Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu | Bakri | Jurnal Kreatif Tadulako Online 4049 12971 1 PB

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui
Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu
Rahmawati Bakri, Jamaludin, dan Hasdin
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Permasalahan Apakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dapat
ditingkatkan melalui metode inkuiri di kelas IV SDN Inpres Luksagu. Tujuan
penelitian Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IV
SDN Inpres Luksagu melalui penerapan metode inkuiri. Metode yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan
dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2)
Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian
tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui
reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan data awal
siswa yang kategori tuntas 4 orang atau presentase ketuntasan klasikal 16,67% . Pada
siklus 1 banyak siswa yang tuntas 12 orang presentase ketuntasan klasikal 50%.
Sedangkan Siklus II banyaknya siswa yang tuntas 22 orang, presentase ketuntasan

klasikal 91,67%. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu
penerapan metode inkuiri dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Inpres Luksagu.
Saran para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan
dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas.
Kata Kunci: Hasil Belajar, IPS, Metode Inkuiri
I.

PENDAHULUAN
Pendidikan dan pengajaran dapat berhasil sesuai dengan harapan dipengaruhi

oleh faktor-faktor yang saling berkaitan dan saling menunjang. Faktor yang paling
menentukan keberhasilan pendidikan/pengajaran adalah guru, sehingga guru sangat
dituntut kemampuannya untuk menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa
dengan baik, untuk itu guru perlu mendapatkan pengetahuan tentang metode dan
media pengajaran yang dapat di gunakan dalam proses belajar mengajar.
Dari hasil pengamatan proses pembelajaran di Sekolah SDN Inpres Luksagu,
ternyata belum sepenuhnya melibatkan fisik dan mental siswa. Sehingga dalam

10


Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
proses pembelajaran terkesan siswa kurang aktif. Dalam proses pembelajaran guru
tidak maksimal menggunakan metode yang telah dipelajari dan jarang sekali
menggunakan media. Sehingga hasil belajar yang di peroleh siswa tidak memenuhi
KKM sekolah yaitu 70. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata ulangan yang telah
dilaksanakan di kelas IV yaitu 6,5. Rendahnya hasil belajar ini tidak jauh berbeda
dengan data yang diperoleh pada saat di kelas IV semester I dan II tahun pelajaran
2012-2013.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa rendahnya hasil
belajar siswa kelas IV tersebut dalam mata pelajaran IPS disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu: (1) Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas.
Kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan dengan baik
oleh siswa. (2) Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu
metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran. (3) keaktifan
siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat kurang. Kondisi
seperti itu dipandang perlu diadakan perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu cara untuk meningkatkan

pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus mampu memilih dan menggunakan
metode yang tepat yaitu metode inkuiri.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan
Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu”.
II. METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ).
Rangkaian kegiatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada pedoman
PTK dari Kemmis dan Robin MC. PTK dalam Depdiknas (2005:34) sangat erat
hubungannya dengan praktek pembelajaran yang dihadapi guru. Tujuan melakukan
PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan
11

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan berbagai
tindakan alternatif sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari
pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat
digeneralisasikan.
Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk

memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan
dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap,
meliputi; 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evaluasi/observasi,
dan 4)tahap refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah
sebagai berikut:

Gambar 1. Desain Penelitian
(Kemmis dan Mc Taggart dalam Depdiknas, 2005;30)
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Inpres Luksagu Kabupaten
Banggai Kepulauan. Waktu penelitian direncanakan pelaksanaannya pada

13

September sampai 20 November 2014
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Inpres
Luksagu yang terdaftar tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 24 orang dan guru
kelas
Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu :

12


Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
1. Tes untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan siswa selama pembelajaran
IPS yang di berikan di setiap akhir tindakan (siklus). Hasil kemampuan akhir
siswa dapat pula sebagai acuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
mengikuti pelajaran IPS dengan menggunakan metode inkuiri.
2. Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2
berlangsung. Pelaksanaan observasi baik pada guru / peneliti dan kepada subyek
penelitian dilakukan dengan cara mengisi format observasi yang telah di siapkan
oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktifitas siswa dan aktifitas guru
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data.
Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2)
menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Arikunto, 1997:34).
1) Mereduksi data
Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan
menyederhanakan semua data yang telah di peroleh mulai dari awal pengumpulan
data, sampai dengan penyusunan laporan penelitian.
2) Penyajian data

Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam.
Sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.
3) Verifikasi Data/Penyimpulan
Setelah data disusun ke dalam bentuk tabel dilakukan verifikasi dan pentimpulan
dengan teknik persentase dan konfirmasi dengan kriteria penilaian yakni sangat
baik, baik, cukup, kurang baik.
Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data yang diperoleh
dari hasil tes, data kuantitatif diperoleh dari hasil presentase keberhasilan anak dalam
menyelesaikan tugas individual dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1) Daya Seraf Individu (DSI)
Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa menggunakan
rumus sebagai berikut :
13

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
KBI =

S


y

w

x 100 %

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap
individu sekurang-kurangnya 70 %
2) Ketuntasan Belajar Klasikal
Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi
sampel dalam penelitian ini, maka digunakan rumus sebagai berikut:
KBK =

J

J

w y

w


y

x 100 %

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 80 % siswa telah
tuntas secara individual
3) Nilai Rata-Rata NR =

��

J

�ℎ �� � �ℎ �� �� �� ��
w

y

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila hasil data yang
diperoleh telah menunjukkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Inpres Luksagu

selama kegiatan pembelajaran. Hal ini ditandai dengan adanya daya serap individu
minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dari jumlah siswa yang
ada, ketentuan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
diberlakukan di SDN Inpres Luksagu.

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Awal
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti menemui
kepala sekolah SDN Inpres Luksagu, tempat peneliti mengajar, membicarakan
rencana penelitian yang akan kami lakukan, serta memohon kesediaan salah
seorang rekan guru sebagai teman sejawat di SDN Inpres Luksagu tersebut untuk
menjadi pengamat atau kolaborator. Dari pertemuan tersebut disepakati bahwa
akan di laksanakan observasi pada kelas IV SDN Inpres Luksagu yang berjumlah
24 Siswa.

14


Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui tingkat
kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran
dengan bimbingan belajar pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN Inpres Luksagu.
Untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses kegiatan pembelajaran
bimbingan belajar pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Luksagu
digunakan lembar observasi yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang
dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, yang
diobservasi langsung oleh teman sejawat. Adapun hasil observasi dari kegiatan guru
(peneliti) di dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
NO

Aspek Yang Dinilai
1

1

2


3

Kegiatan Awal
a) Menyampaikan salam
b) Mengabsen
c) Apersepsi
d) Memberi motivasi
Kegiatan inti
a) Menyampaikan topik
b) Menjelaskan tujuan
c) Membagi kelompok
d) Menyiapkan tugas
e) Memotivasi siswa bekerja individu
f) Mengadakan Demonstrasi ( presentasi )
g) Memotivasi siswa bertanya dan menjawab
h) Mengadakan umpan balik
Kegiatan akhir
a) Menyimpulkan
b) Mengadakan post test
c) Memberi tugas
d) Memotivasi belajar
e) Salam penutup

Penilain
2
3

4























Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas

15

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati
tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 7 dan bernilai
baik sebanyak 10 komponen. Dengan

melihat komponen guru dalam

melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap pertama.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang pemberian motivasi belajar siswa tersebut dapat di lihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
Penilaian
No

Aspek Yang Diamati
1

1

Terlambat masuk kelas



2

Keluar masuk saat KBM



3

Mengganggu teman



4
5

Tidak mencatat hal yang di anggap penting
Bekerjasama




6

Keseriusan



7

Keaktifan

8

Ketepatan menyelesaikan tugas



9

Bertanya



10

Menjawab pertanyaan teman

11

Melakukan umpan balik pada guru

2

3

4






Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang
dasar penelitian ini adalah hasil ulangan harian siswa kelas IV. Adapun
hasil analisis tes hasil belajar siswa pada ulangan harian tersebut dapat dilihat
pada Tabe1 3.

16

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
Tabel 3. Analisis Pra Tindakan Data Awal
No

Nama Siswa

L/P

Nilai
100

1
Adil Prasetyo
2
Awang
3
Afrizal
4
Misna
5
Adinda
6
Fitriani
7
Ramdan
8
Sifa Salsabila
9
Putri Wildana
10
Laras Ningsi
11
Yulia
12
Anggun
13
Nuraeni
14
Melinda
15
Meigita Putri
16
Putri Arum
17
Riska Aprilia
18
Muh. Taufik H
19
Siti Aisyah
20
Muh. Rakha S
21
Nugroho Febri
22
Aril Bastian
23
Andiarjo
24
Kevin
Skor yang diperoleh
Skor maksimal
Persentase skor tercapai
Catatan
Banyaknya siswa yang tuntas 4
dari 24 orang siswa
Tuntas Klasikal 4/24 x 100% =
16,67%
Daya Serap Klasikal = 60,83%
Nilai Rata-rata = 60,83%

L
L
L
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
P
L
L
L
P
P

60
60
60
70
60
60
60
50
60
70
70
60
60
60
60
60
60
60
60
70
60
50
60
60
1460
2400
60,83%

Daya Serap
Ketuntasan
(%)
60%
60%
60%
70%
60%
60%
60%
50%
6%0
70%
70%
60%
60%
60%
60%
60%
60%
6%0
60%
70%
60%
50%
60%
60%

Ketuntasan
ya








4

Tidak




















20

Memperhatikan hasil observasi di atas, nyatalah produktifitas hasil belajarmengajar belum tercapai secara maksimal, dimana hanya terdapat 4 orang siswa
(16,67%) dengan kriteria tuntas dan sebanyak 20 (83,33%) orang siswa dengan
kriteria tidak tuntas. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa daya
17

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
serap individu belum berjalan dengan baik dan ketuntasan klasikal dalam
pembelajaran selama ini tidak tercapai dengan baik. Daya serap individu masih
berada pada nilai kurang dari 70% dan tercatat hanya 4 orang siswa yang
memperoleh nilai ketuntasan individu di atas 60%, serta ketuntasan klasikal hanya
mencapai 16,67%, hasil ini masih sangat jauh dari ketuntasan klasikal yang di
inginkan.
Berdasar atas hasil di atas, maka perlu dipikirkan konsep pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang bermuara pada peningkatan hasil
yang akan diberikan.
Deskripsi Siklus 1
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus I terdiri
dari 2 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang dalam
pembelajaran dengan menggunakan pemberian metode inkuiri. Hasil pengamatan
terhadap guru dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
NO

Aspek Yang Dinilai
1

1

2

Kegiatan Awal
a) Menyampaikan salam
b) Mengabsen
c) Apersepsi
d) Memberi motivasi
Kegiaatan inti
a) Menyampaikan topik
b) Menjelaskan tujuan
c) Membagi kelompok
d) Menyiapkan tugas
e) Memotivasi siswa bekerja individu
f) Mengadakan demonstrasi ( presentasi )
g) Memotivasi siswa bertanya dan menjawab
h) Mengadakan umpan balik

Penilain
2
3

4
















18

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
3

Kegiatan akhir
a) Menyimpulkan
b) Mengadakan post test
c) Memberi tugas
d) Memotivasi belajar dirumah
e) Salam penutup









Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas
IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati
tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 5 dan bernilai
baik sebanyak 12 komponen. Dengan

melihat komponen guru dalam

melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap kedua.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang hasil belajar siswa tersebut dapat di lihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Penilaian
No

Aspek Yang Diamati
1

2

3


1

Terlambat masuk kelas

2

Keluar masuk saat KBM

3
4
5

Mengganggu teman
Tidak mencatat hal yang di anggap penting
Bekerjasama

6

Keseriusan / perhatian



7

Keaktifan



8

Ketepatan menyelesaikan tugas



9

Bertanya



10

Menjawab pertanyaan teman

11

Melakukan umpan balik pada guru

4









19

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 11 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 5 aspek yang berkategori cukup, 6
aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik.
Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat
pada Tabe1 6.
Tabel 6. Analisis Siklus I
L/P Nilai
Daya Serap
Ketuntasan
100
(%)
1
Adil Prasetyo
L
70
70%
2
Awang
L
60
60%
3
Afrizal
L
70
60%
4
Misna
P
80
80%
5
Adinda
P
60
60%
6
Fitriani
P
60
60%
7
Ramdan
L
70
70%
8
Sifa Salsabila
P
60
60%
9
Putri Wildana
P
70
70%
10 Laras Ningsi
P
70
70%
11 Yulia
P
80
80%
12 Anggun
P
60
60%
13 Nuraeni
P
60
60%
14 Melinda
P
70
70%
15 Meigita Putri
P
60
60%
16 Putri Arum
P
70
70%
17 Riska Aprilia
P
60
60%
18 Muh. Taufik H
L
60
6%0
19 Siti Aisyah
P
60
60%
20 Muh. Rakha S
L
70
70%
21 Nugroho Febri
L
60
60%
22 Aril Bastian
L
70
70%
23 Andiarjo
P
60
60%
24 Kevin
P
70
70%
Skor yang diperoleh
1580
Skor maksimal
2400
Persentase skor tercapai
65,83%
No

Nama Siswa

Ketuntasan
ya













12

Tidak













12

20

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
Catatan
Banyaknya siswa yang tuntas
12 dari 24 orang siswa
Tuntas Klasikal 12/24 x 100%
= 50%
Daya Serap Klasikal =
65,83%
Nilai Rata-rata = 65,83%
Dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan dibandingkan dengan tes
awal hasil belajar siswa, skor tertinggi di data awal 70% menjadi 80% yang tuntas di
data awal 4 orang menjadi 12 orang setelah diberi tindakan pada siklus I, sedangkan
daya serap klasikal dari 16,67% di data awal mengalami peningkatan menjadi sebesar
50% pada siklus 1.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan Siklus I selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung diperoleh kekurangan-kekurangan yang harus direfleksikan
pada Siklus II sebagai berikut: 1) Kurangnya kesiapan dan kesungguhan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Perhatian siswa terhadap kegiatan belajar
mengajar masih kurang. 3) Sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan yang
diberikan. 4) Motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar masih
kurang.
Dengan demikian peneliti dan teman sejawat menyepakati bahwa keadaan
tersebut harus dilanjutkan lagi dengan tindakan pada siklus II.
Deskripsi Siklus 2
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II terdiri
dari 2 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang
dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Hasil pengamatan
terhadap guru dapat dilihat pada tabel 7.

21

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X

NO
1

2

3

Tabel 7. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II
Aspek Yang Dinilai
Penilain
1
2
3
Kegiatan Awal
a) Menyampaikan salam
b) Mengabsen
c) Apersepsi
d) Memberi motivasi
Kegiaatan inti
a) Menyampaikan topik
b) Menjelaskan tujuan
c) Membagi kelompok
d) Menyiapkan tugas
e) Memotivasi siswa bekerja individual
f) Mengadakan demonstrasi ( presentasi )
g) Memotivasi siswa bertanya dan menjawab
h) Mengadakan umpan balik
Kegiatan akhir
a) Menyimpulkan
b) Mengadakan post test
c) Memberi tugas
d) Memotivasi belajaar dirumah
e) Salam penutup

4






















Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas
IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati
tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 3 komponen
dan bernilai baik sebanyak 7 komponen yang bernilai sangat baik 7 komponen.
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan
aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil
pengamatan tentang motivasi belajar siswa tersebut dapat di lihat pada tabel 8.

22

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
Tabel 8. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Penilaian
No

Aspek Yang Diamati
1

2

3

1

Terlambat masuk kelas

2

Keluar masuk saat KBM



3

Mengganggu teman



4
5

Tidak mencatat hal yang di anggap penting
Bekerjasama



6

Keseriusan / perhatian



7

Keaktifan



8

Ketepatan menyelesaikan tugas

9

Bertanya

10

Menjawab pertanyaan teman

11

Melakukan umpan balik pada guru

4









Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 11 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 2 aspek yang berkategori cukup, 8
aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dan 3 aspek yang berkategori sangat
baik.
Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat
pada Tabel 9.

23

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
Tabel 9. Analisis Siklus II
L/P Nilai
Daya Serap
Ketuntasan
100
(%)
1
Adil Prasetyo
L
80
80%
2
Awang
L
70
70%
3
Afrizal
L
80
80%
4
Misna
P
80
80%
5
Adinda
P
90
90%
6
Fitriani
P
90
90%
7
Ramdan
L
70
70%
8
Sifa Salsabila
P
60
60%
9
Putri Wildana
P
70
70%
10 Laras Ningsi
P
70
70%
11 Yulia
P
80
80%
12 Anggun
P
80
80%
13 Nuraeni
P
80
80%
14 Melinda
P
70
70%
15 Meigita Putri
P
80
80%
16 Putri Arum
P
70
70%
17 Riska Aprilia
P
60
60%
18 Muh. Taufik H
L
80
80%
19 Siti Aisyah
P
70
70%
20 Muh. Rakha S
L
80
80%
21 Nugroho Febri
L
70
80%
22 Aril Bastian
L
90
90%
23 Andiarjo
P
80
80%
24 Kevin
P
80
80%
Skor yang diperoleh
1830
Skor maksimal
2400
Persentase skor tercapai
76,25%
Catatan
Banyaknya siswa yang
tuntas 22 dari 24 orang
siswa
Tuntas Klasikal 22/24 x
100% = 91,67%
Daya Serap Klasikal =
76,25%
Nilai Rata-rata = 76,25%
No

Nama Siswa

Ketuntasan
ya






















22

Tidak





2

Dari hasil refleksi siklus I, ternyata masih ada ditemukan kekurangan,
24

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
disamping kelebihan. Oleh karena itu, perlu mencoba membuat alternatif tindakan
untuk menutupi kekurangan pada siklus 1. Setelah pelaksanaan siklus II dengan
mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat dikemukakan kelebihankelebihan dari siklus II antara lain: 1) Adanya peningkatan hasil belajar siswa 2)
Siswa sudah mulai pandai tentang pembelajaran dengan motivasi belajar. 3) Siswa
mulai pintar dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. 4) Presentase
ketuntasan klasikal meningkat dari 50% menjadi 91,67%.
Memperhatikan hasil yang di capai pada pelaksanaan siklus dua dimana rata-rata
siswa sudah mencapai ketuntasan individu serta secara klasikal sudah memberikan hasil
yang baik, sehingga pelaksanaan penelitian ini tidak lagi di lanjutkan pada siklus
berikutnya.
Pembahasan
Sebelum melaksanakan proses tindakan penerapan metode inkuiri pada mata
pelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Luksagu pada siklus 1, diadakan tindakan
observasi awal dengan memberikan soal tes kepada siswa, di mana nilai yang
didapatkan dari hasil observasi awal ternyata daya serap individu masih jauh
berada pada level di bawah rata-rata. Daya serap individu masih berada pada nilai
kurang dari (70) % sebagai patokan ketercapaian ketuntasan individu dalam
pembelajaran, begitu pula dengan ketuntasan klasikal yang diperoleh yang hanya
mencapai 16,67%. Jika di lihat dari hasil ketuntasan klasikal ini cukup jauh dari
standar ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 80%.
Hal tersebut di atas terjadi karena pemberian pembelajaran di setiap proses
belajar-mengajar hanya menekankan pada pemberian materi semata, sehingga
hilanglah rasa beban dan tanggung jawabnya sebagai guru yang bertugas
memberikan pengajaran pada siswa. Setiap hari belajar siswa dipenuhi dengan
metode ceramah.
Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I yang terdapat pada tabel 4.7
menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS dimana terdapat
12 orang anak (50%) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu dan masih tersisa 12
25

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
orang anak (50%) berada pada kategori tidak tuntas individu. Begitu pula ketuntasan
klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 16,67 % menjadi 50%, namun
demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil karena
secara klasikal harus memperoleh nilai 80%.
Hasil Observasi kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses
pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini bisa
diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang
sementara yang bernilai cukup 5 dan bernilai baik sebanyak 12 komponen.
Sedangkan observasi bagi siswa dalam pembelajaran yang dilakukan oleh siswa
di atas juga memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi
peneliti, pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 5 aspek
yang berkategori cukup, 6 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik
Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus 2 dapat kita
lihat pada tabel 4.9 hasil evaluasi siklus 1, hasil evaluasi siklus 2 pun menunjukkan
peningkatan hasil yaitu dari 24 orang siswa didapatkan 91,67% masuk dalam
kategori tuntas dari sebelumnya hanya 50% dan terdapat hanya 2 orang siswa
(8,3%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%. Seorang
anak yang belum mencapai ketuntasan individu 2 orang, ini sudah menunjukkan
peningkatan prestasi yang berarti, yaitu dari 50% ketuntasan individu pada siklus
I menjadi 91,67% ketuntasan individu pada siklus 2, dengan demikian siswa
perlu mendapatkan bimbingan khusus untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Hasil observasi guru tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan
proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas IV SDN Inpres Luksagu. Hal ini
bisa diketahui dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang
sementara yang bernilai cukup 3 komponen dan bernilai baik sebanyak 7
komponen yang bernilai sangat baik 7 komponen. Sedangkan observasi siswa
tentang langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga
memiliki 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti,
pada data awal kesemua aspek (11 aspek) pembelajaran di atas 2 aspek yang
26

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
berkategori cukup, 8 aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dan 3 aspek
yang berkategori sangat baik
IV.

PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
penerapan metode inkuiri dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Inpres Luksagu
Kami mengajak para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan
baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas.
Penerapan metode inkuiri hanyalah satu dari sekian banyak media pembelajaran
yang dapat digunakan. Para guru dapat mencari metode. media atau strategi
pembelajaran yang lain yang unik untuk meningkatkan kompetensi siswa. Peranan
metode dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan menuntun
siswa supaya dapat mengetahui strategi berpikir dalam memahami suatu konsep
strategi berpikir yang dihasilkan oleh siswa tersebut dapat menjadi suatu bahan
masukan bagi pendidikan dalam merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya
guna meningkatkan kualitas pembelajar.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A. A. Gede, (1997). Pengantar Evaluasi Pengajaran, Singaraja : STKIP.
…………….(1999). Metodologi Penelitian Pendidikan, Singaraja : STKIP Singaraja.
A.K. Ellis. 1991. Pembelajaran IPS. Jakarta : Depdikbud.
Bruner. 1978. Faktor-Faktor dalam Pembelajaran IPS. Jakarta : Depdikbud.
David. (1993). Teaching Science Through Inquiry: inquiry.Artikel
Depdiknas.(2005).Penerapan Model Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPA
Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional
Dimyati dan Moedjono, (1992). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Depdikbud.
Haury. (1993). Pembelajaran Metode Inkuiri. Jakarta : Depdikbud.

27

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X
Hidayat, (2001). Alam Sekitar Kita 4. IPA Untuk Sekolah Dasar Kelas 6, Jakarta:
Depdikbud.
Meylani Kasim. 2007. Metode Belajar Mengajar, Jakarta : Reneka Cipta.
Moedjiono, et.,al.(1992).Metode Inkuiri. Jakarta : Depdikbud.
Ramadan,dkk. (2013). Paduan Tugas Akhir (SKRIPSI) dan Artikel Penelitian. FKIP
UNTAD Palu:Tidak Diterbitkan
Roestyah, N. K, (1991). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Reneka Cipta.
Sagala. (2004). Metode Mengajar di SD. Surabaya: Usaha Nasional.
Sarjiyo. 2007. Ruang Lingkup IPS. Jakarta : Reneka Cipta.
Soetomo, (1993). Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha
Nasional.
Sumantri. (1999). Macam-Macam Metode Mengajar dalam Pendidikan. Bandung:
Bina Budhaya

28

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
ISSN 2354-614X

11