Safri. 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Harjito, A., dan Martono,.2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta.

Husnan, Suad, 2005, Manajemen Keuangan (Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Pendek) buku II, BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. ED PSAK No. 01 (Revisi 2009). Salemba Empat. Jakarta.

Isshaq, Zangina. 2009. “Corporate Governance governance, ownership structure, cash holding, and firm value on the Ghana stock Exchange” TheJournal of Risk Finance, Vol.10 No.5, pp. 488-499. www.emeraldinsight.co.id


(4)

Klein, A., 2002, Audit Commite, Board of Director, Characteristics Economics (33), pp. 375-400

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta. Diakses tanggal 12 Januari 2013. Kusumadilaga, Rimba. 2010. Pengaruh corporate social responsibility terhadap

nilai perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro

Mardiyanto, Handono, 2009. Intisari Manajemen Keuangan, PT Grasindo : Jakarta

Meythi. Martussa, Riki. Debbianita. 2012. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Perusahaan Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Penelitian. Program Pendidikan Profesi Akuntansi. Univeritas Kristen Maranatha : Bandung

Mulianti, Fitri Mega.2010. Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang dan Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan. Tesis. Program Studi Magister Manajemen. Semarang.

Nasuition, Widiatmojo. 2010. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi 2. Yayasan MPU Ajar Artha. Jakarta.

Pristiwantiyasih. 2013. Peranan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Laba Di Masa Depan. JURNAL ANALISA, Vol. 1, No. 1, April 2013: 1 – 4. Universitas 17 Agustus 1945. Banyuwangi.

Puspita, Novita Santi, 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro.

Puspitasari, Elen dan Sudiyatno, Bambang. 2010. Pengaruh Kebijakan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei 2010, Hal: 1 - 22. Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

Safrida, Eli.2008. Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Medan.


(5)

Saidi. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Ekonomi vol. 11 no.1, hal. 44-58.

Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF-YOGYAKARTA.

Sekaran, Uma. 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Siallagan, Hamonangan dan Machfoedz, Mas’ud. 2006. “Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan.” Simposium Nasional 9 Soemarso, SR, 2004. Accounting-Pengantar Akuntansi. Edisi 6. Buku 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga, Yogjakarta: BPFE.

Ujiyantho, Muh. Arif dan Pramuka, B. A. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi 10. Makassar.

Utami, Rini Pebriani, 2005. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Deviden Pada Sektor Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2003 s.d 2007”, Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Van Horne, James C. and John M. Wachowicz. 2007. Fundamentals of Financial Management, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Warsidi dan Bambang Agus Pramuka. 2009, Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang Akan Datang”, Artikel di internet, Jurnal Akuntansi Manajemen dan Ekonomi, Vol 2:1,

Http://Warssidi –akuntan.tripod.com/skripsi/skripsi.htm, akses 02 Mei 2009. Waryanti, 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan

Sosial Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.S1 Akuntansi UNDIP.

Wibowo, Ramadani. dan Aisjah, Siti. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Brawijaya. Palembang


(6)

Widianto, Hari Suryono. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability Report.

Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XIV,Banda Aceh, 21-22 Juli 2011.

Wolk, H. I., Tearney, M. G., and Dodd, J. L. 2001, Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach, Fifth edition, South-Western College Publishing.

Yadnyana, I Ketut dan Wati, Ni Wayan Alit. (2010). ” Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan manufaktur yang go public”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.15, No.1 Januari 2011, hlm. 58–65. Yatim, Puan., Pamela Kent dan Peter Clarkson. (2006).“Governance Structures,

Ethnicity, dan Audit Fees of Malaysian Listed Firms” Business Paper School of Business, Bond University

Yuniasih, Ni Wayan dan Wirakusuma, Made Gede. (2007). ”Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi”, Universitas Udayana, Bali.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 47 93

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI

0 7 91

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013).

0 3 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013).

0 5 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2013).

0 2 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2013).

0 2 14

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI

0 0 12

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI

0 0 8

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBLITY DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2013-2015)

0 0 17