46
digunakankorelasi antara variabel bebas.Untuk keperluan ini digunakan korelasi product moment.
Kriteria pengambilan keputusan didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto 2002:45 yang menyatakan bahwa jika harga
interkorelasi antara variabel bebas lebih besar atau sama dengan 0,80 berarti terjadi multikolinearitas. Sebaliknya bila harga interkorelasi
antara variabel bebas lebih kecil dar 0,80, maka tidak terjadi multikolinearitas.
2. Uji Hipotesis
a. Analis korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan ke-dua. Dengan dibantu menggunakan program SPSS
12.0 Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1
Mencari koefisien korelasi dan determinasi r
2
antara variabel bebas dengan terikat.
2 Menguji signifikansi dengan membandingkan r-hitung yang
diperoleh dengan r-tabel-nya. Jika r-hitung sama dengan atau lebih besar dari pada r-tabel dengan taraf signifikansi 5, maka
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan.
47
b. Analisis Korelasi Ganda
Untuk menguji hipotesis ke-tiga, yaitu digunakan analisis korelasi ganda dibantu menggunakan program SPSS 12.0 dengan langkah-
langkah sebagai berikut: 1
Menghitung korelasi ganda dan koefisien determinasi 2
Uji signifikansi regresi majemuk dengan menggunakan uji-F Untuk mengetahui signifikan atau tidak harus dilakukan uji F,
selanjutnya F
hitung
dikonsultasikan dengan F
tabel
dengan derajat kebebasan db m lawan N-m-1 pada taraf signifikansi
5.Apabila F
hitung
sama dengan atau lebih besar dari F
tabel
, maka kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat
signifikan.
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidup sehat dan tingkat kebugaran jasmani siswa dengan prestasi belajar
Penjasorkes siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Baturraden. Hasil penelitian tersebut dideskripsikan sebagai berikut:
a. Deskripsi Hasil Perilaku Hidup Sehat
Hasil penelitian tersebut dideskripsikan menggunakan analisis statistik deskriptif sebagai berikut: nilai minimum nilai minimal 92; nilai maximum
nilai maksimal 114; mean rata-rata 99,84; median nilai tengah 99; modus nilai sering muncul 99; dan standar deviation simpangan baku 5,38.
Berdasarkan hasil perilaku hidup sehat tersebut maka dapat dijabarkan dalam interval sebagai berikut:
Tabel 1.KategorisasiPerilaku Hidup Sehat NO
Interval Frekuensi
Persentase Kategori
1 X ≥ 105,24
5 10,87
Sangat Baik 2 99,85
≤ X 105,24 14
30,43 Baik
3 94,46 ≤ X 99,85
21 45,65
Kurang 4
X 94,46 6
13,04 Sangat kurang
Jumlah 46 100
Berdasarkan hasil pengkategorian di atas maka dapat diperoleh bahwa tingkat perilaku hidup sehat siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Baturraden
G berad
pada sehat
baik 45,65
bentu
Gambar 1. G b
Ha de
ni mo
2,1 dij
da pada kate a kategori ku
t siswa kela 5 siswa ata
5, dan san uk diagram b
Grafik hasil T b.
Deskripsi asil peneliti
skriptif seba ilai maksim
odus nilai s
10. Berdasa abarkan dala
20 40
60
persentase
sa
egori kurang urang denga
as XI di SM au 10,87, b
ngat kurang batang dapat
Tingkat Peri i Hasil Tingk
an tersebut agai berikut:
mal 18; mea sering muncu
rkan hasil t am interval
13.04
ngat kurang
49
g dengan pert an 21 siswa
MA Negeri 1 baik 14 sisw
6 siswa atau t dilihat pada
ilaku Hidup kat Kebugar
dideskripsi nilai minim
an rata-rata ul 15; dan
tingkat kebu sebagai beri
Prilaku Hidup
45.65
kurang
timbangan f atau 45,65
1 Baturraden wa atau 30,43
u 13,04. A a gambar di
Sehat ran Jasmani
ikan mengg um
nilai mi a 12,97; me
n standar de ugaran jasm
kut:
p Sehat
30.43
baik saang
frekuensi terb . Tingkat p
n yang berk 3, kurang
Apabila ditam bawah ini:
gunakan an inimal 10; n
edian nilai
eviation sim
mani tersebu
10.87
gat baik
banyak bera perilaku hid
kategori sang 21 siswa at
mpilkan dala
alisis statist nilai maximu
i tengah 1 mpangan bak
ut maka dap ada
dup gat
tau am
tik um
13; ku
pat
k a
o o
b
G Tabe
J
Berd kategori kur
atau 60,87 orang atau 0
orang atau 6 bentuk grafi
Gambar2. G
1 2
3 4
5 6
7
persenta se
el 2 Deskrips NO
1 2
3 4
5
Jumlah
dasarkan has rang dengan
. Sedangka 0, baik 1 o
60,87 dan k dapat dilih
Grafik hasil T
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
kuran
si hasilTingk Kate
Baik Sek Baik
Sedan Kuran
Kurang se
il di atas sec n frekuensi t
an Tingkat K orang atau 2
kurang sek hat pada gam
Tingkat kebu
0.00 6
g sekali
ku
50
kat Kebugara egori
kali BS k B
ng S ng K
ekali KS
cara keseluru terbanyak pa
Kebugaran 2,17, sedan
kali 0 orang mbar di bawa
ugaran Jasma
Kebugaran Ja
60.87 36.9
urang seda
an Jasmani Frekuen
1 17
28
46
uhan Tingka ada kategori
Jasmani pad ng 17 orang
atau 0. A ah ini:
ani
smani 96
2.17
ng baik
nsi Per
3 6
1
at Kebugaran i kurang den
da kategori g atau 36,96
Apabila ditam
baik sekali
sen 2,17
36,96 60,87
100
n Jasmani pa ngan 28 sisw
baik sekali , kurang
mpilkan dala ada
wa i 0
28 am
51
c. Deskripsi Hasil Tingkat Prestasi Belajar Penjasorkes
Hasil penelitian tersebut dideskripsikan menggunakan analisis statistik deskriptif sebagai berikut: nilai minimum nilai minimal 76; nilai maximum
nilai maksimal 82; mean rata-rata 78,23; median nilai tengah 78; modus nilai sering muncul 78; dan standar deviation simpangan baku 1,21.
Berdasarkan hasil tingkat prestasi belajar Penjasorkes tersebut maka dapat dijabarkan dalam interval sebagai berikut:
Tabel 3.KategorisasiTingkat Prestasi Belajar Penjasorkes NO
Interval Frekuensi
Persentase Kategori
1 X ≥ 79,44
8 17,39
Sangat Tinggi 2 78,23
≤ X 79,44 0,00
Tinggi 3 77,02
≤ X 78,23 31
67,39 Rendah
4 X 77,02
7 15,22
Sangat Rendah Jumlah 46
100
Berdasarkan hasil pengkategorian di atas maka dapat diperoleh bahwa tingkat prestasi belajar Penjasorkes siswa kelas XI di SMA Negeri 1
Baturraden berada pada kategori rendah degan pertimbangan frekuensi terbanyak berada pada kategori rendah dengan 31 siswa atau 67,39. Tingkat
perilaku hidup sehat siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Baturraden yang berkategori sangat tinggi 8 siswa atau 17,39, tinggi 0 siswa atau 0, rendah
31 siswa atau 67,39, dan sangat rendah 7 siswa atau 15,22. Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini: