2. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Upaya Peningkatan
Pelayanan Sosial bagi Lansia melalui Home Care Service
a. Faktor Pendukung
1 Adanya Sumber Daya Manusia SDM
PSTW mempunyai SDM yang mempunyai kemampuan dalam memberikan perawatan dan pemenuhan kebutuhan lansia sehingga dengan
adanya SDM dapat mendukung untuk melaksanakan program home care service. SDM yang ada di dalam program home care service seperti Dokter,
Perawat, Psikolog, Rohaniawan, dan Pekerja Sosial di PSTW, sehingga lansia dan keluargamasyarakat sekitar bersemangat untuk mengikuti program home
care service. Semakin banyak SDM yang ada, maka semakin baik home care service yang ada di PSTW Yogyakarta Unit Budhi Luhur.
Seperti yang disampaikan oleh Ibu Su Pekerja Sosial, bahwa: “Faktor pendukung. Ya faktor pendukungnya itu, yang jelas karena
adanya SDM yang berkemampuan. Mampu untuk memberikan perawatan kepada simbah, mampu memenuhi kebutuhan simbah.”
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu FF Rohaniawan, bahwa: “Adanya SDM yang bisa melayani simbah untuk memenuhi kebutuhan
simbah. Itu menjadi faktor pendukung terlaksananya program home care service
di PSTW Budhi Luhur ini.” Berdasarkan pernyataan responden di atas, terlihat bahwa adanya SDM
yang berkemampuan untuk memberikan home care service menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan pelayanan sosial.
70
2 Adanya dana dari pemerintah
Bapak BM Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial mengungkapkan, bahwa:
“Adanya dana APBD dari pemerintah yang cukup, dapat mendukung kegiatan dalam program home care service, walaupun hanya dibatasi untuk 25
lansia.” Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu SS Psikolog, bahwa:
”Kegiatan yang ada di dalam program home care service dapat berlangsung karena adanya dana dari pemerintah.
” Berdasarkan pernyataan responden di atas, terlihat bahwa dana APBD
yang diberikan oleh pemerintah dapat mendukung terlaksananya program home care service.
3 Adanya dukungan dari keluarga lansia
Dukungan dari keluarga lansia akan adanya home care service terlihat dari keterbukaan dan ketersediaan mereka untuk menerima segala sesuatu
yang bersangkutan dengan home care service. Misalnya dengan tidak menggantungkan simbah kepada tim home care service. Jadi, tugas dalam
merawat dan memenuhi kebutuhan simbah itu tidak hanya tugas tim home care service, tetapi juga tugas dari keluarga lansia.
Seperti yang disampaikan oleh Bapak Su Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial, bahwa:
“Dukungan dari kedua belah pihak, yaitu tim dan keluarga itu dapat mendukung terlaksananya home care service. Dukungan dari keluarga sudah
terlihat dari sebagian besar anggota keluarga dari simbah itu menyambut kami ketika kami datang, selain itu juga mereka menunggui simbah sampai home
care service selesai dan mendengarkan segala saran yang diberikan oleh tim. Saran yang diberikan juga dilaksanakan dengan baik karena terlihat dari
adanya perubahan pada diri simbah ketika kedatangan kami yang selanjutnya.” 71
Bapak TSH Pekerja Sosial juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa:
“Ketika kami datang ke rumah simbah, sebagian besar anggota keluarga simbah ada yang mendampingi simbah dalam menerima program
home care service dari panti, sehingga kami tidak bersusah payah untuk berkomunikasi tentang kondisi simbah karena ada keluarga yang bisa
membantu kami. Adanya dukungan dari keluarga dapat mendukung terlaksananya program home care
service.” Berdasarkan pernyataan di atas, terlihat bahwa adanya dukungan dari
keluarga masyarakat di sekitar lansia dalam program home care service, dilihat dari keterbukaan dan ketersediaan mereka dalam program home care
service, maka dapat mendukung dalam meningkatkan pelayanan sosial.
b. Faktor Penghambat