Identifikasi Perubahan Daya Saing Daerah Dari Aspek Infrastruktur Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Manusia Akibat Pemekaran Daerah (studi kasus Kabupaten Provinsi Sulawesi Tenggara)
v
LEMBAR PENGESAHAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... ... DAFTAR ISI ... ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………... 1.2 Rumusan Masalah ………... 1.3 Tujuan dan Sasaran ………... 1.3.1 Tujuan ………... 1.3.2 Sasaran ………...
1.4 Manfaat Penelitian ………...
1.5 Ruang Lingkup ………...
1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah Studi …... 1.5.2 Lingkup Materi ………...
1.6 Metodologi Penelitian ………...
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ………... 1.6.2 Metode Analisis ………... 1.6.2.1 Analisis Komparatif Peringkat..…... 1.6.2.2 Analisis Cluster ………... 1.6.3 Kerangka Pemikiran ………... BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daya Saing Daerah ………...
2.1.1 Konsep Daya Saing Daerah ……….. 2.1.2 Indikator Utama dan Pengembangan Penentu
Daya Saing Saerah ... 2.1.3 Variabel-Variabel Penentu Daya Saing ... 2.2 Variabel yang Digunakan Dalam Analisis... 2.2.1 Indikator dan Variabel yang Dianalisis... 2.3 Analisis Klaster ………... BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA DAN
KABUPATEN/KOTA LAIN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
3.1 Gambaran Administrasi Provinsi Sulawesi Tenggara...
3.2 Luas Wilayah ………...
3.3 Kependudukan ………...
3.3.1 Jumlah Penduduk ………... i ii iii v viii xii
1 4 4 4 4 4 5 5 9 10 10 11 11 11 13
14 14
15 21 23 23 27
36 37 38 38
(2)
vi
ana Jalan ………...
3.4.2 Perhubungan Laut dan Kunungan Kapal ... 3.4.3 Bandar Udara serta Jumlah Penumpang
dan Barang ... 3.5 Penggunaan Tanah ………... 3.6 Obyek Wisata Alam.………... BAB IV ANALISIS DAYA SAING KABUPATEN MUNA TERHADAP
KABUPATEN/KOTA LAIN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
4.1 Analisis Komparatif Peringkat Daya Saing Setiap Aspek ... 4.1.1 Aspek Infrastruktur. ………... 4.1.1.1 Transportasi Darat……. …………... 4.1.1.2 Transportasi Laut………... 4.1.1.3 Transportasi Udara ………... 4.1.1.4 Fasilitas Pendidikan ……….. 4.1.1.5 Fasilitas Kesehatan …… ……….. 4.1.2 Aspek Sumber Daya Alam ………
4.1.2.1 Luas Lahan Baik Terhadap Total
Luas Lahan ... 4.1.2.2 Luas Hutan Produksi ………... 4.1.2.3 Jumlah Obyek Wisata Alam………... 4.1.3 Aspek Sumber Daya Manusia ………...
4.1.3.1 Persentase Angkatan Kerja Terhadap
Total Penduduk ... 4.1.3.2 Angkatan Kerja yang Bekerja ……... 4.1.3.3 Persentase Penduduk yang Bekerja
Terhadap Total Penduduk ………. 4.1.3.4 Persentase Penduduk yang Tidak Bekerja
Terhadap Total Angkatan Kerja ………
4.1.3.5 Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid SD/MI ……. 4.1.3.6 Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid
SLTP/MTs ……….
4.1.3.7 Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid
SMTA/MA.. …... 4.2 Analisis Klaster Daya Saing Kabupaten Muna………..
4.2.1 Aspek Infrastruktur ………... 4.2.2 Aspek Sumber Daya Alam ……… 4.2.3 Aspek Sumber Daya Manusia ………... 4.2.4 Aspek Infrastruktur, SDA, dan SDM ………... 4.3 Posisi Daya Saing Kabupaten Muna Saat Ini dan Jika Mekar
Terhadap terhadap Kabupaten/Kota
Lain di Provinsi Sulawesi Tenggara... 42
45 45 48
51 51 51 55 70 83 94 105
105 108 111 113
113 116
119
121 124
127
127 132 132 137 140 144
(3)
vii
4.3.4 Aspek Infrastruktur, Sumber Daya Alam dan
Sumber Daya Manusia ...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ………...
5.2 Saran Peningkatan Daya Saing………...
5.3 Saran Studi Lanjutan………...
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN KOMPILASI DATA ... LAMPIRAN ANALISIS KLASTER ...
157
160 165 167 169 170 175
(4)
viii
Tabel II.1 Jumlah dan Deskripsi Variabel Daya Sing Daerah
Menurut Indikator Utama ... Tabel II.2 Indikator dan Variabel Penentu Daya Saing yang Dianalisis ... Tabel III.1 Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi
Tenggara ... Tabel III.2 Jumlah Penduduk Sulawesi Tenggara Menurut
Kabupaten/Kota ... Tabel III.3 Penduduk Sulawesi Tenggara Berumur 15 Tahun
Keatas Menurut Jenis Kegiatan ... Tabel III.4 Panjang Jalan Kabupaten/Kota Menurut Jenis
Permukaan dan Kondisi Jalan ... Tabel III.5 Kunjungan Kapal, Arus Barang dan Kunjungan
Penumpang Menurut Pelabuhan ... Tabel III.6 Lalu Lintas Pesawat Terbang dan Penumpang Melalui
Pelabuhan Udara Wolter Mongonsidi Kendari 2001-2007... Tabel III.7 Luas Penggunaan Tanah di Sulawesi Tenggara Menurut
Kabupaten/Kota ... Tabel III.8 Obyek Wisata Alam yang Ada di Provinsi Sulawesi
Tenggara ... Tabel IV.1 Peringkat Daya Saing Panjang Jalan per Luas Wilayah
Saat ini ... Tabel IV.2 Peringkat Daya Saing Panjang Jalan per Luas Wilayah
Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.3 Peringkat Daya Saing Pelabuhan Laut Berdasarkan
Jumlah dan Panjang Dermaga Saat ini ... Tabel IV.4 Peringkat Daya Saing Pelabuhan Laut Berdasarkan
Jumlah dan Panjang Dermaga Jika Terjadi Pemekaran... Tabel IV.5 Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Naik
dengan Angkutan Laut Saat ini ... ... Tabel IV.6 Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Naik
dengan Angkutan Laut Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.7 Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Turun
dengan Angkutan Laut Saat ini ... Tabel IV.8 Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Turun
dengan Angkutan Laut Jika Terjadi Pemekaran ... ... Tabel IV.9 Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dimuat
Dengan Angkutan Laut Saat ini ... ... Tabel IV.10 Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dimuat
Dengan Angkutan Laut Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.11 Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dibongkar
Dengan Angkutan Laut Saat ini ... Tabel IV.12 Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dibongkar
22 23
37
38
40
41
43
45
47
48
51
53
55
56
58
59
61
62
64
65
(5)
ix
Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.15 Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Datang
dengan Angkutan Udara Saat ini ... Tabel IV.16 Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Datang
dengan Angkutan Udara Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.17 Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Berangkat
dengan Angkutan Udara Saat ini ... Tabel IV.18 Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Berangkat
dengan Angkutan Udara Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.19 Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dimuat
dengan Angkutan Udara Saat ini ... Tabel IV.20 Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dimuat
dengan Angkutan Udara Jika Terjadi Pemekaan ... Tabel IV.21 Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dibongkar
dengan Angkutan Udara Saat ini ... Tabel IV.22 Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dibongkar
dengan Angkutan Udara Jika Terjadi Pemekaan ... Tabel IV.23 Peringkat Daya Saing Jumlah SD/MI Saat ini ... Tabel IV.24 Peringkat Daya Saing Jumlah SD/MI Jika
Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.25 Peringkat Daya Saing Jumlah SLTP/MTs Saat ini ... Tabel IV.26 Peringkat Daya Saing Jumlah SLTP/MTs Jika Terjadi
Pemekaran ... Tabel IV.27 Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah
SMTA/MA Saat ini ... Tabel IV.28 Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah
SMTA/MA Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.29 Urutan Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah
Perguruan Tinggi Saat ini ... Tabel IV.30 Urutan Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah
Perguruan Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.31 Peringkat Daya Saing Jumlah Rumah Sakit Saat ini ... Tabel IV.32 Peringkat Daya Saing Jumlah Rumah Sakit Jika
Terjadi Pemekaan ... Tabel IV.33 Urutan Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah
Puskesmas Plus Saat ini ... Tabel IV.34 Urutan Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah
Puskesmas Plus Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.35 Peringkat Daya Saing Jumlah Puskesmas Saat ini ... Tabel IV.36 Peringkat Daya Saing Jumlah Puskesmas Jika Terjadi
Pemekaran ... Tabel IV.37 Peringkat Daya Saing Jumlah Puskesmas Pembantu
71
73
75
75
77
78
79
81
82 83
85 86
88
89
91
92
93 95
96
97
98 100
(6)
x
Tabel IV.39 Peringkat Daya Saing Persentase Luas Lahan Baik
Terhadap Luas Lahan (%) Saat ini ... Tabel IV.40 Peringkat Daya Saing Persentase Luas Lahan Baik
Terhadap Total Luas Lahan Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.41 Peringkat Daya Saing Luas Hutan Produksi Saat ini ... Tabel IV.42 Peringkat Daya Saing Luas Hutan Produksi Jika
Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.43 Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah Obyek
Wisata Alam Saat ini ... Tabel IV.44 Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah Obyek
Wisata Alam Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.45 Peringkat Daya Saing Persentase Jumlah Angkatan
Kerja Terhadap Total Penduduk Saat ini ... Tabel IV.46 Peringkat Daya Saing Persentase Jumlah Angkatan
Kerja Terhadap Total Penduduk Jika Terjadi Pemekaran... Tabel IV.47 Peringkat Daya Saing Angkatan Kerja yang Bekerja
Saai ini ... Tabel IV.48 Peringkat Daya Saing Angkatan Kerja yang Bekerja
Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.49 Peringkat Daya Saing Persentase Penduduk yang
Bekerja Terhadap Total Penduduk Saat ini ... Tabel IV.50 Peringkat Daya Saing Persentase Penduduk yang
Bekerja Terhadap Total Penduduk Jika Terjadi Pemekaran... Tabel IV.51 Peringkat Daya Saing Persentase Penduduk yang Tidak
Bekerja Terhadap Angkatan Kerja Saat ini ... Tabel IV.52 Peringkat Daya Saing Persentase Penduduk yang Tidak
Bekerja Terhadap Angkatan Kerja Jika Terjadi Pemekaran... Tabel IV.53 Peringkat Daya Saing Rasio Jumlah Guru Terhadap
Murid SD/MI Saat ini ... Tabel IV.54 Peringkat Daya Saing Rasio Jumlah Guru Terhadap
Murid SD/MI Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.55 Peringkat Daya Saing Rasio Jumlah Guru Terhadap
Murid SLTP/MTs Saat ini ... Tabel IV.56 Peringkat Daya Saing Rasio Jumlah Guru Terhadap
Murid SLTP/MTs Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.57 Peringkat Daya Saing Rasio Jumlah Guru Terhadap
Murid SMTA/MA Saat ini ... Tabel IV.58 Peringkat Daya Saing Rasio Jumlah Guru Terhadap
Murid SMTA/MA Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.59 Pengelompokkan Aspek Infrastruktur Saat ini ... Tabel IV.60 Klaster Aspek Infrastruktur Saat ini... Tabel IV.61 Pengelompokkan Aspek Infrastruktur Jika Terjadi
106
107 109
110
111
112
114
115
116
118
119
120
122
123
124
125
127
128
130
131 133 134
(7)
xi
Tabel IV.63 Pengelompokkan Sumber Daya Alam Sebelum
Pemekaran ... Tabel IV.64 Klaster Kondisi Sumber Daya Alam Saat ini ... Tabel IV.65 Pengelompokkan Aspek Sumber Daya Alam Setelah
Pemekaran Menggunakan 3 Klaster ... Tabel IV.66 Klaster Kondisi Sumber Daya Alam
Jika Terjadi Pemekaan ... Tabel IV.67 Pengelompokkan Sumber Daya Manusia Saat ini ... Tabel IV.68 Klater Kondisi Sumber Daya Manusia
Saat ini ... Tabel IV.69 Pengelompokkan Aspek Sumber Daya Manusia Jika
Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.70 Klaster Kondisi Sumber Daya Manusia
Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.71 Pengelompokkan Aspek Infrastruktur, Sumber Daya
Alam dan Sumber Daya Manusia Saat ini ... Tabel IV.72 Klaster Kondisi Infrastruktur, Sumber
Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Saat ini ... Tabel IV.73 Pengelompokkan Aspek Infrastruktur, Sumber Daya
Alam dan Sumber Daya Manusia Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.74 Klaster Kondisi Infrastruktur, Sumber
Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Jika Terjadi
Pemekaran ... Tabel IV.75 Perubahan Daya Saing Aspek Infrastruktur Jika Terjadi
Pemekaran ... Tabel IV.76 Pengelompokan Perubahan Daya Saing Aspek Infrastruktur
Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.77 Perubahan Daya Saing Aspek Sumber Daya Alam ... Tabel IV.78 Pengelompokan Perubahan Daya Saing Aspek Sumber
Daya Alam Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.79 Perubahan Daya Saing Aspek Sumber Daya Manusia ... Tabel IV.80 Pengelompokan Peruabahan Daya Saing Sumber Daya
Manusia Jika Terjadi Pemekaran ... Tabel IV.81 Penegelompokan Perubahan Daya Saing Aspek Infrastruktur
Sumber Daya Alam, dan Sumber Daya Manusia Jika
Terjadi Pemekaran ... Tabel V.1 Perubahan Daya Saing di Kabupaten Muna ...
138 138
139
140 140
141
142
143
144
146
147
149
151
152 153
154 155
156
157 163
(8)
xii
Tenggara ... Gambar 1.2 Peta Rencana Pemekaran Kabupaten Muna ... Gambar 1.3 Skema Metodologi Penelitian ... Gambar 1.4 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Indikator Penentu Daya Saing ... Gambar 3.1 Prasarana Jalan yang Ada di Kabupaten Muna ... Gambar 3.2 Pelabuhan Raha ... Gambar 4.1 Grafik Panjang Jalan Terhadap Luas Wilayah Saat Ini ... Gambar 4.2 Grafik Panjang Jalan Terhadap Luas Wilayah Jika Terjadi
Pemekaran ... Gambar 4.3 Grafik Pelabuhan Laut Berdasarkan Jumlah dan Panjang
Dermaga Saat Ini ... Gambar 4.4 Grafik Pelabuhan Laut Berdasarkan Jumlah dan Panjang
Dermaga Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.5 Grafik Jumlah Penumpang yang Naik Dengan Angkutan
Laut Saat Ini ... Gambar 4.6 Grafik Jumlah Penumpang yang Naik Dengan Angkutan
Laut Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.7 Grafik Jumlah Penumpang yang Turun Dengan Angkutan
Laut Saat Ini ... Gambar 4.8 Grafik Jumlah Penumpang yang Turun Dengan Angkutan
Laut Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.9 Grafik Jumlah Barang yang Dimuat Dengan Angkutan
Laut Saat Ini ... Gambar 4.10 Grafik Jumlah Barang yang Dimuat Dengan Angkutan
Laut Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.11 Grafik Jumlah Barang yang Dibongkar Dengan Angkutan
Laut Saat Ini ... Gambar 4.12 Grafik Jumlah Barang yang Dibongkar Dengan Angkutan
Laut Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.13 Grafik Jumlah Pelabuhan Udara Saat Ini ... Gambar 4.14 Grafik Jumlah Pelabuhan Udara Jika Terjadi Pemekaran... Gambar 4.15 Grafik Jumlah Penumpang yang Datang Dengan Angkutan
Udara Saat Ini ... Gambar 4.16 Grafik Jumlah Penumpang yang Datang Dengan Angkutan
Udara Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.17 Grafik Jumlah Penumpang yang Berangkat Dengan
Angkutan Udara Saat Ini ... Gambar 4.18 Grafik Jumlah Penumpang yang Berangkat Dengan
Angkutan Udara Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.19 Grafik Jumlah Barang yang Dimuat Dengan Angkutan
Udara Saat Ini ... 7 8 12
16 42 44 52
54
56
57
59
60
62
63
65
66
68
69 71 72
73
75
76
77
(9)
xiii
Udara Saat Ini ... Gambar 4.22 Grafik Jumlah Barang yang Dibongkar Dengan Angkutan
Udara Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.23 Grafik Jumlah SD/MI Saat Ini... Gambar 4.24 Grafik Jumlah SD/MI Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.25 Grafik Jumlah SLTP/MTs Saat Ini ... Gambar 4.26 Grafik Jumlah SLTP/MTs Jika Terjadi Pemekaran... Gambar 4.27 Grafik Jumlah SMTA/MA Saat Ini ... Gambar 4.28 Grafik Jumlah SMTA/MA Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.29 Grafik Jumlah Perguruan Tinggi Saat Ini ... Gambar 4.30 Grafik Jumlah Perguruan Tinggi Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.31 Grafik Jumlah Rumah Sakit Saat Ini ... Gambar 4.32 Grafik Jumlah Rumah Sakit Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.33 Grafik Jumlah Puskesmas Plus Saat Ini ... Gambar 4.34 Grafik Jumlah Puskesmas Plus Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.35 Grafik Jumlah Puskesmas Saat Ini ... Gambar 4.36 Grafik Jumlah Puskesmas Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.37 Grafik Jumlah Puskesmas Pembantu Saat Ini ... Gambar 4.38 Grafik Jumlah Puskesmas Pembantu Jika Terjadi
Pemekaran ... Gambar 4.39 Grafik Persentase Luas Lahan Baik Terhadap Total
Luas Lahan Saat Ini ... Gambar 4.40 Grafik Persentase Luas Lahan Baik Terhadap Total
Luas Lahan Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.41 Grafik Luas Hutan Produksi Saat Ini ... Gambar 4.42 Grafik Luas Hutan Produksi Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.43 Grafik Jumlah Obyek Wisata Alam Saat Ini ... Gambar 4.44 Grafik Luas Hutan Produksi Juka Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.45 Grafik Jumlah Angkatan Kerja Terhadap Total
Penduduk Saat Ini ... Gambar 4.46 Grafik Jumlah Angkatan Kerja Terhadap Total
Penduduk Jika terjadi Pemekaran ... Gambar 4.47 Grafik Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja Saat Ini ... Gambar 4.48 Grafik Jumlah Angkatan Kerja yang Bekerja Jika
Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.49 Grafik Persentase Penduduk yang Bekerja Terhadap
Total Penduduk Saat Ini ... Gambar 4.50 Grafik Persentase Penduduk yang Bekerja Terhadap
Total Penduduk Jika Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.51 Grafik Persentase Penduduk yang Tidak Bekerja
Terhadap Total Angkatan Kerja Saat Ini ... Gambar 4.52 Grafik Persentase Penduduk yang Tidak Bekerja
81
83 84 85 87 88 90 91 92 94 95 96 98 99 100 102 103
105
106
108 109 110 112 113
114
116 117
118
119
121
(10)
xiv
Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.55 Grafik Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid SLTP/MTs
Saat Ini ... Gambar 4.56 Grafik Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid SLTP/MTs Jika
Terjadi Pemekaran ... Gambar 4.57 Grafik Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid SMTA/MA
Saat Ini ... Gambar 4.58 Grafik Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid SMTA/MA
Jika Terjadi Pemekaran ... 126
127
129
130
(11)
SUMBER DAYA MANUSIA AKIBAT PEMEKARAN DAERAH
(Studi Kasus: Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara)
Oleh :
Waode Siti Rahma Wati Ghia 1.06.05.017
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(12)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan dan saran yang merupakan hasil dari analisis perubahan daya saing serta studi lanjutan.
5.1 Kesimpulan
Dari studi yang dilakukan menghasilkan beberapa kesimpulan, diantaranya:
A. Hasil pengukuran daya saing untuk masing - masing variabel menunjukan adaya perubahan daya saing antara Kabupaten Muna saat ini dan jika terjadi pemekaran.
Aspek Infrastruktur
Pada aspek infasrtuktur mengalami perubahan daya saing dimana pada kondisi saat ini posisi daya saing Kabupaten Muna sangat baik jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain. Akan tatapi jika terjadi pemekaran posisi daya saing Kabupaten Muna berubah menjadi kurang baik karena wilayah Kabupaten Muna dimekarkan menjadi tiga wilayah dimana sebagian besar fasilitas baik pendidikan maupun kesehatan serta fasilitas lainnya sebagian besar berada di pusat kota yang dulunya termasuk kedalam wilayah Kabupaten Muna dan jika terjadi pemekaran maka masuk kedalam wilayah calon Kota Raha atau sebagai pusat kegiatan Kabupaten Muna saat ini.
Aspek Sumber Daya Alam
Setelah melakukan analisis pada aspek sumber daya alam, maka perubahan terhadap daya saing Kabupaten Muna jika dimekarkan menjadi tiga wilayah. Adapun penurunan yang terjadi pada aspek sumber daya alam tidak begitu besar diantaranya Persentase luas lahan bain terhadap total luas lahan dan jumlah obyek wisata. Semuanya variabel tersebut mengalami penurunan tetapi tidak begitu jauh. Hal ini diakibatkan akibat adanya pemekaran di Kabupaten
(13)
Muna yang pastinya akan mempengaruhi daya saing Kabupaten Muna nantinya.
Aspek Sumber Daya Manusia
Setelah melakukan analisis maka akan terlihat perubahan daya saing pada Kabupaten Muna jika terjadi pemekaran di wilayah Kabupaten Muna. Pada aspek ini Kabupaten Muna juga mengalami perubahan daya saing sama seperti aspek-aspek lainnya. Hal ini terlihat jelas pada berubahan urutan daya saing Kabupaten Muna yang semakin menurun. Namun perubahan tersebut membawa dampak tidak baik terhadap Kabupaten Muna dan bisa menyebabkan Calon Kota Raha yang akan dimekarkan lebih baik dari Kabupaten Muna karena Calon Kota Raha yang saat ini sebagai pusat kegiatan baik perdagangan, maupun pemerintahan di Kabupaten Muna jika mekar maka semua pusat kegiatan di Kabupaten Muna akan berpindah pada Calon Kota Raha.
B. Hasil pengukuran daya saing untuk ketiga aspek menunjukan adanya perubahan daya saing antara Kabupaten Muna saat ini dan jika terjadi pemekaran.
Aspek Infrstruktur
Setelah melakukan analisis menggunakan analisis klaster maka terbentuklah kempok klaster dimana ada terjadi perubahan klaster pada Kabupaten Muna jika terjadi pemekaran. Hasil studi menunjukan pada aspek infrastruktur saat ini Kabupaten Muna berada klaster 1 dengan kelompok bagus dan jika terjadi pemekaran berada pada klaster 1 dengan kelompok paling kurang.
Aspek Sumber Daya Alam
Untuk aspek sumber daya alam, pada kondisi saat ini berada pada klaster satu dengan kelompok baik dan setelah pemekaran berada pada klaster satu tetapi dengan kelompok sedang. Hal ini menunjukan bawa posisi daya saing Kabupaten Muna pada aspek sumber daya alam mengalami penurunan.
(14)
Sumber Daya Manusia
Untuk aspek sumber daya manusia, sebelum pemekaran kabupaten Muna berada pada klaster satu dengan kelompok paling kurang dan setelah pemekaran tidak mengalami perubahan daya saing dan tetap berada pada kelompok dan klaster yang sama.
C. Hasil pengukuran daya saing untuk semua aspek juga menunjukan adanya perubahan daya saing antara Kabupaten Muna saat ini dan setelah pemekaran.
Hasil studi menunjukan sebelum pemekaran aspek infartruktur, sumber daya alam serta sumber daya manusia berada pada klaster satu dengan kelompok bagus yaitu unggul pada variabel Jumlah SD/MI, jumlah SLTP/MTs, Jumlah SMTA/MA, jumlah puskesmas plus, jumlah puksesmas puksesmas pembantu dan jumlah obyek wisata alam. Sedangkan setelah pemekaran perubahan daya saing Kabupaten Muna sangat jauh menjadi paling kurang bagus dan hanya unggul pada jumlah obyek wisata saja. Hal ini berarti daya saing Kabupaten Muna jika terjadi pemekaran maka mengalami perubahan daya saing menjadi paling kurang baika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
(15)
Tabel V.1
Perubahan Daya Saing di Kabupaten Muna
Aspek Analisis Klaster Variabel Dominan yang Mempengaruhi Keterangan
Saat Ini
Jika Mekar
Variabel Saat
Ini
Jika Mekar
Infrastruktur Bagus Paling
Kurang
Jumlah SLTP Jumlah SMTA/SMU Jumlah Perguruan Tinggi Jumlah Rumah Sakit Jumlah Puskesmas Plus Jumlah Puskesmas
1 1 4 4 2 2
5 6 11 11 9 8
Mengalami perubahan daya saing yaitu semakin menurunya kondisi infrastruktur yang ada di Kabupaten Muna. Diantaranya:
1. Menurunnya jumlah fasilitas
pendidikan
2. Menurunnya jumlah fasilitas
kesehatan Sumber
Daya Alam
Bagus Sedang Persentase luas lahan baik terhadap total luas lahan 8 10 Pada aspek ini untuk analisis
komparatif masing-masing variabel tidak mengalami penurunan peringkat yang begitu jauh jika di bandingkan dengan kondisi yang ada saat ini. Akan tetapi secara
berdasarkan analisis klaster atau per aspek maka terjadi penurunan terhadap persentase luas lahan baik terhadap total luas lahan.
Sumber Daya Manusia
Kurang Kurang Persentase angkatan kerja terhadap total penduduk Angkatan kerja yang bekerja
3 4
8 11
Bila dilihat berdasarkan keseluruhan aspek sumber daya manusia maka daya saing Kabupaten Muna tidak mengalami perubahan . namun jika dilhat berdasarkan masing-masing variabel , maka ada bebrapa variabel yang mangalami penurunan yang sangat jauh diantarangya:
1. Menurunya persentase
(16)
Sumber: Hasil Analisis, 2009
total penduduk
2. Menurunnya jumlah
angkatan kerja yang bekerja.
Infrastruktur, SDA, SDM
Bagus Paling
Kurang
Jumlah SD/MI Jumlah SLTP/MTs Jumlah SMTA/MA Jumlah Puskesmas Plus Jumlah Puskesmas
Jumlah Puskesmas Pembantu
Secara keseluruhan maka daya saing Kabupate Muna mengalami
penurunan :
1. Menurunnya jumlah
fasilitas pendidikan
2. Menurunnya jumlah
(17)
Pada tablel diatas menjelaskan tentang perubahan daya saing yang terjadi di Kabupaten Muna dengan menggabungkan dua analisis dan dilihat secara keseluruhan dari kedua analisis tersebut yang memiliki penurunan variabel paling dominan diantara variabel-variabel lainya. Untuk aspek yang yang digabungkan tidak dianalisis secara penggabungan sehingga hanya menggunakan analisis klaster dan untuk melihat penurunn daya saing yang terjadi dilihat berdsarkan variabel apa yang hilang/tidak ada ketika jika terjadi pemekaran.
5.2 Saran Peningkatan Daya Saing
Berdasarkan hasil studi ditemukan bahwa daya saing Kabupaten Muna saat ini cukup bagus dibandingkan dengan kabupaten/kota lain akan tetapi jika terjadi pemekaran daerah, daya saing Kabupaten Muna berubah menjadi paling tidak baik dibandingkan dengan Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Oleh sebab itu dibutuhkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Muna dalam meningkatkan daya saingnya. Adapun saran yang diberikan bagi pemerintah daerah Kabupaten Muna dalam meningkatkan daya saingnya diantaranya:
1. Penguatan daya saing dari aspek infrastruktur Kabupaten muna, langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh Pemerintah daerah dalam mengkatkan daya saing infrastruktur Kabupaten Muna:
o Meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur kesehatan Kabupaten Muna dengan langkah-langkah: peningkatan jumlah sarana kesehatan, peningkatan jumlah anggaran belanja kesehatan dan pengadaan jumlah tenaga kesehatan.
o Meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Muna dengan
langkah-langkah: meningkatkan anggaran pendidikan, peningkatan jumlah sarana pendidikan untuk SD, SLTP dan SLTA bagi penduduk Kabupaten muna.
2. Peningkatan Sumber Daya Alam Kabupaten Muna. Langkah-lagkah yang dapat dilakukan yaitu:
(18)
o Peningkatan fasilitas penunjang pariwisata dengan cara perbaikan
jalan menuju lokasi obyek wisata.
o Mengoptimalkan potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Muna
dengan cara menambah perhatian khusus untuk obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Muna.
3. Peningkatan daya saing sumber daya manusia Kabupaten Muna. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam meningkatkan sumber daya manusia Kaupaten Muna yaitu:
o Meningkatkan daya saing dari tenaga kerja Kabupaten Muna dengan
langkah-langkah: membuat kebijakan yang mampu mengurangi tingkat pengagguran dan peningkatan penyerapan lapangan pekerjaan di Kabupaten Muna.
o Berdasarkan kuantitas sumber daya manusia Kabupaten Muna
memang kalah bersaing dengan Kabupaten/Kota lain sehingga cara yang paling optimal untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan kapasitas (kualitas) sumber daya manusia Kabupaten Muna. Langkah-langkah yang dapat dilakukan:
i. Mendorong dan meningkatkan partiisipasi masyarakat untuk berpartisipasi di sekolah dasar, mempertahankan kinerja partisipasi masyarakat dalam berpendidikan di usia SMP dan SMU.
ii. Meningkatkan kapasitas sumber daya pendidikan dengan meningkatkan ketersediaan guru di Kabupaten Muna sehingga jumlah rasio jumla guru dan murid di tingkat SD, SLTP, SMTA/SMU di Kabupaten Muna memadai dan mampu mendorong peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Muna.
(19)
5.3 Saran Studi Lanjutan
Beberapa saran studi lanjutan yang dapat dilakukan berdasarkan kekurangan dan hasil kesmipulan, diantaranya:
Identifikasi daya saing Kabupaten Muna dengan Kabupaten lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk indikator Perekonomian Daerah, Keterbukaan, Sistem Keuangan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kelembagaan, Governance dan Kebijakan Pemerintah, serta Manajemen dan Ekonomi Makro untuk kondisi saat ini dan jika terjadi pemekaran.
Analisis interprestasi dan klasifikasi dengan peningkatan daya saing.
Analisis variabel aspek infrastruktur yang terdiri dari Persentase panjang jalan Negara, Provinsi, Kabupaten kualitas baik terhadap total panjang jalan, Kualitas transportasi udra, Kualitas angkutan laut, Persentase wilayah perkotaan terhadap total wilayah, produksi listrik, Kualitas aliran listrik, Banyaknya sambungan telepon induk/pelanggan per jumlah penduduk, Kualitas pelayanan telepon, persentase penduduk, Persentase penduduk yang membaca surat kabar, Kualitas akses internet; Aspek Sumber Day Alam yang terdiri dari variabel Ketersediaan air perkapita dan Nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian; Aspek Sumber Daya Manusia yang terdiri dari variabel Persentase jumlah penduduk tidak produktif (usia <15 dan >64 tahun) terhadap jumlah penduduk produktif (usia 15-64 tahun), Perkiraan lamanya rata-rata hidup sejak lahir yang akan dicapai oleh penduduk, Jumlah penduduk 15 tahun keatas yang bekerja dan mencari kerja dan pernah bekerja, Persentase penduduk 15 tahun keatas yang bekerja, mencari kerja, dan pernah bekerja terhadap total penduduk, Laju pertumbuhan penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja, mencari kerja dan pernah bekerja, Laju pertumbuhan penduduk usia produktif (usia 15-64), Tenaga kerja ahli, Permintaan tenaga kerja, Pertumbuhan kesempatan kerja dibagi pertumbuhan penduduk usia produktif (usia 15-64) tahun, Persentase jumlah murid SD terhadap jumlah penduduk usia SD, Persentase dari jumlah SLTP terhadap jumlah penduduk
(20)
usia sekolah SLTP, Perssentase dari jumlah murid SLTA terhadap jumlah penduduk uisa sekolah SLTA, Persentase dari julah mashasiswa/mahasiswi terhadap jumlah penduduk usia perguruan tinggi, Jumlah penduduk yang dapat membaca huruf latin maupun hruf lainnya bagi jumlah penduduk, Laju pertumbuhan penduduk yang dapat membaca huruf latin maupun huruf lainnya, Rata-rata lama pendidikan penduduk berusia 25 tahun keatas, Angka rata-rata kualitas SDM, Persentase penduduk yang tinggal diperkotaan terhadap total pendudu, Kulaitas pelayanan kesehatan, Fleksibilitas dan Adaptabilitas, Kesetaraan dan kesempatan, dan Nilai-nilai kemasyarakatan yang dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data secara primer dan sekunder.
(21)
BAB IV
ANALISIS DAYA SAING KABUPATEN MUNA
TERHADAP KABUPATEN/KOTA LAIN
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
4.1 Analisis Peringkat Daya Saing Setiap Aspek 4.1.1 Aspek Infrastruktur
4.1.1.1 Transportasi Darat A. Panjang Jalan
Kondisi Saat Ini
Variabel pajang jalan per luas wilayah merupakan salah satu variabel penentu daya saing daerah. Pada penelitian ini akan dilihat peringkat dari masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tabel IV.1
Peringkat Daya Panjang Jalan Per Luas Wilayah Kondisi Saat Ini
Peringkat Kabupaten/kota Panjang jalan/luas
wilayah (Km/Km2)
1 Konsel 1.524
2 Kendari (Kota) 1.261
3 Bau-Bau (Kota) 0.591
4 Muna 0.341
5 Buton 0.258
6 Bombana 0.205
7 Kolut 0.183
8 Kolaka 0.166
9 Wakatobi 0.118
10 Konawe 0.08
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat peringkat daya saing untuk setiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara sehingga dengan jelas dapat dilihat posisi daya saing Kabupaten Muna terhadap kabupaten/kota lainnya. Agar dapat mempermudah melihat peringkat antar Kabupaten/kota maka dapat dilihat pada Gambar 4.1.
(22)
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.1
Grafik Panjang Jalan Terhadap Luas Wilayah Kondisi Saat Ini
Berdasarkan variabel panjang jalan perluas wilayah, maka daya saing Kabupaten Muna saat ini berada pada peringkat keempat jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Seperti yang kita lihat pada gambar di atas besarnya angka pertsentase panjang jalan perluas wilayah di Kabupaten Muna dengan Kabupaten Konawe Selatan sangat jauh. Sedangkan daya saing Kabupaten Konawe Selatan dan Kota Kendari sangat menonjol dari kabupaten/kota lain sehingga Besarnya angka peresentase panjang jalan per luas wilayah yang berada pada peringkat ketiga kabupaten/kota tersebut terlihat sangat jauh bedanya dari kabupaten/kota lain. Apabila diukur berdasarkan peringkat terendah maka daya saing Kabupaten Muna tidak begitu jauh dengan Kabupaten Konawe begitu pula dengan kabupaten/kota lainnya.
Kondisi Bila Terjadi Pemekaran
Pada variabel ini akan dilihat perubahan daya saing yang terjadi terhadap Kabupaten Muna saat ini dan jika terjadi pemekaran terhadap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun pertingkat dari masing-masing Kabupaten/kota jika terjadi pemekaran dapat dilihat pada Tabel IV.2.
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8
Kon sel
Ken dari
Bau -Bau Mun
a But
on Bom
bana Kolut Kol
aka Wa
kato bi
Kon awe Kabupaten/Kota
P
a
n
ja
n
g
j
a
la
n
p
e
rl
l
u
a
s
w
il
a
y
a
(23)
Tabel IV.2
Peringkat Daya Saing Panjang Jalan Per Luas Wilayah Jika Terjadi Pemekaran
Peringkat Kabupaten/kota
Panjang jalan/luas wilayah
(Km/Km2)
1 Konsel 1.524
2 Kendari (Kota) 1.261
3 Raha 0.628
4 Bau-Bau (Kota) 0.591
5 Muna Barat 0.330
6 Buton 0.258
7 Muna 0.249
8 Bombana 0.205
9 Kolut 0.183
10 Kolaka 0.166
11 Wakatobi 0.118
12 Konawe 0.080
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat urutan peringkat daya saing dari masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara jika terjadi pemekaran. Dimana terjadi perubahan peringkat yaitu pada saat ini berada pada peringkat keempat, namun jika terjadi pemekaran di Kabupaten Muna maka peringkat daya saing berubah menjadi peringkat ke tujuh dari kabupaten/kota lainnya. Agar dapat melihat besarnya angka peresentase panjang jalan terhadap luas wilayah antar peringkat dari masing-masing kabupaten/kota maka dibuat gambar yang menunjukan besarnya angka peresentase panjang jalan terhadap luas wilayah terhadap daya saing antara Kabupaten Muna dengan kabupaten /kota lain.
(24)
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.2
Grafik Panjang Jalan Terhadap Luas Wilayah Jika Terjadi Pemekaran
Berdasarkan gambar di atas maka di ketahui besarnya angka peresentase daya saing panjang jalan terhadap luas wilayah Kabupaten Muna terhadap kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kabupaten/kota yang memiliki daya saing paling tinggi berada pada Kabupaten Konawe Selatan yang kemudian Kota Kendari berada pada urutan kedua. Akan tetapi besarnya angka peresentase panjang jalan terhadap luas wilayah terhadap daya saing aspek ini tidak begitu jauh dengan Kabupaten Konawe Selatan. Namun jika dibandingkan dengan Kabupaten Muna, besarnya angka peresentase panjang jalan terhadap luas wilayah terhadap Kabupaten Konawe Selatan begitu jauh dengan Kabupaten Muna. Akan tetapi jika dilihat berdasarkan angka tendah, maka Kabupaten Muna memeiliki panjang jalan perluas wilayah yang begitu dekat dengan kabupaten/kota lain selain Kabupaten Konwe Selatan dan Kota Kendari .
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8
Kon sel
Ken dari Raha
Bau -Bau
Mun a B
arat But
on Mun
a Bom
bana Kolut Kol
aka Wa
kato bi Kon
aw e
Kabupaten/Kota
P
a
n
ja
n
g
j
a
la
n
/
lu
a
s
w
il
a
y
a
(25)
4.1.1.2 Transportasi Laut A. Pelabuhan Laut
Kondisi Saat Ini
Pada variabel ini, dapat dilihat urutan peringkat dari masing-maing yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagaimana yang tercantum pada tabel IV.3.
Tabel IV.3
Peringkat Daya Saing Pelabuhan Laut
Berdasarkan Jumlah dan Panjang Demaga Kondisi Saat Ini
Peringkat Kabupaten/kota
Pelabuhan laut berdasarkan jumlah dan panjang dermaga
1 Kendari (Kota) 4
2 Bau-Bau (Kota) 3
3 Muna 2
4 Kolaka 2
5 Konsel 2
6 Buton 1
7 Konawe 1
8 Wakatobi 1
9 Bombana 1
10 Kolut 1
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Sebelum adanya pemekaran posisi peringkat daya saing Kabupaten Muna terhadap kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara berada pada urutan ke tiga tertinggi dari variabel pelabuhan laut. Sedangkan yang berada pada urutan pertama adalah Kota Kendari dimana memiliki peringkat paling tinggi yang memiliki 3 buah jumlah dermaga dengan panjang dermaga 280.00 m. Bila dibandingkan dengan Kabupaten Muna hanya memiliki jumlah dermaga 1 buah dengan panjang dermaga 70.00 m.
(26)
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.3
Grafik Pelabuhan laut Kondisi Saat Ini
Pada gambar di atas dilihat bahwa peringkat antara Kota Kendari dengan Kota Bau-Bau agak begitu dekat. Namun jika dibandingkan dengan Kabupaten Muna, meskipun berada pada peringkat ketiga akan tetapi memiliki peringkat daya saing yang begitu jauh dengan Kota Kendari. Namun bila dilihat berdasarkan peringkat terendah maka Kabupaten Muna berada tidak begitu jauh dengan Kabupaten Kolaka maupun Kabupaten/kota lain selain Kota Kandari dan Kota Bau-Bau.
Kondisi Bila Terjadi Pemekaran
Pada tabel dibawah ini akan dilihat peringkat daya saing antar Kabupaten/kota di Provinsi di Provinsi Sulawesi Tenggara jika di Kabupaten Muna terjadi pemekaran.
Tabel IV.4
Peringkat Daya Saing Pelabuhan Laut
Berdasarkan Jumlah dan Panjang Dermaga Jika Terjadi Pemekaran
Peringkat Kabupaten/kota
Pelabuhan laut berdasarkan jumlah dan panjang dermaga
1 Kendari (Kota) 4 2 Bau-Bau (Kota) 3
3 Raha 2
4 Kolaka 2
5 Konsel 2
6 Buton 1
7 Konawe 1
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
Ken dari
Bau -Bau Mun
a Kol
aka Kon
sel But
on Kon
awe Wa
kato bi
Bom bana Kol
ut
Kabupaten/Kota
P
e
la
b
u
h
a
n
l
a
u
(27)
Peringkat Kabupaten/kota
Pelabuhan laut berdasarkan jumlah dan panjang dermaga
8 Wakatobi 1
9 Bombana 1
10 Kolut 1
11 Muna 0
12 Muna Barat 0
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Berdasarkan Tabel IV.4 maka dapat dilihat urutan peringkat daya saing pada variabel pelabuhan laut berdasarkan jumlah dan panjang dermaga. Jika terjadi pemekaran Kota Raha dan Muna Barat, posisi peringkat daya saing Kabupaten Muna tergeser/berubah dimana pada kondisi saat ini berada pada posisi ke tiga namun jika terjadi pemekaran berubah dan berada pada peringkat ke 11 karena pelabuhan yang ada pada kondisi saat ini masuk kedalam wilayah Kabupaten Muna maka jika terjadi pemekaran pelabuhan yang ada di Kabupaten Muna berada pada wilayah Calon Kota Raha. Maka untuk urutan teringgi pada variabel ini Kota Kendari tetap berada pada posisi pertama.
Untuk dapat melihat besarnya jumlah pelabuhan laut antar Kabupaten/kota lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.4
Grafik Pelabuhan Laut Berdasarkan Jumlah dan Panjang Dermaga Jika Terjadi Pemekaran
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
Ken dari
Bau -Bau Rah
a Kol
aka Kon
sel But
on Kon
aw e Wa
kato bi Bom
bana Kolut Mun a
Mun a B
arat
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
p
e
la
b
u
h
a
n
l
a
u
(28)
Jika terjadi pemekaran di Kabupaten Muna maka Kota Kendari berada pada peringkat pertama dengan daya saing yang sangat jauh bila dibandingkan dengan Kabupaten/kota lain. Namun jika dilihat dari peringkat yang terendah, maka peringkat antara Kabupaten Muna dengan Kabupaten Kolaka utara tidak begitu jauh bila dibandingkan dengan Kota Kendari . Dalam hal ini kabupaten/kota yang memiliki daya saing paling tinggi berada pada Kota Kendari.
B. Total Jumlah Penumpang Dengan Angkutan Laut
Total Jumlah Penumpang yang Naik Dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Pada variabel ini akan dijelaskan urutan peringkat daya saing dari masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tabel IV.5
Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Naik dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Peringkat Kabupaten/kota
Jumlah penumpang yang naik (orang)
1 Bau-Bau (Kota) 508.816
2 Kolaka 195.994
3 Buton 167.312
4 Muna 145.316
5 Kendari (Kota) 135.581
6 Konsel 90.583
7 Kolut 57.394
8 Wakatobi 48.115
9 Bombana 28.758
10 Konawe 20.718
Sumber: Hasil Analisis 2009
Dari tabel IV.5 dapat dilihat bahwa posisi peringkat daya saing Kabupaten Muna sebelum terjadi pemekaran untuk variabel total jumlah penumpang yang naik dengan angkutan laut berada pada peringkat keempat tertinggi dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan total jumlah penumpang yang naik sebanyak 145.316 orang. Sedangkan untuk urutan pertama tingkat daya saing ditempati oleh Kota Bau-Bau dengan jumlah penumpang naik sebesar 508.816 orang.
(29)
Sumber: Hasil Analisis 2009
Gambar 4.5
Grafik Jumlah Penumpang yang Naik dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat jarak terdekat peringkat daya saing antar kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kabupaten Buton merupakan Kabupaten yang memiliki daya saing paling tinggi dan memiliki jarak yang begitu jauh jika dibandingkan dengan Kabupaten Muna dan kabupaten/kota lain. Apabila dilihat dari peringkat terendah, maka Kabupaten Muna memiliki jarak yang tidak begitu jauh dengan Kabupaten Konawe maupun Kabupaten lainnya.
Kondisi Bila Terjadi Pemekaran
Pada variabel ini akan dijelaskan mengenai peringkat daya saing Kabupaten Muna dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara jika terjadi pemekaran.
Tabel IV.6
Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Naik dengan Angkutan Laut (Orang) Jika Terjadi Pemekaran
Peringkat Kabupaten/kota Jumlah penumpang
yang naik (orang)
1 Bau-Bau (Kota) 508.816
2 Kolaka 195.994
3 Buton 167.312
4 Raha 145.916
5 Kendari (Kota) 135.581
6 Konsel 90.583
7 Kolut 57.394
0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000
Bau -Bau
Kol aka
But on
Mun a
Ken dari
Kon sel
Kol ut
Wa kato
bi Bom
bana Kon
awe
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
p
e
n
u
m
p
a
n
g
y
a
n
g
n
a
(30)
Peringkat Kabupaten/kota Jumlah penumpang yang naik (orang)
8 Wakatobi 48.115
9 Bombana 28.758
10 Konawe 20.718
11 Muna 0
12 Muna Barat 0
Sumber: Hasil Analisis 2009
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat peringkat daya saing pada variabel total jumlah penumpang yang naik dengan angkutan laut (orang) jika terjadi pemekaran. Daya saing Kabupaten Muna jika terjadi pemekaran berubah dari urutan ke empat berubah menjadi urutan ke sebelas. Hal ini sama seperti penjelasan sebelumnya dimana pelabuhan yang tadinya berada pada wilayah Kabupaten Muna jika terjadi pemekaran berada pada wilayah Calon Kota Raha sehingga untuk Kabupaten Muna tidak memiliki pelabuhan sehingga untuk variabel ini Kabupaten Muna tidak memiliki angka jumlah penumpang.
Sumber: Hasil Analsisi 2009
Gambar 4.6
Grafik Jumlah Penumpang yang Naik dengan Angkutan Laut Jika Terjadi Pemekaran
Gambar diatas menunjukan besarnya daya saing antar kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dimana baik kiondisi saat ini maupun jika terjadi pemekaran. Dimana Kabupaten Muna merupakan kabupaten yang memiliki rengking tertinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain. Maka jika dibandingkan dengan Kabupaten Muna, maka besarnya daya saing jumlah penumpang Kabupaten Muna begitu sangat jauh. Akan tetapi bila dibandingkan
0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000
Bau
-Bau
Kol
aka
But
on
Rah
a
Ken
dari
Kon
sel
Kol
ut
Wa
kato
bi
Bom
bana
Kon
awe Mun
a
Mun
a B
arat
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
p
e
n
u
m
p
a
n
g
y
a
n
g
n
a
(31)
antara Kabupaten Muna dengan kabupaten/kota lainnya masing-masing kabupaten/kota memiliki peringkat yang begitu dekat terkecuali Kabupaten Buton.
Total Jumlah Penumpang Yang Turun Dengan Angkutan Laut (Orang)
Kondisi Saat Ini
Pada variabel ini akan dijelaskan peringkat daya saing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dimana dari vriabel ini dibentuk tabel peringkat daya saing mulai dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah.
Tabel IV. 7
Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Turun dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Peringkat Kabupaten/kota Jumlah penumpang
yang turun (orang)
1 Bau-Bau (Kota) 393.233
2 Kolaka 224.706
3 Buton 198.980
4 Kendari (Kota) 148.625
5 Muna 143.920
6 Konsel 91.235
7 Kolut 53.638
8 Wakatobi 51.068
9 Bombana 32.432
10 Konawe 25.849
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Untuk vaiabel total jumlah penumpang yang turun dengan angkutan laut, posisi peringkat daya saing Kabupaten Muna berada pada urutan lima dari kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah penumpang sebanyak 143.920 orang. Untuk kabupaten/kota yang memiliki daya saing paling bagus pada aspek ini adalah Kota Bau-Bau dengan total penumpang 393.233orang.
(32)
Sumber: Hasil Analisis 2009
Gambar 4.7
Grajik Jumlah Penumpang yang Turun dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Dari hasil peringkat daya saing maka dapat dilihat peringkat antar Kabupaten/kota, dimana pada variabel ini Kota Bau-Bau memiliki peringkat yang begitu jauh jika di bandingkan denga Kabupaten Muna maupun kabupaten/kota liannya. Sedangkan daya saing jumlah penumpang yang turun dengan angkutan laut antar kabupaten/kota lain hampir sama memiliki jumlah penumpang yang turun yang tidak begitu jauh terkecuali Kota Bau-Bau.
Kondisi Bila Terjadi Pemekaran
Berikut menjelaskan tentang variabel umlah penumpang yang naik maka dapat dilihat peringkat kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Ternggara.
Tabel IV.8
Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Turun dengan Angkutan Laut (Orang) Jika Terjadi Pemekaran
Peringkat Kabupaten/kota
Jumlah penumpang yang
turun (orang)
1 Bau-Bau (Kota) 393.233
2 Kolaka 224.706
3 Buton 198.980
4 Kendari (Kota) 148.625
5 Raha 143.920
6 Konsel 91.235
7 Kolut 53.638
8 Wakatobi 51.068
0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 450.000
Bau -Bau
Kol aka
But on
Ken dari
Mun a
Kon sel
Kol ut
Wa kato
bi Bom
bana Kon
awe
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
p
e
n
u
m
p
a
n
g
y
a
n
g
t
u
ru
(33)
Peringkat Kabupaten/kota
Jumlah penumpang yang
turun (orang)
9 Bombana 32.432
10 Konawe 25.849
11 Muna 0
12 Muna Barat 0
Sumber: Hasil Analisis 2009
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat urutan peringkat daya saing pada variabel total jumlah penumpang yang turun dengan angkutan laut (orang) jika terjadi pemekaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.8
Grafik Jumlah Penumpang yang Turun
Dengan Angkutan Laut (Orang) Jika Terjadi Pemekaran
Peringkat daya saing Kabupaten Muna berubah jika terjadi pemekaran dimana pada Kondisi Saat Ini posisi daya saing Kabupaten Muna berada pada peringkat kelima dan jika terjadi pemekaran berubah menjadi urutan ke sebelas. Hal ini diakibatkan oleh tidak adanya pelabuhan di Kabupaten Muna dimana yang Kondisi saat ini pelabuhan berada pada lingkup wilayah Kabupaten Muna dan apabila terjadi pemekaran berubah dan berada pada wilayah Calon Kota Raha. Dan untuk urutan daya saing paling tinggi tidak mengalami prubahan baik saat ini maupun jika terjadi pemekaran diman Kota Bau-Bau tetap berada pada urutan pertama.
0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 450.000
Bau -Bau
Kol aka
But on
Ken dariRaha
Kon sel
Kol ut Wa
kato bi Bom
bana Kon
awe Mun a
Mun a B
arat
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
p
e
n
u
m
p
a
n
g
y
a
n
g
t
u
ru
(34)
C. Total Jumlah Barang Dengan Angkutan Laut
Total Jumlah Barang Yang Dimuat Dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Pada tabel dibawah ini akan mejelaskan tentang peingkat daya saing antara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tabel IV.9
Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dimuat dengan Angkutan Laut (ton) Kondisi Saat Ini
Peringkat Kabupaten/kota Jumlah barang
yang di muat (ton)
1 Kolaka 2.351.595
2 Bau-Bau (Kota) 2.261.963 3 Kendari (Kota) 167.400
4 Buton 50.988
5 Konsel 34.364
6 Muna 16.883
7 Kolut 7.063
8 Wakatobi 2.578
9 Bombana 1.906
10 Konawe 153
Sumber: Hasil Analisis 2009
Berdasarkan tebel diatas maka dapat dilihat urutan peringkat daya saing pada variabel total jumlah barang yang dimuat dengan angkutan laut kondisi saat ini. Jumlah barang yang dimuat dengan angkutan laut Kabupaten Muna berada pada urutan peringkat keenam dari 10 kabupate/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah barang yang dimuat sebesar 16.883 ton. Oleh karena itu daya saing Kabupaten Muna tergolong sedang jika dibandingkan Kabupaten/kota lainnya. Sedangkan untuk urutan pertama berada pada Kabupaten Kolaka.
(35)
Sumber; Hasil Analisis 2009
Gambar 4.9
Grafik Jumlah Barang yang Dimuat dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Pada variabel jumlah barang yang dimuat dengan angkutan laut (ton) Kabupaten Muna berada pada urutan peringkat keenam dari 10 kabupate/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah barang yang dimuat sebesar 16.883 ton. Oleh karena itu daya saing Kabupaten Muna tergolong sedang jika dibandingkan Kabupaten/kota lainnya. Sedangkan untuk urutan pertama berada pada Kabupaten Kolaka.
Kondisi Bila Terjadi Pemekaran
Pada tabel dibawah ini akan dijelaskan variabel jumlah barang dengan angkutan laut. Adapun urutan peringkat daya saing dari Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tabel IV.10
Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah Barang yang Dimuat dengan Angkutan Laut Jika Terjadi Pemekaran
Peringkat Kabupaten/kota Jumlah barang yang
dimuat (ton)
1 Kolaka 2.351.595
2 Bau-Bau (Kota) 2.261.963 3 Kendari (Kota) 167.400
4 Buton 50.988
5 Konsel 34.364
6 Raha 16.883
7 Kolut 7.063
8 Wakatobi 2.578
0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000
Kol aka
Bau -Bau
Ken dari
But on
Kon sel
Mun a
Kol ut
Wa kato
bi Bom
bana Kon
awe Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
b
a
ra
n
g
y
a
n
g
d
im
u
a
(36)
Peringkat Kabupaten/kota Jumlah barang yang dimuat (ton)
9 Bombana 1.906
10 Konawe 153
11 Muna 0
12 Muna Barat 0
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Berdasarkan tabel diatas dilihat urutan peringkat daya saing pada variabel total jumlah barang yang dimuat dengan angkutan laut kondisi bila terjadi pemekaran. Jika terjadi pemekaran, posisi peringkat daya saing Kabupaten Muna berubah dimana pada kondisi saat ini berada pada urutan keenam dari 10 Kabupaten/kota dan jika terjadi pemekaran berada pada peringkat ke sebelas dari 12 Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tengggara. Hal ini dikarenakan letak pelabuhan Raha yang setelah pemekaran masuk dalam lingkup wilayah Calon Kota Raha.
Sumbe: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.10
Grafik Jumlah Barang yang Dimuat dengan Angkutan Laut Jika Terjadi Pemekaran
Jika terjadi pemekaran maka perubaha peringkat daya saing juga mengalami perubahan. Sama halnya dengan peringkat antara Kabupaten Muna dengan Kabupaten Kolaka dimana jika terjadi pemekaran Kabupaten Kolaka berada pada peringkat pertama dimana memiliki angka yang paling inggi di bandingkan 8 kabupaten/kota lainnya. Oleh karena itu jika dibandingkan dengan Kabupaten Muna, maka Kabupaten Kolaka dan Kota Bau-Bau memiliki
0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000
Kol aka
Bau -Bau
Ken dari
But on
Kon sel
Rah a
Kol ut
Wa kato
bi
Bom bana
Kon aweMun
a
Mun a B
arat
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
b
a
ra
n
g
y
a
n
g
d
im
u
a
(37)
peringkat terhadap daya saing jumlah barang yang dimuat dengan angkutan laut yang sangat jauh terhadap Kabupaten Muna maupun Kabupaten/kota lainnya. Apabila Kabupaten Muna dilihat berdasarkan kabupaten/kota yang memiliki peringkat terendah maka Kabupaten Muna terdapat ada peringkat daya saing yang tidak begitu jauh. Sama halnya dengan Kabpatn/Kota lain memiliki jumlah barang yang dimuat yang tidak begitu jauh jumlahnya dengan kabupaten/kota lainnya terkecuali Kabupaten Kolaka dan Kota Bau-Bau.
Total Jumlah Barang Yang Dibongkar Dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Tabel dibawah ini akan menjelaskan peringkat daya saing antar Kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara Kondisi Saat Ini.
Tabel IV.11
Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dibongkar Dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Peringkat Kabupaten/kota Jumlah barang yang
di bongkar (ton)
1 Kendari (Kota) 730.382
2 Kolaka 646.454
3 Bau-Bau (kota) 175.344
4 Muna 68.984
5 Buton 49.341
6 Konsel 14.542
7 Wakatobi 12.311
8 Kolut 8.976
9 Bombana 2.826
10 Konawe 1.524
Sumber: Hasil Analisis 2009
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat urutan peringkat daya saing pada variabel total jumlah barang yang dibongkar dengan angkutan laut untuk kondisi saat ini. Daya saing Kabupaten Muna pada variabel jumlah barang yang dibongkar dengan angkutan laut untuk kondisi saat ini berada pada urutan keempat dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah barang yang dibongkar sebanyak 68.948 ton. Sedangkan untuk ururan pertama berada pada Kota Kendari hal ini berarti daya saing Kota kendari lebih baik dinadingkan dengan Kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi tenggara.
(38)
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.11
Grafik Jumlah Barang yang Dibongkar dengan Angkutan Laut Kondisi Saat Ini
Pada variabel ini yang memiliki peringkat paling tinggi adalah Kota Kendari, dimana Kota Kendari memiliki peringkat daya saing yang begitu jauh dibandingkan dengan Kabupaten Muna dan Kabupaten/kota lainnya. Sedangkan jika diukur berdasarkan angka terendah, Kabupaten Muna memiliki peringkat atau jumlah barang yamg dibongkar tidak begitu jauh bedanya di bandingkan Kota Kendari. Sehingga Kota Kendari memiliki jumlah barang yang dibongkar dengan angkutan laut tidak begitu jauh jumlahnya dengan Kabupaten Kolaka.
Kondisi Bila Terjadi Pemekaran
Tabel dibawah ini kan menjelaskan peringkat daya saing dai masing-masing Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan variabel jumlah barang yang di bongkar dengan angkutan laut.
Tabel IV.12
Peringkat Daya Saing Jumlah Barang yang Dibongkar dengan Angkutan Laut Jika Terjadi Pemekaran
No Kabupaten/kota
Jumlah barang yang dibongkar (ton)
1 Kendari (Kota) 730.382
2 Kolaka 646.454
3 Bau-Bau (Kota) 175.344
4 Raha 68.984
5 Buton 49.341
6 Konsel 14.542
0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000
Ken dari
Kol aka
Bau -Bau Mun
a But
on Kon
sel Wa
kato bi
Kol ut
Bom bana
Kon awe
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
b
a
ra
n
g
y
a
n
g
d
ib
o
n
g
k
a
(39)
No Kabupaten/kota
Jumlah barang yang dibongkar (ton)
7 Wakatobi 12.311
8 Kolut 8.976
9 Bombana 2.826
10 Konawe 1.524
11 Muna 0
12 Muna Barat 0
Sumber; Hasil Analisis 2009
Sama halnya dengan penjelasan sebelumnya bahwa jika terjadi pemekaran untuk variabel total jumlah barang yang dibongkar dengan angkutan laut posisi daya saing Kabupaten Muna berubah pada peringkat kesebelas akibat tidak adanya pelabuhan. Hal ini juga akan mempengaruhi jumlah barang yang di bongkar dengan angkutan laut. Oleh karena itu daya saing Kabupaten Muna untuk variabel ini kurang bagus jika di bandingkan dengan Kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sumber; Hasil Analisis 2009
Gambar 4.12
Grafik Jumlah Barang yang Dibongkar dengan Angkutan Laut Jika Terjadi Pemekaran
Setelah melihat peringkat daya saing maka berdasarkan gambar di atas bisa dilihat bahwa Kota Kendari memiliki jumlah barang yang dibongkar tidak begitu jauh jumlahnya dengan Kabupaten Kolaka. Namun jika di bandingkaan dengan Kabupaten Muna, maka antara Kota Kendari dengan Kabupaten Muna memiliki jumlah barang yang dibongkar yang sangat jauh perbedaanya. Sebaliknya jika dilihat dari kabupaten/kota yang memiliki peringkat paling
0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000
Ken dari
Kol aka
Bau -BauRah
a But
on Kon
sel Wa
kato bi
Kol ut Bom
bana Kon
awe Mun a Mun a B
arat
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
b
a
ra
n
g
y
a
n
g
d
ib
o
n
g
k
a
(40)
rendah, maka Kabupaten Muna memiliki jumlah yang tidak begitu jauh dengan Kabupaten Wakatobi maupun kabupaten/kota lain selain Kota Kendari dan Kabupaten Kolaka.
4.1.1.3 Transportasi Udara A. Pelabuhan Udara
Kondisi Saat Ini
Tabel dibawah ini akan menjelaskan peringkat daya saing dari masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan variabel jumlah pelabuhan udara kondisi saat ini.
Tabel IV.13
Peringkat Daya Saing Jumlah Pelabuhan Udara Kondisi Saat Ini
Peringkat Kabupaten/kota Jumlah
Pelabuhan Udara
1 Kendari (Kota) 1
2 Muna 0
3 Bau-Bau (Kota) 0
4 Buton 0
5 Konawe 0
6 Kolaka 0
7 Konsel 0
8 Wakatobi 0
9 Bombana 0
10 Kolut 0
Sumber; Hasil Analisis, 2009
Pada variabel ini daya saing Kabupaten Muna maupun kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Tenggara hampir semua sama, kecuali Kota Kendari karena satu-satunya daerah yang memiliki Bandar Udara. Sehingga untuk variabel ini daya saing Kota Kendari lebih unggul dibandingkan dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
(41)
Sumber; Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.13
Grafik Jumlah Pelabuhan Udara Kondisi Saat Ini
Pada variabel ini Kabupaten Muna tidak bisa bersaing dengan Kota Kendari karena Kota Kendari merupakan satu-satunya Kota yang memiliki Bandar udara. Oleh karena itu gambar di atas menunjukan bahwa Kota Kendari pada variabel ini lebih unggul dari kabupaten/kota lain.
Kondisi Bila Terjadi Pemekaran
Tabel dibawah ini akan menjelaskan peringkat daya saing dai masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan variabel jumlah pelabuhan udara jika terjadi pemekaran.
Tabel IV.14
Peringkat Daya Saing Jumlah Pelabuhan Udara Jika Terjadi Pemekaran
Peringkat Kabupaten/kota Jumlah
Pelabuhan Udara
1 Kendari (Kota) 1
2 Muna 0
3 Raha 0
4 Muna Barat 0
5 Bau-Bau (Kota) 0
6 Buton 0
7 Konawe 0
8 Kolaka 0
9 Konsel 0
10 Wakatobi 0
11 Bombana 0
12 Kolut 0
Sumber; Hasil Analisis, 2009 0
0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Ken dari
Mun a
Bau
-Bau Buton Kon
awe Kol
aka Kon
sel Wa
kato bi
Bom bana Kol
ut
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
p
e
la
b
u
h
a
n
u
d
a
(42)
Untuk variabel ini posisi peringkat daya saing Kabupaten Muna tidak berubah baik kondisi saat ini maupun jika terjadi pemekaran karena Kabupaten Muna dan kabupaten/kota lainnya sama-sama tidak memiliki Bandar udara. Kota Kendari tatap lebih unggul terhadap daya saing variabel pelabuhan udara.
Sumber; Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.14
Grafik Jumlah Pelabuhan Udara Jika Terjadi Pemekaran
Sama seperti penjelasan di atas dimana tidak memiliki pengaruh terhadap daya saing Kabupaten Muna baik kondisi saat ini maupun jika terjadi pemekaran dikarenakan Kabupaten Muna tidak memiliki Bandar udara. Oleh karena itu Kota kendari merupakan satu-satunya daerah yang memiliki Bandar udara.
B. Total Jumlah Penumpang Dengan Angkutan Udara
Total Jumlah Penumpang Yang Datang Dengan Angkutan Udara Kondisi Saat Ini
Tabel dibawah ini akan menjelaskan peringkat daya saing dai masing-masing Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan variabel jumlah penumpang yang dtang dengan angkutan udara kondisi saat ini.
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Ken
dari Muna Raha Mun
a B arat
Bau -BauButon
Kon awe
Kol aka
Kon sel
Wa kato
bi Bom
bana Kol ut
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
p
e
la
b
u
h
a
n
u
d
a
(43)
Tabel IV.15
Peringkat Daya Saing Pada Variabel Jumlah Penumpang yang Datang dengan Angkutan Udara Kondisi Saat Ini
Peringkat Kabupaten/kota
Jumlah Penumpang yang
Datang (Orang)
1 Kendari (Kota) 200.911
2 Muna 0
3 Bau-Bau (Kota) 0
4 Buton 0
5 Konawe 0
6 Kolaka 0
7 Konsel 0
8 Wakatobi 0
9 Bombana 0
10 Kolut 0
Sumber; Hasil Analisis, 2009
Posisi peringkat daya saing Kabupaten Muna berada posisi yang kurang baik hal ini karena tidak meiliki bandar udara sehingga jumlah penumpang yang datang untuk angkutan udara tidak memiliki nilai atau dinilai 0 dan pemiliki posisi daya saing yang sama dengan Kabupaten/kota lain yang ada di Sulawesi Tenggara terkecuali Kota Kendari.
Sumber; Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.15
Grfik Jumlah Penumpang yang Datang Dengan Angkutan Udara Kondisi Saat Ini
Sama seperti penjelasan di atas dimana tidak memiliki pengaruh terhadap daya saing Kabupaten Muna baik Kondisi Saat Ini maupun jika terjadi pemekaran
0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000
Ken dari
Mun a
Bau -Bau Buton
Kon awe
Kol aka
Kon sel
Wa kato
bi Bom
bana Kolut
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
p
e
n
u
m
p
a
n
g
y
a
n
g
d
a
ta
n
(44)
dikarenakan Kabupaten Muna tidak memiliki Bandar udara. Oleh karena itu Kota kendari merupakan satu-satunya daerah yang memiliki Bandar udara.
Kondisi Bila Terjadi Pemekaran
Tabel dibawah ini akan menjelaskan peringkat daya saing dari masing-masing Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan variabel jumlah penumpang yang datang dengan angkutan udara jika terjadi pemekaran.
Tabel IV.16
Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Datang dengan Angkutan Udara Jika Terjadi Pemekaran
Peringkat Kabupaten/kota
Jumlah penumpang yang dating (orang)
1 Kendari (Kota) 200.911
2 Muna 0
3 Bau-Bau (Kota) 0
4 Buton 0
5 Konawe 0
6 Kolaka 0
7 Konsel 0
8 Wakatobi 0
9 Bombana 0
10 Kolut 0
11 Raha 0
12 Muna Barat 0
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Dari tabel diatas maka dapat dilihat urutan peringkat daya saing dari masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara dilihat dari variabel jumlah angkutan udara yang datang dengan angkutan udara. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
(45)
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.16
Grafik Jumlah Penumpang yang Datang dengan Angkutan Udara Setelah Pemekaran
Pada variabel ini posisi daya saing Kabupaten Muna tidak mengalami perubahan baik kondisi saat ini maupun jika terjdi pemekaran, dan mimliki posisi daya saing yang sama dengan Kabupaten/kota lain karena rata-rata hampir semua Kabupate/Kota di Sulawesi Tenggara tidak memiliki bandar udara, terkecuali Kota Kendari. Oleh karena itu daya saing Kabupaten Muna jauh lebih buruk jika dibandingkan Kota Kendari.
Total jumlah penumpang yang berangkat dengan angkutan udara (orang)
Kondisi Saat Ini
Tabel dibawah ini akan menjelaskan peringkat daya saing dai masing-masing Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan variabel jumlah penumpang yang berangkat dengan angkutan udara jika terjadi pemekaran.
Tabel IV.17
Peringkat Daya Jumlah Penumpang yang Berangkat dengan Angkutan Udara Kondisi Saat Ini
Peringkat Kabupaten/kota
Jumlah penumpang yang berangkat
(orang)
1 Kendari (Kota) 203,260
2 Muna 0
3 Bau-Bau (Kota) 0
0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 K e n d a ri M u n a B a u -B a u B u to n K o n a w e K o la k a K o n s e l W a k a to b i B o m b a n a K o lu t R a h a M u n a Kabupaten/Kota J u m la h p e n u m p a n g y a n g d a ta n g
(46)
Peringkat Kabupaten/kota
Jumlah penumpang yang berangkat
(orang)
4 Buton 0
5 Konawe 0
6 Kolaka 0
7 Konsel 0
8 Wakatobi 0
9 Bombana 0
10 Kolut 0
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat urutan peringkat daya saing antar kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk variabel jumlah penumpang yang berangkat dengan angkutan udara Kondisi Saat Ini.
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.17
Grafik Jumlah Penumpang yang Berangkat dengan Angkutan Udara Kondisi Saat Ini
Sebelumnya hampir sama dengan penjelasan di atas, dimana Kabupaten Muna tidak memiliki bandar udara, sehingga pada variabel ini daya saing Kabuaten Muna tidak termasuk baik dan memiliki posisi daya saing yang sama dengan Kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Oleh sebab itu sbelum pemekaran daya saing Kabupaten Muna berada pada peringkat kedua tetapi memiliki skor yang sama seperti kabupaten/kota lain terkecuali Kota Kendari.
0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000
Ken dari
Mun a Bau
-Bau Buton Kon
aw e
Kol aka
Kon sel
Wa kato
bi Bom
bana Kol ut
Kabupaten/Kota
J
u
m
la
h
p
e
n
u
m
p
a
n
g
y
a
n
g
b
e
ra
n
g
k
a
(47)
Kondisi Bila Terjadi Pemekaran
Tabel dibawah ini akan menjelaskan peringkat daya saing dai masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan variabel jumlah penumpang yang berangkat dengan angkutan udara jika terjadi pemekaran.
Tabel IV.18
Peringkat Daya Saing Jumlah Penumpang yang Berangkat dengan Angkutan Udara Jika Terjadi Pemekaran
Peringkat Kabupaten/kota
Jumlah Penumpang yang Berangkat
(Orang)
1 Kendari (Kota) 203.260
2 Muna 0
3 Bau-Bau (Kota) 0
4 Buton 0
5 Konawe 0
6 Kolaka 0
7 Konsel 0
8 Wakatobi 0
9 Bombana 0
10 Kolut 0
11 Raha 0
12 Muna Barat 0
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat urutan peringkat daya saing antar kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk variabel jumlah penumpang yang berangkat dengan angkutan udara jika terjadi pemekaran.
Sumber: Hasil Analisis, 2009
Gambar 4.18
Grafik Jumlah Penumpang yang Berangkat dengan Angkutan Udara Jika Terjadi Pemekaran
0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 K e n d a ri M u n a B a u -B a u B u to n K o n a w e K o la k a K o n s e l W a k a to b i B o m b a n a K o lu t R a h a M u n a B a ra t Kabupaten/Kota J u m la h p e n u m p a n g y a n g b e ra n g k a t
(1)
LEMBAR PENGESAHAN
IDENTIFIKASI PERUBAHAN DAYA SAING DAERAH DARI
ASPEK INFRASTRUKTUR, SUMBER DAYA ALAM, DAN
SUMBER DAYA MANUSIA AKIBAT PEMEKARAN DAERAH
(Studi Kasus : Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara)
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Studi Strata I
Pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Oleh:
Waode Siti Rahma Wati Ghia
1.06.05.017
Menyetujui,
Bandung, Agustus 2009
Pembimbing I
Ir. Romeiza Syafriharti, MT
NIP. 4127 70 17 001
Pembimbing II
Rifiati Safariah, ST, MT
NIP. 4127 70 17 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Ir. Romeiza Syafriharti, MT
NIP. 4127 70 17 001
(2)
Saat Ini
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia
Y1 Y2 Y3 Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7
98.883 66595 113 59.8 113180 46.4 4.7 21.32 14.22 11.01 99.405 1640 12 64.2 87197 34.7 14.9 41.92 20.01 26.02 99.833 6175 6 60.5 45694 36.7 11.6 10.69 15.25 29.94 99.863 81081 5 50.6 112698 40.9 3.9 23.02 28.4 30.47 99.406 473319 3 59.1 120356 53.6 6.4 14.19 41.62 36.11 95.017 230572 6 59.6 124855 44.8 2.7 35.5 26.58 28.23 96.353 164297 4 59.5 120280 50.6 4.8 16.06 22.85 29.32 99.519 0 82 55.7 45430 45.7 10.7 23.85 27.78 31.75
No Kota/Kab. Infrastruktur
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14
1 Kab. Muna 0.341 2 145916 143920 68984 16883 307 80 47 3 1 6 20 80
2 Kota Kendari 1.261 4 135581 148625 730382 167400 117 28 21 8 8 4 11 19 3 Kota Bau-Bau 0.591 3 508816 393233 175344 2261963 65 15 17 6 2 3 9 13
4 Kab. Buton 0.258 1 167312 198980 49341 50988 291 42 27 0 1 4 13 52
5 Kab. Konawe 0.08 1 20718 25849 1524 153 380 56 22 2 1 4 21 62
6 Kab. Kolaka 0.166 2 195994 224706 646454 2351595 286 43 17 6 2 4 12 67
7 Kab. Konsel 1.524 2 90583 91235 14542 34364 300 39 27 0 1 6 14 60
8 Kab. Wakatobi 0.118 1 48115 51068 12311 2578 107 17 11 0 1 6 5 18
9 Kab. Bombana 0.205 1 28758 32432 2826 1906 126 20 10 0 1 7 3 36
(3)
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia
Y1 Y2 Y3 Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7
99.561 132130 10 58.1 50238 46.4 3.5 20.43 22.25 21.24 99.822 68197 6 59.1 49400 52.3 6.7 37.9 43.33 12.98
Standarisasi
No Kota/Kab. Infrastruktur
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14
1 Kab. Muna -0.259 0.194 0.042 0.066 -0.367 -0.493 0.865 2.093 2.213 0.161 -0.412 0.887 1.402 1.537 2 Kota Kendari 1.548 2.130 -0.030 0.107 2.010 -0.336 -0.761 -0.336 0.066 1.774 2.794 -0.380 -0.016 -1.004 3 Kota Bau-Bau 0.232 1.162 2.578 2.252 0.015 1.848 -1.206 -0.944 -0.264 1.129 0.046 -1.014 -0.331 -1.254 4 Kab. Buton -0.422 -0.775 0.191 0.549 -0.437 -0.457 0.728 0.318 0.562 -0.806 -0.412 -0.380 0.299 0.371 5 Kab. Konawe -0.771 -0.775 -0.833 -0.969 -0.609 -0.510 1.490 0.972 0.149 -0.161 -0.412 -0.380 1.559 0.787 6 Kab. Kolaka -0.602 0.194 0.392 0.774 1.708 1.941 0.686 0.364 -0.264 1.129 0.046 -0.380 0.142 0.996 7 Kab. Konsel 2.065 0.194 -0.345 -0.396 -0.562 -0.474 0.806 0.178 0.562 -0.806 -0.412 0.887 0.457 0.704 8 Kab. Wakatobi -0.697 -0.775 -0.642 -0.748 -0.570 -0.508 -0.847 -0.850 -0.760 -0.806 -0.412 0.887 -0.961 -1.046 9 Kab. Bombana -0.526 -0.775 -0.777 -0.911 -0.605 -0.508 -0.684 -0.710 -0.842 -0.806 -0.412 1.521 -1.276 -0.296 10 Kab. Kolut -0.569 -0.775 -0.577 -0.725 -0.582 -0.503 -1.078 -1.084 -1.420 -0.806 -0.412 -1.648 -1.276 -0.796
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia
Y1 Y2 Y3 Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7
0.070 -0.387 2.255 0.335 0.744 0.190 -0.564 -0.300 -1.223 -1.796 0.381 -0.837 -0.324 1.586 0.007 -1.675 1.949 1.652 -0.634 0.038 0.635 -0.805 -0.478 0.534 -1.169 -1.356 1.136 -1.308 -1.118 0.517 0.653 -0.286 -0.503 -2.280 0.730 -0.687 -0.762 -0.139 0.221 0.582 0.381 2.431 -0.554 0.136 0.948 1.337 -0.145 -0.976 1.568 1.271
(4)
Y1 Y2 Y3 Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 -2.233 0.749 -0.478 0.279 1.075 -0.065 -1.057 1.044 0.036 0.308 -1.437 0.290 -0.529 0.250 0.945 0.859 -0.540 -0.799 -0.344 0.441 0.448 -0.848 1.464 -0.830 -1.177 0.078 0.914 -0.060 0.158 0.738 0.473 0.067 -0.375 -0.148 -1.040 0.190 -0.860 -0.385 -0.405 -0.546 0.629 -0.376 -0.478 0.136 -1.064 1.130 -0.071 1.271 1.742 -1.555
Jika Mekar
No Kota/Kab.
Infrastruktur
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14
1 Kab. Muna 0.249 0 0 0 0 0 120 33 14 0 0 3 6 33
2 Kota Kendari 1.261 4 135581 148625 730382 167400 117 28 21 8 8 4 11 19
3 Kota Bau-Bau 0.591 3 508816 393233 175344 2261963 65 15 17 6 2 3 9 13
4 Kab. Buton 0.258 1 167312 198980 49341 50988 291 42 27 0 1 4 13 52
5 Kab. Konawe 0.08 1 20718 25849 1524 153 380 56 22 2 1 4 21 62
6 Kab. Kolaka 0.166 2 195994 224706 646454 2351595 286 43 17 6 2 4 12 67
7 Kab. Konsel 1.524 2 90583 91235 14542 34364 300 39 27 0 1 6 14 60
8 Kab. Wakatobi 0.118 1 48115 51068 12311 2578 107 17 11 0 1 6 5 18
9 Kab. Bombana 0.205 1 28758 32432 2826 1906 126 20 10 0 1 7 3 36
10 Kab. Kolut 0.183 1 57394 53638 8976 7063 80 12 3 0 1 2 3 24
11 Kota Raha 0.628 2 145916 143920 68984 16883 95 27 26 3 1 1 8 16
(5)
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia
Y1 Y2 Y3 Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7
96.36 23625 57 59 37845 47.3 4 23.68 14.17 13.13
99.405 1640 12 64.2 87197 34.7 14.9 41.92 20.01 26.02
99.833 6175 6 60.5 45694 36.7 11.6 10.69 15.25 29.94
99.863 81081 5 50.6 112698 40.9 3.9 23.02 28.4 30.47
99.406 473319 3 59.1 120356 53.6 6.4 14.19 41.62 36.11
95.017 230572 6 59.6 124855 44.8 2.7 35.5 26.58 28.23
96.353 164297 4 59.5 120280 50.6 4.8 16.06 22.85 29.32
99.519 0 82 55.7 45430 45.7 10.7 23.85 27.78 31.75
99.561 132130 10 58.1 50238 46.4 3.5 20.43 22.25 21.24
99.822 68197 6 59.1 49400 52.3 6.7 37.9 43.33 12.98
99.99 20805 36 62 38716 38.8 2.9 18.06 13.02 9.68
98.98 22165 20 57.7 36619 57.7 7.1 24.45 16.96 13.7
Stadarisasi
No Kota/Kab.
Infrastruktur
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14
1 Kab. Muna -0.464 -1.285 -0.830 -0.979 -0.547 -0.459 -0.472 0.272 -0.352 -0.702 -0.751 -0.463 -0.618 -0.149
2 Kota Kendari 1.698 2.141 0.135 0.302 2.257 -0.271 -0.500 -0.099 0.518 1.993 3.043 0.093 0.333 -0.867
3 Kota Bau-Bau 0.267 1.285 2.793 2.410 0.126 2.087 -0.976 -1.062 0.021 1.320 0.198 -0.463 -0.048 -1.174
4 Kab. Buton -0.445 -0.428 0.361 0.736 -0.358 -0.402 1.094 0.938 1.264 -0.702 -0.277 0.093 0.713 0.824
5 Kab. Konawe -0.825 -0.428 -0.683 -0.757 -0.542 -0.459 1.909 1.975 0.642 -0.028 -0.277 0.093 2.234 1.337
6 Kab. Kolaka -0.641 0.428 0.565 0.957 1.935 2.188 1.048 1.012 0.021 1.320 0.198 0.093 0.523 1.593
7 Kab. Konsel 2.260 0.428 -0.185 -0.193 -0.492 -0.420 1.176 0.716 1.264 -0.702 -0.277 1.203 0.903 1.234
8 Kab. Wakatobi -0.744 -0.428 -0.488 -0.539 -0.500 -0.456 -0.592 -0.914 -0.725 -0.702 -0.277 1.203 -0.808 -0.918
(6)
10 Kab. Kolut -0.605 -0.428 -0.422 -0.517 -0.513 -0.451 -0.839 -1.284 -1.720 -0.702 -0.277 -1.018 -1.188 -0.611
11 Kota Raha 0.346 0.428 0.209 0.261 -0.283 -0.440 -0.701 -0.173 1.140 0.309 -0.277 -1.573 -0.238 -1.021
12 Kab. Muna Barat -0.291 -1.285 -0.830 -0.979 -0.547 -0.459 -0.729 -0.691 -1.223 -0.702 -0.751 -1.018 -0.618 -0.252
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia
Y1 Y2 Y3 Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7
-1.345 -0.568 1.445 0.073 -0.929 0.213 -0.668 -0.048 -1.024 -1.158
0.424 -0.727 -0.341 1.633 0.396 -1.568 2.131 1.835 -0.437 0.275
0.672 -0.694 -0.579 0.523 -0.718 -1.285 1.284 -1.389 -0.916 0.711
0.690 -0.152 -0.618 -2.448 1.081 -0.692 -0.693 -0.116 0.407 0.770
0.424 2.690 -0.698 0.103 1.287 1.104 -0.051 -1.028 1.737 1.397
-2.126 0.932 -0.579 0.253 1.407 -0.140 -1.002 1.172 0.224 0.521
-1.350 0.451 -0.658 0.223 1.284 0.680 -0.462 -0.835 -0.151 0.642
0.490 -0.739 2.437 -0.918 -0.725 -0.013 1.053 -0.031 0.345 0.912
0.514 0.218 -0.420 -0.198 -0.596 0.086 -0.796 -0.384 -0.211 -0.257
0.666 -0.245 -0.579 0.103 -0.619 0.920 0.026 1.420 1.910 -1.175
0.764 -0.588 0.612 0.973 -0.906 -0.988 -0.950 -0.628 -1.140 -1.542