Produksi Pangan PRODUKSI DAN KETERSEDIAAN PANGAN

10

II. KONDISI KETAHANAN PANGAN DAN GIZI SAAT INI

A. PRODUKSI DAN KETERSEDIAAN PANGAN

1. Produksi Pangan

Perkembangan produksi pangan nabati di Indonesia disajikan dalam Gambar 1. Terlihat bahwa selama lima tahun terakhir telah terjadi peningkatan produksi pangan, kecuali ubi jalar dan kecang tanah yang laju produksinya cenderung menurun. Pada komoditas yang meningkat produksinya, permasalahan yang terjadi adalah pola peningkatan produksi pangan cenderung melandai dengan rata-rata pertumbuhan kurang satu persen per tahun, sedangkan pertambahan penduduk sebesar 1,2 setiap tahun BPS, 2005. Keadaan ini terjadi antara lain karena luas areal produksi pangan yang cenderung menurun. gula putih meliputi gula konsumsi dan industri Gambar 1. Perkembangan Produksi Pangan Nabati Tingginya proporsi kehilangan hasil pada proses produksi dan penanganan hasil panen dan pengolahan, menjadi kendala yang menyebabkan menurunnya kemampuan 11 penyediaan pangan. Pada padi dan produk hortikultura kehilangan hasil mencapai lebih dari 10 persen. Perkembangan produksi pangan hewani, khususnya daging, susu, telur dan ikan disajikan dalam Gambar 2. Secara umum produksi daging, susu dan telur mengalami peningkatan yang dengan laju yang lebih tinggi pada produksi pangan nabati. Hal ini cukup menggembirakan karena dalam pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia, kontribusi pangan hewani termasuk yang masih rendah dan perlu untuk ditingkatkan konsumsinya. Peningkatan ketersediaan pangan hewani diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap komoditas pangan ini. Gambar 2. Perkembangan Produksi Pangan Hewani Pemenuhan kebutuhan pangan yang mengandalkan produksi domestik merupakan kebijakan yang lazim ditempuh dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terutama pada negara yang jumlah penduduknya besar seperti Indonesia. Kebijakan ini dianggap sebagai cara yang paling aman untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pangan bila dibandingkan dengan pengadan pangan melalui impor. Dalam perkembangannya, kebijakan ini telah mewarnai kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang pertanian dan pangan sejak tahun 1970-an. Hal ini dapat dilihat dari kondisi penyediaan pangan yang sebagian besar berasal dari produksi komoditas pangan 12 domestik. Kemampuan produksi domestik dalam mencukupi kebutuhan pangan dalam hal ini diukur dengan ketergantungan impor pangan rasio impor terhadap kebutuhan. Ketergantungan impor ini semakin menurun sejalan dengan perkembangan waktu, kecuali untuk kedelai yang semakin meningkat Gambar 3. . Perkembangan Ketergantungan Impor Pangan

2. Ketersediaan Pangan