7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Api dan Proses Pembakaran
Api yang timbul akibat proses pembakaran dimana terjadi oksidasi dan reaksi kimia kompleks antara oksigen, bahan bakar, dan panas akan disertai
dengan munculnya asap dan gas sisa hasil pembakaran sepe rti karbon dioksida dan air Gottuk dkk., 2002. Sedangkan bahan bakar adalah semua zat yang dapat
melepaskan energi ketika dioksidasi. Bahan bakar dapat berbentuk fase padat, cair dan gas. Oksigen, bahan bakar, sumber
– sumber ignition, dan reaksi – reaksi kimia yang terjadi merupakan elemen primer dari api. Kesetimbangan api akan
terganggu apabila salah satu dari elemen penting tersebut mulai tidak seimbang.
Gambar 2.1 Elemen segitiga api
Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa nyala api sangat memerlukan oksigen dan bahan bakar. Oleh sebab itu, api akan terus menyala sesuai dengan reaksi
oksidasi yang terjadi sampai bahan bakar habis. Komponen sebelum reaksi dalam
8
suatu reaksi pembakaran adalah reaktan bahan bakar + oksidator dan komponen setelah reaksi pembakaran adalah produk pembakaran dan panas.
Pembakaran dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu pembakaran jenis flaming dan smouldering. Jenis pembakaran smouldering merupakan bentuk
kebakaran yang terjadi tanpa adanya nyala api, pergerakannya lambat, dan temperatur yang rendah disertai dengan perambatan panas ketika oksigen
mengenai permukaan bahan bakar pada fase kondensasi. Sedangkan jenis pembakaran flaming merupakan pembakaran yang disertai dengan nyala api,
pergerakannya cepat, dan temperatur yang tinggi. Pembakaran jenis flaming menghasilkan api yang merupakan sebuah
fenomena yang terjadi dalam fase gas. Bahan bakar dalam fase padat atau cair harus terlebih dahulu mengalami perubahan fase menjadi fase gas untuk dapat
terbakar. Dalam gambar 2.2 terdapat beberapa mekanisme dari proses perubahan wujud benda yang memiliki fase padat lalu berubah ke fase cair kemudian
menjadi fase gas.
Gambar 2.2 Proses perubahan bahan bakar padat menjadi uap
9
2.2 Pool Fire