1.63 2.68 15.96 Kompetensi Pedagogik Guru jurnal online jpips juni 2015 peningkatan kinerja dan profesionalisme tenaga pendidik guru di kota palangka raya tonich uda

PENINGKATAN KINERJA DAN PROF ESIONALISME TENAGA PENDIDIKGURU DI KOTA PALANGKA RAYA 111 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 Indikasi ekonomi ini sebagaimana dapat dilihat dari angka pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB Kota Palangka Raya yang tampak semakin membaik. Sebagaimana tahun 2010, PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 3.588,03 milyar rupiah atau meningkat 15,45 dari tahun sebelumnya 3.107,86 milyar rupiah. PDRB atas dasar harga konstan 2000, terjadi kenaikan sebesar 6,95 dari tahun sebelumnya yaitu 1.564,42 milyar rupiah. Tahun 2010 di Kota Palangka Raya, sektor jasa-jasa memberi-kan sumbangan yang terbesar dalam pembentuk-an PDRB. Sumbangan sektor jasa- jasa mencapai 34,99. Kemudian disusul secara berturut-turut oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 18,99, sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 15,96, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaam sebesar 7,75, dan sektor bangunan sebesar 6,67. 5.51 5.69 6.09 5.55 6.95 1 2 3 4 5 6 7 8 2006 2007 2008 2009 2010 Laju Pertumbuhan PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga Konstan dalam - 10.00 20.00 30.00 40.00 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, … Pertambangan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel Restoran Pengangkutan Komunikasi Keuangan, Persewaan, Jasa Prsh Jasa-jasa

6.38 1.63

4.96 2.68

6.67 15.96

18.99 7.75

34.99 Kontribusi Sektor Ekonomi terhadap PDRB Kota Palangka Raya Tahun 2010 atas dasar harga berlaku dalam PENINGKATAN KINERJA DAN PROF ESIONALISME TENAGA PENDIDIKGURU DI KOTA PALANGKA RAYA 112 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6

3.7.2. Pendapatan Regional Perkapita

Pendapatan regional perkapita masyarakat Kota Palangka Raya pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 12.631.304,02 dan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp. 5.412147,90. Baik atas dasar harga konstan maupun harga berlaku, pendapatan regional perkapita mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu meningkat 11,06 atas dasar harga berlaku dan 3,32 atas dasar harga konstan 2000. Secara rinci pendapatan regional perkapita Kota Palangka Raya tersebut sebagaimana terlihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7. Pendapatan Regional Perkapita Kota Palangka Raya atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 Tahun Pendapatan Regional Perkapita Atas dasar harga berlaku Rp Persentase kenaikan Atas dasar harga konstan 2000 Rp Persentase kenaikan 2010 12.631.304,02 11,06 5.412.147,90 3,32 2009 11.373.407,81 8,81 5.238.448,65 3,43 2008 10.452.485,45 14,29 5.064.939,73 0,23 2007 9.145.520,47 9,39 5.053.567,62 2,86 2006 8.360.549,99 17,30 4.912.967,84 2,45 2005 7.127.382,26 7,02 4.795.471,48 -0,62 2004 6.660.073,39 9,83 4.825.508,85 1,92 2003 6.064.189,59 7,96 4.734.608,27 0,26 Rata-rata 8.976.864,12 10,71 5.004.707,54 1,73 Sumber: Kota Palangka Raya dalam Angka Tahun 2010 Secara umum selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 pendapatan regional perkapita atas dasar harga berlaku selalu mengelami kenaikan. Selama kurun waktu tersebut yang mengalami kenaikan paling rendah adalah tahun 2005 sebesar 7,02, sedangkan kenaikan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 17,30 yaitu dari 7,1 juta rupiah pada tahun 2005 menjadi 8,3 juta rupiah pada tahun 2006. Sedangkan pendapatan regional perkapita atas dasar harga konstan 2000 pertumbuhannya mengalami fluktuasi atau turun naik. Kenaikan yang paling besar terjadi pada tahun 2009 sebesar 3,43. KINERJA DAN PROFESIONALISME GURU Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas pembelajaran di sekolah adalah variabel guru. Guru mempunyai pengaruh yang cukup dominan terhadap kualitas pembelajaran di kelas, bahkan sebagai penyeleggara pendidikan di sekolah. Menurut Dedi Supriadi 1999, diantara berbagai masukan input yang menentukan mutu pendidikan yang ditunjukkan oleh prestasi belajar siswa sepertiganya ditentukan oleh guru. Faktor guru yang paling dominan mempengaruh kualitas pembelajaran adalah kinerja dan profesionalisme guru. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nana Sudjana 2002 menunjukkan bahwa 76,7 hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kinerja guru, dengan rincian: kemampuan guru mengajar memberikan sumbangan 32,43, penguasan materi PENINGKATAN KINERJA DAN PROF ESIONALISME TENAGA PENDIDIKGURU DI KOTA PALANGKA RAYA 113 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 pelajaran memberikan sumbangan 32,38 dan sikap guru terhadap mata pelajaran memberikan sumbangan 8,60. Sedangkan penelitian lain seperti oleh Darling dan Hammond 2000 menunjukkan bahwa secara kuantitatif kualitas guru mempunyai korelasi yang sangat kuat terhadap prestasi belajar siswa. Menurut Ceuickshank 2006, kinerja guru yang mempunyai pengaruh secara langsung terhadap proses pembelajaran adalah kinerja guru dalam kelas atau teracher classroom performance . Dari berbagai penelitian dan pendapat tersebut diketahui bahwa kinerja guru merupakan faktor yang dominan dalam menentukan kualitas pembelajaran. Artinya kalau guru yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran mempunyai kinerja yang bagus, akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, begitu juga sebaliknya. Meningkatkan kualitas pembelajaran, akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dipahami karena guru yang profesional dan berkinerja bagus dalam kelas akan mampu menjelaskan pelajaran dengan baik, mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa, mampu menggunakan media pembelajaran dengan baik, mampu membimbing dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa semangat, senang, dan merasa mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Istilah kinerja dimaksudkan sebagai terjemahan dari istilah “ performance ”. Menurut Kane 1986, kinerja bukan merupakan karakteristik seseorang, seperti bakat atau kemampuan, tetapi merupakan perwujudkan dari bakat atau kemampuan itu sendiri. Lebih lanjut Kane mengungkapkan, kinerja dalam kaitannya dengan jabatan diartikan sebagai hasil yang dicapai berkaitan dengan fungsi jabatan dalam periode tertentu. Suryadi Prawirosentono 1999 mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka upaya mencapai tujuan secara legal. Berdasarkan ungkapan tersebut di atas berarti kinerja guru berkaitan dengan komptensi guru. Artinya untuk memiliki kinerja yang baik guru harus didukung dengan kompetensi yang baik. Tanpa memiliki kompetensi yang baik seorang guru tidak akan mungkin memiliki kinerja yang baik. Esensi dari kenerja guru tidak lain merupakan kemampuan guru dalam menunjukkan kecakapan atau kompetensi yang dimiliki dalam dunia kerja yang sebenarnya. Dunia kerja guru yang sebenarnya adalah membelajarkan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Menurut pasal 28 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan pasal 10 ayat 1 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru terdiri dari: a kompetensi pedagogik; b kompetensi kepribadian; c kompetensi profesional; dan d kompetensi sosial. Hasil evaluasi atau penelitian terhadap kinerja dan profesionalisme pendidikguru di Kota Palangka Raya sebagaimana tercermin dalam pembahasan terhadap empat kompetensi sebagaimana yang disajikan dan diuraikan berikut ini. PENINGKATAN KINERJA DAN PROF ESIONALISME TENAGA PENDIDIKGURU DI KOTA PALANGKA RAYA 114 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6

5.1. Kompetensi Pedagogik Guru

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Untuk penelitian ini, beberapa indikator penilaian yang dilakukan terhadap kompetensi pedagogik guru di Kota Palangka Raya, meliputi: a Kemampuan mengenal siswa yang mengikuti pelajarannya b Kemampuan memperlakukan siswa sesuai dengan ciri-cirinya c Kesiapan memberikan pelajaran danatau praktekpraktikum d Keteraturan dan ketertiban menyelenggarakan pembelajaran e Kemampuan menghidupkan suasana kelas f Pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran g Keanekaragaman cara penilaian hasil belajar siswa h Memberikan umpan balik terhadap tugas i Kesesuaian materi ujian dantugas dengan tujuan mata pelajaran Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan bahwa kompetensi pedagogik guru di Kota Palangka Raya sebagian besar sudah tergolong baik. Dari hasil evaluasi diperoleh bahwa terdapat sekitar 19,38 kompetensi pedagogik guru tergolong sangat baik, 73,43 tergolong baik, 6,98 tergolong cukup baik, terdapat 0,23 yang rendah atau kurang baik, sementara yang sangat rendah tidak ada. - 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 SANGAT BAIK BAIK CUKUP RENDAH SANGAT RENDAH 19,37 73,42 6,98 0,23 - TINGKAT KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KOTA PALANGKA RAYA dalam PENINGKATAN KINERJA DAN PROF ESIONALISME TENAGA PENDIDIKGURU DI KOTA PALANGKA RAYA 115 | V o l u m e 3 N o m o r 1 J u n i 2 0 1 5 - I S S N 2 3 5 5 - 0 2 3 6 Secara khusus aspek dari kompetensi pedagogik guru di Kota Palangka Raya yang tergolong masih lemah atau di bawah rata-rata adalah; a kemampuan mengenal siswa yang mengikuti pelajarannya ; b kemampuan memperlakukan siswa sesuai dengan ciri-cirinya , dan c keragaman cara menilaian hasil belajar siswa . Kemampuan mengenal dan memperlakukan siswa sesuai ciri-cirinya hal yang penting diperhatikan guru, karena agar guru dapat membuat strategi dan standar belajar yang dapat diikuti oleh semua siswanya. Keanekaragaman cara penilaian hasil belajar juga penting diperhatikan, karena dengan beragamnya cara menilaian maka semua potensi siswa akan semakin optimal digali oleh guru, dan selanjutnya guru dapat mengembangkan metode pembelajaran yang beragaman. Jika dilihat tingkat kompetensi guru antara yang sudah bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi, tampak bahwa guru yang bersertifikasi memiliki kompotensi pedagogik yang sedikit lebih baik dari yang belum bersertifikasi. Kompetensi pedagogik pada guru yang sudah bersertifikasi mulai dari baik hingga sangat baik, sedangkan guru belum sertifikasi mulai dari rendah hingga sangat baik. Guru yang kompetensi pedagogiknya tergolong sangat baik, yaitu 33,78 pada guru bersertifikasi dan 4,95 pada guru belum bersertifikasi.

5.2. Kompetensi Profesional Guru