C. Kunci Keberhasilan SEFT
Ada 5 hal yang harus diperhatikan agar SEFT yang dilakukan efektif. Lima hal ini harus dilakukan selama proses terapi, mulai dari Set-Up, Tune-
In, hingga Tapping. Jika salah satu atau beberapa dari kelima hal ini diabaikan, maka SEFT tidak akan efektif bahkan terapi yang dilakukan juga
bisa gagal. Kelima hal tersebut adalah yakin, khusyu’, ikhlas, pasrah dan syukur Hamka, 2009.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisa Jurnal
Teknik SEFT ini dikembangkan dari EFT yang bersumber dari energi terapi. Pengembangan teknik ini meliputi gabungan teknik relaksasi yang
memiliki unsur meditasi dengan melibatkan faktor kepasrahan dan keyakinan. SEFT merangsang titik-titik kunci pada sepanjang jalur energi energi meridian
tubuh, selain menggunakan unsur spiritual juga lebih aman, lebih cepat dan lebih sederhana dengan
menggunakan ketukan ringan tapping. Pada tahap Tune In dalam SEFT yaitu dengan melakukan pengulangan secara verbal kepasrahannya secara
spiritual dapat menghambat impuls noxius pada sistem kontrol desending gate control theory Craven, 2007.
Penggunaan titik-titik jalur energi meridian pada nyeri kanker dapat dijelaskan secara Neuro-Fisiologi dari sistem meridian akupunktur analgesia.
Sesuai dengan teori gate control, perangsangan titik pada jalur meridian merupakan rangsangan yang akan diteruskan melalui serabut saraf A-Beta
yang memiliki diameter besar penghantar impuls lebih cepat menuju saraf spinal atau kranial menuju ke kornu posterior medulla spinalis. Dalam
medulla spinalis, Substantia Gelatinosa akan bekerja sebagai “Gate Control”, yang akan menyesuaikan rangsangan serta mengaturnya sebelum
diteruskan oleh serabut saraf aferen ke sel-sel transmisi. Agar dapat mempengaruhi serta menutup “Gate Control”, rangsangan yang diteruskan
oleh serabut saraf cepat A-Beta tersebut harus mempunyai frekuensi tinggi dan intensitas yang rendah. Rangsangan nyeri yang dihantarkan oleh serabut
saraf tersebut dapat tertahan dan tidak diteruskan ke sel-sel transmisi, sehingga tidak diteruskan ke pusat nyeri Perry and Potter, 2006. Dengan
melakukan tapping pada salah satu titik sistem meridian sehingga peranan endorfin endogenous opiod subtance yang merupakan substansi atau
neurotransmitter menyerupai morfin yang akan dihasilkan tubuh secara alami
dapat dikeluarkan oleh periaqueductal grey matter. Keberadaan endorphin pada sinaps sel-sel saraf mengakibatkan penurunan sensasi nyeri Smeltzer
Bare, 2002. Pengaruh NSAID adalah untuk menghambat enzim siklooksigenase
dan akibatnya akan menghambat sintesa prostaglandin. NSAID membuat siklooksigenase tidak aktif, dimana tugas siklooksigenase ini adalah
mengkatalisa pembentukan siklik endoperoksida dari asam arakhidonat Zainuddin, 2007.
B. Efektivitas SEFT sebagai terapi Non Farmakologis yang Holistik Terhadap Penurunan Nyeri
Banyak intervensi keperawatan nonfarmakologis yang dapat membantu dalam menghilangkan nyeri. Seperti yang diketahui bahwa terapi
nonfarmakologis tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi fisik sehingga baik digunakan untuk membantu menurunkan respon negatif tubuh
klien. Salah satunya kombinasi terapi nonfarmakologis dan obat analgetik yang merupakan cara paling efektif untuk menghilangkan nyeri. Saat ini juga
banyak tuntutan pasien untuk diperlakukan sebagai manusia utuh, dan keperawatan memberikan solusinya yaitu menawarkan model keperawatan
holistic Craven, 2007. Spiritual Emotional Freedom Technique SEFT merupakan teknik
nonfarmakologis yang holistik dalam penanganan nyeri. Terapi ini merupakan perpanjangan dari terapi akupuntur karena memiliki teknik penekanan yang
sama pada pelaksanaanya. Saat ini akupuntur memiliki turunan yang dikenal dengan Energy Pshycology yang memiliki persamaan dalam sistem energy
meridian yang berjumlah 12 jalur energy. Salah satu terapi energy pshycology ini adalah SEFT Hamka 2009.
Perbedaannya, SEFT lebih memiliki segi sasaran yang lengkap atau holistik yaitu psikososiospiritual yang dieksplorasi oleh klien secara mandiri.
Selain dapat memanajemen nyeri, SEFT juga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kondisi psikologis atau emosional klien, dalam hal ini lebih ke
tingkat stress terhadap nyeri yang dialami. Pada pasien kanker yang memiliki tingkat nyeri cukup tinggi pada fase awal penyakit sampai pertengahan dan
diikuti dengan prognosis penyakit yang dapat secara tiba-tiba menurun akan menekan efek emosional atau psikologis klien dalam menghadapi kondisi
tersebut. Efek psikologis yang ditimbulkan ini akan meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri, sehingga ambang respon nyeri yang tinggi dapat
membuat klien sulit untuk merasakan nyeri yang berkurang setelah diberikan terapi Zainuddin, 2007 .
Metode SEFT ini cukup efektif jika diterapkan pada pasien yang mengalami nyeri disertai dengan tingkat emosional yang terganggu. Metode
SEFT ini lebih mengajarkan pada klien untuk menekankan keyakinan positif dalam dirinya untuk dapat mengontrol nyeri. Metode ini tidak lepas dari segi
spiritual pasien. Dengan semakin tingginya tingkat keyakinan pasien maka semakin tinggi pula kesempatan untuk berkurangnya tingkat nyeri klien dan
akan bertahan lama jika pasien mempertahankan untuk melakukan tindakan ini Zainuddin, 2007 ..
Metode SEFT dapat dijadikan penguatan terhadap klien yang mengalami nyeri karena penyakit kronis yang akan dirasakan lebih lama
bahkan setelah pulang dari rumah sakit. Oleh karena itu SEFT dapat direkomendasikan sebagai terapi kombinasi dalam discharge planning
pasien. Sehingga pasien dan keluarga dapat melanjutkan terapi ini secara mandiri di rumah Zainuddin, 2007 ..
Pasien dengan penyakit kronis yang mengalami nyeri memerlukan perawatan khusus yang meliputi psikososiospiritualnya. Namun untuk di
tingkat rumah sakit biasanya penatalaksanaan nyeri kronis ini masih belum maksimal dan lebih terpusat pada penatalaksanaan secara lokal yang
sebenarnya efek hilangnya rasa nyeri hanya bersifat sementara atau reversibel. Untuk itu perlu dipertimbangkan juga efek positif dari metode
SEFT terhadap penurunan nyeri dan perbaikan kondisi psikologis klien dengan penyakit kronis seperti kanker dalam penyusunan discharge planning
Zainuddin, 2007 ..
C. Implikasi Keperawatan pada Penerapan SEFT terhadap nyeri kanker