Prakiraan Beban ProdukHukum ESDM

SI STEM TENAGA LI STRI K SUMATERA 109 c. statistik kebutuhan beban puncak dan beban minimum harian; d. kebijaksanaan cadangan operasi yang ditetapkan dalam Aturan Operasi OC; dan e. informasi lain yang relevan. SDCA1 5.0 Prakiraan Beban untuk Rencana Mingguan Pusat Pengatur Beban harus mempersiapkan prakiraan berikut untuk operasi harian dari suatu Rencana Mingguan: a. kebutuhan energi MWh dan beban-puncak MW Unit- unit Bisnis Distribusi dan para Konsumen Besar; b. kebutuhan energi MWh dan beban-puncak MW pada setiap titik sambungan, dan rugi-rugi jaringan; c. kebutuhan total beban MW setiap setengah jam; dan d. kebutuhan marjin cadangan. Prakiraan beban tersebut harus diselesaikan sebelum akhir minggu sebelum memasuki minggu pelaksanaan Rencana Operasi mingguan. SDCA1 5.1 Pertimbangan dalam pembuatan Prakiraan Beban Mingguan Pusat Pengatur Beban harus mempertimbangkan faktor- faktor data dalam pembuatan Rencana Mingguan: a. prakiraan beban yang digunakan dalam pembuatan Rencana-Bulanan; b. statistik penjualan listrik ke PT PLN Persero Wilayah dan para Konsumen Besar, khususnya catatan rinci data minggu terakhir yang sudah tersedia; c. kebutuhan cadangan operasi yang ditetapkan dalam Aturan Operasi OC; dan d. informasi lain yang relevan. SDCA1 6.0 Prakiraan Beban untuk Pelaksanaan Harian Dispatch Pusat Pengatur Beban harus mempersiapkan prakiraan berikut untuk pelaksanaan dispatch per ½ jam-an dari suatu Rencana Pre- dispatch Harian: a. beban-puncak MW Unit-unit Bisnis Distribusi dan para Konsumen Besar berdasarkan prakiraan kebutuhan energi dalam Rencana Mingguan; b. kebutuhan energi MWh dan beban puncak MW pada setiap titik sambungan, dan rugi-rugi jaringan; SI STEM TENAGA LI STRI K SUMATERA 110 c. kebutuhan total beban MW setiap setengah jam; dan, d. kebutuhan marjin cadangan. SDCA1 6.1 Jadwal Penyelesaian Prakiraan Prakiraan beban yang dibuat untuk kebutuhan dispatch harian sudah harus siap pada pukul 15: 00 sehari sebelum hari pelaksanaan. SDCA1 6.2 Dalam pembuatan Prakiraan Harian, Pusat Pengatur Beban harus mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut: a. prakiraan beban yang digunakan dalam pembuatan Rencana Mingguan; b. statistik penjualan listrik ke PT PLN Persero Wilayah dan para Konsumen Besar; c. statistik beban puncak siang dan malam, khususnya data hari terakhir yang tersedia; d. statistik beban hari-hari libur dan hari khusus lainnya; e. perkiraan kondisi cuaca; f. kebutuhan cadangan operasi yang ditetapkan dalam Aturan Operasi OC; dan g. informasi lain yang relevan. SI STEM TENAGA LI STRI K SUMATERA 111 SDCA2 Appendix

2: Rencana Pemeliharaan

SDCA2 1.0 Pendahuluan SDCA2 1.1 Appendix ini menguraikan pengkoordinasian pemeliharaan unit pembangkit, gardu induk dan transmisi, serta pengeluaran unit pembangkit dan fasilitas jaringan untuk kepentingan pekerjaan konstruksi, perbaikan, pengujian dan pemeliharaan. SDCA2 1.2 Rencana Pemeliharaan yang dipersiapkan oleh Pusat Pengatur Beban harus mempertimbangkan rencana jadwal lain yang relevan, untuk menjamin pemenuhan kapasitas pembangkitan memenuhi prakiraan beban, termasuk kebutuhan cadangan. SDCA2 1.3 Apabila informasi yang dibutuhkan pada Appendix ini adalah untuk hari non bisnis bukan hari kerja, maka informasi tersebut harus disampaikan pada hari kerja terakhir sebelum hari yang dimaksudkan. SDCA2 1.4 Pusat Pengatur Beban harus berusaha untuk mengakomodir permintaan para PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit untuk mengeluarkan unit pembangkit pada hari-hari tertentu. Namun demikian, permintaan tersebut mungkin harus ditolak oleh Pusat Pengatur Beban untuk melindungi keamanan dan efisiensi ekonomis Sistem. Apabila permintaan PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit tidak dipenuhi, serta konsultasi dan prosedur penyelesaian perselisihan yang dicantumkan pada Appendix ini sudah dilaksanakan, maka PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit harus menerima keputusan Pusat Pengatur Beban yang menentukan hari outage pengeluaran unit sebagai final dan mengikat. SDCA2 2.0 Tujuan SDCA2 2.1 Tujuan Appendix ini adalah menetapkan peraturan bagi Pusat Pengatur Beban mengkoordinasikan pengeluaran unit-unit pembangkit serta fasilitas jaringan terencana planned- outages, dengan: a. mempertahankan kapasitas pembangkitan dan jaringan yang memadai untuk memenuhi prakiraan beban, termasuk cadangan operasi; dan SI STEM TENAGA LI STRI K SUMATERA 112 b. meminimumkan biaya operasi Sistem dalam mengeluarkan unit pembangkit atau suatu fasilitas jaringan untuk pemeliharaan atau perbaikan. SDCA2 3.0 Rencana Jadw al Pemeliharaan satu tahun. SDCA2 3.1 Pada 1 September, setiap PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit harus menyampaikan secara tertulis kepada Pusat Pengatur Beban, usulan program pengeluaran unit outage-program 1 satu tahun berikutnya untuk setiap unit pembangkitnya. Usulan tersebut harus mencakup: a. identifikasi unit-unit pembangkit; b. kapasitas MW unit-unit pembangkit terkait; c. alasan pengeluaran unit outage dan tanggal penyelesaian pekerjaan; d. perkiraan lamanya waktu padam outage, dalam ‘hari’ dan ‘minggu’; e. tanggal mulainya pemadaman yang diinginkan; dan, f. apabila jadwalnya fleksibel, tanggal yang paling awal dimulainya pelaksanaan outage, dan tanggal penyelesaian paling lambat. SDCA2 3.2 Pada setiap 15 Desember, Pusat Pengatur Beban harus: a. menerbitkan Rencana Jadwal Pemeliharaan dengan mempertimbangkan: i. prakiraan beban Sistem grid; ii. jadwal pemeliharaan yang terdahulu; iii. usulan dari PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit; iv. kebutuhan untuk pengeluaran outage komponen Sistem grid; v. kebutuhan meminimumkan total biaya operasi Sistem sehubungan dengan pengeluaran komponen Sistem outages tersebut; dan vi. faktor lain yang relevan. b. menyampaikan secara tertulis kepada setiap PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit, pengalokasian waktu tanggal ‘mulai’ dan ‘penyelesaian’ masing-masing pengeluaran unit pembangkit outage yang diinginkannya. SDCA2 3.3 Apabila suatu PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit tidak setuju dengan program outage yang dialokasikan untuk unit-unit pembangkitnya, PLN Pembangkitan Perusahaan SI STEM TENAGA LI STRI K SUMATERA 113 Pembangkit tersebut dapat menyampaikan keberatannya secara tertulis ke Pusat Pengatur Beban selambat-lambatnya 20 Desember untuk menjelaskan alasannya. Pusat Pengatur Beban dan PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit harus mendiskusikan permasalahan tersebut dan mencari jalan penyelesaiannya. Apabila perubahan yang diinginkan oleh PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit tidak mengancam keamanan Sistem atau tidak mengakibatkan tambahan biaya operasi yang berarti, maka Pusat Pengatur Beban harus menyetujui usulan perubahan tersebut. Apabila untuk penyelesaian permasalahan ini memerlukan keterlibatan PLN Pembangkitan Perusahaan Pembangkit lainnya, Pusat Pengatur Beban dapat mengadakan Rapat dengan mengundang mereka yang perlu terlibat. Apabila terjadi perubahan Rencana Pemeliharaan, maka jadwal yang mutakhir harus sesegera mungkin diterbitkan oleh Pusat