Analisis Biaya Operasional Pada PT. Berlian Unggas Sakti Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL

PADA PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI MEDAN

SKRIPSI MINOR

Diajukan Oleh :

VERA MUSTARA 0521001165

KEUANGAN

Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdullilah, puji & syukur kehadirat Allah SWT, serta shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan Rahmat & Hidayah-NYA, akhirnya penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi minor ini tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. John Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Paham Ginting, SE, Msi, selaku Ketua Program Studi Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Syafrizal Helmi Situmorang, Msi, selaku Sekretaris Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu memberikan masukan – masukan dan saran dalam menyelesaikan Skripsi Minor ini.

4. Bapak Drs. Chairuddin Nasution, selaku Dosen Wali penulis pada

Program Studi Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara.


(3)

5. Seluruh Bapak / Ibu Dosen khususnya pada Program Diploma Jurusan Keuangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

6. Maknur dan seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ekonomi, yang telah banyak membantu memberikan informasi.

7. Kepada pemimpin dan seluruh staff PT. Berlian Unggas Sakti yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 8. Bagi Orangtuaku Tercinta yang telah memberikan motivasi dan do’a

selama ini serta dukungan baik dari segi moril dan materil.

9. Buat semua abang- abang, kakak – kakak, anak tupai, buk amiii, tengkiu semuaaaa....

10. Buat temen – temen ci-i Q tercinta K’ Dini, Mia, Nuha, dll. Sorry ya aq ga lagi...(mudah – mudahan tetep....).

11. Buat semua temen – temen di Keuangan 05, terutama yang sama – sama telat selesai. Karjo’,,,,hmph...mo jdi pa l kw...cpat sleseikan tu... 12.Seluruh teman-teman yang lain dan pihak-pihak yang tidak dapat disebut

satu persatu terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

Akhir kata penulis bahwa penulisan skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi isi maupun penulisannya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan. Semoga ALLAH SWT selalu melindungi, memberikan hidayah-NYA dan melimpahkan rahmatNYA bagi kita semua.

Medan, 03 Februari 2009 Penulis


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1. Tujuan Penelitian ... 3

2. Manfaat Penelitian ... 3

D. Metode Penelitian ... 3

1. Lokasi Penelitian ... 3

2. Sumber Data ... 4

3. Teknik Pengumpulan Data ... 4

4. Metode Analisis ... 4

BAB II PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI ... 6

A. Profil Perusahaan ... 6

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

2. Struktur Organisasi ... 9

B. Defenisi dan Klasifikasi Biaya ... 14

1. Defenisi Biaya ... 14

2. Klasifikasi Biaya ... 16

C. Perencanaan Biaya Operasional ... 20

D. Prosedur Penyusunan Anggaran ... 23

E. Pengendalian Biaya Operasional ... 30


(5)

2. Pengendalian Anggaran Biaya Pemasaran ... 31

3. Pengendalian Anggaran Biaya Adiminstrasi dan Umum ... 32

F. Pengawasan Biaya Operasional ... 34

1. Pengawasan Terhadap Anggaran Biaya Pemasaran ... 35

2. Pengawasan Terhadap Anggaran Biaya Administrasi dan Umum ... 36

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI ... ... 38

A. Penyimpangan Pada Biaya Pemasaran ... 40

B. Penyimpangan Pada Biaya Administrasi dan Umum ... 43

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 2.1 Anggaran Biaya Pemasaran Periode Berjalan Tahun 2003 – 2007 PT. Berlian Unggas Sakti ... 28 TABEL 2.2 Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Periode Berjalan

Tahun 2003 – 2007 PT. Berlian Unggas Sakti ... 29 TABEL 2.3 Realisasi Biaya Pemasaran Periode Berjalan Tahun 2003 – 2007

PT. Berlian Unggas Sakti ... 32 TABEL 2.4 Realisasi Biaya Administrasi dan Umum Periode Berjalan Tahun

2003 – 2007 PT. Berlian Unggas Sakti ... 37 TABEL 3.1 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2003

PT. Berlian Unggas Sakti ... 40 TABEL 3.2 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2004

PT. Berlian Unggas Sakti ... 40 TABEL 3.3 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2005

PT. Berlian Unggas Sakti ... 41 TABEL 3.4 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2006

PT. Berlian Unggas Sakti ... 41 TABEL 3.5 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2007

PT. Berlian Unggas Sakti ... 42 TABEL 3.6 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum

Tahun 2003 PT. Berlian Unggas Sakti ... 43 TABEL 3.7 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum

Tahun 2004 PT. Berlian Unggas Sakti ... 44 TABEL 3.8 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum

Tahun 2005 PT. Berlian Unggas Sakti ... 45 TABEL 3.9 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum


(7)

TABEL 3.10 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum Tahun 2007 PT. Berlian Unggas Sakti ... 47 TABEL 3.11 Rekapitulasi Variance Favourable dan Unfavourable PT. Berlian

Unggas Sakti ... 48 TABEL 3.12 Rekapitulasi Variance Favourable dan Unfavourable PT. Berlian


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya dunia usaha pada umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar. Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun volume kegiatan yang dilaksanakan. Jika di dalam suatu perusahaan kecil jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan adalah terbatas sehingga akan mudah untuk direncanakan dan diawasi, maka tidaklah demikian dengan perusahaan yang besar. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dagang, maupun industri pada umumnya bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan usaha yang semakin baik, kelangsungan hidup perusahaan serta gambaran positif dari masyarakat mengenai perusahaan itu. Tujuan-tujuan itu dapat dicapai melalui kegiatan usaha yang dilaksanakan berdasarkan suatu sistem perencanaan, pengaturan, dan pendelegasian wewenang sehingga pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara efisien dan efektif. Oleh sebab itu, perencanaan dan pengawasan kegiatan perusahaan menjadi tidak sesederhana perusahaan yang belum berkembang.

Untuk mengantisipasi hal ini setiap perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengawasan yang dapat mengefisienkan dan mengaktifkan kegiatan operasional, khususnya pada paper ini menyajikan Analisis Biaya Operasional pada perusahaan yang bergerak di bidang industri pakan ternak.


(10)

Analisis Biaya Operasional meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang. Dalam hal ini memvisualisasikan serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan dan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik maka dilakukan penganalisaan biaya operasional yang efisien.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa analisis biaya operasional sangatlah penting bagi perusahaan, oleh sebab itu, analisis biaya operasional haruslah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar perusahaan tidak mengalami hal-hal yang mengganggu dalam menjalankan operasi perusahaan. Karena itulah penulis ingin mengetahui mengetahui lebih banyak mengenai analisis biaya operasional, sehingga penulis memilih judul “Analisis Biaya Operasional pada PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI”.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa penyusunan biaya operasional sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Selain untuk mempermudah aktivitas perusahaan dapat juga membantu dalam pengambilan keputusan atas laporan yang ada. Oleh karena itu, penulis mencoba membuat perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan “Apakah biaya


(11)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk memahami tentang analisis biaya operasional pada PT. BERLIAN

UNGGAS SAKTI.

b. Untuk mengetahui bagaimana PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

melakukan perencanaan penyusunan anggaran biaya operasional.

2. Manfaat Penelitian

a. Menambah dan memperdalam pengetahuan penulis khususnya bidang

keuangan, mengenai analisis anggaran biaya operasional.

b. Memberikan masukan bagi perusahaan berupa saran terutama di dalam menyusun anggaran biaya operasional.

c. Sebagai bahan acuan atau perbandingan informasi bagi rekan-rekan yang akan melanjutkan penelitian tentang analisis biaya operasional di masa yang akan datang.

D. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, metode penelitiannya adalah sebagai berikut

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Berlian Unggas Sakti, yang beralamat Jln. Medan Tanjung Morawa KM 13,5 Simpang Kayu Besar Desa Limau Manis, Tanjung Morawa, Medan.


(12)

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan

wawancara langsung dengan bagian keuangan.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain berupa pustaka-pustaka yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan laporan data anggaran biaya operasional dan data realisasi biaya operasional perusahaan.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi, yaitu dengan memanfaatkan data dari buku-buku atau literature yang telah ada, yang diperoleh baik dari pihak perusahaan ataupun pihak-pihak lain, sehingga penulis dapat memperolah data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

b. Interview, yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berwenang yang berhubungan dengan objek yang diteliti yaitu pada bagian keuangan perusahaan.

4. Metode Analisis

Dalam menganalisa masalah yang akan dibahas, digunakan metode analisis (Ginting dan Situmorang, 2008 : 55), metode yang digunakan adalah metode deskriptif (descriptive research) yaitu metode yang bertujuan membuat pancaderan/lukisan/deskripsi


(13)

mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau daerah secara sistematik, faktual, dan teliti. Variabel – variabel yang diteliti terbatas atau tertentu saja, tetapi dilakukan secara meluas pada suatu daerah atau populasi itu. Biasanya penelitian semacam ini disebut survei (jadi berbeda dengan studi kasus, dimana fakta – fakta dan sifat – sifat itu di pelajari selengkapnya dengan mendalam tetapi hanya pada satu unit tertentu saja).


(14)

BAB II

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pabrik pakan ternak PT Berlian Unggas Sakti yang terletak di Desa Limau Manis, Tanjung Morawa merupakan pengembangan dari CV Gunung Jaya sebagai penghasil pakan ternak terkemuka dan berkualitas yang telah berpengalaman selama 2 dasawarsa. Pabrik ini didirikan pada tahun 1990 dengan kapasitas produksi terpasang 40 ton/jam, pada tanggal 2 Maret 1992, pabrik ini diresmikan oleh Menteri Perindustrian RI pada saat itu yaitu Bapak Ir. Hartarto. Sesuai dengan akta notaris no. 2 tanggal 22 November 2001 dan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI tanggal 23 Januari 2002 No. C-0194HT.01.04.TH.2002; PT. Gunung Windutama, berganti nama menjadi PT. Berlian Unggas Sakti yang berkedudukan di Jalan Guru Patimpus No. 1EFGH, dan sejak tanggal 06 April 2004 pindah alamat ke Jl. Medan - Tj Morawa Km.13,5 , Simpang Kayu Besar, Desa Limau Manis, Sumatera Utara.

Berdirinya PT Berlian Unggas Sakti adalah suatu langkah fenomenal yang dilakukan untuk mengembangkan industri perunggasan di wilayah Sumatera Utara yaitu dengan menyediakan pakan ayam dan bibit ayam niaga, baik ayam pedaging maupun ayam petelur yang berkualitas, bagi peternak di kota Medan dan sekitarnya serta dibeberapa kota lainnya. Pada perkembangan berikutnya, saat ini keseluruhan saham perusahaan dimiliki oleh suatu kelompok usaha dari Jakarta


(15)

dengan visi yang lebih kuat untuk membesarkan usaha yang telah dirintis. Pada awalnya visi dari PT Berlian Unggas Sakti adalah tumbuh, berkembang, unggul, dan terpercaya. Dan dengan misi sebagai berikut :

a. Pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan berorientasi pada kepuasan. b. Senantiasa menjaga mutu produk melalui peningkatan mutu Sumber Daya

Manusia.

c. Berperan serta untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. d. Menjadi pendorong kegiatan ekonomi masyarakat.

e. Bisnis peternakan yang berwawasan lingkungan.

Adapun nilai budaya perusahaan PT. Berlian Unggas Sakti adalah : a. Berorientasi pada kepuasan pelanggan.

b. Etos kerja dan dedikasi c. Ramah dan peduli d. Loyalitas dan berinisiatif e. Integritas dan terpercaya

f. Antusias dalam komunikasi dan kerjasama g. Nyata dalam perbaikan yang berkesinambungan

PT Berlian Unggas Sakti memproduksi DOC Final Stock Hubbard Broiler dan ISA Brown Layer. Breeding Farm PT Berlian Unggas Sakti yang terletak di Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang didirikan pada tahun 1983 sebagai remote unit PT Cipendawa. Pembenahan besar di tahun


(16)

1994 menjadikan Breeding Farm tersebut sebagai unit penghasil DOC Final Stock yang terjamin mutunya. Penerapan biosecurity melalui system sanitasi yang begitu ketat dan berlapis-lapis, memperlihatkan betapa kuatnya usaha perusahaan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi dengan pihak luar, sehingga wilayah Breeding Farm diupayakan menjadi wilayah yang benar-benar steril dan higienis.

Dukungan dari tenaga-tenaga yang terampil dan berpengalaman, merupakan jaminan tersendiri terhadap mutu Parent Stock yang dipelihara di Breeding Farm agar mampu menghasilkan DOC final stock berkualitas. DOC yang akan dipelihara oleh peternak pelanggan . Pemeliharaan kondisi ayam induk yang baik dan sehat sejak DOC Parent Stock diterima akan memberikan kontribusi yang baik pula bagi perkembangan ayam selanjutnya. Prosedur ini diterapkan baik pada jenis Parent Stock Hubbard Broiler maupun Parent Stock Isa Brown Layer yang merupakan 2 strain unggulan PT Berlian Unggas Sakti.

Proses produksi pakan ternak menggunakan teknologi tinggi dan modern dengan sistem komputer terpadu untuk menghasilan produk yang dapat memberikan keuntungan ganda bagi peternak khususnya dan konsumen akhir pada umumnya. Untuk menjamin mutu produk, perusahaan melakukan pengendalian mutu dengan menggunakan peralatan laboratorium modern baik terhadap bahan baku maupun terhadap makanan jadi. Penerapan sistem first in

first out dalam penggunaan persediaan bahan baku akan menjamin kesegaran dan


(17)

didukung oleh tenaga-tenaga profesional dan system feed quality control yang terintegrasi, siap menjadi mitra sejati demi kemajuan usaha peternakan konsumen.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi harus mampu menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki secara optimal. Organisasi juga harus mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antar bagian yang ada di dalamnya. Suatu struktur organisasi dapat memberikan kejelasan fungsi dari setiap bagian yang terlibat dalam organisasi, sehingga mempermudah pencapaian tujuan perusahaan.

Struktur organisasi suatu perusahaan digambarkan dalam suatu bagan organisasi. Bagan tersebut memberikan gambaran tentang pengaturan secara keseluruhan mulai dari pimpinan sampai bawahan. Hal ini sangat penting, sebab merupakan suatu pedoman bagi setiap orang untuk mengetahui kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan fungsinya pada setiap jabatan.

PT. Berlian Unggas Sakti menggunakan struktur organisasi yang berbentuk garis dan staff, dimana pelimpahan wewenang dilakukan secara vertikal dari pimpinan tertinggi sampai kepada bagian-bagian di bawahnya. Penggunaan struktur jenis ini diharapkan dapat menciptakan suatu kesatuan perintah dan satu kesatuan komando dalam menjalankan kegiatan perusahaan.

Agar setiap usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan sistem kepegawaian yang baik sehingga setiap personil mempunyai tugas dan wewenangnya masing – masing sesuai dengan posisinya tetapi tetap saling mendukung satu sama lainnya.


(18)

Masing – masing elemen yang ada dalam struktur organisasi mempunyai tugas dan tanggungjawab masing-masing yang harus dikerjakan demi mencapai tujuan perusahaan.


(19)

STRUKTUR ORGANISASI PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Berlian Unggas Sakti

Sumber: PT. Berlian Unggas Sakti

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR OPERASIONAL DIVISI PEMBELIAN DIVISI PENJUALAN DIVISI KEUANGAN DIVISI PRODUKSI DIVISI UMUM/SDM DIVISI TEKNIK BAGIAN KEUANGAN BAGIAN AKUNTING BAGIAN EDP BAGIAN PEMBELIAN BAGIAN LOGISTIK BAGIAN PENJUALAN BAGIAN PROMOSI BAG. PENGAWAS PRODUKSI BAG. PENGAWAS MUTU BAGIAN UMUM BAGIAN SDM BAG. PEMELIHARAAN BAG. OPERASIONAL MESIN BAG. PENGAWAS MESIN


(20)

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dijelaskan tugas dan tanggungjawab setiap elemen organisasi sebagai berikut:

a. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam Rapat Umum Pemegang Saham bertugas untuk mengambil kebijaksanaan dalam perusahaan, mengawasi pekerjaan Direktur dalam mengendalikan perusahaan, memberikan persetujuan atas hutang/pinjaman perusahaan dari pihak bank maupun lembaga keuangan lainnya

b. Direktur Utama

Tugas Direktur Utama adalah mengawasi dan memberikan otorisasi terhadap kegiatan perusahaan sehingga tujuan perusahaan sebagaimana yang telah ditetapkan dapat tercapai.

c. Direktur Keuangan

Tugas Direktur Keuangan adalah merencanakan, mengkordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi system keuangan perusahaan serta bertanggungjawab terhadap masalah keuangan perusahaan.

d. Divisi Pembelian

Adapun tugas Divisi Pembelian adalah melakukan pemesanan/order untuk barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan dan memastikannya agar sampai tepat pada waktunya dan mengatur penerimaan dan pengeluaran barang sesuai dengan prosedur dan peraturan perusahaan yang berlaku serta membuat laporan pemasukan dan pengeluaran barang.


(21)

e. Divisi Penjualan

Adapun tugas Divisi Penjualan adalah membuat publikasi tentang produk yang dihasilkan, mengarahkan kegiatan penjualan, pengiriman produksi sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku, serta memastikan sampainya penjualan produksi di tempat tujuan tepat pada waktunya dengan harga jual yang semaksimal mungkin.

f. Divisi Keuangan

Adapun tugas Divisi Keuangan adalah melaksanaan pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku; mengatur penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang perusahaan seefisien mungkin sesuai dengan sasaran dan kebijakan perusahaan.

g. Direktur Operasional

Tugas Direktur Operasional adalah mengarahkan kegiatan perusahaan dengan jalan komunikasi dan pelimpahan wewenang dan tanggungjawab serta menjaga dan meningkatkan nama baik perusahaan di mata publik.

h. Divisi Produksi

Adapun tugas Divisi Produksi adalah melaksanakan pengawasan terhadap faktor-faktor pengendali proses produksi pada semua sektor sehingga dicapai hasil akhir yang benar-benar maksimal. Melaksanakan analisa mutu terhadap bahan baku dan hasil produksi, serta mengadakan evaluasi terhadap hasil analisa yang dilaksanakan.


(22)

i. Divisi Umum & SDM

Adapun tugas Divisi Umum dan Sumber Daya Manusia adalah menyediakan jasa administratif, sekretariat, dan arsip dan lain-lain yang diperlukan oleh Direktur untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab dan mengusahakan komunikasi ke luar dan dalam dengan efektif dan efisien, mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan perekrutan tenaga kerja, dan pengembangan kualitas sumber daya manusia para karyawan.

j. Divisi Teknik

Adapun tugas Divisi Teknik adalah mengoperasikan peralatan produksi, seperti mesin-mesin pengolahan serta peralatan lainnya yang berperan dalam kegiatan produksi, dan mengawasi operasional mesin-mesin produksi untuk memperlancar kegiatan produksi.

B. Defenisi dan Klasifikasi Biaya

1. Definisi Biaya

Kebutuhan akan biaya berbeda-beda dan biaya-biaya mungkin dihitung berdasarkan kondisi, dan tujuan yang berbeda-beda serta untuk keperluan pihak-pihak yang berbeda pula. Yang jelas biaya haruslah didasarkan pada fakta yang bersangkutan, dan cukup terukur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang tepat.

Committee on Cost Concepts and Standards of the American Accounting Association menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan, yang diukur dengan


(23)

satuan uang, yang dilakukan atau harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Tentative set of Broad Accounting Principles for Business Enterprises

menyatakan bahwa biaya dinyatakan sebagai harga penukaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat. (Purba, Radiks, 2006 : 209)

Bila istilah biaya kita gunakan secara spesifik, haruslah istilah tersebut kita lengkapi dengan menunjuk objek yang bersangkutan, misalnya biaya langsung, biaya konversi, biaya tetap, biaya variabel, biaya bersama, biaya standar, biaya diffrensial, biaya kesempatan, dan sebagainya. Setiap pelengkap mempunyai arti yang penting dalam menghitung dan mengukur biaya, yang akan berguna bagi pimpinan dalarn usahanya mencapai sasaran dasar perencanaan dan pengawasan.

Pengumpulan, penyajian dan analisis data biaya harus dapat memenuhi tujuan-tujuan dan keperluan-keperluan dasar sebagai berikut :

a. Perencanaan rugi-laba dengan perantaman budget. b. Pengawasan biaya melalui responbility accounting. c. Mengukur laba tahunan atau laba periodik.

d. Membantu penentuan harga jual dan kebijaksanaan harga.

e. Menyediakan data yang diperlukan untuk keperluan analisis dan pengambilan keputusan.

Selain itu, pengertian biaya secara luas mengandung 4 (empat) unsur antara lain:

a. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi. b. Diukur dengan satuan uang.


(24)

c. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi. d. Untuk tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Biaya

Menurut Kartadinata (2001 : 28) mengelompokkan biaya non produksi menjadi 3 yaitu :

a. Biaya Administrasi Dan Umum

Biaya Administrasi dan Umum adalah meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi administrasi yaitu biaya perencanaan dan penentuan strategi dan kebijaksanaan, pengarahan dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna.

Yang merupakan golongan dalam biaya administrasi dan umum pada perusahaan adalah sebagai berikut :

1) Gaji dan upah, meliputi : gaji, insentif dan bonus, premi lembur, pajak

pendapatan, upah borongan, dan lain-lain.

2) Kesejahteraan karyawan, meliputi : pengobatan karyawan, rekreasi dan

olahraga, pendidikan dan perpustakaan, dan lain-lain.

3) Biaya reparasi dan pemeliharaan, meliputi : reparasi dan pemeliharaan untuk

kendaraan bermotor, taman dan halaman kantor, bangunan kantor, dan lain- lain.

4) Biaya penyusutan aktiva tetap, meliputi : biaya penyusutan untuk kendaraan

kantor, dan lain-lain.

5) Biaya administrasi dan umum lainya, meliputi : biaya cetak, alat tulis, dan


(25)

b. Biaya Pemasaran

Biaya Pemasaran adalah meliputi semua biaya dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas.

Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan menjadi :

1) Biaya untuk menimbulkan pesanan.

Biaya ini meliputi semua biaya yang tejadi untuk mencari atau untuk menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan, terdiri dari :

• Biaya promosi dan advertensi

• Biaya penjualan, meliputi : gaji penjualan, komisi, bonus, biaya perjalanan dinas, gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan, biaya telepon penjualan, dan lain-lain.

2) Biaya untuk melayani pesanan.

Biaya ini meliputi semua biaya yang tejadi dalam rangka memenuhi atau melayani pesanan yang diterima dari pembeli, terdiri dari :

• Biaya penggudangan dan penyimpanan produk selesai, meliputi : gaji bagian gudang, reparasi dan pemeliharaan, penyusutan gudang dan peralatannya, asuransi gudang, dan lain-lain.

• Biaya pengepakan dan pengiriman, meliputi : gaji bagian pengepakan dan pengiriman, perlengkapan untuk pengepakan, biaya angkut barang yang dijual, biaya penyusutan kendaraan, dan lain-lain.


(26)

• Biaya administrasi penjualan, meliputi : gaji administrasi penjualan, perlengkapan kantor, dan lain-lain.

c. Biaya Finansial

Biaya Finansial adalah semua biaya dalam rangka fungsi finansial yaitu fungsi pemenuhan dana yang ada di perusahaan.

1) Biaya bunga

2) Biaya penerbitan atau emisi obligasi 3) Biaya finansial lainnya

Dari uraian di atas, dapat membantu penguraian keberadaan jenis biaya operasi yang terdapat pada PT. Berlian Unggas Sakti. Perusahaan ini tidak mempunyai cukup banyak nama-nama perkiraan biaya operasi dalam menjalankan aktivitasnya. Perusahaan ini menggolongkan biaya pemasaran menjadi 2 (dua) golongan yakni biaya pemasaran untuk memperoleh pendapatan dan biaya administrasi dan umum.

Maka PT. Berlian Unggas Sakti membagi biaya pemasaran sebagai berikut :

• Promosi dan Advertensi

• Biaya Transportasi

• Bonus

• Perlengkapan Pemasaran


(27)

Kemudian PT. Berlian Unggas Sakti juga membagi biaya administrasi dan umum sebagai berikut :

• Gaji karyawan

• Insentif dan kesejahteraan

• Penyusutan gedung

• Penyusutan mobil

• Penyusutan inventaris

• Alat -alat kantor

• Rekening air

• Rekening telepon

• Rekening listrik

• Pemeliharaan gedung

• Pemeliharaan mobil

• Keamanan dan kebersihan


(28)

C. Perencanaan Biaya Operasional

Perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai jenis dan bentuk keterbatasan. Kondisi ini memaksa manajemen untuk menyusun suatu rencana yang tepat agar sumber daya yang terbatas dapat dimanfaatkan sedemikian rupa memberi kegunaan yang optimal dalam pencapaian tujuan.

Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan usaha serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data-data yang relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya di masa yang akan datang.

Menurut Nasehatun (2002 : 21), Perencanaan merupakan suatu tindakan yang melihat jauh ke depan dengan mengkoordinasikan alat produksi, jasa, tindakan dan metode prosedur yang bertujuan untuk mencapai hasil atau sasaran yang ditetapkan dengan cara yang ekonomis, efektif dan efisien.

Sedangkan menurut Nafarin (2004 : 4), Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Dari defenisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan sebenarnya adalah menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan orang diharuskan berpikir lebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya


(29)

dan siapa yang akan melaksanakannya serta bertanggungjawab terhadap kegiatan yang dilakukan tersebut.

Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang dan hasil-hasilnya yang dapat disempurnakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik. ( Nasehatun, 2002 : 52 )

Biaya operasional merupakan elemen yang penting dalam pembentukan laba pada suatu perusahaan. Oleh karena itu biaya operasional harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya.

Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa dan bagaimana anggaran tersebut, maka penulis mencoba mengemukakan pendapat para ahli mengenai pengertian anggaran :

Menurut Ahyari (2002 : 8), Anggaran Perusahaan merupakan perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam unit kuantitatif (moneter).


(30)

Menurut Adisaputro dan Asri (2003 : 6), Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggungjawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.

Menurut Nafarin (2004 : 12), Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan.

Berdasarkan kutipan diatas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun melalui analisis yang cermat berdasarkan periode yang lalu memiliki dalam satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan pencerminan tujuan perusahaan yang disusun dalam jangka waktu tertentu.

Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri dan berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan, tetapi dapat juga dianggap sebagai subsistem, yaitu bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Anggaran yang disusun PT. Berlian Unggas Sakti melibatkan semua pihak pada tingkatan manajemen dalam penyusunan programnya. Penyusunan anggaran ini dilakukan bersama, mulai dari pimpinan perusahaan, beserta komisaris/direksi, dan bagian keuangan. Sehingga manajemen PT. Berlian Unggas Sakti menetapkan bahwa anggaran yang telah disahkan merupakan suatu komitmen atau kesanggupan untuk melaksanakan rencana yang telah dianggarkan untuk menjalankan operasional perusahaan selanjutnya. PT. Berlian Unggas Sakti menggunakan beberapa dasar dalam penyusunan perencanaan anggaran yaitu :


(31)

1. Anggaran Tahun Lalu

Salah satu pertimbangan didalam penyusunan anggaran tahun yang akan datang adalah anggaran tahun-tahun yang sudah lewat. Dalam ha1 ini yang menjadi bahan pertimbangan adalah laporan keuangan 3 (tiga) tahun terakhir. 2. Realisasi Tahun Berjalan

Realisasi tahun berjalan merupakan hal yang paling penting diperhatikan dalam menyusun anggaran, karena angka-angka dalam realisasi merupakan data yang akurat.

3. Ramalan Yang Akan Datang

Ramalan yang dimaksud adalah ha1-ha1 yang kemungkinan akan terjadi pada masa yang akan datang yang disesuaikan, sehingga anggaran yang disusun nantinya mendekati realisasi yang diinginkan.

D. Prosedur Penyusunan Anggaran

Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan pengelolaan sumber daya yang terpendek jangka waktunya dan merupakan tahap perencanaan terakhir, sebelum pengelolaan sumber daya yang diimplementasikan.

Suatu penganggaran dalam prosedur penyusunan dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang dimuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara akurat, diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun


(32)

anggaran. Faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Faktor-Faktor Internal

Faktor internal yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :

a. Penjualan tahun-tahun yang lalu.

b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya.

c. Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan.

d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif).

e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.

f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.

g. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan

pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, di bidang administrasi maupun di bidang personalia.

2. Faktor -Faktor Eksternal

Faktor ekstemal yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :


(33)

a. Keadaan persaingan

b. Tingkat pertumbuhan penduduk c. Tingkat penghasilan masyarakat d. Tingkat pendidikan masyarakat e. Tingkat penyebaran penduduk

f. Agama, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan masyarakat

g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan

h. Keadaan perekonomian nasional maupun international, kemajuan

teknologi dan sebagainya.

Anggaran biaya operasional adalah anggaran/taksiran semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakekatnya habis dalam masa satu tahun buku. Penyusunan anggaran biaya operasional yang biasa terjadi pada suatu perusahaan adalah : ( Ahyari, 2002 : 20 )

1. Anggaran Biaya Tetap (Fixed Cost Budget)

Adalah kelompok biaya yang besarnya dapat diduga sebelumnya sesuai dengan besarnya kegiatan atau volume produksi. Yang termasuk biaya ini adalah depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit dan lain-lain.

2. Anggaran Biaya Variabel (Variable Cost Budget)

Adalah biaya yang berubah-ubah secara proporsional yang berubahnya volume produksi. Yang termasuk biaya variabel adalah bahan baku langsung, biaya tenaga kerja, dan lain-lain.


(34)

3. Anggaran Biaya Semivariabel (Semivariable Cost Budget)

Adalah biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap dan sebagian lagi mempunyai sifat tidak tetap. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan mesin dan alat-alat, upah atau gaji insentif, dau lain-lain.

Penyusunan anggaran biaya operasional PT. Berlian Unggas Sakti dilakukan bersama-sarna dengan anggaran lainnya oleh karena itu perusahaan tidak menggunakan panitia anggaran yang menangani penyusunan anggaran.

Instruksi penyusunan pimpinan PT. Berlian Unggas Sakti disampaikan kepada bagian akuntansi dan keuangan serta memberikan pengarahan dalam penyusunan angaran. Kemudian bagian akuntansi menginformasikan kepada bagian personalia umum dan pengadaan, bagian perdagangan dan bagian marketing untuk menyusun anggaran. Berdasarkan pengarahan manajer tentang sasaran, target dan omset yang ingin dicapai maka masing-masing bagian menyusun anggaran berdasarkan bahan-bahan rencana untuk tahun berikutnya.

Anggaran yang telah disusun oleh tiap-tiap bagian diserahkan kepada bagian keuangan dan akuntansi. Selanjutnya bagian keuangan dan akuntansi menyusun anggaran tiap bagian menjadi anggaran yang homogen/anggaran keseluruhan disertai dengan perbaikan/revisi terhadap anggaran yang disusun setiap bagian. Terakhir anggaran tersebut diberikan kepada pimpinan perusahaan untuk disetujui/diserahkan, bila pimpinan perusahaan mensahkan maka mulailah pelaksanaan anggaran.


(35)

Anggaran PT. Berlian Unggas Sakti juga dijadikan acuan dalam melakukan penilaian prestasi kerja. Namun manajer PT. Berlian Unggas Sakti tidak menetapkan anggaran apabila terjadi suatu penyimpangan antara anggaran dan realisasi pada suatu bagian yang merupakan penurunan prestasi kerja, manajer menganalisis kembali sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

Bila penyimpangan disebabkan oleh situasi dan kondisi yang sulit diperkirakan, maka anggaran PT. Berlian Unggas Sakti dapat direvisi untuk disesuaikan dengan situasi sekarang. Untuk itu diusahakan agar anggaran yang disusun bersifat fleksibel.

Dalam ha1 ini PT. Berlian Unggas Sakti mengelompokkan anggaran operasional ke dalam dua jenis yaitu :

1. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran ini meliputi semua biaya yang terjadi untuk mencari atau untuk menghasilkan pendapatan dari konsumen kepada perusahaan, terdiri dari :

a. Biaya promosi dan advertensi b. Perlengkapan pemasaran c. Administrasi dan dokumentasi d. Bonus, dan


(36)

TABEL 2.1

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI ANGGARAN BIAYA PEMASARAN Peride Berjalan Tahun 2003 – Tahun 2007

(Dalam Rupiah)

Keterangan Biaya

ANGGARAN

2003 2004 2005 2006 2007

Promosi dan Advertensi 50,000,000 60,000,000 65,000,000 55,000,000 55,000,000

Perlengkapan Pemasaran 125,000,000 125,000,000 130,000,000 120,000,000 120,000,000

Adm dan Dokumentasi 225,000,000 225,000,000 225,000,000 230,000,000 225,000,000

Bonus 50,000,000 50,000,000 50,000,000 55,000,000 55,000,000

Biaya Transportasi 150,000,000 160,000,000 170,000,000 170,000,000 180,000,000

Jumlah 600,000,000 620,000,000 640,000,000 630,000,000 635,000,000

Sumber : PT. Berlian Unggas Sakti, tahun 2008

2. Biaya Administrasi Dan Umum

Yang merupakan golongan dalam biaya administrasi dan umum pada PT. Berlian Unggas Sakti adalah sebagai berikut :

a. Gaji karyawan

b. Insentif dan kesejahteraan c. Jamsostek

d. Pemeliharaan gedung e. Pemeliharaan mobil f. Penyusutan gedung g. Penyusutan mobil h. Penyusutan inventaris


(37)

j. Rekening listrik k. Rekening telepon l. Rekening air

m. Keamanan dan kebersihan

TABEL 2.2

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

ANGGARAN BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Peride Berjalan Tahun 2003 – Tahun 2007

(Dalam Rupiah)

Keterangan Biaya

ANGGARAN

2003 2004 2005 2006 2007

Gaji karyawan 550,000,000 600,000,000 650,000,000 700,000,000 750,000,000

Insentif & kesejahteraan 100,000,000 110,000,000 120,000,000 130,000,000 140,000,000

Jamsostek 33,000,000 36,000,000 39,000,000 42,000,000 45,000,000

Pemeliharaan gedung 7,000,000 10,000,000 10,000,000 8,000,000 8,000,000

Pemeliharaan mobil 10,000,000 12,000,000 15,000,000 15,000,000 17,000,000

Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000

Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000

Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000

Alat-alat kantor 20,000,000 22,000,000 25,000,000 26,000,000 24,000,000

Rekening listrik 15,000,000 17,000,000 16,000,000 18,000,000 20,000,000

Rekening telepon 10,000,000 11,500,000 12,000,000 13,000,000 15,000,000

Rekening air 20,000,000 21,500,000 21,500,000 22,500,000 22,500,000

Keamanan & kebersihan 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 16,000,000

Jumlah 940,000,000 1,015,000,000 1,083,500,000 1,149,500,000 1,217,500,000


(38)

E. Pengendalian Biaya Operasional

1. Konsep Dasar Sistem Pengendalian

Pengendalian dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi penyimpangan yang terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam budget dengan realisasinya dan pertimbangan bagi perencanaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Pengendalian dilaksanakan berdasarkan standar dan budget yang disusun atas pertimbangan manajemen, peramalan dengan perhitungan matematis dan pengalaman lalu.

Pengendalian sebagaimana halnya perencanaan dan pengorganisasian, merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mempunyai kebijakan dalam keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam suatu periode tertentu yang biasanya jangka pendek.

Menurut Blocer/Chen/Lin ( 2000 : 30 ), Pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan.

Sedangkan menurut Nasehatun ( 2002 : 22 ), Pengendalian merupakan proses yang digunakan oleh manajemen untuk memastikan organisasi melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien.

Pengendalian biaya operasional pada PT. Berlian Unggas Sakti diadakan melalui anggaran. Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya. Perusahaan menganut


(39)

prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran.

Untuk melakukan pengendalian terhadap biaya operasional, penulis membandingkan anggaran dengan realisasinya dari semua perkiraan-perkiraan yang terdapat di dalam anggaran biaya operasi tersebut.

2. Pengendalian Anggaran Biaya Pemasaran

Langkah pertama yang sangat umum, pengendalian biaya dalam pencapaian pendapatan yang optimal adalah pengelompokan biaya menurut fungsi/aktivitas.

Adapun langkah-langkah yang disusun oleh PT. Berlian Unggas Sakti adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan anggaran biaya untuk memperoleh pendapatan berdasarkan

estimasi jumlah proyek.

b. Pembebanan biaya pada setiap fungsi. c. Analisa penyimpangan.


(40)

TABEL 2.3

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI REALISASI BIAYA PEMASARAN Peride Berjalan Tahun 2003 – Tahun 2007

(Dalam Rupiah)

Keterangan Biaya

REALISASI

2003 2004 2005 2006 2007

Promosi dan Advertensi 49,578,384 60,294,873 64,400,671 55,564,820 56,037,936

Perlengkapan Pemasaran 125,259,951 124,992,282 131,446,207 118,850,799 119,074,639

Adm dan Dokumentasi 224,434,698 226,113,045 226,485,128 226,990,294 225,879,052

Bonus 48,546,687 50,343,570 49,701,819 52,128,995 54,519,208

Biaya Transportasi 140,983,244 155,269,634 173,063,243 171,005,260 178,751,560

Jumlah 588,802,964 617,013,404 645,097,068 624,540,168 634,262,395

Sumber : PT. Berlian Unggas Sakti, tahun 2008

3. Pengendalian Anggaran Biaya Administrasi dan Umum

Pengendalian yang dilakukan PT. Berlian Unggas Sakti terhadap biaya admistrasi dan umum adalah sebagai berikut :

a. Membuat anggaran biaya administrasi dan umum pada awal periode. b. Mengalokasinya secara tepat.


(41)

TABEL 2.4

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

REALISASI BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Peride Berjalan Tahun 2003 – Tahun 2007

(Dalam Rupiah)

Keterangan Biaya

REALISASI

2003 2004 2005 2006 2007

Gaji karyawan 548,965,800 597,680,500 646,718,000 699,105,250 743,193,900

Insentif & kesejahteraan 100,914,000 108,718,000 119,965,000 126,835,000 142,109,000

Jamsostek 32,937,948 35,860,830 38,803,080 41,946,315 44,591,634

Pemeliharaan gedung 6,956,000 9,490,000 9,980,000 8,379,500 8,557,000

Pemeliharaan mobil 8,750,400 12,472,500 17,892,000 15,230,000 16,116,000

Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000

Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000

Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000

Alat-alat kantor 20,675,550 21,770,990 23,251,150 24,983,875 22,725,000

Rekening listrik 13,088,243 16,462,359 16,451,100 17,750,402 20,050,010

Rekening telepon 9,408,268 10,507,350 11,663,104 13,259,060 13,977,432

Rekening air 18,182,505 20,597,855 21,475,339 21,803,355 22,007,809

Keamanan & kebersihan 14,480,566 16,005,950 13,552,400 15,350,000 15,822,750

Jumlah 934,359,280 1,009,566,334 1,079,751,173 1,144,642,757 1,209,150,535


(42)

F. Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang sangat erat kaitannya dengan perencanaan. Suatu perencanaan yang telah ditetapkan dapat dinilai setelah dilakukannya pengawasan, sehingga baik tidaknya pelaksanaan dari perencanaan akan dapat diketahui dengan adanya fungsi perencanaan tersebut.

Selain itu pengawasan dapat diartikan sebagai aktivitas untuk menemukan, mengkoreksi, adanya deviasi dari hasil yang telah dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.

Menurut Munandar (2001: 32) definisi pengawasan adalah :

"Pengawasan sebagai suatu proses menerapkan pekejaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan perlu mengkoreksinya dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula."

Fungsi pengawasan dilakukan dengan mengukur dan memperbaiki pelaksanaan dari operasi perusahaan. Proses pengukuran dilakukan dengan membandingkan anggaran sebagai pedoman dan realisasi yang sebenarnya terjadi. Pengawasan biaya operasional pada PT. Berlian Unggas Sakti dilakukan melalui anggaran yang mana kita ketahui, anggaran selain sebagai alat perencanaan juga sebagai alat pengawasan. Nanun juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan kesulitan-kesulitan dalam pelaksanmya. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan yang korektif untuk periode anggaran yang berikutnya.

Pengawasan ini tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode, namun juga pengawasan dilakukan pada saat periode berjalan. Perusahaan juga harus


(43)

menganut prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalisasikan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian terhadap alokasi pada biaya yang dianggarkan.

Untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional, perusahaan membandingkan rencana anggaran dan realisasi yang terjadi setiap perkiraan-perkiraan yang terdapat di dalam anggaran biaya operasional tersebut.

1. Pengawasan Terhadap Anggaran Biaya Pemasaran

Langkah pertama yang sangat umum untuk pengawasan biaya pemasaran adalah mengelompokkan biaya-biaya menurut fungsi atau aktivitas.

Dalam ha1 ini harus diperhatikan bahwa biaya-biaya yang berkaitan dengan pemasaran harus dibebankan kepada bagian pemasaran.

Langkah-langkah dalam pengawasan biaya pemasaran tersebut adalah: a. Menyusun anggaran biaya penjualan

b. Pembebanan biaya pemasaran pada setiap fungsi

c. Pengumpulan biaya pemasaran yang sesungguhnya terjadi. d. Analisa penyimpanan penjualan

Biaya pemasaran dapat diawasi dan dianalisa dengan tujuan memberi manfaat untuk:

a. Penentuan besarnya biaya

Dengan adanya pengawasan dan analisa biaya pemasaran akan dapat menentukan besarnya biaya untuk setiap cara penggolongan biaya pemasaran


(44)

dengan relatif, teliti dan adil, misalnya untuk setiap jenis biaya, setiap fungsi ! pemasaran, atau setiap fungsi laba.

b. Pengawasan dan analisa biaya pemasaran.

Dengan pengawasan dan analisa dapat ditetapkan pertanggungjawaban terjadinya biaya pemasaran.

2. Pengawasan terhadap anggaran biaya administrasi umum

Syarat penting didalam pengawasan biaya administrasi umum adalah sebagai berikut:

a. Penggolongan secara tepat elemen biaya administrasi umum, serta rekening pembukuan.

b. Penentuan pertanggungjawaban atas biaya administrasi umum pada tingkatan bagian tertentu secara individual.

Untuk dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka di dalam pengawasan biaya administrasi umum diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menggolongkan elemen biaya administrasi umum atas jenis biaya.

b. Mengalokasikan setiap jenis biaya administrasi umum pada setiap departemen yang berhubungan dengan fungsi administrasi umum.

c. Menentukan teknik-teknik pengawasan biaya administrasi umum setiap


(45)

Berdasarkan data di atas dapat dibuat pengawasan biaya administrasi umum pada PT. Berlian Unggas Sakti, langkah-langkah yang mereka lakukan adalah sebagai berikut:

a. Membuat anggaran biaya administrasi umum pada awal periode. b. Mengalokasikan setiap jenis biaya administrasi umum secara tepat c. Memeriksa bukti-bukti dan kuitansi yang terjadi.

Setelah langkah-langkah diatas dilakukan, hal terakhir yang dilakukan perusahaan adalah melakukan pengawasan dengan membandingkan anggaran yang telah ditetapkan dengan realisasi yang terjadi.


(46)

BAB III

ANALISIS DAN EVALUASI

Anggaran (budget) juga merupakan “Tool of Control” dan dikenal dengan istilah “Control of Budget”. Istilah ini menunjukkan bahwa anggaran dapat disajikan sebagai alat untuk melakukan fungsi pengawasan. Dengan adanya budget, maka standard kerja dapat tercipta. Kemungkinan sistem akuntansi atau sistem informasi lainnnya akan menjadi angka realisasi yang akan kita hadapkan dengan standard atau sasaran yaitu budget. Perbedaan antara dua angka ini, merupakan penyimpangan (variance). (Munandar, 2001 : 211)

Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan penghubung antara dua variabel yang masing-masing terdiri dari rangkaian data untuk dapat memantau sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

Analisis penyimpangan yang digunakan secara luas dalam laporan keuangan sering diaplikasikan menurut keadaan berikut : (Munandar, 2001 : 213) 1. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual tahun berjalan dengan aktual

tahun yang lalu, dimana tahun yang lalu dianggap sebagai tahun dasar.

2. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual dengan biaya standard yang diperlukan sebagai dasar pembanding.

3. Penyelidikan aktual dengan susunan budget, dimana sasaran budget

diperlukan sebagai dasar pembanding.

Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisis pembanding antara


(47)

budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable), (Munandar, 2001 :

215) dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut sehingga

dapat ditarik kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow up) segera dilakukan. Pada penyimpangan (variance) terdapat duan kemungkinan, yaitu :

1. Penyimpangan yang Menguntungkan (favourable variance)

Apabila penyimpangan yang terjadi menguntungkan perusahaan. Misalnya dibuat anggaran sebesar Rp. 10.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 9.500.000,- maka perusahaan mengalami keuntungan sebesar Rp. 500.000,-

2. Penyimpangan yang Tidak Menguntungkan (unfavourable variance)

Apabila penyimpangan yang terjadi merugikan perusahaan. Misalnya dibuat anggaran sebesar Rp. 10.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 10.500.000,- maka perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp. 500.000,-

Dari anggaran biaya operasional PT. Berlian Unggas Sakti untuk tahun 2003 – 2007 yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi baik berupa favourable variance maupun unfavourable variance berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan.


(48)

A. Penyimpangan Pada Biaya Pemasaran

Penyimpangan yang terjadi pada PT. Berlian Unggas Sakti disajikan dalam bentuk tabel berikut:

TABEL 3.1

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2003 Keterangan Biaya 2003 Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Variance (Rp.) Variance (%)

Promosi dan Advertensi 50,000,000 49,578,384 421,616 0.843%

Perlengkapan Pemasaran 125,000,000 125,259,951 (259,951) (0.208)%

Administrasi & Dokumentasi 225,000,000 224,434,698 565,302 0.251%

Komisi dan Bonus 50,000,000 48,546,687 1,453,313 2.907%

Biaya Transportasi 150,000,000 140,983,244 9,016,756 6.011%

Jumlah 600,000,000 588,802,964 11,197,036 1.866%

Sumber : Data yang diolah tahun 2008

TABEL 3.2

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2004 Keterangan Biaya 2004 Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Variance (Rp.) Variance (%)

Promosi dan Advertensi 60,000,000 60,294,873 (294,873) (0.491)%

Perlengkapan Pemasaran 125,000,000 124,992,282 7,718 0.006%

Administrasi & Dokumentasi 225,000,000 226,113,045 (1,113,045) (0.495)%

Komisi dan Bonus 50,000,000 50,343,570 (343,570) (0.687)%

Biaya Transportasi 160,000,000 155,269,634 4,730,366 2.956%

Jumlah 620,000,000 617,013,404 2,986,596 0.482%


(49)

TABEL 3.3

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2005 Keterangan Biaya 2005 Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Variance (Rp.) Variance (%)

Promosi dan Advertensi 65,000,000 64,400,671 599,329 0.922%

Perlengkapan Pemasaran 130,000,000 131,446,207 (1,446,207) (1.112)%

Administrasi & Dokumentasi 225,000,000 226,485,128 (1,485,128) (0.660)%

Komisi dan Bonus 50,000,000 49,701,819 298,181 0.596%

Biaya Transportasi 170,000,000 173,063,243 (3,063,243) (1.802)%

Jumlah 640,000,000 645,097,068 (5,097,068) (0.796)%

Sumber : Data yang diolah tahun 2008

TABEL 3.4

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2006 Keterangan Biaya 2006 Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Variance (Rp.) Variance (%)

Promosi dan Advertensi 55,000,000 55,564,820 (564,820) (1.027)%

Perlengkapan Pemasaran 120,000,000 118,850,799 1,149,201 0.958%

Administrasi & Dokumentasi 230,000,000 226,990,294 3,009,706 1.309%

Komisi dan Bonus 55,000,000 52,128,995 2,871,005 5.220%

Biaya Transportasi 170,000,000 171,005,260 (1,005,260) (0.591)%

Jumlah 630,000,000 624,540,168 5,459,832 0.867%


(50)

TABEL 3.5

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2007

Keterangan Biaya

2007 Anggaran

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Variance (Rp.)

Variance (%)

Promosi dan Advertensi 55,000,000 56,037,936 (1,037,936) (1.887)%

Perlengkapan Pemasaran 120,000,000 119,074,639 925,361 0.771%

Administrasi & Dokumentasi 225,000,000 225,879,052 (879,052) (0.391)%

Komisi dan Bonus 55,000,000 54,519,208 480,792 0.874%

Biaya Transportasi 180,000,000 178,751,560 1,248,440 0.694%

Jumlah 635,000,000 634,262,395 737,605 0.116%


(51)

B. Penyimpangan Pada Biaya Administrasi Dan Umum

Penyimpangan yang terjadi pada PT. Berlian Unggas Sakti disajikan dalam bentuk tabel berikut:

TABEL 3.6

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2003

Keterangan Biaya

2003 Anggaran

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Variance (Rp.)

Variance (%)

Gaji karyawan 550,000,000 548,965,800 1,034,200 0.188%

Insentif dan kesejahteraan 100,000,000 100,914,000 (914,000) (0.914)%

Jamsostek 33,000,000 32,937,948 62,052 0.188%

Pemeliharaan gedung 7,000,000 6,956,000 44,000 0.629%

Pemeliharaan mobil 10,000,000 8,750,400 1,249,600 12.496%

Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -

Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -

Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -

Alat-alat kantor 20,000,000 20,675,550 (675,550) (3.378)%

Rekening listrik 15,000,000 13,088,243 1,911,757 12.745%

Rekening telepon 10,000,000 9,408,268 591,732 5.917%

Rekening air 20,000,000 18,182,505 1,817,495 9.087%

Keamanan dan kebersihan 15,000,000 14,480,566 519,434 3.463%

Jumlah 940,000,000 934,359,280 5,640,720 0.600%


(52)

TABEL 3.7

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2004

Keterangan Biaya

2004 Anggaran

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Variance (Rp.)

Variance (%)

Gaji karyawan 600,000,000 597,680,500 2,319,500 0.387%

Insentif dan kesejahteraan 110,000,000 108,718,000 1,282,000 1.165%

Jamsostek 36,000,000 35,860,830 139,170 0.387%

Pemeliharaan gedung 10,000,000 9,490,000 510,000 5.100%

Pemeliharaan mobil 12,000,000 12,472,500 (472,500) (3.938)%

Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -

Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -

Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -

Alat-alat kantor 22,000,000 21,770,990 229,010 1.041%

Rekening listrik 17,000,000 16,462,359 537,641 3.163%

Rekening telepon 11,500,000 10,507,350 992,650 8.632%

Rekening air 21,500,000 20,597,855 902,145 4.196%

Keamanan dan kebersihan 15,000,000 16,005,950 (1,005,950) (6.706)%

Jumlah 1,015,000,000 1,009,566,334 5,433,666 0.535%


(53)

TABEL 3.8

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2005

Keterangan Biaya

2005 Anggaran

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Variance (Rp.)

Variance (%)

Gaji karyawan 650,000,000 646,718,000 3,282,000 0.505%

Insentif dan kesejahteraan 120,000,000 119,965,000 35,000 0.029%

Jamsostek 39,000,000 38,803,080 196,920 0.505%

Pemeliharaan gedung 10,000,000 9,980,000 20,000 0.200%

Pemeliharaan mobil 15,000,000 17,892,000 (2,892,000) (19.280)%

Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -

Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -

Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -

Alat-alat kantor 25,000,000 23,251,150 1,748,850 6.995%

Rekening listrik 16,000,000 16,451,100 (451,100) (2.819)%

Rekening telepon 12,000,000 11,663,104 336,896 2.807%

Rekening air 21,500,000 21,475,339 24,661 0.115%

Keamanan dan kebersihan 15,000,000 13,552,400 1,447,600 9.651%

Jumlah 1,083,500,000 1,079,751,173 3,748,827 0.346%


(54)

TABEL 3.9

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2006

Keterangan Biaya

2006 Anggaran

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Variance (Rp.)

Variance (%)

Gaji karyawan 700,000,000 699,105,250 894,750 0.128%

Insentif dan kesejahteraan 130,000,000 126,835,000 3,165,000 2.435%

Jamsostek 42,000,000 41,946,315 53,685 0.128%

Pemeliharaan gedung 8,000,000 8,379,500 (379,500) (4.744)%

Pemeliharaan mobil 15,000,000 15,230,000 (230,000) (1.533)%

Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -

Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -

Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -

Alat-alat kantor 26,000,000 24,983,875 1,016,125 3.908%

Rekening listrik 18,000,000 17,750,402 249,598 1.387%

Rekening telepon 13,000,000 13,259,060 (259,060) (1.993)%

Rekening air 22,500,000 21,803,355 696,645 3.096%

Keamanan dan kebersihan 15,000,000 15,350,000 (350,000) (2.333)%

Jumlah 1,149,500,000 1,144,642,757 4,857,243 0.423%


(55)

TABEL 3.10

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2007

Keterangan Biaya

2007 Anggaran

(Rp.)

Realisasi (Rp.)

Variance (Rp.)

Variance (%)

Gaji karyawan 750,000,000 743,193,900 6,806,100 0.907%

Insentif dan kesejahteraan 140,000,000 142,109,000 (2,109,000) (1.506)%

Jamsostek 45,000,000 44,591,634 408,366 0.907%

Pemeliharaan gedung 8,000,000 8,557,000 (557,000) (6.963)%

Pemeliharaan mobil 17,000,000 16,116,000 884,000 5.200%

Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -

Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -

Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -

Alat-alat kantor 24,000,000 22,725,000 1,275,000 5.313%

Rekening listrik 20,000,000 20,050,010 (50,010) (0.250)%

Rekening telepon 15,000,000 13,977,432 1,022,568 6.817%

Rekening air 22,500,000 22,007,809 492,191 2.188%

Keamanan dan kebersihan 16,000,000 15,822,750 177,250 1.108%

Jumlah 1,217,500,000 1,209,150,535 8,349,465 0.686%


(56)

Berdasarkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada PT. Berlian Unggas Sakti, penulis akan membuat rekapitulasi favourable dan unfavourable atas biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan, pada tabel berikut ini :

TABEL 3.11

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

REKAPITULASI VARIANCE FAVOURABLE DAN UNFAVOURABLE (Dalam Rupiah)

Biaya Favourable Unfavourable

PEMASARAN

Tahun 2003 11,197,036 -

Tahun 2004 2,986,596 -

Tahun 2005 - 5,097,068

Tahun 2006 5,459,832 -

Tahun 2007 737,605 -

Jumlah 20,381,069 5,097,068

Sumber : Data yang diolah tahun 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui total penyimpangan biaya-biaya yang bersifat favourable lebih besar dari yang bersifat unfavourable. Di satu sisi, keadaan ini menguntungkan bagi perusahaan karena tidak melampaui batas yang telah dianggarkan. Di sisi lain, perusahaan perlu mengadakan koreksi dengan lebih teliti terhadap perkiraan-perkiraan beserta biaya-biaya yang dianggarkan.


(57)

TABEL 3.12

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

REKAPITULASI VARIANCE FAVOURABLE DAN UNFAVOURABLE (Dalam Rupiah)

Biaya Favourable Unfavourable

ADM & UMUM

Tahun 2003 5,640,720 -

Tahun 2004 5,433,666 -

Tahun 2005 3,748,827 -

Tahun 2006 4,857,243 -

Tahun 2007 8,349,465 -

Jumlah 28,029,921 -

Sumber : Data yang diolah tahun 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui seluruh penyimpangan biaya-biaya bersifat menguntungkan (favourable) dimana realisasi yang dilaksanakan dapat diminimalisasi dari anggaran yang telah disediakan, yang terwujud akibat adanya penghematan dengan baik. Karena dalam realisasi anggaran biaya administrasi dan umum bersifat pengunaan yang sekecil mungkin untuk menekan biaya operasional.


(58)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang ada pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan.

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan evaluasi terhadap biaya operasional pada PT. Berlian Unggas Sakti maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Anggaran biaya operasional yang disusun berdasarkan pedoman anggaran biaya operasional ini berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target perusahaan dalam mencapai laba yang diharapkan.

2. PT. Berlian Unggas Sakti telah menyusun anggaran biaya operasional dengan baik yaitu dengan berdasarkan pada anggaran biaya operasional yang telah lewat, realisasi tahun berjalan, dan dengan melihat ramalan kondisi ekonomi secara umum.

3. Anggaran yang dibuat PT. Berlian Unggas Sakti cukup baik karena

melibatkan semua divisi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak bertanggungjawab terhadap penyusunan dan pelaksanaan anggaran tersebut. 4. Anggaran biaya operasional yang telah disusun oleh PT. Berlian Unggas Sakti

dapat meningkatkan efisiensi perusahaan, terbukti dengan adanya perolehan laba oleh perusahaan.


(59)

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada PT. Berlian Unggas Sakti terdapat penyimpangan anggaran biaya operasional baik berupa favourable variance maupun unfavourable variance. Ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu meningkatkan ketelitian dan mengadakan koreksi terhadap perkiraan-perkiraan anggaran beserta biaya yang dianggarkan, walaupun keadaan masih menguntungkan.

B. Saran

Berdasarkan uraian dan beberapa kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi perkembangan perusahaan, sebagai berikut :

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran dapat benar-benar dijadikan sebagai pedoman kerja. 2. Dalam mengatasi kelemahan penaksiran anggaran yang kurang realistis,

perusahaan dapat membuat anggaran dalam dua versi, yaitu versi berdasarkan pengalaman masa lalu dan versi yang memperhitungkan segala kemungkinan pada masa yang akan datang. Dari kedua anggaran ini kemudian dirangkumkan dalam satu anggaran biaya operasional yang mengambil titik tengah angka perkiraan dari kedua anggaran tadi.

3. Agar anggaran dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan, maka perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan analisis. 4. Apabila pada kenyataannya anggaran tetap tidak realistis terhadap batasan


(60)

revisi anggaran yang lebih intensif. Sehingga dapat menghindari terjadinya penyimpangan (variance) yang cukup jauh yang dapat merugikan perusahaan.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus, 2004, Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.

Asri, Sahputro, 2003, Anggaran Perusahaan, Cetakan-I, BPFE, Yogyakarta. Blocher, Chen, Lin, 2000, Manajemen Biaya, Salemba Empat.

Ginting Paham dan Situmorang Syafrizal Helmi, 2008, Filsafat Ilmu dan

Metode Riset, USU Press, Medan.

Kartadinata, Abas, 2001, Akuntansi dan Analisis Biaya, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Munandar, M, 2001, Budgeting, Edisi Satu, BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jilid-I, Salemba Empat, Jakarta.

Nasehatun, 2002, Budget dan Control, Grasindo, Jakarta.

Purba, Radiks, 2006, Akuntansi Untuk Manajer, Jilid Kedua, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.


(1)

Berdasarkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada PT. Berlian Unggas Sakti, penulis akan membuat rekapitulasi favourable dan unfavourable atas biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan, pada tabel berikut ini :

TABEL 3.11

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

REKAPITULASI VARIANCE FAVOURABLE DAN UNFAVOURABLE (Dalam Rupiah)

Biaya Favourable Unfavourable

PEMASARAN

Tahun 2003 11,197,036 -

Tahun 2004 2,986,596 -

Tahun 2005 - 5,097,068

Tahun 2006 5,459,832 -

Tahun 2007 737,605 -

Jumlah 20,381,069 5,097,068

Sumber : Data yang diolah tahun 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui total penyimpangan biaya-biaya yang bersifat favourable lebih besar dari yang bersifat unfavourable. Di satu sisi, keadaan ini menguntungkan bagi perusahaan karena tidak melampaui batas yang telah dianggarkan. Di sisi lain, perusahaan perlu mengadakan koreksi dengan lebih teliti terhadap perkiraan-perkiraan beserta biaya-biaya yang dianggarkan.


(2)

TABEL 3.12

PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI

REKAPITULASI VARIANCE FAVOURABLE DAN UNFAVOURABLE (Dalam Rupiah)

Biaya Favourable Unfavourable

ADM & UMUM

Tahun 2003 5,640,720 -

Tahun 2004 5,433,666 -

Tahun 2005 3,748,827 -

Tahun 2006 4,857,243 -

Tahun 2007 8,349,465 -

Jumlah 28,029,921 -

Sumber : Data yang diolah tahun 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui seluruh penyimpangan biaya-biaya bersifat menguntungkan (favourable) dimana realisasi yang dilaksanakan dapat diminimalisasi dari anggaran yang telah disediakan, yang terwujud akibat adanya penghematan dengan baik. Karena dalam realisasi anggaran biaya administrasi dan umum bersifat pengunaan yang sekecil mungkin untuk menekan biaya operasional.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang ada pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan.

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan evaluasi terhadap biaya operasional pada PT. Berlian Unggas Sakti maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Anggaran biaya operasional yang disusun berdasarkan pedoman anggaran biaya operasional ini berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target perusahaan dalam mencapai laba yang diharapkan.

2. PT. Berlian Unggas Sakti telah menyusun anggaran biaya operasional dengan baik yaitu dengan berdasarkan pada anggaran biaya operasional yang telah lewat, realisasi tahun berjalan, dan dengan melihat ramalan kondisi ekonomi secara umum.

3. Anggaran yang dibuat PT. Berlian Unggas Sakti cukup baik karena

melibatkan semua divisi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak bertanggungjawab terhadap penyusunan dan pelaksanaan anggaran tersebut. 4. Anggaran biaya operasional yang telah disusun oleh PT. Berlian Unggas Sakti

dapat meningkatkan efisiensi perusahaan, terbukti dengan adanya perolehan laba oleh perusahaan.


(4)

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada PT. Berlian Unggas Sakti terdapat penyimpangan anggaran biaya operasional baik berupa favourable variance maupun unfavourable variance. Ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu meningkatkan ketelitian dan mengadakan koreksi terhadap perkiraan-perkiraan anggaran beserta biaya yang dianggarkan, walaupun keadaan masih menguntungkan.

B. Saran

Berdasarkan uraian dan beberapa kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi perkembangan perusahaan, sebagai berikut :

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran dapat benar-benar dijadikan sebagai pedoman kerja. 2. Dalam mengatasi kelemahan penaksiran anggaran yang kurang realistis,

perusahaan dapat membuat anggaran dalam dua versi, yaitu versi berdasarkan pengalaman masa lalu dan versi yang memperhitungkan segala kemungkinan pada masa yang akan datang. Dari kedua anggaran ini kemudian dirangkumkan dalam satu anggaran biaya operasional yang mengambil titik tengah angka perkiraan dari kedua anggaran tadi.

3. Agar anggaran dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan, maka perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan analisis. 4. Apabila pada kenyataannya anggaran tetap tidak realistis terhadap batasan


(5)

revisi anggaran yang lebih intensif. Sehingga dapat menghindari terjadinya penyimpangan (variance) yang cukup jauh yang dapat merugikan perusahaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus, 2004, Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.

Asri, Sahputro, 2003, Anggaran Perusahaan, Cetakan-I, BPFE, Yogyakarta. Blocher, Chen, Lin, 2000, Manajemen Biaya, Salemba Empat.

Ginting Paham dan Situmorang Syafrizal Helmi, 2008, Filsafat Ilmu dan Metode Riset, USU Press, Medan.

Kartadinata, Abas, 2001, Akuntansi dan Analisis Biaya, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Munandar, M, 2001, Budgeting, Edisi Satu, BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jilid-I, Salemba Empat, Jakarta.

Nasehatun, 2002, Budget dan Control, Grasindo, Jakarta.

Purba, Radiks, 2006, Akuntansi Untuk Manajer, Jilid Kedua, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.