Catatan Kuliah Hukum Internasional

Bab 3. Dasar Kekuatan Mengikatnya Hukum Internasional
Mengapa hukum internasional tetap ditaati walaupun tidak mempunyai
lembaga penegakan hukum?
1. Teori Hukum Alam
Teori ini mengatakan bahwa hukum internasional merupakan bagian
dari hukum alam yang telah disekularsir (yang telah dilepaskan dari
pengaruh Ketuhanan, yang ditonjolkan adalah akal budi manusia.
Dengan kata lain mengembalikan sesuatu kepada keadilan, kesadaran
hukum dan moral.
Contoh:
-

Asas Pacta Sunt Servanda

-

Prinsip bertetangga baik

2. Teori Kehendak Negara
Teori ini mengatakan bahwa hukum internasional mengikat karena
kehendak negara (kemauan negara) itu sendiri untuk tunduk pada

ketentuan hukum internasional (paham kedaulatan secara mutlak).
3. Teori Kehendak Bersama
Teori ini mengatakan bahwa hukum internasional mengikat karena
kehendak negara-negara secara bersama-sama yang melahirkan
perjanjian internasional.
4. Mazhab Wina
Hukum internasional didasarkan pada suatu kaidah yang lebih tinggi
yang pada gilirannya didasarkan pula kepada suatu kaidah yang lebih
tinggi lagi dan demikian seterusnya sampai pada kaidah dasar
(grundnorm).
Contoh:
-

Asas Pacta Sunt Servanda sebagai kaidah dasar (Grundnorm)

5. Mazhab Perancis
Dasar

kekuatan


mengikat

hukum

internasional

terdapat

dalam

kenyataan sosial bahwa mengikatnya hukum itu mutlak perlu untuk
dapat

terpenuhinya

kebutuhan

manusia

(bangsa)


untuk

hidup

bermasyarakat.
Efektifitas hukum internasional
Tidak ditentukan oleh ada tidaknya sarana penegakan sanksi tetapi
ditentukan oleh kesadaran masyarakat internasional untuk menerima hukum
internasional sebagai norma yang harus ditaati.
Tumbuhnya kesadaran masyarakat internasional


Faktor internal
Rasa tanggung jawab sebagai warga dunia. Hukum internasional
dipatuhi agar hubungan antar negara berjalan tertib.



Faktor eksternal

Adanya faktor tekanan kekuatan, kekhawatiran menerima sanksi, opini
dunia, ataupun dikucilkan dalam pergaulan internasional.