modul ipa smp kk i gabung final

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK: PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Penulis: Mohammad Syarif, Drs., M.Si. (syarifp4tkipa@gmail.com) Yamin Winduono, Drs., M.Pd. (ywind369@gmail.com) Penelaah: Andi Suhandi, Dr., M.Si. Mimin Nurjhani, Dr., M.Pd. Srie Laksmi Saraswati, Dra., M.Pd. Penyunting: M. E. Maulana, M.Si.

PROFESIONAL: BUMI DAN TATA SURYA

Penulis: Moch. Erwin Maulana, M.Si. (merwinmaulana@gmail.com) Santa, M.P., Ir., M.Sc. (santavedca@yahoo.com) Savina Melia, M.Si. (sv.melia77@gmail.com) Zaenal Arifin, M.Si. (zaenal.p4tkipa@gmail.com) Penelaah: Andi Suhandi, Dr., M.Si. Mimin Nurjhani, Dr., M.Pd. Srie Laksmi Saraswati, Dra., M.Pd. Penyunting: M. E. Maulana, M.Si.

Desain Grafis dan Ilustrasi

Tim Desain Grafis Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI I PEDAGOGIK : PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Penulis: Mohammad Syarif, Drs., M.Si. (syarifp4tkipa@gmail.com) Yamin Winduono, Drs., M.Pd. (ywind369@gmail.com)

Penelaah: Andi Suhandi, Dr., M.Si.

Mimin Nurjhani, Dr., M.Pd. Srie Laksmi Saraswati, Dra., M.Pd.

Penyunting: M. E. Maulana, M.Si.

Desain Grafis dan Ilustrasi Tim Desain Grafis

Copyright © 2017 Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.

IPA SMP KK I

Kata Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal

iii

Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April 2017 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,

Sumarna Surapranata, Ph.D.

NIP. 195908011985031002

iv

IPA SMP KK I

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Menengah Pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.

Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April 2017 Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar

Poppy Dewi Puspitawati

NIP. 196305211988032001

vi

IPA SMP KK I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Guru mempunyai kewajiban untuk selalu memperbaharui dan meningkatkan kompetensinya melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai esensi pembelajar seumur hidup. Dalam rangka mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilannya, dikembangkan modul untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan guru yang berisi topik-topik penting. Dengan adanya modul ini, memberikan kesempatan kepada guru untuk belajar lebih mandiri dan aktif. Modul ini dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam kegiatan diklat tatap muka langsung dan juga tatap muka kombinasi (in-on-in).

Modul ini disusun mengingat pembelajaran itu sendiri merupakan proses sitematis untuk mencapai kompetensi siswa yang telah ditetapkan di dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru harus memahami bahwa proses pembelajaran bukan merupakan proses spontan yang terjadi di dalam kelas. Sebelum pembelajaran guru harus merencanakan kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dan aspek-aspek lainnya atau sumber daya yang mendukung pembelajaran di sekolah masing-masing.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan guru yang berjudul “Pengembangan Rencana Perencanaan Pembelajaran ” merupakan modul untuk kompetensi pedagogi guru pada kelompok kompetensi I.

Setiap materi bahasan dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang memuat tujuan, indikator pencapaian kompetensi, uraian materi, aktivitas pembelajaran, latihan/tugas, rangkuman, umpan balik dan tindak lanjut. Di setiap komponen modul yang dikembangkan ini telah diintegrasikan beberapa nilai karakter bangsa, baik secara eksplisit maupun implisit, yang dapat diiplementasikan selama aktivitas pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut untuk mendukung pencapaian revolusi mental bangsa. Integrasi ini juga merupakan salah satu cara penguatan kompetensi sosial dan kepribadian guru (Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007) dalam bentuk modul.

Pendahuluan Di dalam modul kelompok kompetensi I ini, pada bagian pendahuluan

diinformasikan tujuan secara umum yang harus dicapai oleh guru pembelajar setelah mengikuti diklat. Peta kompetensi yang harus dikuasai guru pada kelompok kompetensi I, ruang lingkup, dan saran penggunaan modul. Setelah guru mempelajari modul ini diakhiri dengan evaluasi untuk pengujian diri.

B. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat memahami berbagai prinsip-prinsip penyusunan RPP dalam pembelajaran IPA dan terampil menentukan menyusun RPP sesuai topiknya.

C. Peta Kompetensi

Peta kompetensi yang menjadi acuan dalam belajar modul ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Guru Mapel

Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel

4.1. Memahami prinsip-prinsip yang mendidik

4. Menyelenggarakan Pembelajaran

perancangan kegiatan pengembangan yang mendidik dan menyenangkan.

4.2. Mengembangkan komponen- komponen rancangan kegiatan pengembangan yang mendidik dan menyenangkan.

4.3. Menyusun rancangan kegiatan pengembangan yang mendidik yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, maupun di luar kelas.

IPA SMP KK I

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi pada modul ini terdiri atas empat bagian, yaitu Bagian Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi dan Penutup. Bagian pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul kelompok kompetensi

I, tujuan belajar, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran, ruang lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan pembelajaran berisi Tujuan, Indikator Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak Lanjut Bagian akhir terdiri dari Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas, Evaluasi dan Penutup.

Rincian materi pada modul adalah sebagai berikut.

1. Hakikat RPP.

2. Prinsip-Prinsip RPP

3. Komponen RPP

4. Langkah-Langkah Penyusunan RPP

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Aktivitas Pembelajaran

disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran oleh guru, baik untuk moda tatap muka penuh, maupun moda tatap muka kombinasi (in-on-in). Langkah-langkah belajar secara umum adalah sebagai berikut.

Pendahuluan

Gambar 1. Alur Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

Berdasarkan gambar dapat dilihat terdapat dua alur kegiatan pelaksanaan kegiatan diklat tatap muka penuh dan kombinasi. Deskripsi kedua jenis diklat tatap muka ini terdapat pada penjelasan berikut ini.

IPA SMP KK I

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanakan secara terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator. Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur berikut ini.

Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :

 latar belakang yang memuat gambaran materi  tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi  kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul  ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran  langkah-langkah penggunaan modul

Pendahuluan

b. Mengkaji Materi Diklat

Pada Pada kegiatan ini fasilitator memberi kesempatan kepada guru pembelajar untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru dapat mempelajari materi secara individual atau kelompok.

c. Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu/instruksi yang tertera pada modul, baik bagian

1. Diskusi Materi,

2. Praktik dan Latihan. Peserta perlu secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai membuat kesimpulan kegiatan.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dibahas bersama.

e. Refleksi Kegiatan

Pada kegiatan ini peserta dan penyaji merefleksi penguasaan materi setelah mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran.

IPA SMP KK I

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Kombinasi (In-On-In)

Kegiatan diklat tatap muka kombinasi (in-on-in) terdiri atas tiga kegiatan, yaitu tatap muka kesatu (in-1), penugasan (on the job learning), dan tatap muka kedua (in-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka kombinasi tergambar pada alur berikut ini.

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Kombinasi (in-on-in) Pada kegiatan in-1 peserta mempelajari uraian materi dan mengerjakan Aktivitas

Pembelajaran bagian 1. Diskusi Materi di tempat diklat. Pada saat on the job

learning peserta melakukan Aktivitas Pembelajaran bagian 2. Praktik dan mengisi latihan secara mandiri di tempat kerja masing-masing. Pada Kegiatan in-2 peserta melaporkan dan mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan selama on the job learning yang difasilitasi oleh narasumber/instruktur nasional.

Pendahuluan

Di dalam modul dilengkapi beberapa kegiatan di aktivitas pembelajaran (BAB II,

Bagian E) sebagai cara guru untuk pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari yang dipandu menggunakan lembar kegiatan (LK). Pada kegiatan diklat tatap muka kombinasi, beberapa LK dikerjakan pada tatap muka kesatu dan beberapa LK dikerjakan pada saat on the job learning. Hasil implementasi LK pada on the job learning menjadi tagihan pada kegiatan tatap muka kedu (in-2). Berikut ini daftar pengelompokkan lembar kegiatan (LK) pada setiap tahap kegiatan tatap muka kombinasi.

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul untuk OJL

Kode Dilaksanakan Pada No

Judul Lembar Kerja

Lembar Kerja Tahap

1. LK.I.01.

Diskusi Materi Pengembangan

In service 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2. LK.I.02

Penyusunan dan Penelaahan

On the job learning

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA

3. LK.I.03.

Penelaahan Rencana

On the job learning

Pelaksanaan Pembelajaran

IPA SMP KK I

Kegiatan Pembelajaran 1 Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu kali tatap muka atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kompetensi guru terkait dengan materi ini adalah “Memahami prinsip-prinsip pengembangan RPP IPA sesuai kurikulum”. Kompetensi ini dapat dicapai jika guru belajar materi ini dengan kerja keras, profesional, kreatif dan mandiridalam melakukan tugas sesuai instruksi pada bagian aktivitas belajar yang tersedia, disiplin dalam mengikuti tahap-tahap belajar serta bertanggung jawab dalam membuat laporan atau hasil kerja

A. Tujuan

Setelah belajar dengan modul ini diharapkan Anda dapat memahami prinsip- prinsip pengembangan RPP sesuai kurikulum serta mampu mengembangkan komponen RPP mulai dari mengidentifikasi kompetensi dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan, mengembangakan indikator pencapaian kompetensi dan menentukan bahan ajar sesuai prinsip pengembangan RPP

Kegiatan Pembelajaran 1

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui materi pada modul ini adalah:

 Menjelaskan hakekat RPP.  Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan RPP.  Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.  Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, KD dan Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK).  Menelaah RPP yang telah disusun.

C. Uraian Materi

Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan langkah-langkah penyusunan RPP seperti yang tertera pada Permendikbud tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah Nomor

22 Tahun 2016

1. Hakikat RPP

RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; materi pokok; (2) alokasi waktu; (3) Tujuan pembelajaran, KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar. Pengembangan RPP disusun sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.

IPA SMP KK I

Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.

Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.

a. Prinsip Penyusunan RPP

Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah:

1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar (KD) sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).

2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

4) Berpusat pada peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

5) Berbasis konteks. Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan

sekitarnya sebagai sumber belajar.

Kegiatan Pembelajaran 1

6) Berorientasi kekinian. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.

7) Mengembangkan kemandirian belajar. Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.

8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

9) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar kompetensi dan/atau antar muatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

10) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

IPA SMP KK I

b. Komponen dan Sistematika RPP

Komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah

Mata pelajaran

Kelas/Semester

Materi Pokok

Alokasi Waktu

A. Tujuan Pembelajaran

B. Kompetensi Inti (KI)

C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

2. KD pada KI-2

3. KD pada KI-3

4. KD pada KI-4

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2

3. Indikator KD pada KI-3

4. Indikator KD pada KI-4

E. Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial)

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti

Kegiatan Pembelajaran 1

 Mengamati  Menanya  Mengumpulkan informasi/mencoba  Menalar/mengasosiasi  Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti **)  Mengamati  Menanya

 Mengumpulkan informasi/mencoba  Menalar/mengasosiasi  Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

3. Pertemuan seterusnya.

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian

a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan. Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

2. Bahan

3. Sumber Belajar

IPA SMP KK I

2. Langkah Penyusunan RPP

Langkah langkah penyusunan RPP berdasarkan Permendikbud No. 22 tahun 2016 sebagai berikut:

a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6) sumber belajar;

b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;

c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;

d. Penjabaran kegiatan pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar;

e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup;

f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,

teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;

g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan

penilaian; dan

h. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan

yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.

3. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada RPP, guru harus menyusun skenario pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-langkah kegiatan tersebut secara rinci telah ditetapkan dalam peraturan, guru dapat menyesuaikan dengan situasi atau kondisi kelas dan topik atau materi pelajaran yang akan disajikan. Langkah pembelajaran yang disarankan pada Permendibud nomor 22 tahun 2016 adalah sebagai berikut.

Kegiatan Pembelajaran 1

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk

menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup terdiri atas:

1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan

IPA SMP KK I

yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

RPP sebaiknya ditulis secara sistematis, dalam bahasa yang singkat dan jelas. Pada penyusunan RPP format RPP tidak ditentukan tetapi seluruh komponen harus ada. Dari segi estetika sebaiknya ada format atau layout yang baik dan mudah dibaca. Contoh format RPP adalah sebagai berikut

Alternatif Format RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah:

Mata pelajaran:

Kelas/Semester:

Materi Pokok

Alokasi Waktu:

A. Tujuan Pembelajaran

B. Kompetensi Inti (KI)

C. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

2. KD pada KI-2

3. KD pada KI-3

4. KD pada KI-4

D. Indikator Pencapaian Kompetensi*)

1. Indikator KD pada KI-1

Kegiatan Pembelajaran 1

2. Indikator KD pada KI-2

3. Indikator KD pada KI-3

4. Indikator KD pada KI-4

E. Materi Pembelajaran

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)

Alokasi Pembelajaran Pembelajaran

Langkah Sintak Model

Deskripsi

Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Memuat kegiatan

Kegiatan Inti

- Mengamati - Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba

- Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan

Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)

Alokasi Pembelajaran Pembelajaran

Langkah Sintak Model

Deskripsi

Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Memuat kegiatan

Kegiatan Inti

- Mengamati - Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba

- Menalar/mengasosiasi - Mengomunikasikan

Kegiatan Penutup

IPA SMP KK I

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian

a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

4. Kunci dan Pedoman Penskoran

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/Alat

2. Bahan

3. Sumber Belajar

Kegiatan Pembelajaran 1

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata pelajaran:

: IPA

Kelas/Semeste

: IX/ I

Materi Pokok

: Listrik

Alokasi Waktu:

: 2 X 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran:

Siswa dapat menjelaskan listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik, kelistrikan pada sistem saraf dengan tepat melalui praktikum dan diskusi

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

IPA SMP KK I

C. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3.5 Memahami konsep listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik, kelistrikan pada sistem saraf dan contohnya pada hewan-hewan yang mengandung listrik.

4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki muatan listrik statis dan interaksinya, serta sifat hantaran listrik bahan.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan perilaku rasa syukur terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku bekerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3. Mengidentifikasi bagian-bagian sel saraf.

4. Menjelaskan prinsip kelistrikan pada saraf manusia.

5. Menyebutkan contoh hewan-hewan yang mengandung listrik.

6. Menjelaskan prinsip kelistrikan pada beberapa hewan.

E. Materi Pembelajaran

1. Materi Reguler

Materi pembelajaran reguler ini pada terdiri dari dua materi pokok.

A. Kelistrikan pada Saraf Manusia Muatan listrik negatif terdapat di dalam sel saraf dan muatan listrik positif terdapat pada bagian luar sel saraf. Sel saraf dapat menghantarkan rangsang karena adanya muatan yang tarik-menarik. Tarik-menarik muatan listrik pada saraf terjadi bila terdapat rangsangan dari

Kegiatan Pembelajaran 1

neurotransmitter.

B. Hewan-hewan yang menghasilkan listrik Hewan menghasilkan listrik sebagai impuls rangsang dalam tubuhnya

untuk menanggapi rangsangan, bergerak, berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi. Hewan-hewan yang menghasilkan listrik antara lain: ikan belalai gajah, ikan pari elektrik, hiu kepala martil, echidnas, belut listrik, dan lele elektrik.

2. Materi Pengayaan

Materi pengayaan terdiri dari konsep medan listrik dan cara menggambarkan garis medan listrik. Medan listrik digambarkan oleh serangkaian garis listrik yang arahnya keluar atau masuk ke dalam muatan. Arah garis listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan muatan negatif dan arah garis listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan muatan positif.

3. Materi Remedial

Materi remedial merupakan materi reguler. Materi ini diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar. Materi yang diberikan disesuaikan dengan bagian materi yang belum dikuasai oleh peserta didik pada indikator-indikator pencapaian kompetensi tertentu dan guru dapat menggunakan strategi/metode yang berbeda dengan pembelajaran sebelumnya (reguler).

Materi pembelajaran reguler dan pengayaan selengkapnya terdapat pada Lampiran RPP.

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama: 4 JP

Model DL

Waktu

Kegiatan  Menyiapkan peserta didik untuk belajar.

5 menit Pendahuluan

Guru melakukan apersepsi, dengan cara menghubungkan materi yang akan

disampaikan tentang kelistrikan pada manusia dan hewan; dengan kelistrikan

pada benda-benda bermuatan yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya

(listrik statis).  Guru menyampaikan kompetensi yang

akan dicapai dan rencana kegiatan.  Guru menyampaikan manfaat materi

pembelajaran  Guru membagi peserta didik menjadi

delapan kelompok.

IPA SMP KK I

Kegiatan Inti Stimulation  Peserta didik diberi motivasi atau

70 menit (stimulasi/

rangsangan untuk memusatkan perhatian pemberian

pada topik kelistrikan pada saraf manusia rangsangan)

dengan cara: - mengajak seluruh peserta didik untuk

memukulkan sikutnya ke meja. Problem

 Guru memberikan kesempatan pada statement peserta didik untuk mengidentifikasi (pertanyaan/

sebanyak mungkin masalah yang berkaitan identifikasi

dengan demonstrasi di atas, sampai

peserta didik dapat berpikir dan bertanya. masalah)  Peserta didik diminta merumuskan satu pertanyaan setelah berkaitan dengan

demonstrasi di atas. Pertanyaan diarahkan terkait dengan kelistrikan pada saraf dalam

menanggapi rangsang, seperti: - Mengapa kita merasakan sakit seperti

tersetrum listrik ketika sikut dipukulkan ke meja?

 Peserta didik diminta untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan yang mereka rumuskan.

Data  Guru membagikan Lembar Kerja 1 tentang

collection kelistrikan pada saraf manusia

(pengumpula  Peserta didik mengumpulkan informasi

n data) yang relevan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.

 Peserta didik membaca literatur/bahan bacaan tentang “Sel Saraf pada Manusia”  Peserta didik mengamati gambar sel saraf

manusia, kemudian membaca tabel tentang bagian-bagian saraf manusia dan

fungsinya.

Data  Dalam kelompoknya peserta didik processing berdiskusi untuk mengolah informasi yang

(pengolahan diperoleh dari hasil pengamatan gambar Data)

dan bahan bacaan/literatur tentang “Sel saraf pada manusia”.

 Peserta didik mengasosiasi informasi yang diperoleh sehingga dapat menjawab

pertanyaan di dalam LK 1 tentang kelistrikan pada saraf manusia.

Kegiatan Pembelajaran 1

Verification  Peserta didik memeriksa secara cermat (pembuktian)

rumusan hipotesis yang telah dibuat pada awal pembelajaran.

 Peserta didik membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dirumuskan dengan cara mencocokkan rumusan hipotesis tentang kelistrikan pada saraf manusia dengan konsep yang berhasil ditemukan dari buku sumber/literatur.

Generalizatio  Peserta

menyimpulkan hasil n (menarik

didik

pengumpulan informasi dan diskusi, kesimpulan)

misalnya: - menyimpulkan bahwa tubuh dapat

merasakan rangsang dari lingkungan karena adanya sistem saraf yang

memanfaatkan prinsip kelistrikan; - menyimpulkan bahwa kelistrikan juga

terdapat pada beberapa hewan.  Peserta didik mengomunikasikan informasi

yang telah diperoleh di depan kelas.  Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang kelistrikan pada saraf manusia,

dan

hewan-hewan yang

menghasilkan listrik.

Kegiatan  Peserta didik dan guru mereviu hasil

5 menit Penutup

kegiatan pembelajaran.  Peserta didik ditugaskan membuat makalah tentang sifat kelistrikan pada saraf

manusia dan beberapa hewan penghasil listrik untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

 Peserta didik mengisi Kuis tentang Konsep

Listrik Statis.

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian : Tehnik peilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut

Metode/Teknik penilaian Bentuk Instrumen

 Observasi  Lembar pengamatan Sikap dan Rubrik  Tes Tertulis

 Tes Uraian dan Pilihan Ganda

IPA SMP KK I

2. Instrumen penilaian

a. Penilaian Kompetensi Sikap

1. Lembar Pengamatan Sikap/Perilaku pada saat Diskusi

Kerja sama Santun

Proaktif Bijaksana

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan.

Kriterianya yaitu:

4 = sangat baik; 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang

2. Lembar penilaian diri

Penilaian Diri

Topik: ......................

Nama: ................ Kelas: ...................

Setelah mempelajari materi Konsep Listrik Statis, kamu dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

Sudah Belum No

Pernyataan

memahami memahami

1. Jenis muatan listrik

2. Konsep listrik statis

3. Interaksi dua benda bermuatan listrik

4. Hokum Coulomb

5. Kelistrikan pada saraf

6. Cara menghitung hambatan suatu kawat

Kegiatan Pembelajaran 1

7. Sifat hantaran pada kawat

8. ..................................................... Catatan: skor 1 = Tidak; 2 = Ya

Nilai peserta didik menggunakan rumus:

3. Penilaian antarpeserta didik

Penilaian antarpeserta didik

Topik/Subtopik: ............................. Nama Teman yang dinilai: .................. Tanggal Penilaian: ........................ Nama Penilai:.......................................

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran - Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil

pengamatanmu. - Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

Dilakukan/muncul No

Perilaku

Ya Tidak

1. Mau menerima pendapat teman

2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya

3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan

4. Mau bekerjasama dengan semua teman

Penskoran: Pernyataan 1, 3, dan 4 : Ya = 2, Tidak = 1 Pernyataan 2

: Ya = 1, Tidak = 2

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

IPA SMP KK I

4. Jurnal

JURNAL

Nama Peserta Didik: …………...........................................…….. Kelas: ..................................................................................... Aspek yang diamati: ………...........................................………..

Keterangan/ No Hari/Tanggal

Kejadian

Tindak Lanjut

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

a. Tes pilihan ganda

Pilihlah satu jawaban yang benar.

1. Bagian sel saraf yang berfungsi meneruskan impuls listrik dari badan sel saraf ke sel saraf lain adalah ....

a. dendrit

b. myelin

c. akson

d. nodus ranvier

2. Zat kimia yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang listrik dalam tubuh manusia adalah ….

a. lipase

b. neurotransmitter

c. amilase

d. esterogen

3. Sel saraf sering diibaratkan seperti kabel listrik karena memiliki bentuk dan mekanisme kerja yang hampir sama. Pada sel saraf terdapat isolator listrik, yaitu ....

a. akson

b. dendrit

c. myelin

d. nodus ranvier

Kegiatan Pembelajaran 1

4. Listrik dapat mengalir dalam saraf karena faktor-faktor berikut, kecuali ....

a. ada rangsangan dari luar

b. ada ion di dalam tubuh

c. akson sebagai penghantar listrik

d. myelin sebagai isolator listrik

5. Ikan belalai gajah memiliki mulut yang panjang menyerupai bentuk belalai gajah. Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi. Pernyataan yang benar berkaitan dengan sel elektropax ini adalah ....

a. sel electroplax menghasilkan muatan positif pada bagian dalam dan muatan negatif pada bagian luar

b. sel electroplax menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar

c. sel electroplax hanya menghasilkan muatan negatif pada saat ikan beristirahat

d. sel electroplax hanya menghasilkan muatan positif pada saat ikan beristirahat

Kunci jawaban:

1 2 3 4 5 Jawaban

Nomor

Bobot soal masing-masing 1 Nilai

b. Tes uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.

1. Sebutkan bagian-bagian sel saraf berikut dan jelaskan fungsinya.

2. Sebutkan 3 jenis hewan yang dapat menghasilkan listrik dan

jelaskan.

IPA SMP KK I

Kunci Jawaban:

a Sinapsis

Mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain

b Dendrit

Menerima impuls dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel.

c Akson

Meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar.

d Selubung Mempercepat impuls saraf dengan myelin

membantu terjadinya loncatan muatan.

e Nodus

Tempat terjadinya tarik-menarik

ranvier

muatan listrik di membran sel saraf.

f Badan sel Meneruskan impuls dari dendrit ke

akson.

g Inti sel

Di dalam inti sel terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.

Rubrik:

a. Jika dapat menyebutkan 7 bagian sel dengan benar (skor

b. Jika dapat menyebutkan 7 fungsi sel dengan benar sesuai bagian sel (skor 20)

Skor = skor a + skor b

1. Ikan Belalai Gajah

Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus, yang disusun oleh ribuan sel electropax, pada bagian ekor yang mampu menghasilkan listrik statis bertegangan tinggi. Sel electroplax merupakan sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan beristirahat. Arus listrik akan muncul pada saat otot ikan berkontraksi, pada saat itu pula ikan mampu mendeteksi keberadaan predator dan mangsa.

Kegiatan Pembelajaran 1

2. Ikan Pari Elektrik Ikan pari elektrik mampu mengendalikan tegangan

listrik yang ada pada tubuhnya. Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu menghasilkan listrik hingga sebesar 220 volt. Besar tegangan ini sama seperti besar tegangan listrik yang ada di rumah.

3. Hiu Kepala Martil Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu elektroreseptor atau sel penerima rangsang listrik. Hiu kepala martil mampu menerima sinyal listrik hingga setengah milyar

volt. Hiu kepala martil biasa menggunakan kemampuan mendeteksi sinyal listrik untuk mengetahui letak mangsa di bawah pasir, menghindari keberadaan predator, dan untuk mendeteksi arus laut yang bergerak sesuai medan magnet bumi.

4. Echidnas Echidnas memiliki moncong memanjang yang berfungsi

sebagai pengirim sinyal-sinyal listrik untuk menemukan serangga (mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus- menerus dibasahi agar lebih mudah untuk menghantarkan listrik. Hal inilah yang menyebabkan kebanyakan hewan yang memiliki sistem elektroreseptor berasal dari perairan.

5. Belut Listrik Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik dapat

menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan tersebut diyakini dapat membunuh manusia dewasa.

6. Lele Elektrik Lele air tawar yang berasal dari perairan tropis di Afrika ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik hingga sebesar 350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan lele elektrik sama seperti energi listrik yang

diperlukan untuk menyalakan komputer selama 45 menit.

Rubrik:

a. Jika dapat menyebutkan 3 hewan yang menghasilkan listrik dengan benar (skor 5)

b. Jika dapat menjelaskan alasan hewan tersebut menghasilkan listrik (skor 15) Skor = skor a + skor b

Total skor soal nomor 1 dan 2

IPA SMP KK I

c. Penilaian diskusi

Lembar observasi terhadap diskusi dan tanya jawab

Jumlah Peserta

Kebenaran

gagasan yang

Tidak Ya Tidak Fitria Gina

.... Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )

Skor: Ya = 1, Tidak= 0 Nilai

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Mata Pelajaran : IPA Kelas : IX . Kelompok : ..... Topik/Subtopik : Konsep Listrik Statis/Kelistrikan pada Saraf dan Hewan Penghasil

Listrik

Aspek yang dinilai

Nama Catatan No

Peserta

Tata / Nilai didik

Kebenaran Kelengkapa Sistema

Konsep

n gagasan

Kegiatan Pembelajaran 1

Format Penilaian Makalah

Rubrik penilaian laporan No Komponen

Skor

Skor 25 jika seluruh konsep IPA pada makalah benar Kebenaran

1 Skor 15 jika sebagian konsep IPA pada makalah benar Konsep

Skor 5 jika semua konsep IPA pada makalah salah Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep

Kelengkapa

2 Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsep n gagasan

Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep Skor 25 jika sistematika makalah sesuai aturan yang

disepakati Skor 15 jika sistematika makalah kurang sesuai aturan

3 Sistematika

yang disepakati Skor 5 jika sistematika makalah tidak sesuai aturan

yang disepakati Skor 25 jika tata bahasa makalah sesuai aturan

Tata

4 Skor 15 jika tata bahasa makalah kurang sesuai aturan bahasa

Skor 5 jika tata bahasa makalah tidak sesuai aturan

Keterangan:

Skor maksimal

Jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100 Nilai =

x 4

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.  JIka terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial teaching), terhadap kelompok tersebut.

 Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka dilaksanakan penugasan dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.  Jika terdapat kurang dari 30% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka diberikan tugas terhadap kelompok tersebut.

IPA SMP KK I

Setelah remedial dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator- indikator pembelajaran yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik.

Pengayaan

Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas 2,67 dengan cara diberikan tugas mengkaji tentang medan listrik dan bagaimana menggambarkan garis medan listrik pada muatan listrik (positif dan negatif), atau mengerjakan soal-soal yang bersifat HOTS (High Order Thinking Skills) terkait dengan materi Konsep Listrik Statis, Kelistrikan pada Saraf dan Hewan-Hewan yang menghasilkan listrik.

H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

 Media/Alat

- Kabel listrik - Gambar sel saraf

 Bahan

- Lembar Kerja  Sumber belajar Buku IPA Terpadu Kelas IX dan sumber lainnya (Internet, buku literatur)

Lampiran

MATERI PEMBELAJARAN Materi Pembelajaran Reguler

A. Sistem Saraf pada Manusia

Selain pada kabel, ternyata tubuh manusia juga dialiri oleh arus listrik, khususnya pada saraf yaitu dengan adanya impuls listrik. Bidang yang khusus mempelajari tentang aliran impuls listrik pada tubuh manusia disebut biolistrik. Tegangan pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik rumah tangga. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir seperti pada kabel listrik di rumah- rumah.

Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol gerak otot. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirim rangsangan yang diterima panca indera. Rangsangan ini disebut impuls. Setiap sel saraf terdiri atas 3 bagian, yaitu badan sel saraf, dendrit, dan akson atau neurit. Selain ketiga bagian tersebut, pada sel saraf juga terdapat bagian tambahan berupa selubung myelin. Myelin sebetulnya bukan bagian sel

Kegiatan Pembelajaran 1

saraf, tetapi terdiri dari sel pembentuk myelin yang berfungsi menyelubungi akson.

Berdasarkan keberadaan myelin, terdapat dua macam neuron, yaitu neuron yang berselubung myelin dan neuron yang tidak berselubung myelin. Berikut ini bagian-bagian sebuah sel saraf.

Gambar 4. Bagian-bagian sel saraf

Bagian-bagian sel saraf manusia dan fungsinya ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 3. Bagian Sel saraf

Bagian sel No

Fungsi saraf

Deskripsi

1 Dendrit

Penonjolan badan sel yang

Menerima impuls dari sel lain

bercabang-cabang dan

dan meneruskannya ke

berbentuk seperti cabang pohon

badan sel

2 Badan sel

Di dalamnya terdapat inti sel