Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Pada Pembelajaran Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Lipulalongo | Ham | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3970 12672 1 PB

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Pada Pembelajaran Materi
Bagian-Bagian Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas III SDN Lipulalongo
Hasma Ham, Irwan Said, dan Irwan Said
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah siswa kurang aktif karena kurangnya
pengalaman langsung siswa, sehingga hasil beajarnya rendah. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan pemanfaatan lingkungan sekitar pada Materi Bagian-Bagian tumbuhan
di SDN Lipulalonggo Kecamatan Labobo Kabupaten Banggai Laut. Metode
pembelajaran melibatkan siswa kelas III yang berjumlah 25 orang. Rancangan
penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari
empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi.
Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan
pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan

penarikan kesimpulan. Hasil penelitian pratindakan didapatkan hanya terdapat 4
orang siswa (16%) dengan kriteria tuntas dan sebanyak 21 (84%) orang siswa
dengan kriteria tidak tuntas. Hasil penelitian menunjukan Pada siklus 1 banyak
siswa yang tuntas 11 orang presentase ketuntasan klasikal 44%. Sedangkan Siklus II
banyaknya siswa yang tuntas 20 orang, presentase ketuntasan klasikal 80%. Hasil ini
menunjukan bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi Bagian-Bagian Tumbuhan.
Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Bagian-Bagian Tumbuhan
I.

PENDAHULUAN
Pendidikan dasar memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan

kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Pada dasarnya pendidikan
dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan dasar
merupakan pendidikan yang lamanya 9 tahun yang diselenggarakan selama 6 tahun di
SD dan 3 tahun di SMP atau satuan pendidikan yang sederajat .Oleh sebab itu mutu
pendidikan di sekolah dasar harus mendapat perhatian yang serius.Faktor dominan
yang perlu diperhatikan juga dalam keberhasilan pendidikan adalah proses
pembelajaran, terutama dalam proses pembelajaran Sains di SD memiliki peran yang

236

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

penting dalam menyiapkan anak memasuki dunia kehidupannya. Dalam proses
pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa dimana guru sebagai
fasilitator dan siswa sebagai subjek didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan
adanya belajar maka terjadinya suatu perubahan dalam diri seseorang yang
ditunjukkan dengan peningkatan pengetahuan, daya pikir, sikap dan keterampilan.
Perubahan tersebut menjadi lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, setelah
melalui proses tahap-tahap belajar.
Dalam pembelajaran IPA siswa diharapkan dapat mengalami sebuah proses
pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung. Hal ini perlu
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Tetapi yang diharapkan tidak sejalan dengan kenyataan karena masih
banyak proses pembelajaran IPA tidak menekankan pada pengalaman langsung.
Pembelajaran hanya monoton pada buku sehingga siswa pasif dalam pembelajaran.
Minat siswa dalam pembelajaran IPA kurang sehingga tidak tertarik dalam belajar,
tidak memperhatikan penjelasan guru, yang berdampak pada nilai-nilai tugas dan

ujian menjadi rendah. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan peneliti di kelas III SDN
SDN Lipulalonggo, saat proses pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif
sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan atau rendah.
Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber pokok pembelajaran dapat
memberikan pengalaman baru bagi anak didik dalam mengembangkan pengetahuan
yang telah dimilikinya. Salah satu materi dalam pelajaran IPA yang relevan dengan
pemanfaatan dan pengetahuan anak didik adalah Bagian-Bagian Tumbuhan dapat
dengan mudah anak didik mengetahuinya dengan menggunakan alam sekitar sebagai
sumber belajar sehingga diterapkan dan diharapkan pengetahuan anak didik menjadi
lebih baik.
Berdasarkan kenyataan di atas, lingkungan perlu dilakukan penelitian
peneliti meningkatkan hasil belajar untuk peserta didik dengan memanfaatkan alam
sekitar sebagai pembelajaran terutama mempelajari materi bagian-bagian tumbuhan.
Sumber belajar yang digunakan yaitu sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah.
237

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

II. METODE PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus,
dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap
perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evalasi/observasi, dan 4)tahap refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN Lipulalongo Kabupaten Banggai
Laut. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Nopember 2014
Sampel penelitian ini adalah siswa yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014
sebanyak 25 orang siswa dan guru kelas III SDN Lipulalongo

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh melalui hasil tes pada akhir tindakan. Sedangkan data kualitatif
diperoleh melalui lembar observasi.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data.
Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data 2)
menyajikan data dan 3) verifikasi data / penyimpulan. (Arikunto, 1997:34).
Verifikasi dilakukan dan penyimpulan dengan teknik persentae dan
konfirmasi dengan kriteria penilaian yakni sangat baik, baik, cukup, kurang baik.
Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data yang diperoleh
dari hasil tes, Data kuantitatif diperoleh dari hasil presentase keberhasilan anak dalam
menyelesaikan tugas individual dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

1) Tuntas Belajar Individu
Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa
menggunakan rumus sebagai berikut :
DSI =

S

y

w

x 100 %

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika presentase daya

serap individu sekurang-kurangnya 70 %
2) Ketuntasan Belajar Klasikal

238


Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi
sampel dalam penelitiian ini, maka digunakan rumus sebagai berikut:
KBK =

J

w y

J

w

y

x 100 %

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 80 % siswa telah

tuntas secara individual.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus 1
Berdasarkan

gambaran

tentang kemampuan

guru

(peneliti)

dalam

melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di kelas III SDN
Lipulalonggo. Hal ini bisa diketahui dari 14 komponen yang diamati 2 komponen
yang bernilai kurang yaitu memotivasi siswa, menyimpulkan sementara yang
bernilai cukup 5 yaitu apersepsi, memberi motivasi, menyampaikan topik,
memotivasi siswa bertanya dan menjawab, salam penutup dan bernilai baik

sebanyak 7 komponen yaitu menyampaikan salam, mengabsen, menjelaskan
tujuan, mengadakan umpan balik, mengadakan post tes, memberi tugas dan
memotivasi belajar di rumah. Dengan melihat komponen guru dalam
melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap kedua.
Berdasarkan hasil observasi tentang langkahlangkah pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 10 langkah kegiatan yang dijadikan
sebagai sasaran observasi peneliti, pada data siklus pertama kesemua aspek (10
aspek) pembelajaran di atas 1 aspek yang berkategori kurang, 5 aspek yang sudah
mendapatkan nilai cukup dan 4 yang sudah berkategori baik.
Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat
pada lampiran:
Persentase KBK =

x 100% = 44%

Daya Serap Klasikal =

x 100% = 64,8%

239


Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

Dari data tersebut terdapat peningkatan ketuntasan dibandingkan dengan tes
awal hasil belajar siswa, skor tertinggi di siklus I 80%, sedangkan ketuntasan belajar
klasikal sebesar 44%.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan Siklus I selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung diperoleh kekurangan-kekurangan yang harus direfleksikan
pada Siklus II sebagai berikut:
1. Kurangnya kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Perhatian siswa terhadap kegiatan belajar mengajar masih kurang.
3. Sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan.
4. Motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang.
Dengan demikian peneliti dan teman sejawat menyepakati bahwa keadaan
tersebut harus dilanjutkan lagi dengan tindakan pada siklus II.
Deskripsi Siklus 2
Berdasarkan


gambaran

tentang kemampuan

guru

(peneliti)

dalam

melakukan proses pembelajaran pada siklus pertama di Kelas III SDN
Lipulalonggo. Hal ini bisa diketahui dari 14 komponen yang diamati tidak satu pun
yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 3 komponen dan bernilai
baik sebanyak 7 komponen yang bernilai sangat baik 4 komponen.
Berdasarkan hasil observasi tentang langkahlangkah pembelajaran yang
dilakukan oleh siswa di atas juga memiliki 10 langkah kegiatan yang dijadikan
sebagai sasaran observasi peneliti, pada data siklus kedua kesemua aspek (10
aspek) pembelajaran di atas 1 aspek yang berkategori cukup, 4 aspek yang sudah
mendapatkan nilai yang baik dan 5 aspek yang berkategori sangat baik.
Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat

pada lampiran
Persentase KBK =

x 100% = 80%

Daya Serap Klasikal =

x 100% = 81,2%

240

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

Dari hasil refleksi siklus I, ternyata masih ada ditemukan kekurangan,
disamping kelebihan. Oleh karena itu, perlu mencoba membuat alternatif tindakan
untuk menutupi kekurangan pada siklus 1. Setelah pelaksanaan siklus II dengan
mengacu pada perbaikan kekurangan siklus I, maka dapat dikemukakan
kelebihan-keiebihan dari siklus II antara lain:
1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa
2. Siswa sudah mulai pandai tentang pembelajaran metode eksperimen
3. Siswa mulai pintar dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
4. Presentase ketuntasan klasikal meningkat dari 44% menjadi 80%
Memperhatikan hasil yang di capai pada pelaksanaan siklus dua dimana rata-rata
siswa sudah mencapai ketuntasan individu serta secara klasikal sudah memberikan hasil
yang baik, sehingga pelaksanaan penelitian tindakan ini tidak lagi di lanjutkan pada
siklus berikutnya.
Pembahasan
Memperhatikan

hasil

penelitian

yang

dilaksanakan

di

SDN

Lipulalonggo, yang diambil dari hasil evaluasi baik evaluasi pra penelitian (tes
awal) maupun hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran persiklus dapat
menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dapat meningkat secara
bertahap dari siklus 1 ke siklus II.
Sebelum melaksanakan proses tindakan pada mata pelajaran IPA di Kelas III
SDN Lipulalongo pada siklus 1, diadakan tindakan observasi awal dengan
memberikan soal tes kepada siswa, di mana nilai yang didapatkan dari hasil
observasi awal ternyata daya serap individu masih jauh berada pada level di
bawah rata-rata. Daya serap individu masih berada pada nilai kurang dari (70) %
sebagai patokan ketercapaian ketuntasan individu dalam pembelajaran, begitu pula
dengan ketuntasan klasikal yang diperoleh yang hanya mencapai 16% atau 4
orang yang tuntas dari 25 siswa. Jika di lihat dari hasil ketuntasan klasikal ini
cukup jauh dari standar ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 80%.
Hal tersebut di atas terjadi karena pemberian pembelajaran di setiap proses
241

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

belajar-mengajar hanya menekankan pada pemberian materi semata, sehingga
hilanglah rasa beban dan tanggung jawabnya sebagai guru yang bertugas
memberikan pengajaran pada siswa. Setiap hari belajar siswa dipenuhi dengan
metode ceramah.
Deskripsi hasil pelaksanaan penelitian tersebut akan kita bahas secara
bertahap sebagai berikut:
Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I yang terdapat pada Tabel 4.3
menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dimana
terdapat 11 oran'g anak (44%) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu dan masih
tersisa 14 orang anak (56%) berada pada kategori tidak tuntas individu. Begitu pula
ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 61% menjadi 44%, namun
demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan
Hasil evaluasi siklus 1, hasil evaluasi siklus 2 pun menunjukkan peningkatan
hasil yaitu dari 25 orang siswa didapatkan 80% masuk dalam kategori tuntas
dari sebelumnya hanya 44% dan terdapat hanya 5 orang siswa (20%) yang tidak
tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%. Seorang anak yang belum
mencapai ketuntasan individu 5 orang, ini sudah menunjukkan peningkatan prestasi
yang berarti, yaitu dari 44% ketuntasan individu pada siklus I menjadi 81,2%
ketuntasan individu pada siklus 2, dengan demikian siswa perlu mendapatkan
bimbingan khusus untuk meningkatkan hasil belajarnya.
IV.

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka di simpulkan bahwa pemanfaatan alam
sekitar dalam pembelajaran materi Bagian-Bagian Tumbuhan dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik di kelas III SDN Lipulalongo Kecamatan Labobo
Kabupaten Banggai Laut
Sudah saatnya para pengajar mengevaluasi cara mengajarnya dan menyadari
dampaknya terhadap anak didik. Untuk menghasilkan manusia yang bisa berdamai

242

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

dan bekerja sama dengan sesamanya dalam pembelajaran di sekolah, suasana positif
yang timbul akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran
dan sekolah/guru. Selain itu, siswa akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan
berpikir.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrrahman, (2013), Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Abruscato.

(1996)

Peningkatan

Memanfaatkan

Kemampuan

Guru

Dalam

Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Di

SMA Negeri I Lhoong.
Conant. (2006). Penggunaan Variasi Sumber Belajar Dalam Meningkatkan
Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Kelas Vc SD
Daryantoo, (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya
Dewi, Rosmala.( 2006). Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Darma
Hastuti, Retno & Kusumawati, Rohana. (2010). Buku Panduan Pendidik, Ilmu
Pengetahuan Alam SD Kelas IV. Klaten: Intan Pariwara
Haryanto, Drs.(2007). SAINS SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Http://www.raisulakbar.wordpress.com.
Majid,

Abdul.

(2011).

Perencnaan

Pembelajaran,

Mengembangkan

Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Munandar, Utami. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nasution, S.( 2010). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Suparman, (2010). Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa. Yogyakarta: Pinus
Book Publisher.
Trianto, ( 2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Warsita, Bambang. (2008). Teknnologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: Rhikea Cipta.

243

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

244

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52