Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Sosom Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Materi Struktur Dan Fungsi Bagian-Bagian Tumbuhan | Seasi | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3962 12640 1 PB

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Sosom Kelas IV Dengan
Menggunakan Metode Diskusi Pada Materi Struktur
Dan Fungsi Bagian-Bagian Tumbuhan
Desman H. Seasi, Anang Wahid M.Diah, dan Ratman
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan
metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur dan
fungsi bagian-bagian tumbuhan di kelas IV SDN Sosom. Tujuan penelitian untuk
meningkatan hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi bagian-bagian
tumbuhan di kelas IV SDN Sosom melalui penerapan metode diskusi. Rancangan
penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari
empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi.
Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan
pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan
penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Sosom yang
berjumlah 20 orang siswa. Hasil penelitian menunjukan data awal siswa yang

kategori tuntas 4 orang atau presentase ketuntasan klasikal 20%. Pada siklus 1 jumlah
siswa yang tuntas 10 atau orang presentase ketuntasan klasikal 50%. Sedangkan
Siklus II jumlah siswa yang tuntas 19 orang,atau presentase ketuntasan klasikal 95%.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode diskusi dalam proses
pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi struktur dan
fungsi bagian-bagian tumbuhan dikelas IV SDN Sosom.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Diskusi, Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian
Tumbuhan
I.

PENDAHULUAN
Mata Pelajaran IPA disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu

dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang studi ilmu
yang berkaitan. Berdasarkan observasi peneliti waktu mengajar di kelas IV SDN
Sosom, bahwa banyak materi pelajaran yang membutuhkan hafalan, cara guru
menyampaikan pelajaran sulit diterima, kurangnya keterlibatan mental peserta didik


127

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
dalam pembelajaran karena guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah,
selain itu juga didukung oleh rendahnya hasil ulangan harian pelajaran IPA yang
telah dilakukan. Pada pelajaran IPA ini siswa sulit memahami sehingga guru harus
mengulang beberapa kali pembelajaran, agar semua siswa tuntas belajar. Penelitian
tindakan kelas ini akan menerapkan metode pembelajaran diskusi, yang berkarakter
melibatkan peserta didik secara maksimal, untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan.
Metode pembelajaran, menurut Gagne (Supriadi, 1970:30), adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Sementara itu, Briggs (Sukirman, 1990:23), berpendapat bahwa metode adalah segala
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Dalam
pembelajaran diperlukan metode yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa,
dengan demikian pemilihan metode yang tepat dan efektif sangat diperlukan. Salah
satu metode yang ingin penulis lakukan yaitu metode diskusi yang mampu
meningkatkan hasil belajar IPA karena tumbuhnya berbagai aktivitas belajar siswa.
Permasalahan dalam pencapaian kesuksesan kegiatan pembelajaran kerapkali

disebabkan oleh penerapan strategi pembelajaran yang tidak tepat dan terkesan
monoton bahkan membosankan. Penyebab utama dari masalah ini adalah selain
ketidaktepatan metodologis, juga berakar pada paradigma pendidikan konvesional
yang selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan ceramah, tanpa pernah
diselingi berbagai metode yang menantang, termasuk adanya penyekat ruang
struktural yang begitu tinggi antara guru dan siswa.
Keadaan seperti tersebut diatas juga terjadi pada mata pelajaran IPA, apalagi
sering ditemui di lapangan bahwa pelajaran IPA sering dialokasikan pada jam-jam
terakhir atau jam setelah olah raga. Hal ini dapat dipastikan, ketika para siswa
mengikuti mata pelajaran IPA mereka lelah, malas berfikir, mengantuk, bercanda
dengan teman sebangku bahkan sampai ada yang membuat gaduh seisi kelas dengan
ulah-ulah mereka. Lebih khusus kondisi tersebut dialami oleh siswa-siswi kelas IV
SDN Sosom. Dari hasil observasi data menyebutkan hanya 10% siswa aktif dalam
128

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
kegiatan pembelajaran dan hasil rata-rata prestasi belajar IPA pada semester genap
tahun pelajaran 2012/2013 hanya 5,2. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar
yang dicapai siswa-siswi kelas IV hanya 52%. Berdasarkan nilai tersebut berarti

kegiatan pembelajaran belum tuntas dan tidak tercapai tujuan yang diinginkan yaitu
secara klasikal 80%.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti berasumsi bahwa metode yang digunakan
guru kurang tepat. Oleh karena itu peneliti berusaha mengembangkan penerapan
metode pembelajaran yaitu metode diskusi. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
pembelajaran IPA.

II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Karakteristik yang
khas dari Penelitian Tindakan Kelas yakni adanya tindakan-tindakan tertentu untuk
memperbaiki proses dan hasil belajar mengajar di kelas (Muhtar, 2006:6).
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap penelitian yang disebut
siklus. Model penelitian ini mengacu pada diagram yang mencantumkan Kemis dan
Mc Taggart (Depdikbud, 2005:6). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap yaitu (1)
perencanaan tindakan (2) Pelaksanaan tindakan (3) observasi dan (4) refleksi.
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai bulan
Nopember 2014. Penelitian ini dilaksanakan

pada siswa kelas IV SDN Sosom


Kabupaten Banggai Kepulauan yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 14 orang lakilaki, 6 orang perempuan.
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data
yang hasil observasi aktifitas guru/peneliti dan aktifitas siswa dalam pembelajaran
IPA. Data kuantitatif yaitu data yang di peroleh dari hasil tes hasil akhir siswa.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes, observasi, dan wawancara

129

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data.
Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2)
menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Suharsimi Arikunto, 1997:34).
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya serap
individu sekurang-kurangnya 70 %. Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika
rata-rata 80 % siswa telah tuntas secara individual
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila hasil data yang
diperoleh telah menunjukan hasil belajar siswa kelas IV SDN Sosom selama kegiatan
pembelajaran. Hal ini ditandai dengan adanya daya serap individu minimal 70 % dan

ketuntasan belajar klasikal minimal 80 % dari jumlah siswa yang ada, ketentuan ini
sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN Sosom.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Awal
Hasil observasi tentang kegiatan guru dimaksud untuk mengetahui tingkat
kemampuan guru (peneliti) dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan metode diskusi pada materi struktur dan fungsi bagian-bagian
tumbuhan di Kelas IV SDN Sosom. Adapun hasil observasi dari kegiatan guru
(peneliti) di dilihat pada table 1
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas
IV. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak satu pun yang
bernilai kategori sangat baik, dan baik sementara yang bernilai cukup 1 dan
bernilai kurang sebanyak 12 komponen sedangkan dalam kategori sangat kurang
6 komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses
pelajaran perlu diperbaiki pada tahap pertama dengan nilai rata-rata 34,73% dengan
kategori sangat kurang.
Berdasarkan pengamatan dari teman


sejawat diperoleh data hasil

pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
130

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Hasil pengamatan tentang pemberian metode diskusi siswa tersebut dapat di lihat
pada tabel 2.
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 1 aspek yang berkategori sangat
kurang, 5 aspek yang kategori kurang, 8 aspek yang kategori cukup, 2 aspek dalam
kategori baik dan tidak ada dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 53,75
dengan kategori kurang.
Setelah observasi peneliti menemui kembali kepala sekolah untuk rencana
mengadakan pra tindakan (tes awal) kepada siswa kelas IV. Tes awal
dilaksanakan. Oleh karena peneliti adalah guru kelas IPA di kelas IV di SDN
Sosom maka yang dijadikan dasar penelitian ini adalah hasil ulangan harian siswa
kelas IV yaitu IPA. Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada ulangan

harian tersebut dapat dilihat pada Tabe1 3
Memperhatikan hasil observasi di atas, nyatalah produktifitas hasil belajarmengajar belum tercapai secara maksimal, dimana hanya terdapat 4 orang siswa
(20%) dengan kriteria tuntas dan sebanyak 16 (80%) orang siswa dengan kriteria
tidak tuntas. Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa daya serap
individu belum berjalan dengan baik dan ketuntasan klasikal dalam pembelajaran
selama ini tidak tercapai dengan baik. Daya serap individu masih berada pada nilai
kurang dari 70% dan tercatat hanya 4 orang siswa yang memperoleh nilai
ketuntasan individu di atas 60%, serta ketuntasan klasikal hanya mencapai 20%,
hasil ini masih sangat jauh dari ketuntasan klasikal yang di inginkan.
Deskripsi Siklus 1
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus I terdiri
dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Hasil
pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 4.
131

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas

IV. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak satu pun yang
bernilai sangat baik sementara yang bernilai baik 3 komponen dan bernilai cukup
sebanyak 9 komponen, yang kategori kurang 7 komponen dan tidak ada dalam
kategori sangat kurang dengan njilai rata-rata 52,63 kategori kurang. Dengan
melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki
pada tahap kedua.
Berdasarkan pengamatan dari teman

sejawat diperoleh data hasil

pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang pemberian metode diskusi siswa tersebut dapat di lihat
pada tabel 5
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas 9 aspek yang berkategori cukup, 7
aspek yang sudah mendapatkan nilai yang baik dengan nilai rata-rata 81,25%
kategori baik.
Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat
pada Tab1 6

Dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan dibandingkan dengan tes
awal hasil belajar siswa, skor tertinggi di data awal 70% menjadi 80% yang tuntas di
data awal 4 orang menjadi 10 orang setelah diberi tindakan pada siklus I, sedangkan
daya serap klasikal dari 20% di data awal mengalami peningkatan menjadi sebesar
50% pada siklus 1.
Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I yang terdapat pada tabel 4.7
menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dimana
terdapat 10 oran'g anak (50%) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu dan masih
tersisa 10 orang anak (50%) berada pada kategori tidak tuntas individu. Begitu pula
132

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 20 % menjadi 50%, namun
demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil karena
secara klasikal harus memperoleh nilai 80%.
Deskripsi Siklus II
Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran pada tindakan siklus II terdiri
dari 3 kali pertemuan. Pengamatan didasarkan pada intisari kegiatan yang tertuang
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi. Hasil

pengamatan terhadap guru dapat dilihat pada tabel 7
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan
guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di
Kelas IV. Hal ini bisa diketahui dari 19 komponen yang diamati tidak ada satu lagi
aspek yang bernilai kurang baik sementara yang bernilai cukup 7 komponen dan
bernilai baik sebanyak 9 komponen yang bernilai sangat baik 3 komponen
dengan nilai rata-rata75,78% dengan kategori cukup .
Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil pengamatan tentang pemberian metode diskusi siswa tersebut dapat di lihat
pada:
Berdasarkan hasil observasi yang ada pada tabel di atas tentang langkahlangkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 16 langkah
kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, pada data awal
kesemua aspek (16 aspek) pembelajaran di atas tidak ada aspek yang dalam
kategori kurang dan sangat kurang, 1 aspek yang berkategori cukup, 9 aspek yang
sudah mendapatkan nilai yang baik dan 6 aspek yang berkategori sangat baik dengan
nilai rata-rata 86,25% dengan kategori baik.
Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus 2 dapat kita
lihat pada tabel 4.9 hasil evaluasi siklus 1, hasil evaluasi siklus 2 pun menunjukkan
peningkatan hasil yaitu dari 20 orang siswa didapatkan 95% masuk dalam
kategori tuntas dari sebelumnya hanya 50% dan terdapat hanya 1 orang siswa
133

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
(6,7%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%.
Seorang anak yang belum mencapai ketuntasan individu

1orang, ini sudah

menunjukkan peningkatan prestasi yang berarti, yaitu dari 50% ketuntasan
individu pada siklus I menjadi 95% ketuntasan individu pada siklus 2, dengan
demikian siswa perlu mendapatkan bimbingan khusus untuk meningkatkan dan
mempertahankan prestasi belajarnya yang sudah didapatkan.
Dari hasil refleksi siklus I, ternyata masih ada ditemukan kekurangan,
disamping kelebihan. Oleh karena itu, perlu mencoba membuat alternatif tindakan
untuk menutupi kekurangan pada siklus 1. Setelah pelaksanaan siklus II dengan
mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat dikemukakan kelebihankeiebihan dari siklus II antara lain:
IV.

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka di simpulkan sebagai berikut: Penerapan
metode diskusi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada
materi struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan di kelas IV SDN Sosom
Saran
1.

Bagi guru, sebagai pemicu semangat guru untuk meningkatkan profesionalisme
serta mutu pembelajaran. Serta memicu guru lain untuk aktif melaksanakan
penelitian tindakan kelas guna meningkatkan mutu pembelajaran

2.

Bagi sekolah, penelitian ini secara umum dapat meningkatkan mutu materi
struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan di kelas IV SDN Sosom.

3.

Bagi siswa, sebagai motivasi mereka untuk aktif, kreatif dan bersemangat
dalam proses pembelajaran dan yang utama adalah meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan.

134

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. (2005). Didaktik / Metode Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Gagne. 1970. Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bhakti.
Muhtar. (2006). Metode Pembelajaran. . Bandung: Sinar Baru Algesindi
Suharsimi Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta
Sukirman. (1970). Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bhakti.
Supriadi. (1970). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

135

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52