17 Analisa data untuk mengetahui daya serap klasikal atau daya serap seluruh sampel
penelitian, maka digunakan rumus sebagai berikut:
DSK =
∑� ∑�
x 100
dengan: ∑P
= Skor Total Persentase
∑ I = Skor ideal Seluruh siswa
DSK =
Daya Serap Klasikal Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika presentasi daya serap klasikal sekurang-
kurangnya 70 .
1
Teknik Analisa Data Kualitatif Data kualitatif diambil dari hasil observasi kegiatan siswa. Analisis data hasil
observasi menggunakan analisis persentase skor yang diperoleh dari masing-masing indikator dan dijumlahkan, hasilnya disebut jumlah skor. Selanjutnya dihitung
persentase nilai rata-rata dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal dikalikan dengan 100, atau dengan rumus:
Persentase Nilai Rata-rata NR =
�� �ℎ � � � � � �
� Nilai keberhasilan proses pembelajaran dalam rumus NR tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan kriteria sebagaimana dalam Tabel 3.1 untuk penarikan kesimpulan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ketuntasan belajar siswa selama dalam pembelajaran yang diamati pada siklus I dan siklus II dipaparkan pada Tabel 1dan Tabel 2.
1 Nilai ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus I sebagai berikut:
Rata-rata hasil belajar siklus I:
65,25
Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal KBK siklus I:
63,75
Persentase daya serap klasikal DSK siklus I: 65,35 2
Nilai ketuntasan belajar siswa yang diperoleh pada siklus II sebagai berikut:
Rata-rata hasil belajar siklus II:
76,37
Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal KBK siklus II:
80
Persentase Daya Serap Klasikal DSK siklus II: 76,87
18 3
Aktivitas Siswa Dan Guru Pada siklus I dan siklus II hasil aktivitas Siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar
61,58 sedangkan pada siklus II sebesar 82,03. Sedangkan Pada siklus I dan siklus II hasil aktivitas guru diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,87 sedangkan pada siklus
II sebesar 89,06
Pembahasan
Berdasakan hasil penelitian diatas diketahui bahwa pembelajaran yang dirancang dengan baik akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Untuk
hasil analisis tes Belajar Secara Klasikal KBK pada siklus I maupun siklus II masing-masing 63,75 dan 80. Untuk hasil analisis tes, daya serap klasikal DSK
pada siklus I maupun siklus II masing-masing 65,35. dan 76,87. Artinya dari 20 orang siswa tersebut selama proses pembelajaran masih ada 3 siswa yang belum
tuntas secara klasikal. Hal ini dapat terjadi karena diketahui bahwa ketiga siswa tersebut memiliki kemampuan yang rendah dalam mengikuti pelajaran. Hal itu
dikarenakan siswa masi memperoleh skor di bawah KKM namun demikian berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa diketahui bahwa seluruh siswa
memiliki aktivitas yang baik sampai sangat baik. Fakta ini menunjukkan bahwa ketiga siswa yang tidak tuntas dalam belajar bukan disebabkan oleh kelemahan
media lingkungan sebagai sumber belajar, namun hal itu lebih disebabkan oleh motivasi siswa tersebut yang relatif kurang. Hal tersebut antara lain akibat
ketidakhadiran dalam pembelajaran disekolah. Dengan demikian bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar dapat dikatakan cukup efektif digunakan sebagai sumber belajar
tentang tumbuhan, terutama pada siswa kelas IV SD Inpres Sritabaang. Pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekolah sesuai dengan hasil
penelitian yang di laksanakan dalam II siklus dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Sritabaang. hal ini sesuai di buktikan oleh Syamsudduha dan
Rappi 2012 dimana pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar IPA dari semua aktivitas yang dilakukan baik aktivitas guru, aktivitas siswa, analisis tes
belajar siswa baik siklus I maupun siklus II tampak terjadi peningkatan dengan kategori baik pada pembelajaran ini. Siswa dilatih untuk mengenali langsung bagian
19 tumbuhan di lingkungan sekolah sehingga dalam hal ini siswa tidak hanya
mengetahui teori yang di sampaikan guru tetapi siswa juga lebih aktif dan mandiri dalam mengetahui bagian-bagian tumbuhan yang berada di lingkungan sekolah.
Pada siklus I dan siklus II hasil aktivitas guru diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,87 sedangkan pada siklus II sebesar 89,06 kedua nilai tersebut berada pada
kategori baik, Karena Guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan lingkungan sekolah sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
yang tercantum pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Untuk penilaian aktivitas Siswa siklus I diperoleh persentase nilai rata-rata
61,58 sedangkan pada siklus ke II diperoleh persentase rata-rata sebesar 82,03 dalam kategori baik. Hal ini berarti bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar
dalam menyelesaikan masalah sudah dapat di tingkatkan, dan kegiatanaktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan
lingkungan alam sekitar dapat meningkat. Siswa mendapatkan peluang besar untuk mengasah pengetahuan yang
dimilikinya, baik dari segi kemampuan maupun dari segi keterampilan. Hal ini berarti bahwa melalui pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah dalam
pembelajaran masalahkesulitan belajar juga dapat diatasi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Sebab bentuk tumbuhan yang ditampilkan dapat menimbulkan daya
tarik bagi siswa, sehingga dengan demikian dapat membuat siswa lebih termotivasi belajar, dan pada akhirnya dapat memberikan hasil belajar yang baik sesuai tujuan
yang diharapkan, hal ini juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiyani, 2012, Menemukan bahwa pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber
belajar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kognitif IPA siswa kelas IV SD Negeri I Makam Rembang Purbalingga dengan nilai rata
– rata untuk kelas eksperimen 67,82 dan rata
– rata post tes 82,73 sedangkan pada kelompok kontrol rata
– rata 65,90 dan rata – rata pos tes 77,33 dengan peningkatan sebesar 14,91, sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan
yang lebih kecil yaitu sebesar 11,43.
20 Berdasarkan uraian di atas, dinyatakan bahwa pada pembelajaran IPA melalui
pemanfaatan lingkungan disekitar sekolah dapat menambah pengetahuan siswa, memotivasi siswa lebih aktif dan meningkatkan hasil belajar siswa.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN