7. Sumber Pembiayaan
Untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan program pelatihan yang di selenggarakan di lembaga pelatihan Lembaga Pengembangan
masyarakat Terpadu LPTM Kepak Sayap di perlukan sumber dana sebagai upaya pengembangan program dalam mewujudkan peningkatan
mutu, kualitas peserta pelatihan, dan sarana prasarana yang ada. Sumber dana pelatihan Lembaga Pengembangan masyarakat Terpadu LPTM
Kepak Sayap berasal dari dana blockgrant dan bersumber dari Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, hibah, pengajuan
proposal ke dinas dan swadaya masyarakat.
8. Jaringan kerjasama
Keberhasilan suatu program pelatihan tentunya tidak lepas dari hubungan kerjasama dengan pihak-pihak luar sebagai relasi yang kuat
untuk saling membutuhkan. Dalam menyelenggarakan program-program LPTM Kepak Sayap bekerjasama dengan pihak lain yang terkait baik
instansi pemerintah, lembaga swasta, maupun perorangan, antara lain: a.
BPKB Provinsi DIY. b.
SKB Kota Yogyakarta. c.
Universitas Negeri Yogyakarta. d.
PT Garda Total Security e.
BPTK Yogyakarta. f.
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
9. Legalitas Lembaga
Selaku lembaga yang telah berdiri relatif lama LPTM Kepak Sayap selain telah terdaftar
Ijin Operasional di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Bantul No: 0022007 juga mempunyai akta notaries atas
nama Notaries Tri Wahyuni, SH No C-290.HT.03.01-Th. 2003.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan pelaksanaan program keterampilan bagi lulusan paket C binaan LPTM Kepak Sayap di
Desa Temuwuh, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Program Bantuan Sosial Beasiswa Keterampilan bagi lulusan paket C di Desa Temuwuh,
Kecamatan Dlingo, Bantul dengan jenis keterampilan Budidaya Jamur Tiram merupakan bantuan yang diselenggarakan secara khusus bagi lulusan program
kesetaraan paket C. Program ini berupa pemberian pendidikan dan pelatihan keterampilan yang dapat digunakan untuk bekal bekerja atau usaha mandiri
dalam bidang budidaya jamur tiram. Program keterampilan ini diprakarsai oleh Direktorat Pendidikan
Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Kemudian yang
melatarbelakangi Ditjen PNFI memfasilitasi program ini adalah beranggapan bahwa Peserta didik Paket B dan Paket C sebagian besar masyarakat kurang
mampu, sehingga program tersebut perlu didukung pembelajaran keterampilan yang memadai agar mereka dapat bermatapencaharian. Seterusnya dalam