Pelaksanaan Hak Tagih PT. Union Yard Terhadap PT.

Nurhayati - Penyelesaian Hak Tagih Biaya Perbaikan Kapal Mv. Eiyoshi Berdasarkan Perjanjian Tidak Tertulis Antara PT. Union Yard Dan PT. Berlian Samudera Sentosa 2015 Jurnal Lex Certa, Vol. 1 No. 1 1-18 Page 11 mesin yang berhubungan lang- sung dengan Lunas atau Bottom Kapal untuk menjaga agar kapal tersebut tidak sam- pai karam tenggelam. ter- lampir Foto kapal. j. Kemudian pada bulan Juni ta- hun 2010, diketahui bahwa PT Berlian Samudera Sentosa ter- sebut telah berpindah ke satu tempat yang tidak di ketahui keberadaannya, dan hal ini su- dah kami sampaikan kepada pi- hak kelurahan tanjung priok terlampir Surat Keterangan Domisili, tapi tetap tidak men- dapatkan jawaban yang jelas mengenai keberadaan perusa- haan pelayaran tersebut. k. Dalam ketidak jelasan seperti ini, kami juga mencoba menda- tangi kantor Kesyahbandaran dan mendapatkan jawaban bahwa, kapal tersebut MV. EIYOSHI memang terdaftar dalam daftar kapal masuk di Pelabuhan Tanjung Priok, na- mun pihak Syahbandar pun ti- dak mempunyaimemegang do- kumen-dokumen kapal terse- but. l. Kemudian pada akhir tahun 2010 datanglah pihak keagenan kapal yang menyatakan bahwa PT. Berlian Samudera Sentosa menunjuk pihak keagenan ka- pal yang bernama PT. Andika Buana Lines, namun PT. Andika pun hanya dapat me- nunjukkan fotocopy surat pe- nunjukan Keagenan kapal MV. EIYOSHI bukan dokumen res- mi kapal tersebut. Bahkan pi- hak keagenan PT. Andika juga meminta klarifikasi tentang pembayaran yang sudah di la- kukan oleh PT. Berlian Samu- dera Sentosa kepada PT. Union Yard dikarenakan pihak kea- genan PT. Andika Buana Lines juga harus membayar biaya la- buh tambat kepada pihak PT. Pelindo II selaku regulator dan operator di pelabuhan Tanjung Priok, dikarenakan PT. Andika mengagenkan kapal MV. EIYOSHI tersebut yang ber- bendera asing ship particular terlampir masuk ke dalam pe- rairan pelabuhan Tanjung Priok.

2. Pelaksanaan Hak Tagih PT. Union Yard Terhadap PT.

Berlian Samudera Santosa tidak bisa dilaksanakan Sebuah perjanjian sudah selayaknya dicatat dan ditandata- ngani oleh kedua belah pihak yang melakukan perjanjian bah- kan jika perlu disertakan tanda ta- ngan para saksi. Hal ini perlu se- bagai salah satu alat bukti terjadi- nya perikatan dan sekaligus me- ngikat kedua belah pihak untuk melaksanakan isi perjanjian. Na- mun dalam keseharian, kita men- dapati bahwa perjanjian apa pun yang kita lakukan, khususnya per- janjian jual beli, tidak pernah atau amat jarang ditulis meski sekedar dalam bentuk nota sekalipun. Dalam hukum perjanjian terdapat beberapa prinsip yang Nurhayati - Penyelesaian Hak Tagih Biaya Perbaikan Kapal Mv. Eiyoshi Berdasarkan Perjanjian Tidak Tertulis Antara PT. Union Yard Dan PT. Berlian Samudera Sentosa 2015 Jurnal Lex Certa, Vol. 1 No. 1 1-18 Page 12 harus diperhatikan. Beberapa prin- sip inilah yang menentukan sah ti- daknya suatu perjanjian dan dengan demikian berimplikasi pa- da keabsahan perjanjian tidak ter- tulis. KUH Perdata mempunyai dua sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertu- tup adalah bahwa segala macam hak atas kebendaan adalah terba- tas dan peraturan-peraturan yang mengatur mengenai hak-hak ke- bendaan itu bersifat memaksa, se- bagaimana ditetapkan pada Buku II KUH Perdata. Sedangkan sis- tem terbuka adalah bahwa setiap orang atau sekelompok orang bo- leh membuat perjanjian apa saja asal tidak bertentangan dengan ke- tertiban umum dan kesusilaan. Adapun pasal-pasal yang menga- tur mengenai perjanjian bersifat pelengkap dari perjanjian tersebut, sehingga dimungkinkan untuk ti- dak menggunakan pasal-pasal KUH Perdata. Dalam KUH Perdata di- tentukan pula persetujuan berna- ma atau khusus yang diatur dalam bab V sampai XVIII. Adapun per- setujuan tidak bernama tidak dia- tur secara khusus, namun pada ke- dua bentuk ini berlaku ketentuan- ketentuan bab I, II, III buku IV KUH Perdata. Sistem terbuka yang mengandung kebebasan membuat suatu perjanjian dapat disimpulkan dari Pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata yang berbunyi: “Semua perjanjian yang dibuat sah berlaku sebagai undang-un- dang bagi mereka yang membuat- nya”. Pasal tersebut di atas me- nunjukkan kepada setiap orang untuk melakukan perjanjian apa saja. Dengan menekankan pada kata “semua” menunjukkan bah- wa semua orang atau kelompok orang diperbolehkan untuk mem- buat perjanjian yang berisi apa sa- ja dan berupa apa saja dan perjan- jian tersebut mengikat yang mem- buatnya seperti suatu undang- undang. 12 Sistem terbuka dalam hu- kum perjanjian adalah suatu kelu- wesan, tidak kaku, serta memberi kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat. Perjanjian yang diatur dalam undang-undang hanyalah perjanjian yang sudah terkenal se- perti perjanjian jual beli, sewa me- nyewa, dan lain-lain. Dalam per- kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masya- rakat, timbul bentuk-bentuk baru dalam perjanjian yang pengatu- rannya menuntut inovasi tersen- diri seperti perjanjian sewa beli yang merupakan percampuran an- tara perjanjian jual beli dan sewa menyewa. Hal ini bisa terjadi mungkin karena pembeli tidak mampu membayar harga barang sekaligus, tetapi hanya mampu membayar dengan mengangsur dalam jangka waktu tertentu. Ten- tunya dengan perjanjian yang di- sepakati bersama. namun hak mi- lik atas benda tersebut baru ber- 12 R. Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: PT. Internusa, 1991, hlm. 14. Nurhayati - Penyelesaian Hak Tagih Biaya Perbaikan Kapal Mv. Eiyoshi Berdasarkan Perjanjian Tidak Tertulis Antara PT. Union Yard Dan PT. Berlian Samudera Sentosa 2015 Jurnal Lex Certa, Vol. 1 No. 1 1-18 Page 13 pindah kepada si pembeli apabila angsurannya telah lunas. Pasal-pasal dalam undang- undang perjanjian berlaku apabila dalam membuat perjanjian itu ti- dak dibentuk suatu peraturan per- janjian baru. Dengan demikian yang berlaku adalah pasal-pasal dalam undang-undang. Jika dalam perjanjian itu dibentuk suatu pera- turan baru mengenai perjanjian itu maka yang berlaku adalah peratu- ran yang telah dibuat bersama itu. Biasanya peraturan yang dibuat tersebut berupa akte, baik akte au- tentik maupun tidak atau berupa anggaran dasar AD dan angga- ran rumah tangga ART. Menurut hukum perjan- jian, jika terjadi jual beli barang, maka barang yang diperjualbeli- kan itu harus diserahkan di tempat di mana barang itu berada sewak- tu perjanjian jual beli itu ditutup. Ini sesuai dengan Pasal 1477 KUH Perdata yang berbunyi: “Pe- nyerahan harus terjadi di tempat di mana barang terjual berada pa- da waktu penjualan, jika tentang itu tidak diadakan persetujuan lain”. Dari bunyi Pasal 1477 di atas dapat disimpulkan bahwa pa- ra pihak diberi kebebasan untuk menentukan sendiri tempat penye- rahan barang, tidak harus di tem- pat barang itu berada saat pen- jualan terjadi. Boleh saja penyera- han barang dilakukan di tempat lain seperti di rumah, di gunung dan lain-lain. Asalkan dalam per- janjian jual beli telah disepakati di mana akan menyerahkan barang yang diperjualbelikan itu. Sistem terbuka ini juga berpengaruh pada masalah tang- gung jawab penjual terhadap pem- beli sebagaimana tertuang dalam Pasal 1491 KUH Perdata yang berbunyi: Penanggungan yang men- jadi tanggung jawab si penjual ter- hadap si pembeli adalah untuk menjamin dua hal yaitu pertama, penguasaan benda yang dijual se- cara aman dan tenteram terhadap adanya cacat barang tersebut yang tersembunyi, atau yang sedemiki- an rupa sehingga menerbitkan ala- san untuk pembatalan pembelian- nya. Pasal ini menunjukkan ke- terikatan terhadap undang-undang hukum perjanjian. Namun, pada pasal lain menunjukkan adanya kebebasan bagi si penjual untuk tidak bertanggung jawab atas benda yang diperjualbelikan. Sebagaimana bunyi Pasal 1493 KUH Perdata: Kedua belah pihak diperbolehkan dengan persetuju- an-persetujuan istimewa, memper- luas atau mengurangi kewajiban yang ditetapkan oleh undang- undang. Bahkan mereka itu diper- bolehkan mengadakan persetu- juan-persetujuan bahwa si penjual tidak akan diwajibkan beban pe- nanggungan sesuatu apapun. Begitu juga perjanjian yang melibatkan pihak ketiga, di mana pihak ketiga tidak boleh merugikan maupun menguntung- kan sesuai dengan Pasal 1340 ayat 2, bahwa persetujuan-persetujuan Nurhayati - Penyelesaian Hak Tagih Biaya Perbaikan Kapal Mv. Eiyoshi Berdasarkan Perjanjian Tidak Tertulis Antara PT. Union Yard Dan PT. Berlian Samudera Sentosa 2015 Jurnal Lex Certa, Vol. 1 No. 1 1-18 Page 14 itu tidak dapat membawa rugi ke- pada pihak ketiga, dan pihak ke- tiga tidak dapat mendapat manfaat karenanya. Namun demikian un- dang-undang pun menetapkan ke- tentuan yang memungkinkan pi- hak ketiga mendapatkan sesuatu dari persetujuan itu, seperti bunyi Pasal 1317 KUH Perdata disebut- kan: Lagipun diperbolehkan juga untuk meminta ditetapkannya sua- tu janji guna kepentingan seorang pihak ketiga, apabila suatu peneta- pan janji, yang dibuat oleh seo- rang untuk dirinya sendiri, atau suatu pemberian yang dilakukan- nya kepada orang lain, memuat janji yang seperti itu. Siapa yang telah memperjanjikan sesuatu se- perti itu tidak boleh menariknya kembali, apabila pihak ketiga ter- sebut telah menyatakan hendak mempergunakan. Benang merah yang dapat ditarik dari pembahasan tentang sistem terbuka yang dianut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia ini adalah bahwa undang-undang tidak mengikat se- cara kaku akan tetapi memperbo- lehkan kepada seluruh subyek hu- kum untuk secara bebas mencapai dan mempertahankan kepenti- ngannya dengan membuat suatu perjanjian yang ketentuannya ti- dak mesti terikat kepada undang- undang. Dalam hukum acara perda- ta sebagai hukum formil mengatur bagaimana cara menegakkan hu- kum perdata materiil, terdapat 5 lima alat bukti yang diatur da- lam Pasal 1866 KUHPerdata dan Pasal 164 HIR, alat-alat bukti ter- sebut terdiri dari: Bukti tulisan, bukti dengan saksi, persangkaan, pengakuan dan sumpah. Berdasarkan ketentuan mengenai syarat sahnya suatu per- janjian yang terdapat dalam Pasal 1320 KUHPerdata yang berbunyi: a. Sepakat mereka yang mengi- katkan dirinya. b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan. c. Suatu hal tertentu. d. Suatu sebab yang halal. Berdasarkan ketentuan mengenai syarat sahnya suatu per- janjian tersebut, tidak ada satupun syarat dalam pasal 1320 KUH Perdata yang mengharuskan suatu perjanjian dibuat secara tertulis dan segenap ketentuannya yang dituangkan dalam sebuah akte au- tentik. Dengan kata lain, suatu perjanjian yang dibuat secara li- santidak tertulis juga mengikat secara hukum bagi para pihak yang membuatnya, pacta sunt ser- vanda vide : Pasal 1338 KUH Perdata. Oleh karena itu, perjan- jian tidak tertulis antara PT. Union Yard dan PT. Berlian Samudera Senrosa adalah sah secara hukum. Namun demikian, dalam proses pembuktian suatu perkara perdata, lazimnya alat bukti yang dipergunakan oleh pihak yang me- ngendalikan sesuatu vide: Pasal 163 HIR adalah bukti surat. Hal ini karena dalam suatu hubungan keperdataan, suatu suratakta me- mang sengaja dibuat dengan mak- sud untuk memudahkan proses pembuktian, apabila dikemudian Nurhayati - Penyelesaian Hak Tagih Biaya Perbaikan Kapal Mv. Eiyoshi Berdasarkan Perjanjian Tidak Tertulis Antara PT. Union Yard Dan PT. Berlian Samudera Sentosa 2015 Jurnal Lex Certa, Vol. 1 No. 1 1-18 Page 15 hari terdapat sengketa perdata an- tara pihak-pihak yang terkait. Jadi dalam pembuktian adanya perjan- jian, perusahaan PT. Union Yard dapat saja membuktikan bahwa te- lah terjadinya perjanjian dengan PT. Berlian Samudera Sentosa ka- rena PT. Union Yard memiliki alat bukti seperti yang diatur da- lam Pasal 1866 KUH Perdata. Permasalahan yang terjadi dalam sengketa ini adalah PT. Berlian Samudera Sentosa yang telah melakukan Wanprestasi de- ngan tidak melaksanakan pemba- yaran kepada PT. Union Yard atas biaya perbaikan kapal MV. Eiyoshi yang kemudian diketahui tidak berdomisili ditempat pada saat PT. Berlian Samudera Sen- tosa menitipkan Kapal. Akan te- tapi PT. Union Yard tidak dapat mengatakan bahwa perusahaan PT. Berlian Samudera Sentosa te- lah tutup atau tidak beroperasi lagi, karena menurut Pasal 142 sampai dengan Pasal 152 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bahwa jika suatu PT. akan menutup usahanya maka se- cara hukum harus melalui proses likuidasi dan akhir dari proses pembubaran tersebut diberitahu- kan kembali kepada Menteri Hu- kum dan HAM. Hal yang sama juga berla- ku kepada badan usaha lainnya yang tidak berbadan hukum, yaitu diperlukan proses likuidasi guna melindungi pihak ketiga yang ti- dak mengetahui adanya pembuba- ran badan usaha tersebut. Jika hal ini sudah dilakukan, maka demi hukum badan usaha tersebut su- dah bisa dinyatakan bubar atau tu- tup. Hal sebaliknya, jika peru- sahaan tersebut belum melakukan proses likuidasi dalam rangka pe- nutupan badan usahanya, maka demi hukum perusahaan tersebut masih hidup meskipun tidak lagi menjalankan kegiatan usahanya. Dengan keadaan PT. Ber- lian Samudera Sentosa yang tidak diketahui lagi keberadaaannya mengakibatkan PT. Union Yard tidak dapat melaksanakan hak ta- gihnya atas biaya yang sudah di- keluarkan untuk memperbaiki ka- pal MV. Eiyoshi.

3. Upaya Hukum Terhadap Hak Tagih

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Operasional Pada PT. Berlian Unggas Sakti Medan

3 66 61

Perjanjian Penyelesaian Kredit Antara PT.BANK CIMB Niaga Tbk Dengan PT.Mestika Sawit Intijaya

0 14 87

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN KREDIT ANTARA PT BANK MUTIARA DENGAN DEBITUR Penyelesaian Sengketa Perjanjian Kredit Antara Pt Bank Mutiara Dengan Debitur (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 5 13

PERJANJIAN CHARTER KAPAL PENGANGKUTAN SEMEN ANTARA PT.SEMEN PADANG DENGAN PT.INDO BARUNA BULK TRANSPORT.

0 3 13

Perjanjian Penyelesaian Kredit Antara PT.BANK CIMB Niaga Tbk Dengan PT.Mestika Sawit Intijaya

0 0 6

this PDF file ANALISIS YURIDIS PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA MAIN DEALER DENGAN DEALER ASTRA HONDA AUTHORIZAED SERVICE STATION (STUDI KASUS PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. WAHANA MAKMUR SEJATI DENGAN PT. ABELINDO JAYA SAMUDERA) | Hutabarat | LEX CERTA 1 SM

0 0 11

this PDF file PENYELESAIAN HAK TAGIH BIAYA PERBAIKAN KAPAL MV. EIYOSHI BERDASARKAN PERJANJIAN TIDAK TERTULIS ANTARA PT. UNION YARD DAN PT. BERLIAN SAMUDERA SENTOSA | Nurhayati | LEX CERTA 1 SM

0 1 13

this PDF file PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KEJAHATAN PERKOSAAN | Pritz | LEX CERTA 1 SM

0 0 14

Peranan Tarip Biaya Overhead Pabrik Dalam Penentuan Biaya Pemeliharaan Dan Perbaikan Kapal Pada Divisi Pemeliharaan Dan Perbaikan Kapal PT. PAL Indonesia (Persero) Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 103

PENYELESAIAN SENGKETA UTANG PIUTANG TANPA PERJANJIAN TERTULIS DENGAN SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH SEBAGAI JAMINAN YANG TIDAK DIDAFTARKAN SKRIPSI

0 0 12