Konsep Wilayah dan Pewilayahan
129
Para ahli banyak yang mengembangkan teori interaksi spasial,
seperti K.J. Kansky dan W.J. Reilly. Aplikasi teori-teori interaksi dapat diterapkan dalam perencanaan pembangunan. Misalnya,
penempatan lokasi pusat pelayanan masyarakat, pembangunan prasarana transportasi yang dapat membuka keterasingan suatu
wilayah dari wilayah lain, dan kemajuan informasi serta teknologi. Beberapa contoh teori interaksi keruangan antara lain Model
Gravitasi
, Teori Titik Henti, dan Teori Grafik.
1. Model Gravitasi
Teori Gravitasi kali pertama diperkenalkan dalam disiplin ilmu
Fisika oleh Sir Issac Newton 1687. Inti dari teori ini adalah bahwa dua buah benda yang memiliki massa tertentu akan memiliki gaya
tarik menarik antara keduanya yang dikenal sebagai gaya gravitasi. Kekuatan gaya tarik menarik ini akan berbanding lurus dengan hasil
kali kedua massa benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Secara matematis, model
gravitasi Newton ini dapat diformulasikan sebagai berikut.
Keterangan G
= kekuatan gravitasi antara dua benda cmdet
2
g = tetapan gravitasi Newton, besarnya 6,167 x 10
-8
cm
3
gram.det
2
m
A
= massa benda A gram m
B
= massa benda B gram d
A.B
= jarak antara benda A dan B
Model gravitasi Newton ini kemudian diterapkan oleh W.J. Reilly
1929, seorang ahli geografi untuk mengukur kekuatan interaksi keruangan antara dua wilayah atau lebih. Berdasarkan hasil
penelitiannya, Reilly berpendapat bahwa kekuatan interaksi antara dua wilayah yang berbeda dapat diukur dengan memerhatikan faktor
jumlah penduduk dan jarak antara kedua wilayah tersebut. Untuk mengukur kekuatan interaksi antarwilayah digunakan formulasi
sebagai berikut.
Keterangan: I
A.B
= kekuatan interaksi antara wilayah A dan B k
= angka konstanta empiris, nilainya 1 P
A
= jumlah penduduk wilayah A P
B
= jumlah penduduk wilayah B d
A.B
= jarak wilayah A dan wilayah B
Contoh soal: Misalnya ada 3 buah wilayah A, B, dan C, dengan data sebagai
berikut. 1 Jumlah penduduk wilayah A = 20.000 jiwa, B = 20.000 jiwa, dan
C = 30.000 jiwa. 2 Jarak antara A ke B = 50 km, dan B ke C = 100 km.
3
Model gravitasi merupakan suatu analisis atau kajian kesamaan dari
suatu wilayah. Model ini digunakan untuk penelaahan dan upaya
memprediksikan lingkungan di dua wilayah yang berbeda.
Sumber: Terjemahan Geography Dictionary, 1999
Geografia
A C
B
Pemilihan lokasi industri yang didasarkan pada biaya angkutan
terendah dikemukakan kali pertama oleh ....
a. Alfred
Weber b. Everett
Lee c. Christaller
d. Von Thumen
e. August Losh
JAWABAN
Pemilihan lokasi industri yang didasarkan pada biaya angkutan
terendah dikemukakan kali pertama oleh Alfred Weber
Jawab: a
Soal UMPTN 1998
Di unduh dari: www.bukupaket.com Sumber buku : bse.kemdikbud.go.id
130
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII
Ditanyakan: Manakah dari ketiga wilayah tersebut yang lebih kuat interaksinya?
Apakah antara wilayah A dan B atau antara B dan C ? Diketahui:
P
A
= 20.000 jiwa
P
B
= 20.000 jiwa
P
C
= 30.000 jiwa
d
A.B
= 50 km d
B.C
= 100 km k
= 1
Jawab: 1 Perhitungan kekuatan interaksi antara wilayah A dan B sebagai
berikut. maka
= 160.000 2 Perhitungan kekuatan interaksi antara wilayah B dan C sebagai
berikut. maka
= 60.000 3 Perbandingan kekuatan interaksi wilayah A dan B dengan
wilayah B dan C adalah 160.000 : 60.000 atau 8 : 3. Berdasarkan perbandingan tersebut, potensi penduduk untuk mengadakan
interaksi terjadi lebih kuat antara wilayah A dan B jika dibandingkan antara wilayah B dan C.
A C
B
Interpretasi Individu 5.2
Lakukan tugas berikut. 1. Hitunglah kekuatan interaksi antara wilayah P, Q, dan R jika diketahui:
Jumlah penduduk P = 25.000 jiwa; Jumlah penduduk Q = 20.000 jiwa;
Jumlah penduduk R = 35.000 jiwa; Jarak P dan Q = 25 km;
Jarak Q dan R = 50 km. 2. Kerjakan pada buku tugas Anda. Kumpulkan pada guru Anda beserta hasil analisis
singkat bersadarkan hasil perhitungan. Lakukan analisis mengenai faktor
pemicu dan pendorong suatu wilayah dapat memberikan interaksi bagi
wilayah lainnya. Tulis dalam buku tugas Anda disertai sumber informasi
dan keterangan yang mendukung.
Barometer
Keterangan: Tanda panah menunjukkan tingkat interaksi dan perbandingan kekuatan potensi interaksi.
Di unduh dari: www.bukupaket.com Sumber buku : bse.kemdikbud.go.id
Konsep Wilayah dan Pewilayahan
131
Perbandingan potensi interaksi antarwilayah dengan me manfaat- kan formula yang dikemukakan Reilly ini dapat diterapkan jika kondisi
wilayah-wilayah yang dibandingkan memenuhi persyaratan tertentu. Adapun persyaratan tersebut antara lain sebagai berikut.
a Kondisi sosial-ekonomi, tingkat pendidikan, mata pencarian,
mobilitas, dan kondisi sosial-budaya penduduk setiap wilayah yang dibandingkan relatif memiliki kesamaan.
b Kondisi alam setiap wilayah relatif sama, terutama berkaitan dengan kondisi topografinya.
c Keadaan sarana dan prasarana transportasi yang meng hubung kan wilayah-wilayah yang dibandingkan relatif sama.
Ketiga persyaratan tersebut berdasarkan kenyataan bahwa secara teoretis potensi wilayah A untuk berinteraksi dengan wilayah B
cenderung jauh lebih besar dibandingkan antara wilayah B dan C. Namun, jika kondisi prasarana transportasi yang menghubung kan
wilayah B dan C jauh lebih baik jika dibandingkan antara A dan B, tetap saja potensi interaksi antara B dan C akan jauh lebih besar.
Demikian pula halnya dengan persyaratan lainnya, yaitu kondisi kependudukan dan topografi dari suatu wilayah.
2. Teori Titik Henti Breaking Point Theory